Bab 4 Penelitian Deskriptif dan Cross-sectional
4.2 Penelitian Deskriptif
Pengertian
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena yang ada, yaitu fenomena alam atau fenomena buatan manusia, atau yang digunakan untuk menganalisis atau menggambarkan hasil subjek tetapi tidak dimaksudkan untuk memberikan implikasi yang lebih luas. Penelitian deskriptif muncul karena begitu banyaknya muncul pertanyaan pertanyaan yang berkaitan dengan masalah kesehatan seperti mortalitas, morbiditas yaitu menyangkut besarnya masalah, luasnya masalah dan pentingnya masalah tersebut.
Menurut Budiarto (2003) penelitian deskriptif merupakan penelitian dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan secara murni untuk mengadakan deskripsi tanpa dilakukan analisis yang mendalam. Penelitian deskriptif juga studi prevalensi atau sampling survei dan merupakan penelitian pendahuluan dari penelitian lebih lanjut yaitu studi analitik. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.
Menurut Nazir (1988) metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Menurut Sugiyono (2017) metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan objektif. Metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang dengan langkah langkah pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan/analisis data, membuat kesimpulan dan laporan. Metode penelitian deskriptif ini sering digunakan dalam program pelayanan kesehatan, terutama dalam rangka mengadakan perbaikan dan peningkatan program-program pelayanan kesehatan tersebut (Notoatmodjo, 2005).
Penelitian deskriptif akan menganalisis data secara deskriptif yaitu dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Termasuk dalam analisis deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, piktogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, standar deviasi dan perhitungan persentase (Sugiyono, 2017).
Analisa data dalam penelitian deskriptif ini disajikan apa adanya, peneliti tidak menganalisis mengapa fenomena itu dapat terjadi, karena itu pada studi deskriptif tidak ada uji hipotesis (Sastroasmoro S dan Ismail S, 2002).
Penelitian deskriptif berbagai macam seperti penelitian survei, studi kasus, penelitian perkembangan, penelitian tindak lanjut, analisis dokumen dan penelitian korelasional.
Ciri - Ciri Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif mempunyai ciri ciri sebagai berikut:(Budiarto, 2003) 1. Penelitian deskriptif merupakan penelitian kuantitatif dengan tujuan
mendeskripsi variabel-variabel utama subjek studi misalnya, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status marital, sosial ekonomi dan lain sebagainya sesuai tujuan penelitian.
2. Pada penelitian deskriptif murni tidak dibutuhkan kelompok kontrol sebagai pembanding karena yang dicari adalah prevalensi penyakit atau fenomena tertentu, atau untuk memperoleh gambaran tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan.
3. Terdapatnya hubungan sebab akibat hanya merupakan perkiraan yang didasarkan atas tabel silang yang disajikan.
4. Hasil penelitian hanya disajikan sesuai dengan data yang diperoleh tanpa dilakukan analisis yang mendalam. Penyajian data hasil penelitian deskriptif dapat berupa tabel distribusi frekuensi, tabel silang dan grafik. Perhitungan yang dilakukan hanya berupa persentase, proporsi, rata-rata, rate, rasio, simpangan baku dan lain sebagainya sesuai dengan skala ukuran data yang diperoleh.
5. Penelitian deskriptif merupakan penelitian pendahuluan dan digunakan bersama-sama dengan hampir semua jenis penelitian, misalnya untuk menentukan kriteria subjek studi.
6. Pengumpulan data dilakukan dalam satu saat atau satu periode tertentu dan setiap subjek studi selama penelitian hanya diamati satu kali.
7. Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan cross-sectional berupa sampling survei atau data sekunder dari rekam medis.
8. Penelitian deskriptif dapat dilakukan pada wilayah terbatas seperti desa atau kecamatan atau meliputi wilayah yang besar seperti negara, misalnya survei rumah tangga atau Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) atau pada instansi tertentu, misalnya sekolah, rumah sakit, seperti penelitian pemberantasan penyakit cacing yang dilakukan pada murid-murid sekolah dasar untuk mengetahui prevalensi tekanan darah tinggi pada petugas rumah sakit yang berumur 35 tahun ke atas.
Keuntungan dan Kerugian Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif memiliki keuntungan dan kelemahan. Adapun keuntungan adalah sebagai berikut:
1. Relatif mudah dilaksanakan.
2. Tidak membutuhkan kelompok kontrol sebagai pembanding.
3. Diperoleh banyak informasi penting yang dapat digunakan untuk perencanaan program pelayanan kesehatan pada masyarakat.
4. Dapat dijadikan sebagai penelitian lanjutan atau tidak.
Sedangkan kerugiannya adalah bahwa pengamatan pada subjek studi hanya dilakukan satu kali yang dapat diibaratkan sebagai potret hingga tidak dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu.
Langkah-Langkah Penelitian Deskriptif
Secara umum langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian deskriptif adalah sebagai berikut:
1. Memilih masalah yang akan diteliti.
2. Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah, kemudian berdasarkan masalah tersebut diadakan studi pendahuluan untuk menghimpun informasi dan teori-teori sebagai dasar menyusun kerangka konsep penelitian.
3. Membuat asumsi atau anggapan yang menjadi dasar perumusan hipotesis penelitian.
4. Merumuskan hipotesis penelitian.
5. Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data.
6. Menentukan kriteria atau kategori untuk mengadakan klasifikasi data.
7. Menentukan teknik dan alat pengumpul data yang digunakan.
8. Melaksanakan penelitian atau pengumpulan.
9. Melakukan pengolahan data dan analisis data.
10. Menarik suatu kesimpulan.
11. Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian (Notoatmodjo, 2005).
Sedangkan (Budiarto, 2003) mengatakan bahwa protokol penelitian penelitian deskriptif adalah:
1. Merumuskan pertanyaan penelitian.
Pertanyaan penelitian merupakan langkah awal dalam penelitian.
karena dari langkah awal ini dapat ditentukan suatu tujuan.
2. Tujuan dan definisi operasional.
Dari pertanyaan penelitian akan ditentukan tujuan penelitian yang pada umumnya terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum merupakan yang ingin dicapai dalam penelitian sedangkan
tujuan khusus merupakan tindakan yang akan dilakukan agar tujuan umum tercapai.
3. Populasi studi dan subjek studi
Populasi studi dapat berupa masyarakat di suatu daerah/ beberapa daerah, institusi, seperti sekolah, industri atau rumah sakit, atau data sekunder dari rekam medis di rumah sakit. Setelah populasi studi ditentukan kegiatan selanjutnya menentukan kriteria subjek studi.
4. Cara pengambilan sampel
Pengambilan sampel dilakukan untuk menghemat biaya, tenaga, dan waktu, namun karena cara pengambilan sampel beraneka ragam maka cara pengambilan sampel harus ditentukan berdasarkan tujuan penelitian serta kondisi populasi seperti luas, sebaran dan sebagainya.
5. Menentukan variabel yang akan diteliti
Variabel penelitian diperlukan untuk menyusun daftar pertanyaan yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pengumpulan data.
Penyusunan daftar pertanyaan didasarkan pada variabel yang ditentukan lalu dijabarkan menjadi pertanyaan yang intensitasnya disesuaikan dengan tujuan penelitian.
6. Pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik wawancara atau angket.
7. Pengolahan data
Setelah dilakukan pengumpulan data, data yang diperoleh diorganisasikan sedemikian rupa agar mudah disajikan dan dianalisis.
Pengolahan data dapat dilakukan menggunakan program komputer atau secara manual.
8. Penyajian data
Penyajian data pada umumnya dilakukan dalam bentuk distribusi frekuensi, tabel silang, dan berbagai grafik yang disesuaikan dengan data yang diperoleh dan tujuan penelitian.
9. Analisa data
Analisa data pada penelitian deskriptif dengan mengadakan perhitungan statistik sederhana seperti rasio, persentase atau proporsi,
rata- rata, simpangan baku, koefisien korelasi atau pengukuran risiko relatif sesuai dengan skala ukuran data yang diperoleh.
Penelitian deskriptif sesuai karakteristiknya memiliki langkah langkah tertentu dalam pelaksanaannya yaitu:
1. Perumusan masalah
2. Menentukan jenis informasi yang diperlukan 3. Menentukan prosedur pengumpulan data
4. Menentukan prosedur pengolahan informasi atau data.
5. Menarik kesimpulan penelitian (Salim, 2019).
Analisa Data
Secara garis besar analisis data meliputi tiga langkah yaitu persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.
1. Persiapan
a. Mengecek kelengkapan identitas.
b. Mengecek kelengkapan data atau isi instrumen.
c. Mengecek isian data apakah sudah sesuai dengan harapan peneliti.
2. Tabulasi
Kegiatan tabulasi antara lain:
a. Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberikan skor misalnya tes, angket bentuk pilihan ganda, rating scale dan sebagainya.
b. Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberikan skor.
Misalnya jenis kelamin laki-laki, kode 1 dan perempuan kode 2 dan lain sebagainya.
c. Mengubah jenis data dan disesuaikan atau dimodifikasi dengan teknik analisis yang digunakan.
d. Memberikan kode dalam hubungannya dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer.
3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian
Pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus atau aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian. Pemilihan terhadap rumus yang digunakan kadang disesuaikan dengan jenis data, tetapi ada kalanya peneliti menentukan pendekatan atau rumus yang sudah dipilih (Hikmawati, 2017).
Penerapan analisa data untuk penelitian deskriptif ada berbagai macam yaitu, analisa data dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif, teknik analisis deskriptif kualitatif dan teknik statistika deskriptif.
Analisa data pada penelitian deskriptif dapat dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dengan mengadakan perhitungan statistik sederhana seperti rasio, persentase atau proporsi, rata-rata, simpangan baku, koefisien korelasi, pengukuran risiko relatif sesuai dengan skala ukuran data yang diperoleh.
Suharsimi A tahun 2006 menyatakan bahwa untuk analisis deskriptif baik yang bersifat eksploratif atau developmental caranya sama saja karena data yang diperoleh wujudnya juga sama, hanya yang berbeda adalah cara menginterpretasi data dan menarik kesimpulan. Apabila datanya terkumpul, maka diklasifikasikan menjadi dua kelompok data yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol.