Bab 7 Pendekatan Penelitian Kualitatif
7.10 Analisis Data Kualitatif
catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan ataupun bagan. Melalui penyajian data tersebut, maka nantinya data akan terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.
3. Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verifikasi data merupakan tahap akhir dalam teknik analisis data kualitatif yang dilakukan melihat hasil reduksi data tetap mengacu pada tujuan analisis hendak dicapai.
Tahap ini bertujuan untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang ada.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan kemungkinan mengalami perubahan apabila tidak ditemukan bukti yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid, maka kesimpulan yang dihasilkan merupakan kesimpulan yang kredibel. Verifikasi dimaksudkan agar penilaian tentang kesesuaian data dengan maksud yang terkandung dalam konsep dasar analisis tersebut lebih tepat dan objektif. Salah satu cara dapat dilakukan adalah dengan Peer debriefing.
7.10.2 Keabsahan dan Validitas Data Kualitatif
Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif. Selain itu, dalam penelitian kualitatif metode untuk mengumpulkan data (yang diandalkan adalah wawancara dan observasi) mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka, dan apalagi tanpa kontrol, serta sumber data kualitatif yang kurang dipercaya; semua itu akan mempengaruhi akurasi hasil penelitian.
Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara dalam menentukan keabsahan data sebagai berikut:
1. Kredibilitas Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya? Beberapa kriteria yang digunakan untuk menilai diterima dan tidaknya atau dipercaya dan tidaknya adalah waktu atau lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, peer debriefing, dan analisis kasus. Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, serta membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti, juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
b. Pengamatan yang terus-menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
d. Peer debriefing (membicarakannya dengan sejawat), yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitis dengan rekan-rekan sejawat.
e. Melakukan analisis kasus, yaitu dengan menganalisis kembali dengan mengembangkan asumsi-asumsi yang berbeda, periksa kembali data yang ada dan mendiskusikan perbedaan yang muncul ataupun asumsi yang ada.
2. Transferabilitas merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. Oleh sebab itu, laporan penelitian kualitatif harus terperinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.
3. Dependabilitas disebut juga dengan reliabilitas dalam penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif, dependabilitas hasil penelitian teruji dari kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik suatu kesimpulan.
4. Konfirmabilitas Pengujian dalam penelitian kualitatif disebut juga objektivitas penelitian. Pengujian konfirmabilitas bertujuan membuktikan kebenaran hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan Kusumawardani et al., 2015)
7.10.3 Triangulasi
Triangulasi dalam penelitian kualitatif merupakan aspek penting yang harus diperhatikan untuk menghasilkan data yang reliabel dan valid. Beberapa peneliti sering mempunyai pengertian yang salah mengenai triangulasi.
Triangulasi pada dasarnya adalah mendapatkan data dari beberapa perspektif yang berbeda. Contoh penerapan triangulasi pada penelitian tentang perilaku guru dalam mengajar perilaku hidup sehat di sekolah, peneliti dapat menggali informasi melalui observasi atau pengamatan saat guru mengajar dan wawancara mendalam dari perspektif murid. Satu penelitian yang menggunakan metode gabungan wawancara, diskusi kelompok dan pengamatan untuk topik dan responden atau informan yang sama bukan merupakan suatu pendekatan triangulasi.
7.10.4 Matriks Data Kualitatif
Sebagai langkah awal analisis, data dari transkrip wawancara dan catatan diskusi kelompok, dituangkan dan disarikan ke dalam matriks sesuai dengan topik yang akan dianalisis. Matriks ini dibuat untuk mempermudah dalam proses analisis data dan pembahasan hasil studi.
Tabel 7.1: Contoh Matriks Hasil Studi Kualitatif Flu Burung di Desa Batu Banyak Sumatra Barat
Prilaku Berisiko
Faktor Penyebab Utama
Sosial Budaya Ekonomi Psikol ogis
Lainny a 1. Menyentuh
ternak yang sakit atau mati tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) (sarung tangan, masker, sepatu dan lain- lainya)
Tidak memahami pentingnya menggunakan APD dalam menangani ternak yang sehat, sakit ataupun mati
Kebiasaan dimasyara kat
Terlalu mahal untuk membeli APD
2. Kandang ternak berlokasi sangat dekat dengan rumah tinggal (disamping atau di bawah rumah)
Alas an keamanan agar mudah mengawasinya supaya ternak tidak dicuri.
Untuk penggunaan lahan yang efektif bila kandang dibuat di bawah rumah
Untuk mencegah ternak hilang karena dicuri, yang berarti kehilangan harta
Meras a lebih aman untuk menyi mpan ternak
3. Mengkonsums i ternak yang mati/sakit
Ternak yang mati mendadak atau sakit aman dikonsumsi dan tidak akan menyebabkan penyakit pada manusia
Kebiasaan masyaraka t
Ternak yang sakit lebih menguntungka n dimasak untuk dikonsumsi daripada membiarkan nya mati atau dibuang
(Sumber: Diambil dari Laporan Penelitian Kualitatif Flu Burung di Indonesia [tidak dipublikasikan], Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Litbangkes RI, 2008)