• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Statistik Deskriptif

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 20.0. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa, interval kelas, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum.

Hasil analisis statistik deskriptif diketahui terdapat perbedaan antara pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

a. Deskripsi Hasil Belajar keanekaragam hayati Siswa Kelas Eksperimen

Hasil analisis deskriptif pada kelas eksperimen (X MIA 2) yang menggunakan pendekatan lingkungan dengan model pembelajaran Jelajah Alam Sekitar dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Hasil Belajar N Minimum Maximum Mean

Pretest Eksperimen 34 20 80 44.28

Posttest Eksperimen

34 70 96,60 81.53

56

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pretest memperoleh nilai minimum 20, nilai maximum 80, dan nilai rata-rata (mean) 44,28. Sedangkan posttest memperoleh nilai minimum 70, nilai maximum 96,60, dan nilai rata-rata (mean) 81,53. Hasil statistik deskriptif pretest dan posttest kelas eksperimen dapat dilihat di lampiran B.1

Selanjutnya data disajikan dalam distribusi frekuensi dan persentase. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pembacaan jumlah siswa yang mendapat skor pada kelas interval tertentu. Berikut tabel distribusi frekuensi dan persentase pretest dan posttest kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2Distribusi Data Nilai Hasil Belajar Pretest dan Posttest kelas Eksperimen

Pretest Posttest

Interval Hasil Belajar

Kategori Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)

93-100 Sangat Baik 0 0 2 5,9

84-92 Baik 0 0 8 23,5

75-83 Cukup 2 5,9 20 58,9

0-74 Kurang 32 94,1 4 11,7

Jumlah 34 100 34 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 34 siswa pada kelas ekperimen memiliki hasil belajar yang bervarian dapat dilihat dari tabel diatas nilai pretets kelas eksperimen, (5,9%) memperoleh nilai hasil belajar dalam kategori cukup dengan jumlah 2 siswa dan sebanyak 32 siswa (94,1%) memperoleh nilai hasil belajar dalam kategori kurang.Pada nilai posttets dapat dilihat nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen menunjukkan jumlah 2 siswa dengan persentase 5,9%, di kategorikan sangat baik dan sebanyak 8 siswa dengan persentase 23,5% dikategorikan baik dan sebanyak 20 siswa dengan persentase

57

58,9% dikategorikan cukup. Dan sebanyak 4 siswa yang persentase 11,7%

memperoleh nilai hasil belajar yang kurang. Hasil data Nilai Hasil Belajar Pretest dan Posttest kelas Eksperimen dapat dilihat pada lampiran B.1.

Untuk memperjelas sebaran data nilai pretest dan posttest kelas eksperimen, dapat dilihat grafik pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1 Histogram Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Kriteria keberhasilan dikatakan tuntas belajar jika memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75 pada mata pelajaran Biologi. Dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3Distribusi Data Ketuntasan Belajar Siswa pada PretestdanPosttestKelas Eksperimen

Pretest Posttest

Interval Hasil Belajar

Kategori Frekuensi Persentase(%) Frekuensi Persentase (%)

≥75 Tuntas 2 5,9 30 88,3

< 75 Tidak

Tuntas 32 94,1 4 11,7

Jumlah 34 100 34 100

Dari Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah 34 siswa pada kelas eksperimen dan persentase pada fase pretets 94,1% berada pada kategori tidak

0 5 10 15 20 25 30 35

Kurang Cukup Baik Baik Sekali

Frekuensi

Kategori Hasil Belajar Siswa

Pretest Posttest

58

tuntas dengan nilai < 75. Dan hanya jumlah 2 siswa pada persentase 5,9%

dinyatakan tuntas dengan nilai ≥75. Lebih banyak siswa mendapatkan nilai di bawah KKM dibanding nilai di atas KKM. Sedangkan pada posttest menunjukkan bahwa frekuensi 4 siswa dengan jumlah 11,7% berada pada kategori tidak tuntas dengan nilai < 75. Dan jumlah 30 siswa dengan persentase 88,3% dinyatakan tuntas dengan nilai ≥75. Pada posttest kelas eksperimen siswa mengalami banyak peningkatan. Hasil analisis statistik deskriptif untuk kelas eksperimen dapat dilihat di lampiran B.1.

b. Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada kelas kontrol (X MIA 1) menggunakan model pembelajaran sesuai yang diterapkan guru yaitu Contextual Teaching and Learning dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang. Kelas kontrol memperoleh nilai pretest dengan nilai terendah adalah 20 dan nilai tertinggi adalah 66,6, sedangkan nilai posttest diperoleh nilai terendah adalah 50 dan nilai tertinggi 93,3. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Hasil Statistik Deskriptif Pretest dan PosttestKelas Kontrol

N Minimun Maximun Mean

Pretest 34 20 70 40,26

Posttest 34 50 93,3 76,53

Berdasarkan tabel 4.4 pada kelas kontrol nilai pretest diperoleh nilai minimun 20 dan nilai maximun 70 dan nilai rata-rata (mean) 40,26 dan nilai posttest diperoleh nilai minimun 50 dan nilai maximun 93,3 dan diperoleh nilai rata-rata (mean) 76,53 . data hasil statistik

59

deskriptif pretest dan posttest pada kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran B.2

Selanjutnya data disajikan dalam distribusi frekuensi. Berikut tabel distribusi frekuensi pretest kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5Distribusi Data Nilai Hasil Belajar Siswa Pretest dan Posttest kelas Kontrol

Pretest Posttest

Interval

Hasil Belajar Kategori Frekuensi Persentase(%) Frekuensi Persentase (%)

93-100 Sangat Baik 0 0 1 2,9

84-92 Baik 0 0 4 11,7

75-83 Cukup 0 0 17 50

0-74 Kurang 34 100 12 35,2

Jumlah 34 100 34 100

Berdasarkan tabel 4.5dapat dilihat bahwa nilai hasil belajar siswa kelas kontrol nilai pretest menunjukkan tidak ada siswa yang dinyatakan lulus pada nilai hasil belajar pretest. Dan hanya terdapat nilai hasil belajar yang dikategorikan kurang pada tabel tersebut menunjukkan jumlah 34 siswa dengan persentase 100%. Sedangkan pada hasil posttest di kelas tersebut dilihat bahwa nilai hasil belajar siswa kelas kontrol yang menunjukkan jumlah 1 siswa yang dikategorikan sangat baik. Dan nilai hasil belajar yang menunjukkan jumlah 4 siswa dikategorikan baik, nilai hasil belajar menunjukkan jumlah 17 siswa dan dikategorikan cukup. Dan nilai hasil belajar yang menunjukkan jumlah 12 siswa dan dikategorikan kurang. Data hasil belajar pada kelas kontrol ini dapat di lihat di lampiran B.2.

Untuk memperjelas sebaran data nilai Pretest dan Posttestkelas kontrol, dapat dilihat histogram frekuensi pada gambar 4.2 sebagai berikut:

60

Gambar 4.2 Histogram Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Pada persentase ketuntasan belajar siswa terhadap pretest dan posttest kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6Distribusi Data Ketuntasan Belajar Siswa pada Pretestdan PosttestKelas Kontrol

Pretest Posttest

Interval Hasil Belajar

Kategori Frekuensi Persentase(%) Frekuensi Persentase (%)

≥75 Tuntas 0 0 22 64,7

< 75 Tidak Tuntas 34 100 12 35,2

Jumlah 34 100 34 100

Dari Tabel 4.6 menunjukkan dua fase, pada fase pertama yaitu fase pretets dimana semua siswa berada pada kategori tidak tuntas dengan frekuensi 34 siswa dan persentase 100%. Semua siswa pada pretest kelas kontrol mendapatkan nilai di bawah rata-rata. Selanjutnya, fase kedua yaitu posttets yang menunjukkan bahwa jumlah 12 siswa dengan persentase 35,2% berada pada kategori tidak tuntas dengan nilai < 75. Dan hanya jumlah 22 siswa dengan persentase 64,7% dinyatakan tuntas dengan nilai ≥75. Pada posttest kelas kontrol masih banyak siswa yang

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Kurang Cukup Baik Baik Sekali

Frekuensi

Kategori Hasil Belajar Siswa

Pretest Posttest

61

memperoleh nilai di bawah rata-rata dibanding siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata. Hasil analisis statistik deskriptif untuk kelas kontrol dapat dilihat di lampiran B.2.

c. Deskripsi Aktivitas Siswa

Berdasarkan data hasil pengamatan aktivitas siswa di kelas X MIPA I dan II berlangsung selama 3 kali pertemuan yang diperoleh melalui instrumen lembar observasi aktivitas siswa pada setiap pertemuan selama proses belajar mengajar berlangsung pada kelas X MIPA II dengan penerapan model pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS)terhadap hasil belajar biologi. Indikator aktivitas siswa terdiri dari 17 aspek observasi dan dilakukan berdasarkan petunjuk pada instrumen pengamatan yang dilakukan pada setiap pertemuan. Data hasil pengamatan aktivitas siswa disajikan dalam tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Deskripsi Hasil Persentase dan Kriteria Aktivitas Siswa Pertemuan Persentase (%) Kriteria

I 67,64 Cukup Aktif

II 66,43 Cukup Aktif

III 68,51 Cukup Aktif

Jumlah 67,52 Cukup Aktif

Sumber: Purwanto(2002)

Persentase aktivitas siswa selama proses pemebelajaran pada pertemuan pertama yaitu 67,64% berada pada kategori cukup aktif ini dikarenakan ada beberapa siswa yang kurang berpartisipasi pada beberapa indikator aktivitas siswa. Pertemuan kedua yaitu 66,43%

62

yang berada pada kategori cukup aktif juga persentasi aktivitas siswa mengalami penurunan disebabkan ada beberapa siswa yang kurang berpartisipasi Pada pertemuan ketiga yaitu 68,51% masih dalam sistuasi cukup aktif kembali dimana siswa sudah mulai berpartisipasi dalam proses pembelajaran dengan baik. Persentase aktifitas siswa dari pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga yaitu 67,52% dan berada pada kategori cukup aktif, hal ini menunjukkan bahwa aktifitas siswa pada kelas X MIPAII selama proses pembelajaran dengan penerapan pembelajaranpendekatan lingkungan terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep keanekaragam hayati di SMA Negeri 1 Campalagian termasuk kategori aktivitas yang cukup baik.

Dokumen terkait