• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

a. Kuisioner (Angket)

Kuisioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Kuisioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet (Sugiyono, 2019:199- 200).

Menurut Siregar (2017:21) ada dua jenis kuisioner yaitu kuisioner tertutup dan kuisioner terbuka. Kuisioner tertutup berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden dalam bentuk pilihan ganda. Dimana jenis ini,

responden tidak diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya. Sedangkan kuisioner terbuka merupakan angket atau pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden dengan memberikan keleluasaan kepada responden untuk mengeluarkan pendapat sesuai keinginannya.

Penelitian ini menggunakan jenis kuisioner tertutup dengan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2019:146).

Angket dalam penelitian ini digunakan sebagai instrumen utama, guna mendapatkan data tentang persistence (ketekunan) belajar biologi pada siswa kelas X MIPA di MAN 1 Jember dari kuisioner yang akan dijawab oleh siswa kelas X MIPA di MAN 1 Jember.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

53

catatan, transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Siyoto, 2015:78).

Dari pernyataan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan oleh peneliti untuk mencari atau mengumpulkan data-data dari sumber bahan yang tertulis. Data-data tersebut berasal dari guru dan siswa, sejarah sekolah, maupun dokumen yang tidak resmi seperti peneliti mengambil foto kegiatan yang ada di sekolah ketika penelitian sedang dilakukan, atau dokumen di luar sekolah yang menginformasikan kondisi sekolah tempat peneliti melakukan penelitian.

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan sebagai instrumen utama, guna mendapatkan data tentang hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 dan data-data lainnya.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2019:156).

Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan daftar isian angket. Angket ini digunakan untuk memperoleh informasi secara tertulis dari responden yang berkaitan dengan

pengaruh persistence (ketekunan) belajar biologi terhadap hasil belajar siswa pada materi animalia kelas X MIPA di MAN 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket mengenai persistence (ketekunan).

Kuisioner (angket) persistence (ketekunan) yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi dari penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Nisa Tri Septiani (2019), Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Semarang, dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Ketekunan Belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Se-gugus Martopuro Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal”

Dalam penelitian ini, angket yang digunakan berbentuk Skala Likert dengan rentang 5 jawaban. Skala Likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Sumber datanya berasal dari siswa kelas X MIPA di MAN 1 Jember. Responden mengisi angket persistence (ketekunan) dengan memberikan tanda ceklis (√) pada pilihan yang disediakan. Keterangan 5 pilihan jawaban meliputi: 1) sangat setuju, 2) setuju, 3) netral, 4) tidak setuju, 5) sangat tidak setuju. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif

55

sampai dengan negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut harus diberi skor. Pemberian skor dapat dilihat dalam tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2

Tabel Skor Butir Pertanyaan pada Skala Likert Pernyataan

Bobot penilaian Favorable

(positif)

Unfavorable (negatif)

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Tidak Setuju (TS) 2 4

Netral (N) 3 3

Setuju (S) 4 2

Sangat Setuju (SS) 5 1

Penentuan skor ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada di dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut jika digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif, yang dinyatakan dalam bentuk angka sehingga lebih akurat, efisien dan komunikatif.

Angket dalam penelitian ini disusun berdasarkan kisi-kisi variabel penelitian. Untuk lebih memperjelas ruang lingkup yang diteliti dan indikator yang diukur dapat dilihat pada kisi-kisi tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Angket Persistence (Ketekunan)

Variabel Indikator Nomor Item

Jumlah Favorable Unfavorable

Persistence (ketekunan)

Tidak menunda- nunda waktu

1, 6, 12 10, 26 5

Variabel Indikator Nomor Item

Jumlah Favorable Unfavorable

penyelesaian pekerjaan Selalu

memanfaatkan kesempatan yang ada

3, 5, 17,

25, 30 4, 9, 16, 29 9 Selalu

berusaha untuk sukses dalam

melaksanakan tugas

7, 8, 11,

13, 19 20, 22 7

Tidak pernah puas dengan hasil yang diperoleh

14, 28, 18 15,31 5

Selalu ingin mencoba pekerjaan yang lebih menantang

2, 23, 21,

32 24, 27 6

Jumlah 20 12 32

Untuk menganalisis data yang benar, maka instrumen yang hendak digunakan harus memenuhi standar validitas dan reliabilitas instrumen yaitu:

a. Uji Validitas

Validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Data evaluasi yang baik adalah data yang sesuai dengan kenyataan atau asli biasa disebut valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur

57

(Sugiyono, 2019:176). Butir-butir pertanyaan yang dikatakan sebagai instrumen penelitian harus diuji apakah instrumen yang digunakan sudah valid. Untuk menguji validitas butir dalam penelitian ini menggunakan rumus product moment (Siregar, 2017:48):

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi x dan y n = Jumlah responden

xy = Jumlah perkalian skor item dengan skor total x = Skor variabel (jumlah responden)

y = Skor total dari variabel (jawaban responden)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan responden selain sampel yaitu siswa yang diambil secara acak. Untuk perhitungan rxy menggunakan program SPSS version 25.

Pengambilan keputusan untuk menyatakan instrumen valid atau tidak valid didasarkan pada rtable dengan taraf signifikan 5%.

Apabila rhitung lebih besar dari atau sama dengan rtabel (rhitung >

rtabel), maka butir pertanyaan dinyatakan valid. Dan jika rhitung

kurang dari rtabel (rhitung < rtabel), maka butir pertanyaan dinyatakan tidak valid. Penentuan rtabel dilihat dari jumlah responden (n).

𝑟𝑥𝑦 = 𝑛∑𝑥𝑦 − ∑𝑥 ∑𝑦 𝑛∑𝑥 − ∑𝑥 𝑛∑𝑦 − ∑𝑦

Adapun hasil uji validitas instrumen variabel persistence (ketekunan) dengan menggunakan SPSS verson 25 dapat dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Persistence (Ketekunan)

No. rtabel rhitung Keterangan No. rtabel rhitung Keterangan 1. 0,312 0,431 Valid 17. 0,312 0,057 Tidak Valid

2. 0,312 0,481 Valid 18. 0,312 0,373 Valid

3. 0,312 0,416 Valid 19. 0,312 0,500 Valid

4. 0,312 0,364 Valid 20. 0,312 0,364 Valid

5. 0,312 0,431 Valid 21. 0,312 0,183 Tidak Valid

6. 0,312 0,373 Valid 22. 0,312 0,416 Valid

7. 0,312 0,458 Valid 23. 0,312 0,556 Valid

8. 0,312 0,057 Tidak Valid 24. 0,312 0,346 Valid

9. 0,312 0,364 Valid 25. 0,312 0,494 Valid

10. 0,312 0,326 Valid 26. 0,312 0,035 Tidak Valid

11. 0,312 0,759 Valid 27. 0,312 0,346 Valid

12. 0,312 0,480 Valid 28.. 0,312 0,416 Valid

13. 0,312 0,500 Valid 29. 0,312 0,111 Tidak Valid

14. 0,312 0,458 Valid 30. 0,312 0,500 Valid

15. 0,312 0,326 Valid 31. 0,312 0,346 Valid

16. 0,312 0,144 Tidak Valid 32. 0,312 0,588 Valid Sumber : Hasil Perhitungan SPSS

Berdasarkan hasil Uji Validitas Persistence (Ketekunan), diketahui bahwa enam item pernyataan dinyatakan tidak valid, serta item lainnya dinyatakan valid dengan diperoleh nilai rhitung

26 item pernyataan lebih besar daripada nilai rtabel (>0,312) sehingga hanya 26 item pernyataan yang dapat dianalisis ke tahap selanjutnya.

59

Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Keterangan Nomor butir pernyataan

Jumlah Persistence (ketekunan)

Valid 1,2,3,4,5,6,7,9,10,11,12,13,14,15,18,19,

20,22,23,24,25,27,28,30,31,32 26

Tidak valid 8,16,17,21,26,29 6

Total 32

Berdasarkan hasil rekapitulasi uji validitas pada tabel diatas, pernyataan yang valid dari variabel persistence (ketekunan) untuk diujikan kepada sampel yang diambil dari dua kelas X MIPA MAN 1 Jember yaitu sebanyak 26 butir pernyataan dari yang semula berjumlah 32 butir, karena enam butir pernyataan yang tidak valid harus digugurkan.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Uji reliabilitas alat ukur dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal, pengujian dapat dilakukan test retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan secara internal, reliabilitas alat ukur dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tetentu. Peneliti akan melakukan uji reliabilitas instrumen secara internal dengan

sekali menyebarkan kuisioner pada responden, kemudian hasil skornya diukur korelasinya antara skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama menggunakan program SPSS dengan fasilitas Alpha Cronbach. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6 (Siregar, 2017:55-58).

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach sebagai berkut:

Keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas instrumen

K = Jumlah butir pertanyaan

= Jumlah varian butir = Variasi total

Hasil jawaban responden penelitian ini diolah menggunakan bantuan SPSS version 25. Untuk mengetahui tingkat keandalan Cronbach’s Alpha dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut:

𝑟11 𝐾

𝐾 − ∑𝜎𝑏 𝜎𝑡

61

Tabel 3.6

Tingkat Keandalan Cronbach’s Alpha

Nilai Cronbach’s Alpha Keterangan

r11 < 0,20 Kurang Andal 0,20 ≤ r11 < 0,40 Agak Andal 0,40 ≤ r11 < 0,60 Cukup Andal 0,60 ≤ r11 < 0,80 Andal 0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 Sangat Andal

Dari hasil perhitungan uji reliabilitas yaitu Cronbach’s Alpha dengan menggunakan SPSS version 25 dapat dilihat bahwa angket variabel persistence (ketekunan) sebesar 0,865 dengan kategori sangat andal. Hasil perhitungan dengan bantuan SPSS version 25 dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut:.

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Persistence

(ketekunan) 0,865 32

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS

Dari hasil uji reliabilitas yang dilakukan pada variabel persistence (ketekunan) bahwa nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,865. Nilai Alpha ini kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel. rtabel dicari signifikan 0,05 dengan N= 40, maka didapat nilai rtabel 0,312. Nilai hasil koefisien Alpha persistence (ketekunan) lebih besar daripada rtabel (0,865 >

0,312). Maka dapat disimpulkan bahwa item-item pernyataan dinyatakan reliable atau dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian.

Dokumen terkait