• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVIEW TATARAN TRANSPORTASI WILAYAH (TATRAWIL) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2017

N/A
N/A
Niat Banget

Academic year: 2023

Membagikan "REVIEW TATARAN TRANSPORTASI WILAYAH (TATRAWIL) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2017"

Copied!
321
0
0

Teks penuh

DAFTAR TABEL

6 Pertumbuhan volume produksi lalu lintas penumpang tiap kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Timur (tahun dalam penumpang/tahun).

PENDAHULUAN

  • LATAR BELAKANG
  • MAKSUD DAN TUJUAN
    • Maksud
    • Tujuan
  • SASARAN STUDI
  • RUANG LINGKUP STUDI
    • Ruang Lingkup Wilayah
    • Ruang Lingkup Kegiatan
  • HASIL YANG DIHARAPKAN
  • LANDASAN HUKUM
  • SISTEMATIKA PENULISAN
  • PENDAHULUAN
  • PENDEKATAN STUDI
  • TELAAH KEBIJAKAN TERKAIT WILAYAH KALIMANTAN TIMUR
  • KONDISI WILAYAH DAN JARINGAN TRANSPORTASI SAAT INI
  • PERKIRAAN KONDISI MENDATANG TRANSPORTASI WILAYAH KALIMANTAN TIMUR
  • ARAHAN PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI WILAYAH KALIMANTAN TIMUR

Ruang lingkup kegiatan “Review Tingkat Transportasi Daerah (Tatrawil) Provinsi Kalimantan Timur” meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut. Sistematika penyajian laporan akhir pada kegiatan “Review Tingkat Transportasi Daerah (Tatrawil) Provinsi Kalimantan Timur” adalah sebagai berikut.

Gambar 1. 1 Peta Lokasi Penelitian
Gambar 1. 1 Peta Lokasi Penelitian

PENDEKATAN STUDI

KONSEP PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI

Prinsip Dasar Pengembangan Jaringan Transportasi

Prinsip dasar dukungan pembangunan wilayah daerah dalam menentukan arah pengembangan jaringan transportasi adalah memberikan dukungan terhadap konsep penataan ruang wilayah jangka panjang yang dikembangkan oleh badan perencanaan pembangunan daerah, serta kaitannya dengan hierarki. konsep pusat pembangunan daerah. dan proyeksi populasi. Dengan demikian, arah pengembangan jaringan transportasi ke depan diharapkan dapat membantu pengembangan penataan ruang wilayah dan perancangan struktur tata ruang nasional.

Proses Pengembangan Jaringan Transportasi Wilayah Provinsi

  • METODOLOGI STUDI
    • Studi Literatur

Prinsip dasar perekonomian dalam pengaturan jaringan transportasi (khususnya jalan raya) adalah bahwa jaringan transportasi melayani kegiatan perekonomian yang timbul dari melayani permintaan arus barang dan manusia. Sistem transportasi yang melayani wilayah dengan potensi ekonomi tinggi dapat menggunakan kapal laut dengan prinsip perdagangan, sedangkan untuk wilayah yang kurang berkembang, penggunaan kapal laut mendorong perdagangan.

Pengukuran Aksesibiltas Wilayah dengan Metode IRAP (Integrated Rural Accessibility Planning)

  • Penentuan Analisis dalam IRAP
  • Penetuan Prioritas dalam IRAP

Semakin tinggi nilai indeks aksesibilitas suatu wilayah, maka semakin buruk aksesibilitas wilayah tersebut dan semakin besar kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada sektor tersebut (yang sedang diselidiki) di wilayah tersebut (Hadingham, 2003). Secara sederhana indeks aksesibilitas merupakan hubungan antara jumlah pegawai yang dilayani dengan derajat aksesibilitas yang digambarkan dengan jarak tempuh dan waktu tempuh.

Guna Lahan

Identifikasi prioritas penanganan dengan menggunakan teknik analisis dan metode IRAP dibagi menjadi dua langkah berbeda: (1) prioritas penanganan regional (desa, kecamatan, dll), dan (2) prioritas proyek/sektor/objek yang akan ditangani. Indeks Aksesibilitas merupakan alat standardisasi dalam IRAP dan digunakan untuk menentukan peringkat wilayah dengan aksesibilitas terendah hingga akses terbaik melalui penilaian yang mencakup berbagai sektor.

Gambar 2.2 Siklus Guna Lahan Transportasi
Gambar 2.2 Siklus Guna Lahan Transportasi

Pembagian Zona Pergerakan

Mendefinisikan sistem zonal untuk suatu wilayah studi sangat dipengaruhi oleh tingkat detail yang diperlukan untuk menggambarkan suatu wilayah tertentu. Di satu sisi, akurasi yang tinggi hanya dapat dicapai dengan mendefinisikan suatu sistem area dengan resolusi yang cukup tinggi, misalnya hingga tingkat individu atau keluarga.

Pemodelan Bangkitan dan Tarikan Pergerakan

Di sisi lain, penyediaan data zona secara rinci akan memerlukan biaya yang cukup besar, yang mungkin tidak sebanding dengan tambahan informasi yang diperoleh.

Pemodelan Sebaran Pergerakan (Origin-Destination)

Pemodelan Pemilihan Moda

Pemodelan Pembebanan Jaringan Jalan

  • Model Pembebanan All-or Nothing (A-o-N)
  • Model Keseimbangan Pengguna (KP)

Dengan demikian, seluruh pengguna jalan (dari masing-masing pasangan asal-tujuan) akan memuat rute yang sama, yaitu rute yang paling menarik. Metode ini cenderung memberi bobot pada setiap rute yang bersaing dengan proporsi sel matriks perjalanan.

Kinerja Jaringan Jalan

  • Kapasitas Jalan

Arus Lalu Lintas dan Waktu Tempuh

Rasio Volume Per Jalan

Tingkat Pelayanan Jalan

  • Metode Analisis Data

Analisis Integrated Rural Accessibility Planning 1. Tahapan Analisis IRAP

Identifikasi variabel penelitian daerah untuk aksesibilitas dilakukan untuk mengetahui variabel apa saja yang diteliti dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam mengukur indeks aksesibilitas dalam penyusunan kegiatan evaluasi wilayah Provinsi Kalimantan Timur menggunakan lima variabel yaitu transportasi, pelayanan kesehatan, pendidikan, pasar dan pemasaran produksi.

Gambar 2.6 Diagram Alir Analisis Aksesibilitas Wilayah dengan Metode Integrated Rural Accessibility  Planning (IRAP)
Gambar 2.6 Diagram Alir Analisis Aksesibilitas Wilayah dengan Metode Integrated Rural Accessibility Planning (IRAP)

Analisis Sebaran Pergerakan (Origin-Destination)

Tid : jumlah perpindahan dari zona asal i ke zona tujuan d Ai dan Bd : faktor penyeimbang. Oi : banyaknya pergerakan yang berasal dari zona asal i Dd : banyaknya pergerakan menuju zona tujuan d.

Analisis Kinerja Jaringan Jalan

  • Kapasitas Jalan
  • Kapasitas Dasar (Co)
  • Faktor penyesuaian lebar jalan (FCw)
  • Faktor penyesuaian pemisahan arah (untuk jalan tak terbagi) (FCsp)
  • Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan (Fsf)
  • Derajat kejenuhan
  • Tingkat Pelayanan
    • TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN DESAIN KUESIONER

Kajian dan perencanaan yang berkaitan dengan sistem transportasi dilakukan dengan mempelajari kajian dan rencana yang telah disusun untuk menyelesaikan permasalahan transportasi di Kalimantan Timur. Kereta Api Borneo (a) Informasi rute dan jaringan kereta api yang ada dan yang direncanakan di Kalimantan Timur). b) Data sebaran stasiun kereta api di Kalimantan Timur (eksisting dan.

Tabel 2.1 Kapasitas Dasar Jalan 2 UD, 4 UD dan 4 D  Tipe Jalan/ Tipe Alinyemen  Kapasitas Dasar Total Kedua Arah
Tabel 2.1 Kapasitas Dasar Jalan 2 UD, 4 UD dan 4 D Tipe Jalan/ Tipe Alinyemen Kapasitas Dasar Total Kedua Arah

Desain Kuesioner Analisis IRAP 1. Penilaian Indikator

  • Penilaian Bobot Indikator
    • Desain Survei

TELAAH KEBIJAKAN TERKAIT WILAYAH

TELAAH PROGRAM NAWA CITA

Terkait hal itu, Kementerian Perhubungan berkomitmen menjamin ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang dibutuhkan masyarakat. Program ini diimplementasikan dalam program peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi melalui peningkatan alokasi anggaran keselamatan dan keamanan transportasi pada tahun 2015 sebesar Rp.

Gambar 3. 1   Kebijakan Pembangunan Transportasi Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
Gambar 3. 1 Kebijakan Pembangunan Transportasi Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019

TELAAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL (RTRWN)

Jaringan angkutan sungai dan danau terdiri atas pelabuhan sungai dan danau serta jalur pelayaran untuk kegiatan angkutan sungai dan danau; Pelabuhan umum, terdiri atas pelabuhan internasional, pelabuhan internasional, pelabuhan nasional, pelabuhan regional, dan pelabuhan lokal;

Tabel 3.1 Kawasan andalan dan sektor unggulan di Kalimantan Timur
Tabel 3.1 Kawasan andalan dan sektor unggulan di Kalimantan Timur

TELAAH SISTEM LOGISTIK NASIONAL (SISLOGNAS)

  • Lalulintas Kargo dan Permasalahan Komoditas Logistik
  • Permasalahan Infrastruktur Transportasi Logistik

Selain itu, dalam perdagangan internasional, perusahaan Indonesia belum memiliki posisi tawar yang memadai untuk ikut serta dalam penguasaan sistem perdagangan. Secara keseluruhan, kondisi infrastruktur saat ini masih belum memadai untuk mendukung kinerja logistik nasional.

Pelabuhan

Prasarana Jalan

Angkutan Sungai dan Penyeberangan

Transportasi Multimoda

  • Visi-Misi-Tujuan Logistik Indonesia
  • Strategi Pengembangan Logistik Indonesia A. Transportasi laut

Untuk memperlancar logistik bahan baku pokok dan strategis, akan dibangun pusat distribusi regional yang berfungsi sebagai cadangan penyangga nasional dan pusat distribusi provinsi di setiap provinsi yang dapat digunakan sebagai penyangga di setiap provinsi, seperti terlihat pada Gambar 3.6. Untuk efisiensi, Pusat Distribusi Regional akan ditempatkan dan dikelola oleh Pusat Distribusi Provinsi yang ditunjuk sebagai Pusat Distribusi Regional.

Gambar 3.3 Jaringan Sislognas (Sistem Logistik Nasional)   Sumber : Perpres 26/2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sislognas
Gambar 3.3 Jaringan Sislognas (Sistem Logistik Nasional) Sumber : Perpres 26/2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sislognas

Transportasi jalan

Transportasi KA

Transportasi udara

  • Sasaran Pengembangan Logistik dan Tahapan Implementasi A. Sasaran pengembangan logistik 2011-2025

Tahapan implementasi logistik

  • TELAAH SISTRANAS PADA TATANAN TRANSPORTASI NASIONAL (TATRANAS)
    • Perlunya Sistranas pada Tatranas
    • Konsepsi, Landasan, dan Tujuan Sistranas pada Tatranas
    • Pola pikir Sistranas pada Tatranas
    • Integrasi Perwujudan Sistranas
  • RENCANA INDUK PERKERETAAPIAN NASIONAL
    • Visi dan Arah Pengembangan Perkeretaapian Nasional Visi perkeretaapian nasional adalah mewujudkan
    • Strategi Pengembangan dan Target Penyelenggaraan Perkeretaapian Nasional

Sistranas memberikan landasan hukum yang kuat bagi penyusunan Tata Angkutan Nasional (Tatranas) sebagai acuan normatif bagi daerah dalam menyusun dokumen penataan transportasi daerah dalam bentuk Tata Angkutan Daerah (Tatrawil). Perwujudan Sistranas berupa sistem transportasi nasional (Tatranas), transportasi tingkat regional (Tatrawil), dan transportasi tingkat lokal (Tatralok).

Gambar 3.6 Pola pikir Sistranas pada Tatranas
Gambar 3.6 Pola pikir Sistranas pada Tatranas

Pengembangan jaringan dan layanan perkeretaapian

Terselenggaranya perkeretaapian nasional yang mandiri dan berdaya saing yang menerapkan prinsip “good governance” serta didukung oleh sumber daya manusia yang unggul, industri yang kuat, iklim investasi yang baik, pembiayaan yang kuat yang mencakup peran swasta. Meningkatkan peran kereta api sebagai angkutan massal di perkotaan dan pelayanan angkutan antar kota yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan nasional dan akses pelabuhan dan bandar udara dalam mendukung angkutan barang dan logistik nasional;

Peningkatan keamanan dan keselamatan perkeretaapian

Alih teknologi dan pengembangan industri perkeretaapian

Pengembangan SDM perkeretaapian

Pengembangan kelembagaan penyelenggaraan perkeretaapian

Investasi dan pendanaan perkeretaapian

Target tersebut ditetapkan sebagai suatu tujuan terukur yang bersifat kuantitatif sehingga dapat dijadikan instrumen untuk mengukur keberhasilan penyelenggaraan perkeretaapian nasional. “Perkeretaapian nasional memiliki pangsa pasar penumpang sebesar 11 - 13% dan barang sebesar 15 - 17% dari total pangsa pasar angkutan nasional pada tahun 2030.”

Hubungan Antar Moda Transportasi

  • RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL
    • Kebijakan Pelabuhan Nasional
    • Implementasi Konsep Tol Laut
    • Implikasi Terhadap Rencana Pengembangan Pelabuhan A. Pengembangan Kapasitas Pelabuhan

Oktober 2015 tentang Jaringan Trayek Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Umum Angkutan Barang Sehubungan Dengan Penyelenggaraan Tol Laut yang telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut AL.108/7/8/DPJL-15 Tahun 21 Desember 2015 tentang Jaringan Trayek Pelayaran Tol Laut Tahun Anggaran 2016 dan peraturan pelaksanaannya telah menetapkan 6 (enam) jaringan trayek angkutan laut berdasarkan Public Service Obligation (PSO). Tol Laut merupakan jaringan kapal kontainer berjadwal yang singgah di beberapa pelabuhan utama di Sumetara, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Tabel 3. 3 Program Utama Pengembangan Jaringan dan Layanan Perkeretaapian
Tabel 3. 3 Program Utama Pengembangan Jaringan dan Layanan Perkeretaapian

Pengembangan Konektivitas Antarmoda di Pelabuhan

  • Transportasi Penyeberangan
  • TELAAH SISTRANAS PADA TATRAWIL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
    • Perlunya Tatrawil di Provinsi Kalimantan Timur yang Mendukung Sistranas
    • Hierarki dan Ketekaitan Sistranas pada Tatrawil di Provinsi Kalimantan Timur dan Prinsip Dasar Penyusunan Tatrawil Provinsi Kalimantan Timur yang Mendukung Sistranas
    • Pola Pikir Tatrawil Provinsi Kalimantan Timur yang Mendukung Sistranas
    • Tahapan Administrasi PenyusunanTatrawil Provinsi Kalimantan Timur yang Mendukung Sistranas
  • TELAAH RTRW PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016-2036
    • Struktur Tata Ruang Wilayah Kalimantan Timur
    • Pengembangan Sistem Prasarana Transportasi Wilayah Kalimantan Timur

Penyusunan konsep Tatrawil Provinsi Kalimantan Timur pendukung Sistranas dilakukan dengan merumuskan perjanjian pembiayaan (inc. yaitu: jangka pendek (5 tahun), jangka panjang, jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (20 tahun).

Gambar 3. 10 Proyeksi Produksi Angkutan Penumpang Tahun 2020-2030  Sumber: Rencana Induk Pelabuhan Nasional Tahun 2030
Gambar 3. 10 Proyeksi Produksi Angkutan Penumpang Tahun 2020-2030 Sumber: Rencana Induk Pelabuhan Nasional Tahun 2030

Sistem Jaringan Transportasi Darat

4 Tembok Batu (Ujoh Bilang) Mahakam Hulu antar kabupaten/kota tetap Sumber: RTRW Provinsi Kalimantan Timur 2016-2036. Balikpapan Taipai (Sulawesi Tengah) Antar Provinsi 210 Mil 3 Penajam-Kariangau Penajam Paser Utara Balikpapan Antar Kabupaten/Kota 6 mil 4 Kariangau-Penajam Balikpapan Penajam Paser Utara Antara 2 Provinsi -2036.

Tabel 3. 10 Hirarki Peran dan Fungsi Pelabuhan Sungai di Kalimantan Timur  No.  Pelabuhan  Lokasi  Hirarki Peran Dan Fungsi  Arah Pengmbangan
Tabel 3. 10 Hirarki Peran dan Fungsi Pelabuhan Sungai di Kalimantan Timur No. Pelabuhan Lokasi Hirarki Peran Dan Fungsi Arah Pengmbangan

Sistem Jaringan Transportasi Perkeretaapian

5 Tanjung Santan Kutai Kertanegara Collector (Pp) mbetet Marangkayu 6 Kuala Samboja Kutai Kartanegara Collector (Pp) mbetet Kuala Samboja. Balikpapan – Bau-Bau – Makassar – Nunukan – Pantoloan – Pare-Pare – Tarakan – Tolitoli Burimi: Provinca Kalimantan Lindore RTRW 2016-2036.

Tabel 3. 14 Rencana Pengembangan Pelabuhan di Kalimantan Timur
Tabel 3. 14 Rencana Pengembangan Pelabuhan di Kalimantan Timur

Sistem Jaringan Transportasi Udara

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2005-2025

  • Visi dan Misi Pembangunan Jangka Panjang Daerah
  • Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Panjang Daerah
  • Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Timur yang Terkait dengan Transportasi
  • Skenario Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Timur
  • Skenario Pembangunan Wilayah
    • Penataan Ruang
    • Percepatan Pembangunan Kawasan Perbatasan
    • Pemekaran Wilayah
  • Skenario Pembangunan Ekonomi
    • Pengembangan Sektor Unggulan

Peningkatan produktivitas, nilai tambah dan pendapatan masyarakat Kalimantan Timur dari pengembangan sektor industri pengolahan berbasis iptek. Meningkatkan kapasitas aparatur sipil negara Provinsi Kalimantan Timur yang profesional, kompeten, bersih, andal, berwibawa dan bertanggung jawab.

Tabel 3.16 Strategi dan Arah Kebijakan Transportasi Pembangunan Jangka Panjang Daerah  Provinsi Kalimantan Timur
Tabel 3.16 Strategi dan Arah Kebijakan Transportasi Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Timur

RPJMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013-2018

Visi dan Misi Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Provinsi Kalimantan Timur, rencana pembangunannya tidak hanya terfokus pada pengelolaan sumber daya tak terbarukan saja, namun lebih pada (transformasi) sumber daya terbarukan yang dalam jangka panjang berpihak pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai keseimbangan tersebut, pembangunan provinsi Kalimantan Timur diarahkan pada model pembangunan ekonomi hijau sebagai rezim pembangunan untuk menjaga keseimbangan antara pilar ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial, serta menciptakan kondisi yang lebih baik dan berkeadilan sosial untuk mewujudkan masyarakat. dengan mengurangi risiko. dari kerusakan lingkungan.

Kaltim Sejahtera Yang Merata Dan Berkeadilan

Berdasarkan visi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih serta selaras dengan hasil analisis permasalahan dan isu-isu strategis Provinsi Kalimantan Timur, maka dalam rangka memajukan Provinsi Kalimantan Timur ke depan, maka visi tersebut adalah Provinsi Kalimantan Timur. RPJMD Kalimantan 2013-2018 ditetapkan sebagai berikut. Sedangkan berdasarkan data riil, kualitas sumber daya manusia di Provinsi Kalimantan Timur terus meningkat, dimana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 74,52 pada tahun 2008 dan naik menjadi 76,71 pada tahun 2012.

Agroindustri dan Energi Ramah Lingkungan

  • Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Timur Penetapan tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis terpenting yang
  • Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Arah strategi dan kebijakan merupakan rumusan perencanaan secara menyeluruh untuk mencapai maksud dan tujuan RPJMD Provinsi Kalimantan Timur secara efektif dan efisien. Program pembangunan Provinsi Kalimantan Timur periode 2013-2018 merupakan program prioritas yang ditujukan khusus untuk mencapai tujuan RPJMD sesuai dengan kebijakan umum masing-masing.

KONDISI WILAYAH DAN

JARINGAN TRANSPORTASI SAAT INI

TELAAH KONDISI ADMINISTRASI DAN FISIOGRAFI WILAYAH KALIMANTAN TIMUR

Kabupaten Kutai Barat berada pada ketinggian 70-80 DPL yang berarti wilayah Kabupaten ini berada pada ketinggian tertinggi sedangkan wilayah Kabupaten/Kota yang berada pada ketinggian terendah adalah Kabupaten Penajaman Paser Utara yang berada pada ketinggian 0-40 DPL. Ketinggian masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur disajikan pada Tabel 4.4.

Tabel 4. 1 Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota di Prov. Kalimantan Timur  No
Tabel 4. 1 Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota di Prov. Kalimantan Timur No

TELAAH KONDISI SOSIO EKONOMI WILAYAH KALIMANTAN TIMUR

  • Kependudukan

Jumlah Penduduk dan Perkembangannya

Pertumbuhan penduduk tersebut sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan wilayah Kalimantan Timur serta pola kegiatan transmigrasi yang dilakukan penduduk. Wilayah kabupaten yang mencakup 98,91 persen wilayah Kalimantan Timur ini dihuni oleh sekitar 52,86% dari total penduduk Kalimantan Timur.

Gambar 4.2 Grafik Jumlah Penduduk Provinsi Kalimantan Timur
Gambar 4.2 Grafik Jumlah Penduduk Provinsi Kalimantan Timur

Tenaga Kerja

  • Kondisi Ekonomi
    • Perkembangan Ekspor dan Impor A. Perkembangan Ekspor
  • Ekspor Migas dan Non Migas
  • Ekspor Migas Menurut Negara Tujuan Utama
  • Ekspor Non Migas Menurut Negara Tujuan Utama

Ekspor Kalimantan Timur pada Mei 2017 meningkat 3,50 persen dibandingkan April 2017, dari US$1,37 miliar menjadi US$1,42 miliar. Ekspor nonmigas Kalimantan Timur pada April 2017, khususnya ke India, Tiongkok, dan Jepang masing-masing mencapai US$276,07 juta, US$212,83 juta, dan US$114,12 juta, dan peran ketiga negara tersebut mencapai 55,59 persen.

Tabel 4.8 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke atas Berdasarkan Angkatan Kerja di Provinsi  Kalimantan Timur
Tabel 4.8 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke atas Berdasarkan Angkatan Kerja di Provinsi Kalimantan Timur

Perkembangan Impor

  • Impor Migas dan Non Migas
  • Impor Migas Menurut Negara Asal
  • Impor Non Migas Menurut Negara Asal
    • Tingkat Kemiskinan

Peningkatan impor migas Mei 2017 dibandingkan April 2017 terbesar terjadi dari India yaitu dari US$0,01 juta menjadi US$6,79 juta. Peningkatan impor nonmigas Mei 2017 terbesar dibandingkan April 2017 terjadi dari Kanada yaitu.

Gambar 4. 4 Perkembangan Impor Kalimantan Timur, Januari 2016 - Mei 2017  Sumber: BPS Kalimantan TImur, 2017
Gambar 4. 4 Perkembangan Impor Kalimantan Timur, Januari 2016 - Mei 2017 Sumber: BPS Kalimantan TImur, 2017

Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Kalimantan Timur

Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan

  • Pertumbuhan Ekonomi

PDRB Menurut Lapangan Usaha

PDRB Menurut Pengeluaran

  • TELAAH KONDISI POLA AKTIVITAS WILAYAH KALIMANTAN TIMUR
    • Pola Interaksi Internal
    • Pola Interaksi Lintas Provinsi
    • Pola Pergerakan Barang
    • Pola Pergerakan Penumpang
    • Penyediaan Jaringan Prasarana dan Pelayanan Transportasi Jalan .1 Jaringan Jalan
    • Penyediaan Jaringan Prasarana dan Pelayanan Transportasi Penyeberangan
    • Penyediaan Jaringan Prasarana dan Pelayanan Transportasi Kereta Api
    • Penyediaan Jaringan Prasarana dan Pelayanan Transportasi Laut

Dari data tersebut terlihat bahwa barang yang masuk (bongkar) lebih banyak dibandingkan dengan barang yang keluar (masuk) Provinsi Kalimantan Timur. 22 Panjang jalan menurut kabupaten/kota dan pemerintah yang mempunyai kewenangan mengelolanya di provinsi Kalimantan Timur (km).

Gambar 4. 6  Pertumbuhan PDRB dan Beberapa Komponen Pengeluaran Secara Q-to-Q,  Triwulan I – 2015 s/d Triwulan I – 2017
Gambar 4. 6 Pertumbuhan PDRB dan Beberapa Komponen Pengeluaran Secara Q-to-Q, Triwulan I – 2015 s/d Triwulan I – 2017

Pelabuhan Balikpapan

Pelabuhan Samarinda

Pelabuhan di Kabupaten Berau (Tanjung Redeb)

Pelabuhan di Kota Bontang

Pelabuhan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kuala Samboja)

  • Layanan Angkutan Penyeberangan
  • Penyediaan Jaringan Prasarana dan Pelayanan Transportasi Udara

Angkutan air khusus yang aktif di Kalimantan Timur antara lain dimaksudkan sebagai angkutan khusus barang seperti bahan bakar, air bersih, juga untuk angkutan penumpang non umum (pegawai) dan pariwisata. HARAPAN JAYA VII Angkutan khusus BBM Samarinda - Kutim - Kubar - Mahulu 23 KMT HARAPAN JAYA V Angkutan khusus BBM Samarinda - Kutim - Kubar - Mahulu 24 KMT.

Gambar 4. 46 Kondisi Pelabuhan Kuala Samboja di Kabupaten Kutai Kartanegara     Sumber: Dokumentasi Survei, 2017
Gambar 4. 46 Kondisi Pelabuhan Kuala Samboja di Kabupaten Kutai Kartanegara Sumber: Dokumentasi Survei, 2017

Bandara Sultan Aji M. Sulaiman Sepinggan

Prasarana transportasi udara berupa bandar udara tempat pesawat dapat lepas landas dan mendarat. 1 Kolektor Skala Primer Bandar Udara Umum Sultan Aji M Sulaiman Balikpapan 2 Kolektor Skala Sekunder Bandar Udara Umum Samarinda Baru Samarinda 3 Kolektor Skala Sekunder Bandar Udara Umum Temindung Samarinda.

Gambar 4. 50 Kondisi Bandara Sultan Aji M. Sulaiman Sepinggan di Kota Balikpapan  Sumber: Dokumentasi Survei, 2017
Gambar 4. 50 Kondisi Bandara Sultan Aji M. Sulaiman Sepinggan di Kota Balikpapan Sumber: Dokumentasi Survei, 2017

Bandara Temindung

Bandara Kalimarau

Bandara Kalimarau merupakan bandara pertama di Kalimantan Timur yang dilengkapi center light atau lampu di garis tengah landasan pacu.

Bandara Bontang

Bandara Kota Bangun

Bandara Datah Dawai

Bandara Datah Dawai merupakan lokasi yang strategis untuk pertahanan perbatasan (Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Sarawak). Kabupaten Mahakam Ulu memiliki 2 bandar udara yaitu Datah Dawai dan Long Apari yang terletak di perbatasan Indonesia dan Malaysia.

Gambar 4. 54 Bandara Datah Dawai di Kabupaten Mahakam Ulu  Sumber: Dokumentasi Survei, 2017
Gambar 4. 54 Bandara Datah Dawai di Kabupaten Mahakam Ulu Sumber: Dokumentasi Survei, 2017

Bandara Paser

Rute yang belum beroperasi antara lain rute Balikpapan – Singapura, Balikpapan – Kuala Lumpur, dan Balikpapan – Malang, Jawa Timur. Selain itu, rencana rute diatas juga belum mengakomodir rute penerbangan Balikpapan – Surabaya, dimana rute tersebut sudah beroperasi pada kondisi yang ada.

Tabel 4. 48  Rute Penerbangan Nasional
Tabel 4. 48 Rute Penerbangan Nasional

Gambar

Gambar 2.5  Tingkat Pelayanan Jalan  Sumber : KM 14 Tahun 2006, tentang  Manajemen dan Rekayasa
Gambar 2.6 Diagram Alir Analisis Aksesibilitas Wilayah dengan Metode Integrated Rural Accessibility  Planning (IRAP)
Gambar 2. 8 Alur Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Review Tataran Transportasi Wilayah Kalimantan Timur
Gambar 3.2 Aliran Kargo Nasional  Sumber: Perpres 26/2012 tentang Cetak  Biru Pengembangan Sislognas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Cost Volume Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Studi Kasus Pada UMKM Dendeng Sapi Di Banda Aceh... Horngren, Charles T., Srikant