A. Hasil Penelitian
1. Analisis Statistik Deskriptif
39 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Deskripsi Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum di Terapkannya Model (Pre-test)
Mengingat telah dilakukannya tes hasil belajar yang dilaksanakan pada SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri pada kelas eksperimen yang berjumlah 21 siswa dan kelas kontrol yang berjumlah 24 siswa dapat disajikan di tabel berikut ini.
Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol Sebelum Diberikan Perlakuan (Pre-test)
Statistik
Kelas
Eksperiment Kontrol
Jumlah sampel 21 24
Standar devisi 8,399 9,756
Skor maksimal 77 77
Skor minimal 47 43
Rentang 30 34
Skor rata- rata 63,95 61,04
Nilai tengah 63,00 63,00
Dari tabel statistik skor hasil belajar biologi diatas diketahui pada nilai hasil belajar siswa di SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri yang diberikan sebelum model pembelajaran Picture and Picture diberlakukan pada kelas eksperimen dan kelas konrol dengan memberikan soal pilihan ganda masing-masing kelas sebanyak 30 nomor. Dimana dapat dilihat pada kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang diperoleh skor maksimal 77 dan skor
41
minimal 47 sehingga dapat di rata-ratakan yaitu 63,95, sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang diperoleh nilai maksimal 77 dan skor minimal 43 sehingga dapat dirata-ratakan sebanyak 61,04
Apabila skor hasil belajar yang diperoleh siswa dimasukkan kedalam kelompok interval nilai, sehingga didapatkan jumlah frekuensi, serta persentase skor hasil belajar biologi pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Distribusi Hasil Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol (Pre- test)
Interval Kategori
Eksperiment Kontrol
Frekuensi Presentase
(%) Frekuensi Presentase (%)
0-74 Kurang 19 90,5 23 95,8
75-83 Cukup 2 9,5 1 4,2
84-92 Baik 0 0 0 0
93-100 Sangat
Baik 0 0 0 0
Jumlah 21 100 24 100
Pada tabel interval nilai diatas dapat dilihat pada kelas eksperimen yang berjumlah 21 siswa, hanya terdapat 2 siswa yang memiliki kategori nilai cukup dan 19 siswa lainnya berada pada kategori nilai kurang. Sementara di kelas kontrol dapat dilihat pada tabel dengan jumlah siswa keseluruhan sebanyak 24 siswa hanya
terdapat 1 siswa yang berada pada kategori nilai cukup dan 23 siswa lainnya berada pada kategori nilai kurang.
Agar dapat menentukan kriteria hasil belajar siswa dapat dikatakan tuntas apabila mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sesuai yang diterapkan sekolah SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri pada materi biologi yaitu 75. Berikut yang terlihat dalam tabel 4.3.
Tabel 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol (Pre-test)
Skala Hasil Belajar
Kategori
Eksperiment Kontrol
Frekuensi Presentase
(%) Frekuensi Presentase (%)
0-74 Tidak Lulus
19 90,5 23 95,8
75-100 Tuntas 2 9,5 1 4,1
Mengacu pada tabel deskripsi ketuntasan hasil belajar biologi siswa pre-test diatas, dapat dilihat pada kelas eksperimen terdapat 19 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 90,5% dan 2 siswa dengan kategori tuntas atau sebanyak 9,5%. Sementara pada kelas kontrol dapat dilihat terdapat 23 siswa yang berada pada kategori tidak tuntas dengan jumlah persentase 95,8%. sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tahap pre-test pda kelas eksperimen dan kelas kontrol nilai yang tidak mencapai standar KKM masih sangat tinggi.
43
b. Deskripsi Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (Post-test)
Setelah tahap pembelajaran disekolah berlangsung terdapat perubahan berupa hasil belajar siswa setelah diberikan Post-test.
Dimana pada kelas eksperimen proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dan pada kelas kontrol proses pembelajaran menggunakan model konvensional. Perubahan data tersebut akan disajikan didalam tabel berikut ini.
Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol (Post-test)
Statistik
Kelas
Eksperimen Kontrol
Jumlah sampel 21 24
Mean 78,50 78,50
Nilai tengah 83,00 80,00
Standar deviasi 8,686 7,378
Skor maksimal 97 90
Skor minimal 60 60
Rentang 37 30
Berdasarkan pada tabel statistik skor hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture pada kelas eksperimen, sehingga dapat diketahui data dikelas eksperimen yang berjumlah 21 siswa diperoleh skor maksimal yaitu 97 dan skor minimal yaitu 60
sehingga dapat dirata-ratakan skornya yaitu 78,50, sementara pada kelas kontrol yang berjumlah 24 orang diperoleh data skor maksimal yang dicapai yakni 90 dan skor minimal yang dicapai yaitu 60 sehingga skornya dapat dirata-ratakan menjadi 78,50. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Picture and Picture cukup memberikan pengaruh pada hasil belajar siswa.
Agar dapa melihat capaian nilai siswa, maka hasil belajar siswa yang telah diperoleh akan dikelompokkan kedalam empat kelas nilai interval. Hal tersebut dapat dilihat pada distribusi frekuensi dan persentase skor hasil belajar biologi siswa berdasarkan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.5 Hasil Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol (Post- test)
Interval Kategori
Eksperiment Kontrol
Frekuensi Presentase
(%) Frekuensi Presentase (%)
0-74 Kurang 3 14,3 6 25
75-83 Cukup 11 52,4 14 58,3
84-92 Baik 4 19,0 4 16,7
93-100 Sangat
Baik 3 14,3 0 0
Jumlah 21 100 24 100
Berdasarkan pada tabel pengelompokkan interval nilai hasil belajar siswa diatas setelah diberi perlakuan berbeda dikedua kelas, diketahui bahwa pada kelas eksperimen yang terdiri dari 21 siswa terdapat 3 siswa memiliki kategori nilai yang sangat baik dengan
45
persentase 14,3%, 4 siswa dengan kategori nilai baik dengan persentase 19,0%, 11 siswa dengan kategori cukup dengan persentase 52,4%, dan terdapat 3 siswa yang masih berada dalam kategori nilai kurang dengan persentase 14,3%. hasil belajar pada kelas eksperimen mengalami peningkatan yang sangat baik meskipun terlihat tidak beda jauh dengan kelas kontrol karena pada kelas kontrol memiliki jumlah siswa yang jauh lebih banyak.
Sementara pada kelas kontrol dengan jumlah 24 siswa terdapat 4 siswa dengan kategori nilai baik dengan persentase 16,7%, dengan 14 siswa pada kategori nilai cukup dengan persentase 58,3%, dan 6 siswa dengan kategori nilai kurang dengan persentase 25%. Kelas kontrol mengalami peningkatan hasil belajar tetapi tidak lebih baik dari kelas eksperimen.
Agar dapat menentukan kriteria hasil belajar siswa dapat dikatakan tuntas apabila mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sesuai yang diterapkan sekolah SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri pada disiplin ilmu biologi yaitu 75. Dilampirkan pada tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen serta Kelas Kontrol (Post-test)
Taraf Hasil Belajar
Kategori
Eksperimen Kontrol
Frekuensi Persentase (%)
Frekuensi Persentase (%) 0-74 Tidak
Tuntas
3 14,3 6 25
75-100 Tuntas 18 85,7 18 75
Jika dilihat dari tabel deskripsi ketuntasan hasil belajar biologi pada kelas eksperimen yang telah diberlakukan model pembelajaran Picture and Picture serta kelas kontrol yang menerapkan model secara sederhana, dan masing-masing kelas diberikan soal Post-test.
Maka diperoleh pada kelas eksperimen terdapat 3 siswa yang tidak tuntas dengan persentase nilai 14,3%, dan sebanyak 18 siswa yang tuntas dengan persentase 85,7% dimana jumlah siswa secara keseluruhan yaitu 21 siswa. Sementara pada kelas kontrol dengan jumlah sebanyak 24 siswa terdapat 6 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 25%, dan ada 18 siswa yang tuntas dengan persentase 75%, nilai pada kategori tuntas berarti telah mencapai atau melampaui batas KKM.
Berdasarkan analisis statistik deskriptif yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Picture
47
and Picture dan kelas kontrol dengan model konvensional telah diperoleh perbedaan hasil belajar yang diperoleh antara kedua kelas tersebut yang disajikan dalam gambar diagram berikut ini.
Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Kelas Eksperimen serta Kelas Kontrol
Dapat dilihat pada gambar diagram hasil belajar diatas, sudah sangat terlihat jelas perbedaan antara kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dengan kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan model konvensional. Dimana persentase post-test eksperimen dalam kategori hasil belajar tuntas lebih tinggi dibandingkan dengan kategori tuntas pada post-test kontrol. Sedangkan pada kriteria tidak tuntas persentase pre-test eksperimen lebih sedikit dari pada pre-test kontrol.
0 0 9,5
90,5
14,3 19
52,4
14,3
0 0 4,2
95,8
0 16,7
58,3
25
SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG
PERSENTASE HASIL BELAJAR
Pre-test Eksperimen Post-test Eksperimen Pre-test Kontrol Post-test Kontrol
Normalitan Gain (Uji N-Gain)
Uji N-Gain bertujuan agar dapat mengetahui perbandingan hasil belajar berdasarkan Pre-test dan Post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut akan disajikan hasil uji N-Gain pada tabel dibawah.
Tabel 4.7 Uji Rata-Rata Hasil Nilai Normalitas Gain (N-Gain)
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest N-
Gain Kategori Pretest Posttest N-
Gain Kategori Jumlah
Siswa 21 siswa 24 siswa
Nilai rata-
rata
63,95 78,50 0,50 Sedang 61,04 78,50 0,44 Sedang
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama berada pada kategori sedang, akan tetapi nilai N-gain pada kelas eksperimen lebih tinggi yaitu 0,50 sedangkan pada kelas kontrol lebih rendah dengan nilai N- gain sebanyak 0,44.