• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Retrospektif

Antisipasi yang dirancang, yaitu peneliti memberikan keterangan dengan jelas pada soal yang akan diberikan kepada siswa mengenai bentuk bangun gabungan yang dimaksud. Ketika siswa mengerjakan LKS 4, respon tersebut terjadi, sehingga peneliti memberikan antisipasi.

Gambar 4. 42

Hasil Lembar Kerja Siswa untuk Konsep Volume Gabungan Bangun Ruang Sisi Lengkung

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa volume gabungan dapat ditentukan dengan cara kembali mengingat rumus volume dari tabung, kerucut, dan bola. Pada konsep ini, siswa dapat mengerjakan dengan baik, sehingga tidak terdapat kesulitan. Namun, dalam pembelajarannya, siswa membutuhkan pengulangan pertanyaan dan waktu untuk kembali mengingat materi sebelumnya.

93

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengujian instrument post-test kemampuan representasi yang hasilnya akan digunakan untuk mengetahui apakah desain didaktis awal yang telah diimplementasikan dapat mengembangkan kemampuan representasi siswa. Pembahasan mengenai hasil uji instrumen post-test kemampuan representasi siswa dijabarkan sebagai berikut:

1. Kemampuan Representasi Visual

Gambar 4. 43

Contoh Jawaban Siswa Soal Post-Test Nomor 1a

Pada soal nomor 1a, hanya sebagian kecil sebesar 6% siswa yang mengalami kesulitan saat menggambarkan tabung berdasarkan keterangan yang diketahui, kesulitannya adalah siswa masih keliru dalam menggambarkan pipa yang memiliki tebal. Ini menunjukkan pada umumnya siswa sudah mampu membuat representasi visual dari masalah matematik.

Sebelumnya diketahui bahwa hampir setengahnya sebesar 26% siswa mengalami hambatan, namun setelah diberikan pembelajaran yang menggunakan desain pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan representasi siswa menjadi hanya sebagian kecil siswa yang mengalami hambatan.

Gambar 4. 44

Contoh Jawaban Siswa Soal Post-Test Nomor 1b

Pada soal nomor 1b, hampir setengahnya sebesar 35% siswa yang mengalami kesulitan saat menggunakan representasi visual dalam menyelesaikan masalah, kesulitannya adalah siswa yang tidak bisa membuat representasi visual menyebabkan siswa tidak dapat menggunakan representasi visual tersebut dalam menyelesaikan masalah. Ini menunjukkan sebagian besar siswa sudah mampu menggunakan representasi visual dalam menyelesaikan masalah. Sebelumnya diketahui bahwa hampir setengahnya sebesar 42% siswa mengalami hambatan, setelah diberikan pembelajaran yang menggunakan desain pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan representasi siswa tetap pada tingkat yang sama yaitu hampir setengahnya dari jumlah siswa mengalami hambatan namun presentase hambatannya berkurang 7%. Dapat disimpulkann bahwa desain soal nomor 1b ini belum mampu untuk meningkatkan kemampuan representasi oleh karena itu diperlukan desain didaktis revisi.

Gambar 4. 45

Contoh Jawaban Siswa Soal Post-Test Nomor 2a

95

Pada soal nomor 2a, hanya sebagian kecil sebesar 14% siswa yang mengalami kesulitan saat menggambarkan kerucut terpancung berdasarkan keterangan yang diketahui, kesulitannya adalah siswa masih keliru dalam mengaitkan gambar kerucut yang utuh menjadi kerucut terpancung. Ini menunjukkan pada umumnya siswa sudah mampu membuat representasi visual dari masalah matematik. Sebelumnya diketahui bahwa sebagian besar siswa sebesar 65% mengalami hambatan, namun setelah diberikan pembelajaran yang menggunakan desain pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan representasi siswa menjadi hanya sebagian kecil siswa yang mengalami hambatan.

Gambar 4. 46

Contoh Jawaban Siswa Soal Post-Test Nomor 2b

Pada soal nomor 2b, hampir setengahnya sebesat 38% siswa yang mengalami kesulitan saat menggunakan representasi visual dalam menyelesaikan masalah, kesulitannya adalah siswa yang tidak bisa membuat representasi visual menyebabkan siswa tidak dapat menggunakan representasi visual tersebut dalam menyelesaikan masalah. Ini menunjukkan sebagian besar siswa sudah mampu menggunakan representasi visual dalam menyelesaikan masalah. Sebelumnya diketahui bahwa pada umumnya sebesar 91% siswa mengalami hambatan, namun setelah diberikan pembelajaran yang menggunakan desain pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan representasi siswa menjadi hampir setengahnya siswa yang mengalami hambatan.

Berdasarkan hasil uji post-test kemampuan representasi visual pada nomor 1a, 1b, 2a, dan 2b dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa sudah mampu membuat dan menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah dengan baik. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ummul Huda, persentase rata-rata representasi bentuk visual sebesar 79%, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan representasi visual siswa berada pada kategori memuaskan.107

2. Kemampuan Representasi Simbolik

Gambar 4. 47

Contoh Jawaban Siswa Soal Post-Test Nomor 3

Pada soal nomor 3, hampir setengahnya sebesar 39% siswa yang mengalami kesulitan saat membuat representasi simbolik dalam pemodelan matematika berdasarkan keterangan yang diketahui, kesulitannya adalah siswa yang tidak bisa membuat representasi visual menyebabkan siswa tidak dapat membuat representasi simbolik tersebut dalam menyelesaikan masalah. Ini menunjukkan sebagian besar siswa sudah mampu membuat representasi simbolik dalam pemodelan matematika untuk menyelesaikan masalah.

Sebelumnya diketahui bahwa sebagian besar siswa sebesar 61% mengalami hambatan, namun setelah diberikan pembelajaran yang menggunakan desain pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan representasi siswa menjadi hampir setengahnya siswa yang mengalami hambatan.

107 Ummul Huda, Edwin Musdi, and Nola Nari, “Analisis Kemampuan Representasi Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Matematika,” Jurnal Ta’dib 22, no. 1 (2019): 19–25. h.22

97

Gambar 4. 48

Contoh Jawaban Siswa Soal Post-Test Nomor 4

Pada soal nomor 4, hampir setengahnya sebesar 45% siswa yang mengalami kesulitan saat membuat representasi simbolik dalam pemodelan matematika berdasarkan keterangan yang diketahui, kesulitannya adalah siswa yang tidak bisa membuat representasi visual menyebabkan siswa tidak dapat membuat representasi simbolik tersebut dalam menyelesaikan masalah. Ini menunjukkan sebagian besar siswa sudah mampu membuat representasi simbolik dalam pemodelan matematika untuk menyelesaikan masalah.

Sebelumnya diketahui bahwa sebagian besar siswa sebesar 63% mengalami hambatan, namun setelah diberikan pembelajaran yang menggunakan desain pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan representasi siswa menjadi hampir setengahnya siswa yang mengalami hambatan.

Berdasarkan hasil uji post-test kemampuan representasi simbolik pada nomor 3 dan 4 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa sudah mampu membuat dan menggunakan representasi simbolik untuk menyelesaikan masalah dengan baik. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ummul Huda, secara simbolik siswa sudah bisa membuat persamaan atau bentuk matematika dan memecahkan masalah dengan menggunakan ungkapan matematis yang mencapai predikat memuaskan.108

108 Ibid h. 24

3. Kemampuan Representasi Verbal

Gambar 4. 49

Contoh Jawaban Siswa Soal Post-Test Nomor 5

Pada soal nomor 5, hampir setengahnya sebesar 36% siswa yang mengalami kesulitan saat menuliskan interpretasi dari suatu representasi berdasarkan keterangan yang diketahui, kesulitannya adalah siswa yang tidak bisa menuliskan interpretasi dikarenakan tidak memahami soal dengan baik.

Ini menunjukkan sebagian besar siswa sudah mampu menuliskan interpretasi dari suatu representasi. Sebelumnya diketahui bahwa hampir setengahnya sebesar 41% siswa mengalami hambatan, setelah diberikan pembelajaran yang menggunakan desain pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan representasi siswa tetap pada tingkat yang sama yaitu hampir setengahnya dari jumlah siswa mengalami hambatan namun presentase hambatannya berkurang 5%. Dapat disimpulkann bahwa desain soal nomor 5 ini belum mampu untuk meningkatkan kemampuan representasi oleh karena itu diperlukan desain didaktis revisi.

99

Berdasarkan hasil uji post-test kemampuan representasi verbal pada nomor 5 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa sudah mampu menuliskan interpretasi dari suatu representasi. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ummul Huda, dalam bentuk verbal siswa sudah mampu menuliskan interpretasi dari suatu representasi dikategori cukup memuaskan.109

Berdasarkan analisis metapedadidaktik terhadap implementasi desain pembelajaran I dan II yaitu mengenai unsur, luas permukaan dan volume tabung berjalan sesuai dengan prediksi dan hampir seluruh kesulitan mampu diantisipasi sesuai dengan prediksi yang telah dibuat sebelumnya. Ditemukan kesulitan baru yang diantisipasi dengan solusi yang diambil saat pembelajaran berlangsung. Pada analisis metapedadidaktik terhadap desain pembelajaran III dan IV yaitu mengenai unsur, luas permukaan dan volume kerucut berjalan sesuai dengan prediksi dan hampir seluruh kesulitan mampu diantisipasi sesuai dengan prediksi yang telah dibuat sebelumnya. Namun ditemukan kesulitan baru dimana siswa tidak memahami apa yang diminta dalam soal, yaitu melapisi tumpeng dengan daun pisang itu menggunakan rumus apa.

Berdasarkan kesulitan tersebut, desain pembelajaran III direvisi dengan antisipasi responnya adalah guru mengonfirmasikan bahwa daun pisang yang melapisi tumpeng berbentuk selimut kerucut bukan luas permukaan kerucut.

Berdasarkan analisis metapedadidaktik terhadap implementasi desain pembelajaran V dan VI yaitu mengenai unsur, luas permukaan dan volume bola banyak prediksi respon yang tidak muncul sesuai desain didaktis awal dimana tidak ada siswa yang lupa rumus luas persegi panjang tetapi siswa tidak bisa membedakan bola pejal dan bola kosong. Berdasarkan kesulitan tersebut, desain pembelajaran V direvisi dengan antisipasi responnya adalah guru membimbing siswa dengan memberikan perbedaan dari bola pejal dan bola kosong. Serta tidak ada siswa yang lupa rumus volume kerucut tetapi kesalahan siswa dalam menghitung pangkat tiga. Berdasarkan kesulitan tersebut, desain

109 Ibid h. 24

pembelajaran VI direvisi dengan antisipasi responnya adalah guru mengingatkan kembali materi bilangan berpangkat. Pada analisis metapedadidaktik terhadap implementasi desain pembelajaran VII yaitu mengenai luas permukaan dan volume gabungan beberapa bangun ruang sisi lengkung berjalan sesuai dengan prediksi, seluruh kesulitan diantisipasi sesuai dengan prediksi yang telah dibuat sebelumnya.

Secara umum kerangka pada desain didaktis awal mengalami sedikit perubahaan sesuai dengan memperluas prediksi dan antisipasi respon sisw agar tidak muncul lagi kesulitan baru yang tidak terprediksi dan semua kesulitan dapat terantisipasi. Tindak lanjut dari penelitian ini yaitu perbaikan desain didaktis awal agar lebih memudahkan siswa dalam memahami materi luas permukaan dan volume bangun ruang sisi lengkung. Tabel rekapan desain pembelajaran revisi disajikan pada tabel 4. 2

Tabel 4. 2

Desain Pembelajaran Revisi Desain

Pembelajaran

Prediksi Respon Saat Implementasi

Antisipasi Respon

Desain Pembelajaran III

Siswa tidak memahami apa yang diminta dalam soal, yaitu melapisi tumpeng dengan daun pisang itu menggunakan rumus apa

Guru mengonfirmasikan bahwa daun pisang yang melapisi tumpeng berbentuk selimut kerucut bukan luas permukaan kerucut

Desain Pembelajaran V

Tidak ada siswa yang lupa rumus luas persegi panjang tetapi siswa tidak bisa membedakan bola pejal dan bola kosong

Guru membimbing siswa dengan memberikan perbedaan dari bola pejal dan bola kosong

101

Desain Pembelajaran VI

Tidak ada siswa yang lupa rumus volume kerucut tetapi kesalahan siswa dalam menghitung pangkat tiga

Guru mengingatkan kembali materi bilangan berpangkat

Dokumen terkait