• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sebaran Pergerakan (Origin-Destination)

PENDEKATAN STUDI

B. Analisis Sebaran Pergerakan (Origin-Destination)

Review Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil)

Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 L A P O R A N A K H I R

B a b 2 P e n d e k a t a n S t u d i

- II.16 -

5) Waktu yang diperlukan menuju ke tempat tujuan 6) Biaya perjalanan (satu kali perjalanan)

7) Kapasitas moda 8) Frekuensi moda

9) Kondisi prasarana yang dilewati 10) Aksesibilitas ke prasarana

B a b 2 P e n d e k a t a n S t u d i

- II.17 -

b. Seberapa besar jumlah zona yang dilibatkan dan bagaimana tingkat agregasinya c. Dalam satuan apa MAT akan dibentuk: orang, barang atau kendaraan;

d. Data eksisting apa yang telah tersedia, hal ini akan menentukan apakah model yang akan diadopsi: apakah model yang dimulai dari awal ataukah hanya mengembangkan model yang telah ada.

2. Gravity Model (GR)

Model Gravitasi merupakan metode yang paling popular dalam model sintesis. Prinsip yang mendasari metode ini adalah pergerakan dari zona asal ke zona tujuan berbanding lurus dengan besarnya bangkitan lalu lintas di zona asal dan juga tarikan lalu lintas di zona tujuan, serta berbanding terbalik dengan jarak (kemudahan) antara kedua zona tersebut.

Model Gravitasi menganalogikan bahwa fenomena sebaran perjalanan dengan hukum Gravitasi Newton yang berasumsi bahwa distribusi perjalanan antara zona asal i dan zona tujuan d berbanding lurus dengan jumlah bangkitan Oi dan tarikan Dd, serta berbanding terbalik dengan kuadratis terhadap biaya perjalanan (Cid) atau diekspresikan dengan fungsi hambatan f(Cid) antara kedua zona tersebut, atau dalam fungsi matematika adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Tid : jumlah pergerakan dari zona asal i menuju ke zona tujuan d Ai dan Bd : faktor penyeimbang

Oi : jumlah pergerakan yang berasal dari zona asal i Dd : jumlah pergerakan yang menuju ke zona tujuan d

f(Cid) : fungsi hambatan (ukuran aksesibilitas) antara zona i dan zona d

Dalam Model Gravitasi, jarak, waktu tempuh atau biaya perjalanan dianggap mempunyai pengaruh terhadap besar atau kecilnya perjalanan. Apabila jarak antara dua zona semakin jauh atau waktu tempuh semakin lama, atau biaya perjalanan semakin mahal, maka banyaknya orang yang melakukan perjalanan semakin sedikit. Pemodelan dilakukan dengan tiga jenis fungsi hambatan, yaitu fungsi exponensial, fungsi pangkat dan fungsi Tanner.

Fungsi Pangkat : f(Cid) = Cid

Fungsi Exponensial : f(Cid) = e(-β . Cid)

Fungsi Tanner : f(Cid) = Cid–α . e(-β . Cid)

Proses penafsiran nilai parameter α dan β dikenal dengan proses kalibrasi model.

Terdapat berbagai metode untuk mengkalibrasi parameter model GR, yaitu: metode sederhana, metode hyman, metode analisis regresi-linear, metode penaksiran kuadrat-

1

∑ ( Bd x Dd x f(Cid )) Ai =

d

1

∑ ( Ai x Oi x f(Cid ))

B

d

=

i

Tid = Ai x Oi x Bd x Dd x f(Cid)

Review Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil)

Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 L A P O R A N A K H I R

B a b 2 P e n d e k a t a n S t u d i

- II.18 -

terkecil (KT), metode penaksiran kemiripan-maksimum (KM), dan metode penaksiran entropi-maksimum (EM) dengan menggunakan penurunan model matematika. Model GR dapat dibagi lagi menjadi empat jenis yaitu:

a. Metode tanpa batasan (Unconstraint Gravity Model/UCGR) : Ai dan Bd = 1 b. Metode batasan-bangkitan (Production Constraint Gravity Model/PCGR) : Bd = 1 c. Metode batasan-tarikan (Attraction Constraint Gravity Model/ACGR) : Ai = 1

d. Metode batasan-bangkitan-tarikan (Double Constraint Gravity Model/ DCGR) : Ai dan Bd harus diidentifikasi

3. Metode Konvensional

Metode konvensional dapat dikelompokkan menjadi dua bagian utama, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.

a. Metode Langsung

Pendekatan ini sangat tergantung dari hasil pengumpulan data dan survei lapangan.

Pemilihan metode survei pengumpulan data juga sangat tergantung dari ketersediaan surveior. Oleh sebab itu, permasalahan utama pendekatan ini adalah dibutuhkannya sumber daya manusia yang besar, misalnya pewawancara untuk pengumpulan data yang selanjutnya digunakan untuk proses kodifikasi, penyortiran dan akhirnya proses analisis. Metode langsung terbagi menjadi lima yakni, wawancara di tepi jalan, wawancara di rumah, metode menggunakan bendera, metode foto udara, metode mengikuti mobil.

b. Wawancara di tepi jalan

Survei ini biasanya dilakukan pada lokasi inlet dan outlet dari daerah kajian yang mempunyai batas wilayah tertentu. Data dikumpulkan dengan mewawancarai pengendara di jalan. Wawancara meliputi pertanyaan mengenai zona asal dan tujuan pergerakan, jenis barang yang diangkut, beban muatan dan lain-lain. Lokasi wawancara harus diatur agar semua lalu lintas antarzona bisa didapatkan.

c. Wawancara di rumah

Survei wawancara di tepi jalan sangat efektif jika digunakan untuk mendapatkan informasi arus lalu lintas menerus, tetapi tidak efektif untuk mendapatkan informasi lalu lintas yang terjadi dan bergerak hanya di dalam daerah kajian (internal).

Wawancara di rumah adalah jenis survei asal-tujuan yang terbaik untuk daerah perkotaan dan merupakan bagian yang terpenting dalam kebanyakan kajian transportasi. Untuk survei jenis ini sangat disarankan adanya pemberitahuan awal bagi responden.

d. Metode menggunakan bendera

Metode ini membutuhkan beberapa pengamat yang mengambil posisi pada beberapa lokasi inlet dan outlet daerah kajian. Beberapa jenis tanda pengenal digunakan untuk

B a b 2 P e n d e k a t a n S t u d i

- II.19 -

mengidentifikasi kendaraan, misalnya stiker. Biasanya stiker tersebut bernomor dan berwarna yang ditempelkan pada kendaraan di setiap lokasi masuk masuk dan kemudian kendaraan tersebut dicatat pada beberapa lokasi tertentu dan pada lokasi keluar. Nomor plat mobil sering juga digunakan untuk menggantikan stiker dan mempunyai keuntungan, yaitu tidak menganggu perjalanan.

e. Metode foto udara

Metode ini menggunakan beberapa foto udara di daerah kajian yang diambil dari helikopter yang terbang pada koordinat dan ketinggian tertentu. Metode ini membutuhkan informasi mengenai setiap foto yang berurutan pengambilannya untuk menentukan pergerakan setiap kendaraan dengan bantuan alat digitasi.

f. Metode mengikuti mobil

Metode ini membutuhkan adanya pengamat yang bertugas mengikuti pergerakan kendaraan (biasanya dengan menggunakan kendaraan lain) di dalam daerah kajian dengan cara mencatat pergerakan kendaraan pada beberapa lokasi tertentu dalam suatu jaringan jalan.

4. Metode Tidak Langsung

Pendekatan dengan menggunakan metode tidak langsung dilakukan dengan membentuk suatu model dari faktor-faktor yang dipertimbangkan mempunyai hubungan yang erat dengan pola pergerakan yang hendak diketahui. Sampai saat ini beberapa prosedur matematis telah dikembangkan, secara umum dikelompokkan menjadi dua bagian utama (Bruton, 1981):

a. Metode Analogi

Pada metode ini digunakan satu nilai tingkat pertumbuhan terhadap pergerakan saat ini untuk mendapatkan pergerakan pada masa yang akan datang. Pada metode ini berlaku untuk tanpa batasan seragam, dengan satu batasan (batasan bangkitan, batasan tarikan), dengan dua batasan (rata-rata, fratar, detroid, furness).

b. Metode Sintesis

Metode ini dilakukan dengan membentuk suatu pemodelan yang menggambarkan hubungan antarpola bangkitan dan tarikan lalu lintas, kemudian diproyeksikan untuk memperoleh pergerakan pada masa yang akan datang. Pada metode sintesis, terdapat model opportunity, model gravity, model gravity-opportunity.