• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6. Teknik Analisis Data

3.6.4. Analisis Regresi

Analisis regresi merupakan suatu metode atau teknik analisis hipotesis penelitian untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel satu dengan variabel lain, yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik (regresi).

Adapun tahapan analisis yang dilakukan adalah:

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel independen dan dependen. Menurut Sugiyono (2018:277)

berpendapat bahwa “Regresi linier sederhana digunakan untuk mengestimasi besarnya koefisien yang dihasilkan dari persamaan yang bersifat linier baru variabel bebas untuk digunakan sebagai alat prediksi besarnya variabel tergantung”. Adapun persamaan regresi linier sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2018:277)

Keterangan :

Y = Variabel terikat (dependen atau variabel yang diduga) X = Variabel bebas (independen)

a = Intersep (konstan) (nilai Y bila X = 0 disebut titik intercept

b = Koefisien arah regresi linier untuk mengukur besarnya pengaruh Y 2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi liner berganda merupakan suatu teknik statistika yang digunakan untuk mencari persamaan regresi yang bermanfaat untuk meramal nilai variabel dependen berdasarkan nilai-nilai variabel independen dan mencari kemungkinan kesalahan dan menganalisa hubungan antara satu variabel dependen dengan variabel independen secara bersama-sama. Menurut Sugiyono (2019:213) berpendapat “analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikan/diturunkan”. Model hubungan ini disusun dalam fungsi atau persamaan regresi ganda sebagai berikut:

Y + a + bx

Sumber : Sugiyono (2019:213)

Keterangan:

a = Bilangan konstanta Y = Variabel dependen

b = Koefisien regresi masing-masing variabel X = Variabel Independen

έ = Disturbance’s error / variabel pengganggu 3. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara korelasi kedua variabel dimana variabel lainnya yang dianggap berpengaruh dikendalian atau dibuat tetap. Sebagai bahan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan besar atau kecilnya, maka dapat berpedoman pada ketentuan sebagai berikut :

Tabel 3. 5

Pedoman Interperasi Koefisien Korelasi

Nilai Koefisien Korelasi Tingkat

Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Kuat

Y = a + b1X1 + b2X2 + έ

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2019 :184)

4. Analisis Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial atau simultan. Menurut Sugiarto (2022:215) “Koefisien determinasi menunjukkan tingkat kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih. Keputusan yang dijelaskan dengan keragaman variabel bebas menghitung koefisien determinasi dengan asumsi yang mendasari faktor – faktor lain faktor dalam variabel eksternal dianggap konstan”.

Rumus yang digunakan dalam analisis ini menentukan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat, yang dapat dihitung dengan suatu koefisien yang disebut koefisien determinasi, dan dirumuskan sebagai berikut:

Sumber : Sugiarto (2022:215)

Keterangan :

Kd = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi antara variabel bebas dan terikat (yang dikuadratkan) 100% = Pengalian yang dipresentasikan

Kd = r2 x 100%

Dalam pengujian ini, menggunakan SPSS versi 25. Spesifikasi besarnya koefisien determinasi (Kd) antara 0 (nol) dan 1 (satu) diartikan sebagai berikut:

a. Jika keputusannya 0 = berarti tidak ada hubungan antara Variabel X1 dan X2

(bebas) dan variabel Y (terikat).

b. Jika putusannya adalah 1 = berarti keakuratan estimasi model sangat sesuai.

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan uji untuk menentukan apakah suatu hipotesis sebaiknya diterima atau ditolak. Menurut Sugiono (2019:213) mengemukakan bahwa “hipotesis penelitian yang akan di uji dalam penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang diajukan, tetapi perlu diketahui bahwa setiap penelitian tidak harus berhipotesis, namun harus merumuskan masalahnya.”

Dengan demikian hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan harus di uji secara empiris. Maka hipotesis dilakukan melalui : a. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji parsial atau uji t merupakan uji bagaimana pengaruh dari masing- masing variabel bebas secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikat. Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regeresi veriabel independen (X) secara persial berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) pada tingkat kepercayaan 95%. Dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut :

1) Lingkungan Kerja Fisik (X1)

H0 : ρ1 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan pada PT Foresthree Waralaba Indonesia di Jakarta Selatan.

Ha : ρ1  0 Terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan pada PT Foresthree Waralaba Indonesia di Jakarta Selatan.

2) Disiplin Kerja (X2)

H0 : ρ2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Foresthree Waralaba Indonesia di Jakarta Selatan.

Ha : ρ2  0 Terdapat pengaruh yang signifikan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Foresthree Waralaba Indonesia di Jakarta Selatan.

Rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis (uji t) menurut Sugiono (2019:184) dapat menggunakan dengan mencari nilai t hitung dengan rumus sebagai berikut :

Sumber: Sugiono (2019:184)

Keterangan : t = Probabilitas

r = Koefisien korelasi parsial

1

(¿−r12)

t=r1

n−2

¿

Taraf signifikan yang digunakan α = 0,05 (5%) artinya adalah kemungkinan hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95%. Dalam pengujian ini menggunakan SPSS versi 26.

Kriteria hipotesis diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel dengan kriteria sebagai berikut:

a) Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

b) Jika nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Kriteria dikatakan signifikan apabila nilai t hitung > t tabel atau probability signifikan < 0,05.

b. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Uji simultan atau uji f bertujuan untuk menguji secara simultan pengaruh semua variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini rumusan hipotesis yang dibuat, sebagai berikut:

H0 : ρ3 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Foresthree Waralaba Indonesia di Jakarta Selatan.

Ha : ρ3 = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Foresthree Waralaba Indonesia di Jakarta Selatan.

Rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis (uji f) menurut Sugiyono (2018:252) “Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara

dependen”. Untuk mencari nilai F hitung digunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2018:252)

Keterangan:

r2 = koefisiensi korelasi ganda k = jumlah variabel independen n = jumlah data (sampel responden)

Kriteria hipotesis diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan antara nilai F hitung dengan F tabel dengan kriteria sebagai berikut:

a) Jika nilai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

b) Jika nilai F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Kriteria dikatakan signifikan apabila nilai F hitung > F tabel atau probability signifikan < 0,05. Dalam pengujian ini menggunakan SPPS versi 26.

Fhitung= r2 ∕ k (1−r2)/(nk−1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Ringkasan PT Foresthree Waralaba Indonesia

PT Foresthree Waralaba Indonesia yang berlokasi di Jl Gotong Royong No.9a, RT 4/RW 6, Gandaria Utara, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan awal mula terbentuk pada tahun 2016, yang di dirikan oleh Deva Mahenra, Haidar Wurjanto dan Hendy Setiono.

PT Foresthree Waralaba Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang F&B. Dengan debut pertama PT Foresthree Waralaba Indonesia membuka Foresthree Kitchen di Bogor, Jawa Barat. Seiring berjalannya waktu manajemen memutuskan untuk membuka outlet kedua dengan nama Foresthree Coffee terletak di Jl Panglima Polim, Jakarta Selatan dan berkembang menjadi 100 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Makna penciptaan di balik nama Foresthree Coffee adalah Tree of Life, yaitu pohon megah dengan 3 cabang yang melambangkan kopi, teh, dan buah. Dalam berbisnis kedai kopi, membuat bisnis PT Foresthree Waralaba ini melakukan inovasi menu agar nampak berbeda dan lebih menarik. Di mana, Foresthree Coffee menyajikan kopi variasi alias kopi kekinian dengan beragam campuran misalnya es krim, coklat, dan lainnya dengan harga yang terjangkau.

PT Foresthree Waralaba Indonesia pada berawal sebagi perusahaan peorang yang berdiri hanya terdiri dari 8 orang termasuk pimpinan. Kini telah Kemudian terus berkembang pesat sampai saat ini memiliki 78 Karyawan.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi PT Foresthree Waralaba Indonesia

“ Menjadikan brand Foresthree Coffee sebagai landasan utama dalam belajar dan berkembang sebagai enterneur dan interpreuner yang bermanfaat”

b. Misi PT Foresthree Waralaba Indonesia

“Membantu dan mendukung perekonomian di sektor F&B, menjadikan media belajar bagi calon enterneur dan interpreuner serta menyediakan kualitas produk yang terbaik dengan meningkatkan kreatifitas dalam memproduksi makanan dan minuman”.

4.1.3 Struktur Organisasi PT Foresthree Waralaba Indonesia

Struktur organisasi merupakan hal yang penting untuk sebuah perusahaan dan merupakan pedoman pengaturan posisi kerja serta fungsi setiap karyawan, karena dengan adanya struktur organisasi maka semua kegiatan yang ada di perusahaan akan berjalan dengan baik dan teratur. Berikut ini adalah Struktur Organisasi pada PT. Foresthree Waralaba Indonesia

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut tanggung jawab dan wewenang pada PT Foresthree Waralaba Indonesia : 1. Direktur

a. Bertanggung jawab terhadap kerugian yang dihadapi perusahaan dan bertanggung jawab terhadap keuntungan perusahaan.

b. Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan perusahaan.

c. Menjadi perwakilan perusahaan dalam hubungan dunia luar perusahaan.

2. HRD

a. Merencanakan kebutuhan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh perusahaan.

b. Bertanggung jawab mencari dan merekrut karyawan yang tepat.

c. Mengelola administrasi terkait gaji payroll, tunjangan dan mengevaluasi karyawan secara berkala.

3. Operational Manager

a. Mengkoordinasi dan memantau aktivitas terkait operasional dan project.

b. Menyusun kebijakan dan prosedur operasional perusahaan.

c. Mengevaluasi terkait dengan operasional.

4. Ass Operational Manager

a. Membantu manager operasional dalam mengatur dan merencanakan strategi yang dibuat

b. Mengkoordinasi sistem operasional

c. Memantau anggaran serta sumber daya yang dibutuhkan 5. Quality Control

a. Memantau, menganalisis, dan menguji perkembangan seluruh produk yang dipasarkan

b. Melakukan monitoring proses pembuatan product

c. Memastikan product yang di pasarkan di buat sesuai dengan SOP 6. Supervisor

a. Melaksanakan pekerjaan secara langsung b. Membantu tugas staf bawahan

c. Merencanakan kegiatan yang menjadi tugasnya sesuai kebijakan perusahaan 7. Admin Opersional

a. Melakukan rekap data sales harian outlet.

b. Melakukan pembukuan patty cash operasional.

c. Pengajuan CA, patty cash dan pengajuan reimburse karyawan.

8. Logistik Manager

a. Merencanakan dan mengelola keperluan logistik, gudang, dan pelayanan pelanggan

b. Mengawasi dan mengontrol kegiatan operasional gudang c. Bertindak sebagai agen perubahan dan konsultan internal 9. Purchasing

a. Menganalisa calon vendor atau supplier

b. Melakukan pembayaran atas barang yang dibeli dari vendor c. Mendokumentasi faktur, purchase order, work order dan invoice 10. Admin Logistik

a. Menjaga ketersediaan barang

b. Mengelola kebutuhan dan persediaan barang produksi perusahaan

c. Mengelola pengiriman barang dan memastikan proses pengiriman barang dengan tepat waktu

11. Head FRO & Sales

a. Mengembangkan rencana penjualan dan koordinasi dengan marketing dalam pencarian prospek

b. Menetapkan target penjualan

c. Melakukan sales review denan distributor 12. Customer Care

a. Menerima kritikan dan saran dari pelanggan/frenchise

b. Memberikan penawaran promo order online kepada pihak franchise c. Menyediakan informasi produk dan layanan

13. Call Center

a. Mengelola komunikasi dengan pelanggan baik melalui telepon,email atau sosial media

b. Melakukan survey kepuasan pelanggan c. Menjawab atas pertanyaan keluhan pelanggan 14. Sales Marketing

a. Mencari target pasar dan pelanggan potensial b. Menyusun strategi pemasaran produk

c. Menganalisis target pasar dan trend 15. Head Finance Accounting

a. Mengelola fungsi keuangan dan akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan perushaan.

b. Melakukan analisis keuangan dan memastikan kecukupan danna c. Mengawasi kinerja tim keuangan

16. Staff Finance & Accounting

a. Membuat laporan keuangan dan memastikan kebenarannya b. Mengelola arus kas perusahaan

c. Menyusun anggaran dan merencanakan pengeluaran perusahaan 17. Collection

a. Memberikan peringatan seputar utang yang sudah jatub tempo b. Memperbaharui catatan pembayaran

c. Membuat laporan

18. Admin Accounting

a. Melakukan penginputan semua transaksi keuangan b. Mengelola administrasi keuangan

c. Mengurus dokumen dan catatan keuangan perusahaan 19. Brand & Marcom Manager

a. Mengembangkan strategi branding dan komunikasi pemasaran perusahaan b. Mengelola personil branding dan komunikasi pemasaran

c. Membuat perencanaan dan mengelola anggaran untuk kegiatan branding 20. Graphic designer

a. Membuat design logo & identitas perusahaan

b. Membuat konsep visual untuk produk maupun layanan

c. Membuat design kemasan produk, desigm untuk media sosial dan iklan online 21. Content Creator

a. Membuat konten untuk ptatform untuk marketing

b. Mengumpulkan ide serta data yang dikembangkan menjadi konsep yang akan dijadikan sebuah konten

c. Merancang, mengembangkan dan mempublikasikan digital baik dalam bentuk foto atau video

22. Team Sosmed

a. Mengelola admin dan akun media sosial perusahaan

b. Menerima masukan dan complain dari pelanggan melalui sosial media c. Mengelola post media sosial dengan volume tinggi

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden penelitian merupakan subjek penelitian yang akan memberikan perlakuan penelitian, dengan cara melakukan riset atau dengan cara melakukan eksperimen. Tergantung jenis atau metedologi penelitian yang akan dilakukan.

Responden yang diambil dari seluruh karyawan aktif yang bekerja di PT Forsthree Waralaba Indonesia dengan sampel 78 orang, sehingga penyebaran kuesioner yang dilakukan maka peneliti mendapatkan penilaian yang beragam dan dapat digambarkan karakteristik responden tersebut sebagai berikut :

A. Data responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4. 1

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Jumlah dalam (%)

1 Laki-Laki 44 56%

2 Perempuan 34 44%

Total 78 100%

Sumber : Data Kuesioner Penelitian 2023

Dari data tabel tersebut dapat dilihat bahwa, responden yang menjadi karyawan pada PT Foresthree Waralaba Indonesia sebagian besar adalah laki-laki dengan jumlah 44 orang atau 56%. Sedangkan untuk karyawan perempuan yaitu sebanyak 34 orang atau 44 %.

B. Data Responden Berdasarkan Usia Tabel 4. 2

Data Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Jumlah dalam (%)

1 20 – 30 Tahun 63 81%

2 31 – 40 Tahun 12 15%

3 41 – 55 Tahun 3 4%

Total 78 100%

Sumber : Data Kuesioner Penelitian 2023

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa, responden dengan usia 20-30 Tahun sebanyak 63 orang atau 81%. Selanjutnya respondeng dengan usia 31-40 Tahun sebanyak 12 orang atau 15%, kemudian dengan usia 41-55 Tahun sebanyak 3 orang atau 4%. Maka, hasil kuesioner yang didapat bahwa jumlah karyawan berdasarkan faktor usia lebih banyak didominasikan umur 20-30 Tahun.

C. Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4. 3

Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Jumlah dalam (%)

1 SMA/Sederajat 38 49%

2 D3 8 10%

3 S1 31 40%

4 S2 1 1%

Total 78 100%

Sumber : Data Kuesioner Penelitian 2023

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa, responden yang memiliki tingkat pendidikan SMA/Sederajat sebanyak 38 orang atau 49%, tingkat pendidikan D3 sebanyak 8 orang atau 10% dan untuk tingkat pendidikan S1 sebanyak 31 orang atau 40% dan S1 sebanyak 1 orang atau 1%. Berdasarkan status tingkat pendidikan didominasikan oleh tingkat pendidikan SMA/Sederajat.

D. Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4. 4

Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja

No Lama Bekerja Jumlah Jumlah dalam (%)

1 0 – 2 Tahun 31 40%

2 3 – 5 Tahun 33 42%

3 6 – 8 Tahun 9 12%

4 >9 Tahun 5 6%

Total 78 100%

Sumber : Data Kuesioner Penelitian 2023

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa, masa lama bekerja 0 – 2 Tahun sebanyak 31 atau 40%, selanjutnya 3 – 5 Tahun sebanyak 33 orang atau 42%, dan untuk 6 – 8 Tahun sebanyak 9 orang atau 12%, sedangkan masa lama bekerja >9 Tahun 5 orang atau 6%. Maka, dapat disimpulkan bahwa lama bekerja 3 – 5 Tahun lebih banyak dibandingkan lama bekerja yang lainnya.

4.2.2. Hasil Kuesioner

Kuesioner merupakan instrument penelitian yang terdiri atas rangkaian pernyataan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari responden. Dalam penelitian ini, variabel telah di tetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Untuk menentukan panjang kelas intervalnya (jarak) ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

P

Keterangan :

Rentang Banyak kelas

=

Rentang : (data terbesar – data terkecil ) Banyak Kelas : 5 (lima)

Sehingga dalam penelitian ini, interval dan kriteria penilitian rata-rata sebagai berikut:

1, 00 – 1,80 : Sangat Rendah / Sangat Tidak Baik 1, 81 – 2,60 : Rendah / Tidak Baik

2, 61 – 3,40 : Sedang / Cukup Baik 3,41 – 4.20 : Tinggi / Baik

4,21 – 5,00 : Sangat Tinggi / Sangat Baik

a. Hasil analisis deskriptif Variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1)

Variabel Lingkungan Kerja Fisik terbagi atas 10 pernyataan. Hasil dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. 5

Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1) No Pernyataan

Alternatif Jawaban

Sampel Skor Ket

5 4 3 2 1

Indikator SS S KS TS STS

Penerangan/Cahaya 1 Penerangan di tempat

kerja membantu saya dalam menyelesaikan pekerjaan

13 48 17 0 0

78 3,94 Baik

65 192 51 0 0

2 Pencahayaan di tempat kerja didistribusikan secara merata di seluruh area kerja

23 32 20 2 1

78 3,94 Baik

115 128 60 4 1

Rata – rata 3,94

Temperatur 3 Suhu di ruangan tempat

kerja saya bekerja tidak terlalu dingin atau terlalu panas

24 36 18 0 0

78 4,07 Baik

120 144 54 0 0

4 Suhu di ruangan kerja sudah cukup baik untuk aktivitas kerja

22 37 19 0 0

78 4,03 Baik

110 148 57 0 0

No Pernyataan

Alternatif Jawaban

Sampel Skor Ket

5 4 3 2 1

Indikator SS S KS TS STS

Rata – rata 3,64

Sirkulasi Udara 5 Sirkulasi udara di

tempat kerja saya sudah cukup baik

20 32 24 2 0

78 3,89 Baik

100 128 72 4 0

6 Kondisi sirkulasi udara diruang kerja membuat saya nyaman

23 37 18 0 0

78 4,06 Baik

115 148 54 0 0

Rata – rata 3,82

Keamanan 7 Keamanan ditempat

kerja sudah mampu membuat saya bekerja dengan nyaman

25 38 13 2 0 78

4,10 Baik

125 152 39 4 0

8 Adanya sistem

kemanan yang

memnindai misalnya CCTV dan keamanan fisik ditempat kerja saya

20 40 18 0 0 78

4,02 Baik

100 160 54 0 0 78

Rata-rata 4,04

Dekorasi 9 Tata letak peralatan

kerja seperti meja, kursi, komputer, dll tersusun dengan rapi di ruang kerja

28 38 12 0 0 78

4,20 Baik

140 152 36 0 0 78

10 Warna cat dinding yang dipakai di tempat kerja tidak mengganggu kenyamanan saya saat bekerja

25 35 18 0 0 78

4,08 Baik

125 140 54 0 0 78

Rata-Rata 4,08

TOTAL 226 342 176 30 6 3,90 Baik

Sumber: Hasil Kuesioner,2023

Berdasarkan tabel tersebut, maka terlihat rata-rata yaitu 3,90 berada di kategori skala 3,41 – 4,20 dimana tanggapan responden terhadap variabel lingkungan kerja fisik (X1) memiliki kategori skala tinggi atau baik telihat dari skor tertinggi 4,20 yaitu pada indikator dekorasi dimana pernyataan “tata letak peralatan kerja seperti meja, kursi, komputer tersusun dengan rapih”.

b. Hasil analisis deskriptif Variabel Disiplin Kerja (X2)

Variabel Disiplin Kerja terbagi atas 10 pernyataan. Hasil dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. 6

Deskripsi Variabel Disiplin Kerja (X2) No Daftar Pernyataan Alternatif Jawaban

Sampel Skor Ket

5 4 3 2 1

Indikator SS S KS TS STS

Menaati Peraturan

1 Saya mematuhi

peraturan yang berlaku di perusahaan

22 46 10 0 0

78 4,15 Baik

110 184 30 0 0

2 Saya secara konsisten mengikuti aturan dan peraturan yang berlaku di tempat kerja

16 34 28 0 0

78 3,84 Baik

80 136 84 0 0

Rata – rata 3,99

Kehadiran Tepat Waktu 3 Saya percaya bahwa

tingkat kedisiplinan yang tinggi berdampak positif pada kinerja seluruh karyawan

15 43 20 0 0

78 3,93 Baik

75 172 60 0 0

4 Sebagai karyawan, saya pernah datang terlambat

14 36 28 0 0

78 3,82 Baik

70 144 84 0 0

5 Saya sadar bahwa kehadiran adalah kewajiban para karyawan

25 44 9 0 0

78 4,20 Baik

125 176 27 0 0

Rata - rata 3,98

Tanggung Jawab

No Daftar Pernyataan Alternatif Jawaban

Sampel Skor Ket

5 4 3 2 1

Indikator SS S KS TS STS

6 Saya selalu

memperbaiki

pekerjaan yang kurang memuaskan

13 44 21 0 0

78 3,89 Baik

65 176 63 0 0

7 Saya bertanggung jawab terhadap tugas dan pekerjaan yang saya lakukan di tempat kerja

19 41 18 0 0

78 4,01 Baik

95 164 54 0 0

8 Saya selalu menjaga kualitas kerja dan menyelesaikan

pekerjaan dengan tepat waktu

19 32 25 2 0

78 3,87 Baik

95 128 75 4 0

Rata-rata 3,92

Tingkat Absensi

9 Saya memahami

pentingnya menjaga tingkat absensi yang baik untuk menjaga kinerja tim

13 39 26 0 0

78 3,83 Baik

65 156 78 0 0

10 Saya selalu hadir di tempat kerja kecuali ada halangan yang tidak bisa dihindari

25 36 17 0 0

78 4,10 Baik

125 144 51 0 0

Rata-Rata 3,96

TOTAL 181 410 187 2 0 3,96 Baik

Sumber: Hasil Kuesioner,2023

Berdasatkan tabel tersebut, maka terlihat rata-rata yaitu 3,96 berada dikategori skala 3,41 – 4,20 dimana tanggapan responden terhadap variabel disiplin (X2) memiliki kategori skala tinggi atau baik telihat dari skor tertinggi 4,20 yaitu pada indikator kehadiran tepat waktu dimana pernyataan “saya sadar bahwa kehadiran adalah kewajiban para karyawan”.

c. Hasil analisis deskriptif Variabel Kinerja Karyawan (Y)

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. 7

Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan (Y) No Pernyataan

Alternatif Jawaban

Sampel Skor Ket

5 4 3 2 1

SS S KS TS STS

Kerja Sama 1 Saya mudah bekerja

sama dengan rekan kerja atau divisi lain

12 44 22 0 0

78 3,87 Baik

60 176 66 0 0

2 Saya mampu membina hubungan kerja sama yang haarmonis dan baik dengan pimpinan

maupun sesama

karyawan

20 40 18 0 0

78 4,02 Baik

100 160 54 0 0

Rata - rata 3,94

Kuantitas 3 Saya mampu dan

memahami tugas-tugas rutin yang saya kerjakan setiap harinya di perusahaan

22 38 18 0 0

78 4,05 Baik

110 152 54 0 0

4 Saya mencapai target kuantitas kerja yang ditetapkan untuk tugas atau proyek yang saya tangani

17 35 26 0 0

78 3,88 Baik

85 140 78 0 0

Rata - rata 3,96

Kualitas 5 Saya menjaga standar

kualitas tinggi dalam pekerjaan saya dan berusaha untuk memberikan hasil yang memenuhi harapan

11 36 30 1 0

78 3,73 Baik

55 144 90 2 0

6 Saya mengerjakan pekerjaan sesuai dengan kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan

27 39 12 0 0

78 4,19 Baik

135 156 36 0 0

Rata - rata 3,96

Ketepatan Waktu 7 Saya mengatur prioritas

dengan baik dan mengelola waktu saya

15 26 35 2 0

No Pernyataan

Alternatif Jawaban

Sampel Skor Ket

5 4 3 2 1

SS S KS TS STS

dengan efektif untuk menghindari

keterlambatan

78 4,02 Baik

75 130 105 4 0

8 Saya memiliki reputasi sebagai seseorang karyawan yang dapat diandalkan dalam menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu

19 44 15 0 0 78

4,05 Baik

95 176 45 0 0 78

Rata-rata 4,03

Kreativitas 9 Saya selalu berusaha

mencari solusi dalam menyelesaikan masalah

19 46 13 0 0

78 4,07 Baik

95 184 39 0 0

10 Saya sering mencari cara baru untuk meningkatkan proses

kerja atau

menghasilkan ide-ide inovatif

23 41 14 0 0

78 4,11

Baik

115 164 42 0 0

Rata-Rata 3,99

TOTAL 194 388 179 6 0 4,02 Baik

Sumber: Hasil Kuesioner,2023

Berdasarkan tabel tersebut, maka terlihat rata-rata yaitu 3,99 berada di kategori skala 3,41 – 4,20 dimana tanggapan responden terhadap variabel kinerja karyawan (Y) memiliki kategori skala sangat tinggi atau sangat baik telihat dari skor tertinggi 4,19 yaitu pada indikator kerja sama dimana pernyataan “Saya mengerjakan pekerjaan sesuai dengan kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan”.

4.3 Pembahasan Penelitian 4.3.1. Analisis Kuantitatif 1. Uji Validitas

Untuk menguji validitas instrument, penulis menggunakan analisis dengan SPSS. Apabila r > pengujian validitas dilakukan untuk memastikan bahwa semua butir pernyataaan yang telah ditetapkan benar-benar memberikan data yang akurat, sehingga bisa digunakan untuk memperoleh gambaran dari objek yang diteliti secara rill sehingga butir pernyataan yang digunakan dapat diketahui valid atau tidak yang artinya, dapat dipergunakan atau tidak. Untuk mengolah pengujian dilakukan dengan membandingkan r hitung dan r tabel. Nilai r tabel dalam penelitian ini dengan 78 responden yaitu, n=78 jadi besarnya df = 78-2 =76.

Maka r tabel adalah 0,222 dengan taraf signifikansi a = 0,05 (5%). Adapun kriteria validitas adalah sebagai berikut :

a. Jika nilai r hitung > r tabel dengan taraf 5% atau nilai Sig < 0,05 maka butir pernyataan dinyatakan valid

b. Jika nilai r hitung < r tabel dengan taraf 5% atau nilai Sig < 0,05 maka butir pernyataan tidak valid

a. Pengujian Validitas Variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1)

Hasil uji validitas pada variabel lingkungan kerja fisik (X1) yaitu, sebagai berikut :

Tabel 4. 8

Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1) Lingkungan Kerja Fisik

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,537 0,222 Valid

2 0,807 0,222 Valid

Dokumen terkait