• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Statistik Deskriptif

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa, interval kelas, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Hasil Belajar Pretest dan posttest siswa pada kelas eksperimen I dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture.

Berdasarkan hasil tes belajar pretest dan posttest pada siswa kelas XI MIA 1 sebagai kelas eksperimen 1 sebelum dan setelah diajar menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Statistik Skor Hasil Belajar Pretest dan Posttest Siswa Kelas Eksperimen 1 Picture and Picture

Deskripsi Data

Kelas Eksperimen 1

Pretest Posttest

Jumlah sampel 20 20

Mean 69,3 75,75

45

Skor Minimum 55 54

Skor

Maksimum 83 94

Standar Deviasi 8,93 10,98

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, data statistik skor hasil belajar pretest siswa pada kelas eksperimen I diperoleh nilai terendah 55, nilai tertinggi 83, dengan nilai rata-rata 69,3 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 8,93.

Selanjutnya data statistik skor hasil belajar posttest siswa setelah diterapkan model pembelajaran Picture and Picture diperoleh nilai terendah 54, nilai tertinggi 94, dengan nilai rata-rata 75,75 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 10,98.

Dari hasil rata-rata pretest dan posttest yang diperoleh diatas, diketahui bahwa terjadi peningkatan pada penggunaan model pembelajaran Picture and Picture baik sebelum dan setelah dilakukannya perlakuan dilihat dari selisih peningkatan nilai pretest ke posttest sebesar 6,5 poin.

Data distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar pretest dan posttest siswa pada kelas eksperimen diuraikan pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Data Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Pretest dan Posttest Siswa Kelas Eksperimen 1 Picture and Picture

Interval

Nilai Kategori

Kelas Eksperimen I

Pretest Posttest

46

Frekuensi Persentas

e (%) Frekuensi Persentase (%)

93 – 100 Baik sekali 0 0 1 5

84 – 92 Baik 0 0 4 20

75 – 83 Cukup 8 40 8 40

0 –74 Kurang 12 60 7 35

Jumlah 20 100 20 100

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, data distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar pretest siswa pada kelas eksperimen I Picture and Picture diperoleh 12 siswa (60%) berada pada kategori kurang, 8 siswa (40%) berada pada kategori cukup.

Sedangkan data distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar posttest siswa setelah diterapkan model pembelajaran diperoleh 7 siswa (35%) berada pada kategori kurang, 8 siswa (40%) berada pada kategori cukup, 4 siswa (20%) berada pada kategori baik dan 1 siswa (5%) berada pada kategori baik sekali. Berdasarkan data tersebut maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar posttest siswa lebih tinggi dari pada hasil belajar pretest siswa.

Selanjutnya, untuk mengetahui ketuntasan nilai siswa maka data hasil belajar pretest dan posttest siswa pada kelas eksperimen I sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dilihat berdasarkan kriteria ketuntasan hasil belajar pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Data Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Pretest dan Posttest Siswa Kelas Eksperimen I

Interval Kategor Pretest Posttest

47

Nilai i

Frekuensi Persentase

(%) Frekuensi Persentase (%)

75 – 100 Tuntas 8 40 15 75

0 – 74 Tidak

Tuntas 12 60 5 25

Berdasarkan tabel 4.3, data deskripsi ketuntasan hasil belajar pretest dan posttest siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran Picture and Picture pada kelas eksperimen I didapatkan 40% siswa yang tuntas dan 60% siswa yang tidak tuntas pada hasil belajar pretest siswa.

Sedangkan hasil belajar posttest siswa setelah diajar menggunakan model pembelajaran Picture and Picture terdapat 75% siswa yang tuntas dan 25% siswa yang tidak tuntas.

Hasil Belajar Pretest dan Posttest Siswa Pada Kelas Eksperimen II dengan Menggunakan Model Pembelajaran Examples and Examples. Data hasil analisis statistik skor hasil belajar pretest pada siswa kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen II sebelum diajar menggunakan model pembelajaran Examples and Examples dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Data Statistik Skor Hasil Belajar Pretest dan Posttest Siswa Pada Kelas Eksperimen II

Deskripsi Data

Kelas Eksperimen II

Pretest Posttest

Jumlah Sampel 20 20

Mean 69,1 74,85

Skor Minimum 53 59

48

Skor Maksimum 90 86

Standar Deviasi 10,42 8,65

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, data statistik skor hasil belajar pretest siswa pada kelas eksperimen II diperoleh nilai terendah 53, nilai tertinggi 90, dengan nilai rata-rata 69,1 dan standar deviasi/simpangan baku besar 10,42

Dan data statistik skor hasil belajar posttest siswa setelah diajar menggunakan model pembelajaran Examples and Examples diperoleh nilai terendah 59, nilai tertinggi 86, dengan nilai rata-rata 74,85 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 8,65.

Dari hasil rata-rata pretest dan posttest yang diperoleh diatas, diketahui bahwa terjadi peningkatan pada penggunaan model pembelajaran Examples and Examples baik sebelum dan setelah dilakukannya perlakuan dilihat dari selisih peningkatan nilai pretest ke posttest sebesar 5,7 poin.

Data skor distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar pretest dan posttest siswa pada kelas eksperimen II diuraikan pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Data Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Pretest dan Posttest Siswa Kelas Eksperimen II

Interval

Nilai Kategori

Kelas Eksperimen II

Pretest Posttest

Frekuensi Persentas

e (%) Frekuensi Persentase (%)

49

93 – 100 Baik sekali 0 0 0 0

84 – 92 Baik 1 5 3 15

75 – 83 Cukup 7 35 10 50

0 – 74 Kurang 12 60 7 35

Jumlah 20 100 20 100

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, data distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar pretest siswa pada kelas eksperimen II diperoleh 12 siswa atau sebesar (60%) berada pada kategori kurang, 7 siswa atau sebesar (35%) berada pada kategori cukup, dan 1 siswa atau sebesar (5%) berada pada kategori baik.

Sedangkan data distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar posttest siswa setelah diajar menggunakan model pembelajaran diperoleh 7 siswa atau sebesar (35%) berada pada kategori kurang, 10 siswa atau sebesar (50%) berada pada kategori cukup, 3 siswa atau sebesar (15%) berada pada kategori baik.

Berdasarkan data tersebut maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar posttest siswa meningkat setelah diajar menggunakan model pembelajaran Examples and Examples daripada hasil belajar pretest siswa.

Selanjutnya, untuk mengetahui ketuntasan nilai siswa maka data hasil belajar pretest dan posttest siswa pada kelas eksperimen II sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaran Examples and Examples dilihat berdasarkan kriteria ketuntasan hasil belajar pada tabel 4.6 sebagai berikut:

50

Tabel 4. 6 Data Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Pretest dan Posttest Siswa Kelas Eksperimen II Examples non Examples

Interval

Nilai Kategori

Pretest Posttest

Frekuensi Persentase

(%) Frekuensi Persentase (%)

75 – 100 Tuntas 8 40 13 65

0 –74 Tidak

Tuntas 12 60 7 35

Jumlah 20 100 20 100

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, data deskripsi ketuntasan hasil belajar pretest dan posttest siswa sebelum dan setelah diajar menggunakan model pembelajaran Examples and Examples pada kelas eksperimen II didapatkan 40% siswa yang tuntas dan 60% siswa yang tidak tuntas pada hasil belajar pretest siswa. Sedangkan hasil belajar posttest siswa setelah diajar menggunakan model pembelajaran Student Picture and Picture terdapat 65% siswa yang tuntas dan 35% siswa yang tidak tuntas.

Perbedaan Hasil Belajar Pada Kelas Eksperimen I Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture dan Kelas Eksperimen II dengan Menggunakan Model Pembelajaran Examples and Examples.

Perbedaan hasil belajar pada penelitian yang telah dilaksanakan di kelas XI MIA 1 yang berjumlah 20 siswa sebagai kelas Eksperimen I dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dan kelas

51

XI MIA 2 yang berjumlah 22 siswa sebagai kelas Eksperimen II dengan menggunakan model pembelajaran Examples non Examples. Untuk lebih jelas mengenai perbedaan nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4. 7 Perbedaan Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Posttest Siswa Picture and Picture dan Examplesnon Examples

Interval

Nilai Kategori

Eksperimen I

Dokumen terkait