• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan gaya belajar dengan hasil belajar peserta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan gaya belajar dengan hasil belajar peserta"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA Pendidikan Fisika di SMA Negeri 13 Takalar. “Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA Pendidikan Fisika di SMA Negeri 13 Takalar”. Untuk mewujudkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti “Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA Pada Pendidikan Fisika di SMA Negeri 13 Takalar.

Gambar                                                                                                        Halaman  2.1 Bagan Kerangka Pikir ...................................................................................20  3.1 Paradigma Penelitian
Gambar Halaman 2.1 Bagan Kerangka Pikir ...................................................................................20 3.1 Paradigma Penelitian

Rumusan Masalah

Kenyataan yang terjadi di lapangan, khususnya di SMA Negeri 13 Takalar, sebagian besar siswa belum mengetahui gaya belajar mana yang dominan bagi dirinya. Seberapa tinggi hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA pada kelas fisika SMA Negeri 13 Takalar berdasarkan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Adakah hubungan positif antara gaya belajar dengan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA pada kelas fisika di SMA Negeri 13 Takalar.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teortis
  • Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
  • Gaya Belajar
  • Jenis-jenis Gaya Belajar
  • Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar

Peneliti dapat secara langsung menambah pengetahuan tentang siswa yang mempunyai ciri-ciri gaya belajar masing-masing dan bagaimana hubungan gaya belajar dengan hasil belajar. Siswa dapat mengetahui ciri-ciri gaya belajar dan menilai dirinya ditinjau dari gaya belajarnya masing-masing. Ghufron dan Risnawati (2014:42) Setiap orang mempunyai gaya belajarnya masing-masing dan menjadi pembeda antara orang yang satu dengan yang lainnya.

Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh (Ariesta Kartika Sari Vol. 1 No. 1 Tahun 2014) dengan ISSN 2407-4489 berjudul Analisis Karakteristik Gaya Belajar VAK (Visual, Auditori, Kinestetik). Penelitian yang dilakukan oleh (Bintari Nur Falah Vol.6 No.1 Tahun 2018) dengan ISSN 2541-4453 berjudul “Pengaruh Gaya Belajar Siswa dan Minat Belajar Matematika Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar matematika dan minat belajar matematika siswa terhadap hasil belajar siswa di SMPN 1 Pogalan Kelas VIII D atau dengan kata lain terdapat pengaruh terhadap hasil belajar yaitu mempunyai minat belajar dan gaya belajar yang berbeda.

Kerangka Pikir

Ada yang mempunyai gaya belajar visual auditori dan ada juga yang mempunyai gaya belajar kinestetik. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan positif yang signifikan antara gaya belajar dengan hasil belajar IPA siswa kelas XI pada siswa fisika di SMA Negeri 13 Takalar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, korelasional, non-eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya belajar dengan hasil belajar siswa kelas XI IPA pada siswa fisika di SMA Negeri 13 Takalar.

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir  D.  Hipotesis Penelitian
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir D. Hipotesis Penelitian

Desain Penelitian

Populasi dan Sampel

Prosedur Penelitian

Variabel Bebas (Independen)

Gaya belajar dalam penelitian ini adalah cara-cara yang digunakan siswa terutama dalam proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai gaya belajar yang terdiri dari tiga jenis yaitu visual (melihat), auditori (mendengar) dan kinestetik (bergerak) yang diukur dengan bantuan alat. kuesioner adalah.

Variabel Terikat (Dependen)

Instrumen Penelitian 1. Angket

Tes Hasil Belajar

Teknik Pengumpulan Data

Untuk menunjang proses pengumpulan data dan memperoleh data hasil belajar fisika siswa selama pembelajaran, peneliti menggunakan soal pilihan ganda. Tes hasil belajar merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan soal tes tertulis berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 23 soal dengan 5 pilihan jawaban yaitu A, B, C, D dan E. Soal yang digunakan sesuai dengan indikator tingkat C1 (mengetahui), C2 (memahami) dan C3 (menerapkan).

Teknik Analisis Data 1. Uji Gregory

Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Setelah menyelesaikan tahap ini diperoleh instrumen tes gaya belajar dan tes hasil belajar fisika. Butir pernyataan untuk tes gaya belajar berjumlah 30 nomor dan tes hasil belajar sebanyak 23 nomor. Uji kondisi analisis pada penelitian ini menggunakan uji normalitas yang bertujuan untuk mengetahui sebaran data variabel gaya belajar dan hasil belajar fisika.

Tabel  3.5  Jumlah  item  tiap  dimensi  gaya  belajar  pada  instrumen  Angket gaya belajar
Tabel 3.5 Jumlah item tiap dimensi gaya belajar pada instrumen Angket gaya belajar

Analisis Statistik Deskriptif a. Gaya Belajar

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan gaya belajar dengan hasil belajar pada mata pelajaran fisika siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 13 Takalar. Berdasarkan tabel diatas terdapat 6 orang siswa yang gaya belajarnya cenderung visual, 10 orang siswa yang gaya belajarnya cenderung auditori, dan 14 orang siswa yang gaya belajarnya cenderung kinestetik, maka persentase dari masing-masing gaya belajar (visual, auditori) ). dan kinestetik) dihitung. Dengan membandingkan jumlah siswa yang mempunyai kecenderungan gaya belajar tertentu dengan jumlah seluruh siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 13 Takalar.

Di bawah ini adalah cara menghitung persentase kecenderungan gaya belajar siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 13 Takalar. Data persentase gaya belajar siswa di SMA Negeri 13 Takalar berbentuk diagram batang pada Gambar 1. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tren gaya belajar siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 13 Takalar mirip dengan gaya belajar Kinestetik.

Di bawah ini adalah rangkuman analisis statistik deskriptif hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA dikalangan siswa fisika. Jika hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 13 Takalar dikategorikan pada skala lima, yaitu. Dari tabel 4.4 diatas, distribusi frekuensi tingkat hasil belajar fisika siswa dapat dilihat pada diagram batang pada gambar 4.2.

Dari Gambar 4.2 terlihat hasil belajar fisika kelas

Tabel  4.1  :  Rekapitulasi  Kecenderungan  Gaya  Belajar  Peserta  Didik SMA Negeri 13 Takalar
Tabel 4.1 : Rekapitulasi Kecenderungan Gaya Belajar Peserta Didik SMA Negeri 13 Takalar

Analisis Infrensial

Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogoro Siminov di atas dapat dilihat juga pada Lampiran 7.1 halaman 105 bahwa nilai Sig pada variabel gaya belajar sebesar 0,477 dan pada variabel hasil belajar sebesar 0,080. Uji linieritas merupakan pengujian yang memastikan apakah data sejajar dengan garis linier atau tidak. Uji linier dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen mempunyai hubungan linier terhadap variabel dependen.

Aturan pengambilan keputusan digunakan jika (sig) > 0,05 maka terdapat hubungan linier yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat (atau FChitung< Ftabel maka hubungan tersebut. Berdasarkan tabel diatas juga dapat dilihat pada lampiran 7.2 halaman 105, hasil uji kekuatan linieritas pembelajaran diperoleh nilai (Sig) sebesar 0,804 > 0,05 yang berarti datanya linier c. Analisis regresi sederhana yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dengan satu prediktor yaitu gaya belajar (X) sebagai variabel bebas dan hasil belajar (Ŷ) sebagai variabel terikat.

Dari analisis regresi dapat diidentifikasi suatu model regresi yang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar. Analisis regresi dihitung dengan menggunakan program SPSS versi 20 berdasarkan lampiran 8.1 halaman 108. Diketahui persamaan regresi sederhana gaya belajar terhadap hasil belajar fisika siswa adalah Ŷ dalam penelitian.

Berdasarkan nilai sig dari hasil output korelasi SPSS 20 diatas diketahui bahwa nilai sig antara gaya belajar (X) dengan hasil belajar (Y) sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan penting antara pembelajaran. Gaya dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 13 Takalar.

Tabel 4.5 : Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.5 : Hasil Uji Normalitas

Pembahasan

Koefisien determinasi (r2) yaitu sebesar 0,9158 menunjukkan bahwa hubungan gaya belajar visual dengan hasil belajar fisika sebesar 91,58%, sisanya ditentukan oleh variabel lain yang belum diteliti. Hasil analisis korelasi menggunakan SPSS 20 terdapat hubungan positif yang signifikan antara gaya belajar auditori dengan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 13 Takalar. Koefisien determinasi (r2) yaitu sebesar 0,7482 menunjukkan bahwa hubungan gaya belajar auditori dengan hasil belajar fisika sebesar 74,82%, sisanya ditentukan oleh variabel lain yang belum diteliti.

Hasil analisis korelasi menggunakan SPSS 20 terdapat hubungan positif yang signifikan antara gaya belajar kinestetik dengan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 13 Takalar. Koefisien determinasi (r2) yaitu sebesar 0,5806 menunjukkan bahwa hubungan gaya belajar kinestetik dengan hasil belajar fisika sebesar 58,37%, sisanya ditentukan oleh variabel lain yang belum diteliti. Berdasarkan hasil korelasi masing-masing dimensi gaya belajar dengan hasil belajar fisika diperoleh tingkat korelasi dan kontribusi yang berbeda-beda.

Fakta yang diperoleh dari hasil penelitian ini memberikan indikasi bahwa hasil belajar fisika cenderung dipengaruhi oleh gaya belajar siswa secara keseluruhan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bintari Nur Falah berjudul “Pengaruh Gaya Belajar Siswa dan Minat Belajar Matematika Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”. Menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara gaya belajar matematika dan minat belajar matematika siswa terhadap hasil belajar siswa di SMPN 1 Pogalan kelas VIII.

Terdapat hubungan positif yang signifikan antara gaya belajar dengan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA IPA SMA Negeri 13 Takalar.

DAFTAR PUSTAKA

Hasil Belajar

Tekanan suatu zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama. Kapal selam mengeluarkan air dari tabung penyimpan, sehingga massa jenis kapal selam lebih kecil dibandingkan massa jenis air laut. Kapal selam mengeluarkan air dari tabung penyimpan sehingga massa jenis kapal selam sama dengan massa jenis air.

Kapal selam menempatkan air dalam tabung penyimpan sehingga massa jenis kapal selam lebih kecil dibandingkan massa jenis air laut. Kapal selam menaruh air pada suatu tabung penyimpan sehingga massa jenis kapal selam sama dengan massa jenis air laut. Posisi telur tetap mengambang karena massa jenis larutan garam lebih besar dibandingkan massa jenis telur d. Posisi telur akan mengapung karena kepadatannya. larutan garam lebih besar dari massa jenis telur e.

Suatu benda akan terapung jika massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair, namun benda akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair. Dua buah kelereng akan dijatuhkan ke dalam setiap wadah yang berisi cairan berbeda seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Kepadatan air laut dalam lebih kecil dibandingkan di permukaan laut b. Konsentrasi garam di laut dalam mempengaruhi aliran fluida c. Tekanan di dasar laut sangat besar dibandingkan permukaan laut d. Suhu laut dalam sangat dingin dibandingkan permukaan laut.

Telur akan mengapung karena massa jenis larutan garam lebih besar daripada massa jenis telur. Posisi telur akan terapung karena massa jenis telur berkurang 13. Kapal selam bisa tenggelam di lautan hingga kedalaman tertentu. Dua kelereng akan jatuh ke dalam setiap wadah yang berisi cairan berbeda seperti terlihat pada gambar di bawah.

Uji Lapangan

Karena 𝛾𝑝𝑏𝑖 yang diperoleh dalam perhitungan (0,6655) ternyata lebih besar dari nilai r tabel (0,361), maka dapat disimpulkan item nomor 7 valid. Karena 𝛾𝑝𝑏𝑖 yang diperoleh dalam perhitungan (0,059) ternyata lebih kecil dari nilai r tabel (0,361), maka dapat disimpulkan item nomor 30 drop. Dari hasil uji reliabilitas di atas diperoleh nilai r berdasarkan 3,3, p. 30, sehingga instrumen hasil belajar fisika mempunyai reliabilitas yang tinggi.

Tabel Distribusi Frekuensi Dan Perhitungan Statistik Dasar Tes Hasil  Belajar Fisika
Tabel Distribusi Frekuensi Dan Perhitungan Statistik Dasar Tes Hasil Belajar Fisika

UJI LINEARITAS

Persetujuan pembimbing proposal 2. Berita acara ujian proposal

Lembar perbaikan proposal 4. Lembar Pernyataan observasi

Kartu kontrol pelaksanaan penelitian 8. Surat keterangan penelitian

Kartu kontrol skripsi

Gambar

Gambar                                                                                                        Halaman  2.1 Bagan Kerangka Pikir ...................................................................................20  3.1 Paradigma Penelitian
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir  D.  Hipotesis Penelitian
Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data
Tabel 3.3 : Hasil Uji Gregory
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ada hubungan yang signifikan antara gaya belajar Visual, Auditorial, Kinestetik dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan Tahun

Penelitian oleh Sugiyanto (2011) dengan hasil yaitu gaya belajar visual lebih baik daripada auditorial maupun kinestetik, serta gaya auditorial sama baiknya dengan gaya

Arylien, dkk (2014) melakukan penelitian tentang gaya belajar, menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik

Berdasarkan penelitiannya, Michael Grinder (dalam Karwati, 2014, hlm. 189) menyatakan ‘Beberapa gaya belajar peserta didik, yaitu, visual, auditorial, kinestetik,

Berdasarkan ketiga tabel jenis gaya belajar tersebut dapat dilihat perbandingan yaitu antara gaya belajar auditorial, gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik

Teori-teori di atas mengenai gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, mendukung hasil

Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan gaya mengajar asertif guru fisika dengan hasil belajar fisika pada peserta didik MTs Madani Alauddin Paopao Tahun

Teori-teori di atas mengenai gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, mendukung hasil