• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kelayakan Usaha Dilihat dari Aspek non

BAB III Metode Penelitian

B. Pembahasan

1. Analisis Kelayakan Usaha Dilihat dari Aspek non

Berdasarkan pada paparan hasil analisis kelayakan usaha dilihat dari aspek non finansial dapat dinyatakan layak untuk dijalankan.

Berdasarkan aspek hukum, usaha dapat mengalami kegagalan akibat terbentur masalah hukum atau tidak memperoleh perizinan dari pemerintah baik pemerintah tingkat daerah maupun dari tingkat yang lebih tinggi.

Aspek hukum mengkaji ketentuan hukum yang harus dipenuhi sebelum menjalankan usaha, dan ketentuan hukum untuk setiap jenis usaha berbeda tergantung pada kompleksitas bisnis tersebut. Pemerintah menetapkan ketentuan hukum dan perizinan dengan tujuan menjaga ketertiban

71 Ibid.

masyarakat secara luas.72 Teori tersebut sesuai dengan temuan peneliti di lapangan berdasarkan aspek hukum, dimana petani yang menjalankan usaha tanai Tembakau sudah memiliki izin HO (Izin gangguan) dari bupati Lombok Timur. Izin HO ini diterbitkan oleh Bupati Lombok Timur, yang sebelumnya sudah mendapatkan persetujuan dari Kades Setanggor, Camat Sukamulia, Kadis Kopdag Kab. Lombok Timur serta Kadis Penda Kab.

Lombok Timur, barulah yang terakhir mendapatkan persetujuan dari Bupati Lombok Timur. Izin HO ini pada dasarnya merupakan izin yang diterbitkan Bupati Lotim guna menjaga ketertiban umum, kesehatan maupun polusi akibat kegiatan usaha yang dijalankan. Kemudian selain izin HO, pada aspek ini petani juga terdaftar sebagai wajib pajak dengan membayar pajak bumi dan bangunan atas bangunan open serta pajak penghasilan (PPh) yang akan dibayarkan pada saat pengiriman hasil Tembakau ke perusahaan-perusahaan pembeli Tembakau. Berdasarkan hal tersebut, usaha tani Tembakau berdasarkan aspek hukum layak untuk dijalankan.

Aspek pemasaran dinyatakan layak karena usaha tani Tembakau ini sudah memiliki target pasar yang akan dituju artinya petani yang ada di Desa Setanggor ini sudah memiliki target pasar untuk menjual hasil tani Tembakau, kemudian petani mampu memenuhi permintaan pasar / perusahaan, serta mampu menarik perhatian konsumen dengan menggunakan marketing mix yaitu 4P (Product, Price, Place dan

72 Rochmat Aldy, Purnomo Riawan dan La Ode Sugianto, Studi Kelayakan Bisnis Cetakan Pertama (Ponorogo: Unmuh Ponorogo Press, 2017)., hlm. 60.

Promotion) dalam memasarkan produk hasil usaha tani Tembakau. Hal tersebut sesuai dengan pengertian pasar yang dikemukakan oleh Philip Kotler yaitu pemasaran merupakan suatu proses manajerial yang mana indvidu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.73

Aspek Teknis dan Operasi dinyatakan layak untuk dijalankan.

Menurut Suliyanto pada Rochmat Aldy, mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan aspek teknis dan operasi yaitu penentuan lokasi bisnis, tata letak (layout) bisnis, pemilihan peralatan dan tekhnologi.74 Teori tersebut sesuai dengan temuan peneliti di lapangan dimana, petani yang menjalankan usaha tani Tembakau di Desa Setanggor ini sudah mampu menempatkan lokasi usaha yang strategis dengan suhu udara mencapai +30o C pada musim kemarau karena usaha tani Tembakau ini sangat cocok ditanam pada saat musim kemarau atau musih panas. Kemudian penempatan layout yang menunjang keberhasilan produksi usaha tani serta bahan baku yang mudah dijangkau atau mudah didapatkan oleh petani.

Manajemen adalah suatu proses kegiatan pengelolaan dalam sebuah perusahaan dengan menerapkan prinsip manajemen dalam memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal untuk mencapai

73 Ibid., hlm. 155.

74 Ibid., hlm. 134.

tujuan yang telah ditetapkan.75 Pada penelitian ini berdasarkan aspek manajemen dan organisasi dinyatakan layak untuk dijalankan karena meskipun dengan menggunakan manajemen dan struktur organisasi yang sederhana, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta pengawasan, namun usaha tani ini dapat berjalan dengan lancar.

Kemudian dari struktur organisasi baik petani maupun buruh sudah memiliki keahlian tersendiri yang didapatkan dari pengalaman bertahun- tahun dalam menjalankan usaha tani Tembakau tersebut. Walaupun petani yang menjalankan usaha tani Tembakau tersebut bukan dari kalangan yang berpendidikan tinggi, namun petani di Desa Setanggor ini memperoleh ilmu usaha tani ini secara nomaden dan dari pengalaman yang diturunkan dari generasi ke generasi lainnya. Untuk masing-masing pembagian pekerjaan pekerja atau buruh sudah memiliki banyak pengalaman dalam hal usaha tani Tembakau itu sendiri sehingga secara tidak langsung pekerja sudah memiliki keahlian dalam melaksanakan tugas yang mereka kerjakan. Terdapat pepatah lama menyatakan “Bisa Karena Biasa” dapat menjadi semboyan warga di Desa Setanggor ini, karena warga yang menjadi pekerja atau buruh bukan lulusan sarjana pertanian, melainkan masyarakat biasa yang mengandalkan pengalaman sebagai tolak ukur utama dalam menjalankan usaha ini.

Aspek ekonomi dan sosial dinyatakan layak untuk dijalankan karena dengan adanya usaha tani Tembakau tersebut dapat memberikan

75 Ibid., hlm. 173.

lapangan pekerjaan bagi masyarkat yang ada di sekitaran lokasi usaha, berkenaan dengan lapangan pekerjaan, usaha tani Tembakau ini memang merupakan usaha yang melibatkan banyak sekali tenaga kerja dalam melakukan proses produksi baik dari awal mula proses penanaman sampai proses panen dan pengovenan. Tenaga kerja yang terlibat tidak hanya dari kalangan wanita saja akan tetapi tenaga laki-laki juga sangat dibutuhkan dalam usaha ini, sehingga lapangan pekerjaan terbuka luas untuk semua kalangan, yang kemudian oleh sebab itu akan berdampak pada berkurangnya pengangguran serta bertambahnya pendapatan bagi masyarakat yang menjalankan usaha tani lebih-lebih masyarakat secara keseluruhan.

Suatu usaha dinyatakan layak berdasarkan aspek lingkungan jika kondisi lingkungan sesuai dengan kebutuhan usaha dan usaha tersebut mampu memberikan dampak positif yang lebih besar dibandingkan dampak negatif. 76 Pada penelitian analisis dampak lingkungan ini, dapat dinyatakan cukup layak untuk dijalankan. Hal tersebut karena usaha yang tani Tembakau yang dijalankan meskipun tidak memberikan dampak negatif terhadap air dan udara akan tetapi pada aspek ini terdapat kendala yang ditimbulkan dari bahan baku yang digunakan berupa kayu yang digunakan sebagai bahan utama pengovenan. Akan tetapi pemerintah sudah melakukan penanggulangan dengan cara memperketat pemeriksaan petani yang masih menggunakan kayu sebagai bahan pengovenan serta

76 Ibid., hlm. 100.

setiap truk pengangkut kayu ilegal yang ditemukan dijalan akan diamankan oleh polisi setempat. Tidak hanya itu petani-petani binaan diwajibkan mengganti bahan bakar pengovenan dengan menggunakan cangkang sawit yang diberikan langsung oleh perusahaan yang dimasuki petani sebagai petani binaan dengan sistem sesuai yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Seperti halnya yang dilakukan oleh perusahaan PT. Shadana Arif Nusa mengerahkan petani binaanya untuk melakukan pembelian tembakau kasturi yang proses pengeringannya hanya menggunakan sinar matahari. Kemudian PT. Bentoel, IDS, dll mengerahkan petani binaannya untuk mengganti bahan baku kayu bakar menjadi cangkang sawit dalam rangka mengurangi penggunaan kayu bakar. Hal tersebut merupakan salah satu cara mengatasi atau mengurangi penebangan pohon secara berlebihan yang akan berdampak negatif bagi tanah, manusia, hewan maupun tumbuhan yang ada.

Secara keseluruhan berdasarkan analisis kelayakan usaha dilihat dari aspek non finansial, usaha tani Tembakau yang dijalankan petani di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur dinyatakan layak untuk dijalankan.

Dokumen terkait