• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Analisis Aspek Non Finansial

BAB III Metode Penelitian

A. Hasil Penelitian

2. Hasil Analisis Aspek Non Finansial

Berdasarkan hasil penyebaran angket penelitian yang telah dilaksanakan peneliti kepada petani yang menjalankan usaha tani

tembakau di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur, mengenai aspek hukum dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.a. Hasil penilaian kelayakan aspek hukum

No Aspek Hukum Hasil Angket

Ya Tidak 1 Apakah usaha tani Tembakau sudah memiliki

izin usaha? 39 0

2 Apakah petani membayar pajak penghasilan

usaha? 39 0

1) Bentuk Badan Usaha

Aspek hukum berkaitan dengan bentuk badan usaha dan legalitas usaha yang dijalankan. Usaha tani tembakau yang dijalankan sebagian besar masyarakat yang ada di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur merupakan usaha individu yang dilakukan para petani yang ada di Desa tersebut, ada juga yang melakukan secara bersama-sama dalam satu keluarga, akan tetapi usaha ini lebih cenderung dilakukan oleh petani secara individu. Bentuk badan usaha masih tergolong usaha mikro atau lebih tepatnya termasuk UMKM.

2) Izin Usaha

Dalam pelaksanaan usaha tani Tembakau yang dijalankan petani di Desa Setanggor, berdasarkan aspek hukum sudah memiliki izin usaha yaitu dalam bentuk Izin Gangguan (HO) yang diterbitkan oleh Bupati Lombok Timur. Serta Berdasarkan hasil penyebaran angket yang telah dilakukan oleh peneliti sebagian besar yaitu 39

petani menyatakan sudah terdaftar dalam pembayar pajak seperti pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan serta pajak kendaraan.

3) Hasil Analisis Aspek Hukum

Jadi disini, berdasarkan aspek hukum usaha tani Tembakau di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur dapat dinyatakan layak untuk dijalankan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penyebaran angket yang menyatakan bahwa sebagian besar yaitu 39 petani yang menjalankan usaha tani Tembakau di Desa Setanggor sudah mendapatkan izin usaha dalam bentuk izin HO dari Bupati Lombok Timur. Dalam hal ini, disamping usaha ini sudah memiliki izin usaha, petani yang menjalankan usaha tani Tembakau ini juga melakukan pembayaran pajak seperti pajak bumi dan bangunan atas bangunan oven petani dan tanah garap, pajak penghasilan, serta pajak transportasi untuk angkutan hasil Tembakau.

b. Aspek Pasar dan Pemasaran

Hasil analisis kelayakan aspek pasar dan pemasaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.b. Hasil Penilaian Kelayakan Aspek Pemasaran

No Aspek Pasar dan Pemasaran Hasil Angket

Ya Tidak 1 Apakah anda mengalami kesulitan dalam

menjual hasil tembakau? 3 36

2

Apakah perkembangan informasi harga jual

mudah diketahui? 29 10

3 Apakah target pasar yang dituju petani sudah

tersedia dalam menjual hasil Tembakau? 20 19

4 Apakah kualitas yang dihasilkan sesuai dengan

permintaan pasar / perusahaan? 39 0

1) Permintaan dan penawaran

Peluang pasar usaha tani Tembakau ini pada dasarnya bisa dikatakan masih sangat luas, walaupun pada dasarnya satu tahun ini perusahaan mengurangi pembelian tembakau petani. Namun, hal tersebut tidak mengurangi permintaan gudang akan hasil tembakau petani itu sendiri. Perusahaan-perusahaan yang membeli tembakau pada dasarnya setiap tahun tetap melakukan pembelian dengan permintaan yang banyak, akan tetapi dikarenakan petani memproduksi lebih banyak tembakau dibandingkan permintaan perusahaan mengakibatkan perusahaan membatasi pembelian tembakau pada tahun 2019 silam. Hal ini didasarkan oleh permintaan perusahaan yang sangat banyak pada tahun 2018 yang membuat petani semakin menambah areal penanaman tembakau untuk tahun kedepannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa permintaan maupun penawaran yang dilakukan perusahaan dari tahun ketahun tidak konstan, sehingga petani terlebih dahulu perlu menganalisis peluang maupun kondisi yang akan terjadi selanjutnya.

Seperti halnya permintaan, data mengenai penawaran hasil tembakau dari petani ke perusahaan atau pengepul dilihat dari kemampuan petani dalam melakukan produksi atau memenuhi permintaan konsumen. Kemampuan produksi petani didasarkan pada

jumlah areal penanaman tembakau. Berbicara mengenai penawaran, biasanya perusahaan akan menargetkan petani mereka sebanyak 3 ton hasil tembakau kering yang akan dipenuhi petani. Melihat hal tersebut, sebagian besar petani mampu memenuhi permintaan perusahaan bahkan dapat memproduksi lebih dari yang diminta perusahaan.

2) Sterategi bauran pemasaran / Marketing Mix (4P) a) Produk (Product)

Produk yang ditawarkan petani dalam menjalankan usaha tani Tembakau di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur adalah tembakau kering yang sudah melalui proses pengovenan. Produk tembakau ini merupakan suatu proyek yang dijalankan petani yang dimulai dari proses penanaman, pemeliharaan, pemetikan, pengovenan, sortir dan press. Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut hasil daun tembakau yang sudah kering melalui proses pengovenan tersebut kemudian di sortir dan press sesuai dengan permintaan perusahaan, barulah petani bisa mendapatkan hasil dari usaha tani Tembakau tersebut. Keunggulan dari usaha tani Tembakau yang dijalankan petani di Desa Setanggor ini adalah kualitas Tembakau yang tetap mendapat apresiasi yang baik dari perusahaan atau pengepul pembeli Tembakau, hal itu dikarenakan ketelitian serta ketekunan petani dalam memelihara proyek atau usaha tani

Tembakau itu sendiri sehingga kualitas tembakau yang dihasilkan petani tetap terjaga.

b) Harga (Price)

Produk utama yang dihasilkan usaha tani Tembakau ini adalah hasil tembakau kering yang sudah melalui proses pengovenan. Harga yang ditetapkan bervariasi berpatokan pada harga yang ditetapkan perusahaan. Variasi tersebut dikelompokkan berdasarkan kualitas Tembakau yang dihasilkan, yaitu untuk kelas A (Kualitas Baik) berkisar antara Rp. 35.000 – 45.000 /Kg, kelas B (Kualitas Sedang) berkisar antara Rp. Rp.

25.000 – 30.000 /Kg, kelas C (Kualitas Cukup Baik) berkisar antara Rp. 11.000 - 20.000 /Kg, dan kelas D (Kualitas Kurang Baik) berkisar antara Rp. -10.000 /Kg. Untuk penentuan harga tentunya perusahaan maupun pengepul melihat dari segi kualitas Tembakau itu sendiri.

c) Tempat (Place)

Dalam memasarkan produk usaha tani Tembakau yang dihasilkan petani di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur ke konsumen (perusahaan dan pengepul), petani memasarkan atau menjual hasil tani tembakau dengan 2 cara yaitu Pertama, Pengepul secara langsung datang ke lokasi usaha dalam rangka memeriksa kualitas sekaligus menawarkan harga ke pada petani, setelah mendapatkan

kesepakatan Tembakau kemudian diangkut dengan biaya angkut dibebankan kepada pengepul. Kedua, Petani secara langsung menjual hasil Tembakau keringnya ke perusahaan-perusahaan pembeli Tembakau, dengan harga ditentukan oleh perusahaan yang didasarkan pada kualitas produk. Serta biaya transportasi ditanggung oleh petani. Tempat perusahaan-perusahaan pembeli Tembakau itu juga lebih banyak berada dalam kawasan Lombok Timur, sehingga untuk biaya transportasi tidak terlalu membebankan petani.

d) Promosi (Promotion)

Promosi merupakan kegiatan penting untuk memberikan informasi atau mengenalkan produk yang dihasilkan kepada pembeli. Kegiatan promosi yang dilakukan petani dalam memasarkan produknya adalah dengan mengikuti pelatihan yang diadakan oleh perusahaan atau ikut serta sebagai petani binaan perusahaan-perusahaan yang membeli tembakau petani. Selain itu petani juga melakukan promosi dengan personal selling yaitu dengan mempromosikan produk yang dimiliki petani satu dengan lainnya sehingga akan terjadi pertukaran informasi mengenai pengiriman atau penjualan hasil Tembakau yang tepat sebagai acuan petani memasarkan produk Tembakau.

3) Hasil Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran

Dalam pelaksanaannya, berdasarkan aspek pasar dan pemasaran usaha tani Tembakau di Desa Setanggor ini sudah memiliki target pasar yang akan dituju, serta mampu memenuhi sebagian besar dari permintaan perusahaan dengan menawarkan produk yang diinginkan perusahaan itu sendiri. Petani yang menjalankan usaha tani Tembakau di Desa Setanggor ini juga mampu menarik perhatian konsumen melalui strategi bauran pemasaran / marketing mix (4 P) yang telah dilakukan. Dari sisi lain juga dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil penyebaran angket untuk aspek pemasaran dapat dilihat bahwa sebagian besar yaitu 36 petani menyatakan bahwa petani tidak mengalami kesulitan dalam menjual hasil Tembakau, 29 petani meyatakan informasi mudah diketahui, kemudia 20 petani dari 39 sampel menyatakan bahwa target pasar yang dituju petani sudah tersedia dan sebagian besar yaitu 39 petani menyatakan kualitas yang dihasilkan petani sesuai dengan perimintaan pasar. Dengan hal itu, berdasarkan aspek pasar dan pemasaran usaha tani Tembakau di Desa Setanggor dapat dinyatakan layak untuk dijalankan.

c. Aspek Teknis dan Operasional

Aspek teknis merupakan bagian dari aspek non finansial yang cukup penting karena terkait dengan keberhasilan produksi yang dilakukan oleh perusahaan / petani. Aspek teknis usaha tani Tembakau meliputi lokasi usaha, tata letak (layout) produksi, proses produksi, dan

kapasitas produksi. Lokasi usaha dinyatakan layak apabila memenuhi syarat variabel utama dan bukan utama. Variabel tersebut terdiri dari ketersediaan bahan baku, letak pasar yang dituju, ketersediaan sumber air dan listrik, dan fasilitas transportasi untuk distribusi. Proses produksi menjelaskan langkah-langkah produksi usaha tani Tembakau yang dilakukan. Layout dinyatakan layak apabila usaha telah memanfaatkan lokasi usaha secara optimal.

Di bawah ini merupakan hasil analisis pada aspek teknis dan operasional pada usaha tani Tembakau di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur, yang lebih jelasnya akan dipaparkan melalui tabel di bawah ini.

Tabel 2.c. Hasil Analisis Kelayakan Aspek Teknis

No Aspek Teknis / Operasi Hasil Angket

Ya Tidak 1 Apakah jarak dari lokasi usaha ke target pasar

dapat terjangkau dengan mudah? 35 4

2

Apakah usaha ini melibatkan banyak tenaga

kerja? 39 0

3

Apakah bahan baku (Kayu, cangkang sawit) sebagai bahan utama pengovenan mudah didapatkan?

35 4

4

Apakah harga bahan baku terjangkau bagi

petani? 26 13

1) Lokasi Usaha

Lokasi untuk melakukan usaha tani Tembakau yang digunakan untuk usaha tidak terlalu sulit. Umumnya lokasi usaha disesuaikan dengan kemudahan akses dan jauh dekatnya lokasi ke pasar atau mudah dijangkau oleh pembeli / perusahaan. Usaha tani

Tembakau yang terletak di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur, melakukan proses produksi pada ketinggian 250 meter di atas permukaan laut. Lokasi usaha ini dapat dikatakan cukup strategis dikarenakan kondisi alam dan cuaca di daerah ini sangat mendukung untuk melakukan usaha tani Tembakau dikarenakan pada suhu rata-rata pada daerah ini mencapai 30o C, lebih-lebih pada musim kemarau mencapai 33-34o C serta diimbangi dengan irigasi yang cukup, hal tersebut sangat mendukung pertumbuhan Tembakau yang mana tanaman Tembakau ini sangat cocok di tanam pada musim panas / kemarau. Ketersediaan listrik dan air di lokasi usaha tani sangat tercukupi sehingga proses dalam menjalankan produksi berjalan dengan lancar.

Bahan baku yang digunakan dalam kegiatan produksi usaha tani Tembakau ini dapat dijangkau dengan mudah. Hal ini dikarenakan bahan baku yang digunakan masih dapat dijangkau di sekitaran tempat atau lokasi usaha disekitaran kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat. Bahan baku dalam bentuk benih, pupuk, maupun pestisida dapat ditemukan di toko terdekat yang menyediakan alat pertanian. Sedangkan bahan baku untuk pengovenan (pengeringan Temabakau) seperti kayu bakar maupun cangkang sawit masih dapat ditemukan dengan mudah oleh petani. Harga keseluruhan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi sesuai dengan rata-rata harga pasar pada umumnya. Untuk

kualitas barang itu sendiri mengikuti harga barang, artinya kualitas barang tinggi harganyapun akan tinggi begitupun sebaliknya.

2) Layout Usaha

Layout adalah keseluruhan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas-fasilitas yang dimiliki suatu perusahaan. Layout disesuaikan dengan sifat proses produksi yang direncanakan untuk proyek yang dilaksanakan oleh perusahaan. Usaha tani Tembakau yang dijalankan petani di Desa Setanggor ini memiliki luas bangunan antara 4 x 4 m2 dan 5 x 5 m2. Lokasi produksi terletak tidak jauh dari perumahan petani, dengan struktur ruangan telah ditata sesuai dengan proses produksi yang akan dilaksanakan. Ruang produksi pengovenan tembakau petani berbeda-beda, ada yang memiliki 4 ruang dengan 6 tingkat ke atas dan juga ada yang memliki 3 ruang dengan 5 tingkat ke atas. Tidak ada perbedaan mendasar antara ruang produksi oven 4 ruang 6 tingkat dengan ruang produksi oven 3 ruang 5 tingkat, yang membedakan hanya kapasitas yang dapat dipenuhi dalam melaksanakan proses pengovenan / pengeringan daun tembakau.

3) Hasil Analisis Aspek Teknis dan Operasional

Dalam pelaksanaan berdasarkan aspek teknis dan operasional dapat disimpulkan bahwa petani yang menjalankan usaha tani Tembakau tidak mengalami kendala dalam melaksanakan usaha tani Tembakau tersebut. Hal tersebut dapat dilihat pada penempatan

lokasi usaha yang strategis dengan suhu udara mencapai +30o C yang mendukung untuk ditanami Temabaku serta kemudahan dalam mendapatkan bahan baku dalam melakukan pengovenan. Tidak hanya itu, penempatan layout usaha tani juga menunjang keberlangsungan produksi usaha tani Tembakau yang dijalankan petani di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur.

Hal tersebut juga sesuai dengan hasil penyebaran angket dimana, sebagian besar petani yaitu 35 petani menyatakan bahwa jarak lokasi usaha ke target pasar terjangkau dengan mudah, 39 petani menyatakan usaha tani ini melibatkan banyak tenaga kerja sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan, 35 petani menyatakan bahwa harga bahan baku mudah didapatkan dan sebagian besar yaitu 26 petani menyatakan bahwa harga bahan baku terjangkau bagi petani. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha tani Tembakau di Desa Setanggor berdasarkan aspek teknis dan operasional dapat dinyatakan layak untuk dijalankan.

d. Aspek Manajemen dan Organisasi 1) Aspek Manajemen

Berbicara mengenai aspek manajemen dan organisasi, ada beberapa hal yang perlu dikaji dalam menentukan kelayakan dalam aspek ini yaitu bentuk badan usaha, struktur organisasi dalam

menjalankan usaha tani Tembakau serta pengawasan dalam menjalankan usaha.

Usaha tani Tembakau yang dijalankan petani di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur ini merupakan usaha yang bergerak dibidang pertanian yang dilaksanakan petani dengan menggunakan sistem manajemen yang masih sederhana. Dimana aspek manajemen itu sendiri meliputi aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta pengawasan. Usaha tani Tembakau ini pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai UMKM, dikarenakan usaha ini tidak merupakan badan usaha dan dilakukan oleh sebagian besar masyarakat yang ada di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur. Meskipun usaha tani Tembakau ini masih menggunakan manajemen yang sederhana akan tetapi usaha tani Tembakau ini dapat berjalan dengan lancar.

2) Struktur Organisasi

Pada dasarnya, dalam pelaksanaan produksi ada pembagian tugas dalam masing-masing pekerjaan, dimana masing-masing pekerja / buruh dituntut untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukannya sehingga struktur pelaksanaan produksi dapat berjalan dengan lancar. Struktur organisasi pada usaha tani Tembakau dapat dilihat pada gambar bagan di bawah ini.

Gambar 4.2). Struktur Organisasi Usaha Tani Tembakau

Tenaga kerja yang dipekerjakan dalam usaha ini merupakan masyarakat yang berada di sekitar lokasi usaha khususnya masyarakat yang ada di Desa Setanggor itu sendiri dan masyarakat di sekitaran lokasi usaha tani Tembakau pada umumnya. Usaha tani Tembakau di Desa ini sudah dilaksanakan berpuluh-puluh tahun yang lalu dilaksanakan secara turun temurun oleh warga desa sehingga pengalaman kerja dalam hal ini sudah dapat dikatakan baik dalam mengelola usaha tani Tembakau itu sendiri. Selain itu juga petani secara langsung melakukan pengawasan terhadap kinerja buruh sehingga usaha tani Tembakau ini dapat terlaksana dengan lancar tanpa ada hambatan maupun kendala apapun.

3) Hasil Penilaian Kelayakan Aspek Manajemen dan Organisasi

Di bawah ini akan dipaparkan hasil analisis kelayakan aspek manajemen dari hasil penyebaran angket yang telah dilaksanakan peneliti, yang akan dipaparkan pada gambar tabel berikut ini.

PETANI

Tenaga Penanamann

Tenaga Pemeliharaan

nn

Tenaga Pemetikan

Tenaga Pengovenan

Tenaga Sortir

Tenaga Press

Tabel 2.d. Hasil Analisis Kelayakan Aspek Manajemen dan Organisasi

No Aspek Manajemen dan Organisasi Hasil Angket Ya Tidak 1 Apakah ada pembagian tugas dalam

menjalankan usaha ini? 38 1

2 Apakah ada pengawasan terhadap kualitas kerja buruh?

39 0

Dalam pelaksanaan berdasarkan aspek manajemen dan organisasi dapat disimpulkan bahwa usaha tani Tembakau yang dijalankan di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur Layak untuk dijalankan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 2.d. Dari segi manajemen meskipun masih menggunakan manajemen yang sederhana namun usaha tani Tembakau yang dijalankan petani di Desa Setanggor berjalan dengan lancar.

Kemudian dilihat dari struktur organisasi baik dari petani ataupun pekerja sudah memiliki pengalaman kerja yang cukup dikarenakan sudah diwariskan secara turun temurun dari berpuluh-puluhan tahun yang lalu, walaupun petani ataupun pekerja bukan berasal dari kalangan yang berpendidikan tinggi saja. Selain itu, berdasarkan hasil penyebara angket di Desa Setanggor dapat dilihat bahwa sebagian besar yaitu 38 petani menyatakan bahwa ada pembagian tugas dalam menjalankan usaha tersebut, serta 39 petani menyatakan secara langsung melakukan pengawasan terhadap kinerja buruh sehingga usaha tani Tembakau ini dapat berjalan dengan lancar.

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa usaha tani

Tembakau yang dijalankan petani di Desa Setanggor berdasarkan aspek manajemen dan organisasi dapat dinyatakan layak untuk dijalankan.

e. Aspek Ekonomi dan Sosial

Aspek ekonomi dan sosial ini berkaitan dengan seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh usaha yang dijalankan bagi masyarakat secara keseluruhan disekitar lokasi usaha. Dari aspek ekonomi dilihat apakah usaha yang dijalankan mampu memberikan peningkatan pendapatan dan aktivitas ekonomi masyarakat disekitar lokasi usaha.

Sedangkan dari aspek sosial dilihat bahwa apakah usaha yang dijalankan mampu memberikan kesempatan kerja bagi masayarakat disekitar lokasi usaha atau dengan kata lain mampu mengurangi tingkat pengangguran disekitar lokasi usaha berlangsung dan pengaruh usaha terhadap lingkungan seperti penerangan listrik, perbaikan jalan dan lain sebagainya.

1) Aspek Ekonomi

Berdasarkan aspek ekonomi, usaha tani Tembakau yang dijalankan petani di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur dapat dilihat dari peningkatan pendapatan yang dihasilkan masyarakat baik dari petani itu sendiri sampai masyarakat secara keseluruhan di Desa Setanggor dari usaha tani Tembakau tersebut. Selain itu Pemerintah juga mendapatkan dampak positif dari usaha tani Tembakau, dimana petani membayarkan pajak

dalam bentuk Pajak Bumi dan Bangunan serta Pajak penghasilan usaha yang telah terpotong sebelumnya di Perusahaan pembeli Tembakau. Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa usaha tani Tembakau ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian masyarakat dimana pada saat petani mengalami keuntungan maka segala aktivitas ekonomi masyarakat baik itu petani, pekerja / buruh, pedagang dapat tercukupi dengan sangat baik begitupun sebaliknya.

2) Aspek Sosial

Berbicara mengenai aspek sosial, dimana pada aspek sosial berbicara mengenai dampak usaha tani Tembakau yang dijalankan petani bagi masyarakat. Dan hal tersebut dapat dilihat dari usaha tani Tembakau yang dijalankan petani di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur yang memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha. Usaha tani Tembakau yang dijalankan petani di Desa Setanggor mampu memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat disekitar lokasi maupun di luar lokasi usaha, dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Usaha tani Tembakau ini membutuhkan banyak tenaga kerja / buruh dalam menjalankan usaha tani Tembakau tersebut sehingga lapangan pekerjaan terbuka luas untuk warga baik itu pekerja laki-laki maupun perempuan tanpa memandang strata

pendidikan, hal tersebut secara langsung meningkatkan pendapatan masyarakat.

Disamping itu, usaha tani Tembakau ini juga menambah sarana dan prasarana disekitar lokasi usaha seperti penerangan jalan serta pembersihan jalan dan tempat-tempat disekitar lokasi usaha yang akan ditempati. Masyarakat juga menerima dengan baik usaha tani Tembakau yang dijalankan petani dikarenakan timbal balik dampak positif yang ditimbulkan dari usaha tani itu sendiri.

3) Hasil Analisis Aspek Ekonomi dan Sosial

Berdasarkan penyebaran angket yang telah dilakukan peneliti pada petani sekaligus masyarakat di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur mengenai aspek ekonomi dan sosial dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.e. Hasil Analisis Aspek Ekonomi dan Sosial No Aspek Ekonomi dan Sosial

Hasil Angket Ya Tidak 1 Apakah usaha tani Tembakau ini diterima dengan

baik oleh masyarakat disekitar lokasi usaha? 39 0 2

Apakah dengan adanya usaha ini dapat menambah

kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar lokasi 39 0 usaha?

3 Apakah dengan adanya usaha ini mampu

menciptakan kesejahteraan masyarakat? 39 0

Dalam pelaksanaan berdasarkan aspek ekonomi dan sosial dapat disimpulkan bahwa usaha tani Tembakau di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur tidak memiliki hambatan dalam melaksanakan usaha tani Tembakau tersebut.

Dengan adanya usaha tani Tembakau ini dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, mengurangi pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat yang ada disekitar lokasi usaha juga menerima dengan baik usaha yang dijalankan petani karena memberikan dampak timbal balik yang positif terhadap warga setempat. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 2.e. hasil penyebaran angket yang telah dilakukan peneliti di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar yaitu 39 petani menyatakan bahwa usaha tani Tembakau yang dijalankan diterima dengan baik oleh masyarakat disekitar lokasi usaha, dapat menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat serta usaha tani Tembakau yang dijalankan mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat disekitar lokasi usaha. Berkenaan dengan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha tani Tembakau di Desa Setanggor dinyatakan layak untuk dijalankan berdasarkan aspek ekonomi dan sosial.

f. Aspek Dampak Lingkungan

Aspek dampak lingkungan berkaitan dengan bagaimana pengaruh dari usaha yang dijalankan terhadap lingkungan itu sendiri seperti tanah, air, udara serta terhadap manusia, hewan maupun tumbuhan yang ada di sekitar lokasi usaha. Aspek dampak lingkungan ini juga dilihat dari dampak terhadap lingkungan yang terjadi apakah

Dokumen terkait