• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Analisis Data

63

karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi (Sugiyono, 2019:206-207)

Tujuan analisis deskriptif dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah 1 dan 2. Analisis deskriptif pada penelitian ini menggunakan kelas interval, frekuensi, dan kategori.

Ada 5 kategori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut:

Keterangan:

p = Angka persentase f = Frekuensi

n = Jumlah responden

a. Angket persistence (ketekunan), jumlah 26 item pertanyaan, untuk skor tertinggi yang diperoleh adalah jumlah item dikalikan dengan skor tertinggi 26 x 5 = 130 dan skor terendah yaitu 26 x 1 = 26.

Tabel 3.8

Tingkat Pencapaian Skor pada Variabel Persistence (Ketekunan) (X)

No. Tingkat Pencapaian Skor Kategori

1. 110 – 130 Sangat tinggi

2. 89 – 109 Tinggi

3. 68 – 88 Sedang

4. 47 – 67 Rendah

5. 26 – 46 Sangat rendah

𝑝 𝑓

𝑛 %

b. Hasil belajar siswa, diambil dari nilai ulang harian materi animalia pada mata pelajaran biologi. daftar nilai hasil belajar berupa nilai ulangan semester responden.

Tabel 3.9

Kriteria Nilai Hasil Belajar Siswa pada Materi Animalia (Y)

No. Tingkat Pencapaian Skor

Kategori

1. 80-100 Sangat tinggi

2. 60-79 Tinggi

3. 40-59 Sedang

4. 20-39 Rendah

5. 0-19 Sangat rendah

Model penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai persistence (ketekunan) belajar biologi dan hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022. Dalam perhitungan analisis datanya, peneliti menggunakan bantuan program SPSS version 25.

2. Analisis Inferensial

Analisis inferensial sering juga disebut dengan statistik induktif atau statistik probabilitas, adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random

65

Analisis ini disebut dengan statistik probabilitas karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Bila kesalahan peluang 5% maka taraf kepercayaan 95%, bila peluang kesalahan 1 % maka taraf kepercayaannya 99%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikansi. Pengujian taraf signifikansi dari hasil suatu analisis akan lebih praktis bila didasarkan pada tabel suatu teknik analisis yang digunakan (sugiyono, 2019:208). Dalam hal ini yang digunakan adalah analisis regresi linier.

Regresi linier merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent). Regresi linier dibagi ke dalam dua kategori, yaitu regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Regresi linier sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independent) dan satu variabel tak bebas (dependent), sedangkan regresi linier berganda digunakan untuk satu variabel tak bebas (dependent) dan dua atau lebih variabel bebas (independent) (Siregar, 2017:284). Adapun teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Variabel terikat X = Variabel bebas a dan b = Konstanta

Untuk mencari nilai konstanta-konstanta yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Mencari nilai konstanta b:

Mencari nilai konstanta a:

Dimana n = jumlah data

Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara individu terhadap variabel terikat digunakan uji statistik t. Dalam penelitian ini uji statistik t digunakan untuk menguji rumusan masalah nomor lima.

Pengujian dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel. Jika thitung > ttabel maka hipotesis alternatif diterima dan berarti bahwa pada taraf signifikansi tertentu variabel bebas persistence

𝑌 𝑎 𝑏. X

𝑏 𝑛. ∑𝑋𝑌 − ∑𝑋. ∑𝑌 𝑛. ∑𝑥 − ∑𝑋

𝑎 ∑𝑌 − 𝑏. ∑𝑋 𝑛

67

(ketekunan) belajar biologi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022, namun jika thitung <

ttabel maka terjadi sebaliknya. Sedangkan untuk mengetahui

seberapa besar sumbangan variabel bebas persistence (ketekunan) belajar biologi terhadap variabel terikat hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 digunakan uji koefisien determinasi (R2). Untuk menghitung analisis regresi linier sederhana dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS version 25.

a. Uji Prasyaratan Analisis Data 1) Uji Normalitas

Uji normalitas dibuat untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Secara umum, data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal (Enterprise, 2018:49). Dalam penelitian ini menggunakan metode grafik dengan cara melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-Plot of Regression Standardized residual dengan bantuan program SPSS (Gunawan, 2020:109).

2) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi atau terdapat ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari nilai residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut dengan homokedastisitas. Jika varians berbeda dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas, atau dengan kata lain model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas (Gunawan, 2020:128).

Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan grafik scatterplot. Jika terdapat pola tertentu dalam grafik maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS version 25.

3) Uji Autokorelasi

Alat uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat korelasi antar data yang ada pada variabel penelitian. Secara praktis, bisa dikatakan bahwa nilai residu yang ada tidak berkorelasi satu dengan yang lain. Jika terjadi korelasi, maka

69

dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Santoso, 2019:205).

Uji autokorelasi diuji dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW). Nilai koefisien menunjukkan terjadi autokorelasi atau tidak dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut:

Tabel 3.10 Kriteria Uji Durbin Watson

No. Nilai Durbin Watson Kriteria

1. 1,65 < DW < 2,35 Tidak terjadi otokorelasi

2.

1,21 < DW < 1,65 atau

2,35 < DW < 2,79 Tidak dapat disimpulkan 3. DW < 1,21 atau DW > 2,79 Terjadi otokorelasi

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Objek Penelitian

1. Visi, Misi dan Tujuan MAN 1 Jember

Adapun visi dan misi MAN 1 Jember adalah sebagai berikut.

a. Visi Madrasah

“Unggul dalam prestasi, terampil, berakhlaqul karimah berlandaskan iman taqwa”

b. Misi Madrasah

1. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran Islam dan budaya bangsa sebagai sumber kearifan dalam bertindak 2. Mengembangkan potensi akademik dan nonakademik peserta

didik secara optimal sesuai dengan bakat dan minat melalui proses pembelajaran bermutu

3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif kepada peserta didik di bidang keterampilan sebagai modal untuk terjun ke dunia kerja

c. Tujuan Madrasah

1. Menciptakan dan menyelenggarakan proses pendidikan yang berorientasi pada target pencapaian efektivitas proses pembelajaran berdasarkan konsep MPMBS.

71

2. Mewujudkan sistem kepemimpinan yang kuat dalam mengakomodasikan, menggerakkan dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia.

3. Mengelola tenaga kependidikan secara efektif berdasarkan analisis kebutuhan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kerja, hubungan kerja, imbal jasa yang memadahi.

4. Penanaman budaya mutu kepada seluruh warga sekolah yang didasarkan pada keterampilan/skill dan profesionalisme.

5. Menciptakan sikap kemandirian secara kelembagaan melalui peningkatan sumber daya yang memadai.

6. Mengembangkan dan meningkatkan adanya partisipasi seluruh warga sekolah dan masyarakat dengan dilandasi sikap tanggung jawab, dan dedikasi.

7. Menciptakan dan mengembangkan sistem pengelolaan yang transparan dalam pengambilan keputusan, pengelolaan anggaran dan sebagainya.

8. Program peningkatan mutu, kualitas prestasi output siswa bidang akademik maupun nonakademik secara berkelanjutan.

9. Memprioritaskan pelayanan pendidikan kepada para siswa dalam rangka meminimalkan angka drop out.

10. Memberi rasa kepuasan bagi seluruh warga sekolah (staf) sesuai dengan tugas dan kewajibannya.

B. Penyajian Data

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Jember yang terletak di Jl. Imam Bonjol No. 50 Desa Kaliwates Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Populasi penelitian yang digunakan adalah seluruh siswa kelas X MIPA dengan jumlah sampel 75 siswa. Kegiatan penelitian ini dimulai pada hari Kamis, 6 Januari 2022 dengan menyerahkan surat izin penelitian kepada pihak Tata Usaha MAN 1 Jember. Kemudian pada hari Sabtu, 8 Januari 2022 mendapatkan surat disposisi oleh Bapak Drs. M. Natsir Al firdaus selaku Waka Bidang Kurikulum MAN 1 Jember.

Pada hari Jum’at, 28 Januari 2022 peneliti menemui Ibu Humaidah Aini, S.Pd. selaku guru biologi kelas X MIPA untuk berkoordinasi terkait tujuan dan data yang diperlukan selama penelitian. Pada tanggal 3 Februari 2022 peneliti menyebarkan angket uji coba di kelas X MIPA 3 yang berjumlah 40 siswa, dengan jumlah angket yang valid sebanyak 26 butir.

Pada tanggal 23 Februari hingga 15 Maret 2022 peneliti melakukan penyebaran angket penelitian di kelas X MIPA 1 dan MIPA 2. Selanjutnya pada hari Selasa, 5 April 2022 peneliti meminta data-data terkait penelitian kepada Ibu Humaidah Aini, S.Pd. selaku guru biologi kelas X MIPA.

Penelitian terakhir dilaksanakan pada hari Senin, 18 April 2022 dengan meminta suat keterangan telah selesai melaksanakan penelitian sekaligus memberi kontribusi buku kepada pihak perpustakaan MAN 1 Jember.

73

Berdasarkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket) dan dokumentasi, maka peneliti akan menyajikan data dari hasil lapangan yang berkaitan dan mendukung penelitian ini dengan dua metode tersebut. Peneliti akan menyajikan hasil kuesioner tentang Persistence (Ketekunan) serta hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember dari 75 sampel. Data dari hasil kuesioner dan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1

Rekapitulasi Hasil Penelitian No. Kode Sampel Persistence

(Ketekunan) (X) Hasil Belajar (Y)

1. R01 104 74

2. R02 117 85

3. R03 111 81

4. R04 103 74

5. R05 96 74

6. R06 112 81

7. R07 111 81

8. R08 101 70

9. R09 111 81

10. R10 90 68

11. R11 114 85

12. R12 102 74

13. R13 110 81

No. Kode Sampel Persistence

(Ketekunan) (X) Hasil Belajar (Y)

14. R14 100 72

15. R15 118 85

16. R16 91 61

17. R17 96 68

18. R18 112 81

19. R19 101 72

20. R20 103 76

21. R21 101 74

22. R22 100 68

23. R23 95 74

24. R24 125 100

25. R25 110 81

26. R26 121 100

27. R27 113 81

28. R28 117 88

29. R29 96 61

30. R30 114 85

31. R31 111 74

32. R32 102 72

33. R33 112 81

34. R34 116 90

35. R35 100 68

36. R36 124 96

37. R37 125 100

75

No. Kode Sampel Persistence

(Ketekunan) (X) Hasil Belajar (Y)

38. R38 120 94

39. R39 110 80

40. R40 104 85

41. R41 109 76

42. R42 113 85

43. R43 90 61

44. R44 102 74

45. R45 121 96

46. R46 101 72

47. R47 90 65

48. R48 103 74

49. R49 112 80

50. R50 121 98

51. R51 105 74

52. R52 123 96

53. R53 103 76

54. R54 102 74

55. R55 116 88

56. R56 119 94

57. R57 114 85

58. R58 102 76

59. R59 113 85

60. R60 110 80

61. R61 102 68

No. Kode Sampel Persistence

(Ketekunan) (X) Hasil Belajar (Y)

62. R62 92 65

63. R63 93 61

64. R64 113 85

65. R65 104 76

66. R66 115 85

67. R67 112 81

68. R68 92 74

69. R69 91 74

70. R70 103 76

71. R71 97 68

72. R72 111 81

73. R73 112 85

74. R74 110 74

75. R75 105 72

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis a. Analisis Deskriptif

Hasil data analisis deskriptif dari masing-masing variabel yaitu Persistence (Ketekunan) belajar biologi (X) dan hasil belajar siswa pada materi animalia (Y), dengan menggunakan kategori dan frekuensi yang diuraikan sebagai berikut:

77

a. Data Hasil Angket Persistence (Ketekunan)

Data hasil angket persistence (ketekunan) belajar biologi siswa kelas X MIPA di MAN 1 Jember dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Rincian Persistence (Ketekunan) No. Tingkat

Pencapaian Skor Frekuensi Persentase Kategori

1. 110 – 130 39 52 %

Sangat Tinggi

2. 89 – 109 36 48 % Tinggi

3. 68 – 88 0 0 % Sedang

4. 47 – 67 0 0 % Rendah

5. 26 – 46 0 0 %

Sangat Rendah

Jumlah 75 100 %

Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa persistence (ketekunan) belajar biologi siswa kelas X MIPA di MAN 1 Jember tergolong baik, karena dari 75 siswa menyatakan terdapat 39 siswa dengan kategori sangat tinggi (52%) dan 36 siswa dengan kategori tinggi (48%).

b. Data Hasil Belajar Siswa pada Materi Animalia

Data hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Deskripsi Kategori Hasil Belajar No. Tingkat

Pencapaian Skor Frekuensi Persentase Kategori

1. 80 – 100 33 44 %

Sangat Tinggi

2. 60 – 79 42 56 % Tinggi

3. 40 – 59 0 0 % Sedang

4. 20 – 39 0 0 % Rendah

5. 0 – 19 0 0 %

Sangat Rendah

Jumlah 75 100 %

Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa hasil belajar pada materi animalia siswa kelas X MIPA di MAN 1 Jember tergolong baik, karena dari 75 siswa menyatakan terdapat 33 siswa dengan kategori sangat tinggi (44%) dan 42 siswa dengan kategori tinggi (56%).

b. Analisis Inferensial

Analisis ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah nomor tiga dengan menggunakan analisis data regresi linier sederhana. Dalam analisis inferensial akan digunakan beberapa alat analisis berupa SPSS versi 25.

Sebelum dilakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat terhadap hasil penelitian sebagai berikut:

79

a. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak.

Model regresi memenuhi kenormalan apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

Uji normalitas pada penelitian ini peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 25 dan didapat hasil sebagai berikut:

Gambar 4.1

Uji Normalitas Persistence (Ketekunan) Belajar Biologi terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Animalia Tahun

Pelajaran 2021/2022

Berdasarkan gambar 4.1 yang diperoleh dari Normal P-plot of Regression Standardized Residual menyatakan bahwa data berdistribusi normal karena data menyebar disekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal. Sehingga prasyarat normalitas dapat dikatakan terpenuhi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui jika di dalam model sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. regresi yang baik yaitu bebas dari heteroskedastisitas yang ditandai dengan tidak adanya pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan SPSS versi 25 diperoleh scatterplot variabel independen terhadap hasil belajar yang dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut:

Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, dapat dinyatakan bahwa titik-titik dalam plot yang terbentuk menyebar secara acak dan

81

tidak menunjukkan suat pola. Sehingga prasyarat uji heteroskedastisitas dikatakan terpenuhi.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi apakah data random atau tidak dan juga untuk mengidentifikasi suatu model seri waktu yang sesuai. Untuk melihat analisis regresi terbebas dari otokorelasi maka dapat dilihat dari nilai koefisien 1,65 < DW

< 2,35.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan SPSS versi 25, diperoleh angka DW = 2,060 yang dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Autokorelasi

Model Summaryb

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson

1 0,922a 0,851 0,849 3,746 1,964

a. Predictors: (Constant), Persistence (Ketekunan) b. Dependent Variable: Hasil Belajar

Berdasarkan tabel 4.4, menyatakan bahwa nilai Durbin Watson 1,65 < 1,964 < 2,35 yang menyatakan nilai koefisien dapat dikatakan tidak terdapat masalah atau otokorelasi. Sehingga regresi linier sederhana untuk uji hipotesis penelitian ini dapat dilakukan.

c. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier yaitu untuk menguji hipotesis yang diajukan.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan persistence (ketekunan) belajar biologi terhadap hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022.

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan persistence (ketekunan) belajar biologi terhadap hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022.

Berdasarkan hasil output regresi linier sederhana antara variabel bebas yaitu Persistence (ketekunan) belajar biologi dan variabel terikat hasil belajar pada materi animalia siswa kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Rekapitulasi Hasil Regresi Linier Sederhana Variabel

Bebas

Variabel Terikat

Koefisien

Regresi b thitung ttabel Sig.

Keputusan Ha Persistence

(Ketekunan)

Hasil Belajar pada Materi Animalia

0,961 20,404 1,993 0,000 Diterima Konstanta = - 24,214

R Square = 0,851 α = 0,05 Ftabel = 3,97 Fhitung = 416,339

83

Untuk mengetahui diterima atau tidaknya persamaan linier terhadap variabel terikat digunakan uji statistik F dengan menggunakan tingkat signifikan 5%. Adapun hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel 4.5.

Berdasarkan analisis data yang ada pada tabel 4.5 diperoleh nilai Fhitung > Ftabel (416,339 > 3,97) dengan sig. = 0,000. Karena nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka model regresi linier dapat dipakai untuk memprediksi hasil belajar.

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji statistik t, dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%. Pengujian dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel. Jika thitung > ttabel, maka hipotesis alternatif diterima dan berarti bahwa pada taraf signifikan tertentu variabel bebas persistence (ketekunan) belajar biologi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajarn 2021/2022, namun jika thitung < ttabel maka terjadi sebaliknya. Adapun uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.5.

Berdasarkan analisis data pada tabel 4.5 diperoleh nilai thitung >

ttabel (20,404 > 1,993) dengan sig = 0,000. Karena nilai sig 0,000 <

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa persistence (ketekunan) belajar biologi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajarn 2021/2022.

Sehingga hipotesis alternatif (Ha) yaitu “Terdapat pengaruh yang signifikan persistence (ketekunan) belajar biologi terhadap hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022” diterima dan H0 ditolak.

Uji t dengan hasil signifikan dapat disimpulkan bahwa persistence (ketekunan) belajar biologi berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan tingkat kepercayaan 95%.

Variabel persistence (ketekunan) belajar biologi telah lulus uji t, dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022. Dengan hasil estimasi dari pengaruh konsep diri dinyatakan sebagai berikut:

Pada analisis regresi linier sederhana diperoleh konstanta sebesar -24,214. Variabel persistence (ketekunan) (X) memiliki koefisien regresi sebesar 0,961 yang artinya jika variabel bebas X berubah menjadi satu batuan maka variabel Y akan berubah sebesar 0,961 dengan asumsi bebas lainnya konstan. Dengan menambah satu nilai persistence (ketekunan) maka hasil belajar siswa pada materi animalia akan meningkat sebesar 96,1%. Sedangkan koefisien

85

determinan persistence (ketekunan) belajar biologi sebesar 0,851 yang artinya berkontribusi persistence (ketekunan) belajar biologi terhadap naik turunnya variabel Y adalah 85,1%. Dengan ini dapat diartikan bahwa 85,1% variasi naik turunnya hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 bisa dipengaruhi oleh persistence (ketekunan) belajar biologi sedangkan 14,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas pada penelitian ini.

D. Pembahasan

Penelitian yang dilaksanakan di MAN 1 Jember ini adalah untuk mengetahui bagaimana persistence (ketekunan) belajar biologi siswa kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022, bagaimana hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022, dan adakah pengaruh persistence (ketekunan) belajar biologi terhadap hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022. Hasil dari penelitian ini akan diuraikan secara deskriptif maupun inferensial sebagai berikut:

1. Persistence (ketekunan) belajar biologi siswa kelas X MIPA di MAN 1 Jember

Ketekunan (persistence) merupakan upaya yang dilakukan oleh siswa secara bersinambungan untuk mencapai tujuan tertentu tanpa mudah menyerah hingga berhasil mencapai tujuan tersebut. Ketekunan

(persistence) merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Pada penelitian ini, data hasil angket persistence (ketekunan) belajar biologi yang berjumlah 26 item pernyataan dan disebarkan di kelas X MIPA 1 dan MIPA 2 dapat ditunjukkan pada gambar 4.3 dibawah ini:

Gambar 4.3

Persistence (Ketekunan) belajar biologi siswa kelas X MIPA di MAN 1 Jember

Berdasarkan gambar diagram 4.3 dapat disimpulkan bahwa persitence (ketekunan) dengan kategori sangat tinggi sebesar 52% , kategori tinggi sebesar 48%, kategori sedang 0%, kategori rendah 0%, dan kategori sangat rendah 0%. Setelah dirata-rata, dihasilkan nilai persistence (ketekunan) sebesar 107. Maka dapat disimpulkan bahwa persitence (ketekunan) siswa kelas X MIPA di MAN 1 Jember rata- rata berkategori tinggi.

52%

48%

0% 0%

0%

Persistence (Ketekunan)

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

87

Variabel ketekunan terdiri dari lima indikator. Pada indikator tidak menunda-nunda pekerjaan memperoleh pernyataan nilai tertinggi pada nomer 6 yaitu “Saya mengerjakan tugas sekolah dengan tepat waktu”. Indikator selalu memanfaatkan kesempatan yang ada memperoleh pernyataan nilai tertinggi pada nomer 24 yaitu “Saya mengisi jam pelajaran biologi yang kosong dengan mengerjakan tugas yang belum diselesaikan”. Sedangkan pada indikator selalu berusaha untuk sukses dalam melaksanakan tugas memperoleh pernyataan nilai tertinggi pada nomer 16 yaitu “Saya belajar sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai yang paling baik di kelas”. Pada indikator tidak pernah puas dengan hasil yang diperoleh nilai tertinggi pada nomer 23 yaitu “ Saya belajar setelah pulang sekolah agar mendapat nilai yang lebih baik”. Pada indikator selalu ingin mencoba pekerjaan yang lebih menantang memperoleh pernyataan nilai tertinggi pada nomer 26 yaitu

“Saya suka mengerjakan soal biologi yang sulit”. Dari beberapa hal tersebut menunjukkan bahwa siswa cenderung ingin memperoleh nilai yang terbaik dengan tetap mempelajari materi yang sulit dan mengerjakan tugas biologi yang belum terselesaikan meskipun pada jam kosong.

Berdasarkan hasil beberapa indikator ketekunan belajar biologi pada siswa kelas X MIPA di MAN 1 Jember menunjukkan bahwa ketekunan siswa tergolong tinggi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah semangat tidak menyerah siswa dalam

belajar biologi supaya mendapatkan hasil belajar yang tinggi.

Sebagaimana disebutkan oleh Busro (2018:135) bahwasannya seseorang yang mempunyai kemampuan biasa-biasa saja dapat lebih maju daripada orang yang pintar apabila tekun mempelajari sesuatu dan tidak mudah menyerah. Ketekunan seseorang menentukan tingkat keberhasilan seseorang. Selain tidak mudah menyerah, ketekunan seseorang dapat meningkat disebabkan oleh motivasi untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Sejalan dengan pernyataan Sardiman (2014) dalam Amalia (2017:54) bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi akan tekun dalam menghadapi tugas untuk mendapatkan prestasi yang tinggi. Begitu juga Sulaeman (2019:62) yang menyatakan seorang anak yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik.

Seseorang yang memiliki sikap tekun tinggi maka tingkat keberhasilannya juga tinggi. Sebagaimana dikatakan oleh Awaludin (2021:63) bahwa semakin tinggi skor atau nilai yang dicapai seseorang, maka dianggap semakin tinggi pula kompetensi, kerajinan, dan ketekunan belajarnya. Dapat diartikan jika ketekunan belajar biologi siswa kelas X MIPA di MAN 1 Jember berkategori tinggi maka hasil atau nilai belajar siswa pada materi animalia juga tinggi.

89

2. Hasil belajar siswa pada materi kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022.

Hasil belajar siswa adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar. Hasil belajar siswa ini sangat penting sebagai evaluasi belajar yang telah dilaksanakan oleh siswa.

Pada penelitian ini, hasil belajar siswa pada materi animalia diperoleh dari nilai ulangan harian (UH) pada materi animalia kelas X MIPA semester genap tahun pelajaran 2021/2022, hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut:

Gambar 4.4

Hasil Belajar Siswa pada Materi Animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember

Berdasarkan gambar 4.4 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dengan kategori sangat tinggi sebesar 44%, hasil belajar dengan kategori tinggi sebesar 56%, kategori sedang sebesar 0%, kategori rendah sebesar 0%, dan kategori sangat rendah sebesar 0%.

44%

56%

0%

0%

0%

Hasil Belajar

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Dokumen terkait