METODE PENELITIAN
H. Analisis Data
yang diharapkan yaitu untuk menjadi bagian dari jawaban dari masalah yang telah dirumuskan.169
3. Studi Dokumentasi
Dokumen biasanya menjadi pelengkap penggunaan teknik wawancara dan observasi, sehingga seringkali kurang mendapat perhatian.
Padahal, data hasil observasi dan wawancara akan lebih valid dan kredibel jika didukung oleh data dokumen, misalnya sejarah pesantren, peraturan, foto dan video kegiatan yang relevan dengan fokus penelitian. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen berupa gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa, bagan, dan lain-lain.170 Adapun dokumen dalam peneltian ini adalah beberapa hal terkait dokumen penyusunan kurikulum, data tenaga pendidik, dokumen kesiswaan dan sebagainya.
Probolinggo. Dalam melakukan analisis, peneliti terlebih dahulu menginterpretasi fonemone intgerasi budaya pendidikan formal pesantren, sehingga diperoleh makna (meaning). Oleh karena itu analisis ini peneliti lakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data sampai data terkumpul.
Sehingga prosesnya data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga langkah; kondensasi data (data condensation), menyajikan data (data display), penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing and verification).171 Keempatanya dilakukan secara terdapadu dan berkesinambungan. Orientasinya guna mendapatkan gambaran terperinci terkait dengan beberapa hal yang ada dibalik fonomena integrasi kurikulum madrasah diniayah pada pendidikan formal yang dilakukan Pesantren Kyai Syarifuddin Lumajang dan Pesantren Nurul Jadid Probolinggo. Untuk melihat prosesnya persi sebagaimana yang miles dan Huberman konsepsikan di bawah ini,
Gambar 3.1 Analisis data Mathew B. Miles and Huberman172
171 Mathew B. Miles, A. Michael Huberman, & Johny Saldana, Qualitative Data Analysis, SAGE Publication; California, 2014, hlm: 10
172 Ibid, 14
Data Collection Data Display
Conclussing:
Drawing/
Verification Data
Condensation
Berdasarkan bagan di atas dapat dijelaskan ada beberapa tahap yang dilakukan dalam analisis data tunggal. Adapun lengkapnya sebagaimana di bawah ini:
a. Pengumpulan data
Proses ini dilakukan melalui tahapan pemaparan data secara rinci dan sistematis setelah dianalisis ke dalam format yang disiapkan untuk itu. Namun, data yang disajikan ini masih dalam bentuk sementara yakni dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut secara cermat hingga demi tingkat keabsahannya. Jika ternyata data yang disajikan telah teruji kebenarannya dan telah sesuai, maka dapat tentu dilanjutkan pada tahap penarikan kesimpulan sementara. Namun jika ternyata data yang disajikan tidak sesuai, maka konsekuensinya belum dapat ditarik kesimpulan, melainkan dilakukan kondensasi kembali. Pada kondisi ini tidak menutup kemungkinan untuk menjaring data baru.173
b. Kondensasi data
Ada beberapa hal yang dilakuka peneliti dalam tahap ini.
Pertama, peneliti menyeleksi beberapa data tentang integrasi kurikulum madrasah pada pendidikan formal pesantren. Proses ini juga sebagai salah satu cara agar beberapa data terfokus kepada fokus sub manajemen integrasi sabagaimana rumusan masalah yang sudah dipaparkan. Kedua, peneliti berupaya mengabstraksikan, atau mengubah catatan lapangan, transkip wawancara, dokumen menjadi bentuk tulisan yang disesuaikan
173 Miles dan Huberman, Qualitatif Data Analysis (California: Sage Publication Inc,2014), 21- 23.
dengan fokus penelitian, yakni fokus perencanaan integrasi kurikulum, implementasi implementasinya dan secara skelurahan akan mengkaji tentang model intergarasinya di Pesantren Kyai Syarifuddin Lumajang dan Pesantren Nurul Jadid Probolinggo. Selanjutnya, peneliti menyajikan data di masing-masing lokus secara terfokus dan sederhana berbentuk temuan awal.
c. Penyajian Data.
Penyajian data merupakan upaya peneliti untuk menyajikan data sebagai suatu informasi yang memungkinkan untuk mengambil kesimpulan. Ada dua proses mendasar yang dilakukan dalam tahapan ini, pertama, peneliti menyampaikan data dalam bentuk naratif tentang perencanaan implementasi dan model intergaris kurikulum madarasah pada pendidikan formal Pesantren Kyai Syarifuddin Lumajang dan Pesantren Nurul Jadid Probolinggo. Narasi digambarkan secara terfokus dan tentu terpadu. Pada tahap ini seluruh data dikumpulkan secara sistematis.
Kedua, peniliti mensistematiskan data temuan melalui ragam bagan temuan yang lebih sederhana. Proses ini dilakukan guna mempermudah kajian atau bahkan pengembilan konklusi temuan. Selain itu, proses demikian juga dilakukan guna mencari hubungan antar sub fokus akan lebih sederhana dan muda menggambarkan tema besar penelitian yang diangkat yakni menajemen intgerasi sub budaya pendidikan formal pesantren.
d. Verifikasi/Penarikan Kesimpulan.
Penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan upaya mencari makna secara menyeluruh (holistic meaning) dari berbagai preposisi yang ditemukan perencanaan integrasi implementasi pelaksananan dan model pendekatan integrasi kurikulum pendidikan madrasah dalam pendidikan formal di Pesantren Kyai Syarifuddin Lumajang dan Pesantren Nurul Jadid Probolinggo.
Untuk menemukan makna menyeluruh sebagai suatu kesimpulan tersebut memerlukan verifikasi ulang pada catatan lapangan, konsultasi dengan promotor, konsultasi dengan para ahli, atau diskusi dengan teman sejawat untuk kepentingan terbangunnya kredibilitas kesimpulan akhir.
2. Analisis Data Lintas Situs.
Setelah analisis data di masing-masing situs selesai, selanjutnya peneliti melakukan analisis data lintas situs. Analisis data lintas situs ini dimaksudkan sebagai proses membandingkan temuan-temuan yang diperoleh dari situs Pesantren Kyai Syarifuddin Lumajang dan Pesantren Nurul Jadid Probolinggo, juga sebagai proses memadukan kedua situs tersebut. Sebagaimana Mulyadi mengartikan analisis data lintas situs merupakan proses membandingkan temuan-temuan yang diperoleh dari masing-masing situs, sekaligus sebagai proses memadukan antar situs.
Sehingga beberapa langgkahnya diawali dengan membandingkan dan memadukan temuan konseptual yang diperoleh dari
situs Pesantren Kyai Syarifuddin Lumajang dan Pesantren Nurul Jadid Probolinggo. Kemudian, hasil perbandiangnnya tersebut dijadikan dasar- dasar untuk menyusun pernyataan konseptual atau proposisi-proposisi lintas situs. Selanjutnya, penelit melakukan evaluasi relevansi proposisi dengan fakta temuan manjemen integerasi dari kedua pesantren. Proses akhirnya dilakukan dengan merekonstruksi proposisi-proposisi sesuai dengan fakta dari masing-masing situs tunggal. Seluruh proses di atas, terus diulangi sesuai keperluan sampai tidak ditemukan lagi data baru.
Berdasarkan penjelasan di atas, analisis data lintas situs ini sebagai proses membandingkan temuan-temuan yang diperoleh dari Pesantren Kyai Syarifuddin Lumajang dan Pesantren Nurul Jadid Probolinggo ini, juga sebagai proses memadukan antar situs. Dengan kata lain, temuan yang diperoleh dari Pesantren Kyai Syarifuddin disusun kategori dan tema, kemudian dianalisis secara induktif konseptual dan dibuat penjelasan naratif yang tersusun menjadi proposisi tertentu yang selanjutnya menjadi teori substantif I. Temuan yang diperoleh dari Pesantren Nurul Jadid Probolinggo disusun kategori dan tema, kemudian dianalisis secara induktif konseptual dan dibuat penjelasan naratif yang tersusun menjadi proposisi tertentu yang selanjutnya dikembangkan menjadi temuan substantif II. Proposisi-proposisi dan temuan substantif I selanjutnya dianalisis dengan cara membandingkan dengan proposisi- proposisi dan temuan substantif II untuk menemukan perbedaan dan persamaan dari masing-masing situs sebagai konsepsi teoritik.
Pada tahap akhir, dilakukan analisis secara simultan untuk merekonstruksi dan menyusun konsepsi secara sistematis sesuai dengan fokus penelitian. Selanjutnya dilakukan analisis lintas situs dengan teknik yang sama. Analisis terakhir ini dimaksudkan untuk menyusun konsepsi sistematis berdasarkan hasil analisis data dan interpretasi teoritik yang bersifat naratif berupa proposisi-proposisi lintas situs.Berikut ini adalah gambar analisis data lintas situs dalam penelitian ini:
Gambar 3.2 Alur Analisis Data Lintas Situs
I. Keabsahan Data
Untuk melakukan proses pengabsahan data, pada penelitian kulitatif ini melakun beberapa hal yang meliputi; pertama, uji kredibilitas. Hal ini dilakukan melalui teknik triangulasi, yakni pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian ada triangulasi sumber, traingulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu. Kedua, Uji transferabilitas. Untuk itu, agar orang dapat memahami
Proposisi Penelitian Lintas Situs
Proposisi situs I:
Integrasi Kurikulum Madrasah dinayah Takmiliyah pada pendiidikan formal Pesantren Kyai Syarifuddin
Proposisi Situs II:
Integrasi Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah pada Pendidikan formal Pesantren Pesantren Nurul Jadid Probolinggo
Situs I Temuan
situs I
Situs II Temuan
situs II
Analisis Lintas
Situs
Temuan Penelitian
Lintas Situs
Temuan Akhir
dan menerapkan hasil penelitiannya, maka peneliti dalam laporan penelitiannya memberikan uraian secara rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya.
Selanjutnya, Ketiga, Uji dependabilitas. Dependabilitas adalah reliabilitas. Penelitian dikatakan reliabel apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Uji reliabilitas dilakukan dengan cara mengaudit keseluruhan proses penelitian. Dan kempat, uji konfirmabilitas. Konfirmabilitas adalah uji objektivitas penelitian. Penelitian dikatakan objektif jika hasil penelitian telah disepakati banyak orang.
Menguji konfirmabilitas berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan.174