Bagaimana hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan kelas Bagaimana hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan kelas
Tujuan Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan menambah wawasan tentang perbandingan pengaruh model pembelajaran picture and picture example terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan kelas XI di SMA Yapip Makassar, dan dapat mengutamakan siswa dalam belajar. Menurut Astit (2017), prinsip penilaian hasil belajar dalam penilaian dilakukan secara otentik, yaitu penilaian dilakukan secara menyeluruh.
Model Pembelajaran
- Model pembelajaran Picture and Picture menurut Huda (2013)
 - Model pembelajaran Examples non Examples menurut Putera (2016) Pembelajaran Examples non Examples adalah salah satu contoh
 - Gangguan Sistem Pencernaan
 - Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
 
Guru memberikan bimbingan dan kesempatan kepada siswa untuk mengamati dan menganalisis gambar-gambar yang disajikan. Model picture and picture dengan contoh non-contoh ini dapat menghilangkan rasa bosan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
Penelitian yang Relevan
Meningkatkan Partisipasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Dalam Pembelajaran Materi IPA Konsep Struktur Bagian Tumbuhan Melalui Model Contoh Non Keteladanan di SMA Negeri Sungai Limau. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan model Contoh bukan Contoh dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa (Zul Maharani, 2016).
Kerangka Berpikir
Jenis Penelitian
Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan tertentu terhadap perlakuan lain dalam kondisi terkendali (Sugiono, 2017).
Desain Penelitian
X1 = Perlakuan diajarkan dengan model Gambar dan Gambar, dan perlakuan diajarkan dengan model Contoh tanpa contoh. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada kelompok eksperimen 1 model Gambar dan Gambar akan dipertimbangkan, sedangkan pada kelompok eksperimen 2 model Contoh tanpa Contoh akan dipertimbangkan.
Waktu dan Lokasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Yapip Makassar yang dibagi menjadi 2 kelompok yang berjumlah 40 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah Kelas XI Mia 1 (20 siswa) dan Kelas XI Mia 2 (20 siswa). Besar sampelnya adalah 40 siswa.
Variabel Penelitian
36. Populasi adalah suatu wilayah umum yang terdiri atas obyek-obyek dan subyek-subyek yang mempunyai jumlah dan ciri-ciri tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Noor, 2013). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah contoh noncontoh dan model pembelajaran gambar dan gambar.
Definisi Operasional Variabel
Tes Hasil Belajar Biologi Siswa merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur derajat penguasaan dominan keterampilan pemahaman konsep siswa setelah diberikan perlakuan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pilihan ganda yang masing-masing berjumlah 30 soal.
Teknik Pengumpulan Data
Analisis Statistik Deskriptif
Hasil belajar pre dan post test siswa kelas eksperimen I dengan menggunakan model pembelajaran figure-figure. Berdasarkan tabel 4.2 di atas, data distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar pre-test siswa pada kelas eksperimen I Picture and Picture menunjukkan 12 siswa (60%) berada pada kategori kurang baik, 8 siswa (40%) ) ) berada pada kategori cukup. Sedangkan nilai belajar post-test siswa setelah diajar menggunakan model pembelajaran Picture and Picture adalah 75% siswa tuntas dan 25% siswa tidak tuntas.
Hasil belajar pretest dan posttest siswa kelas eksperimen II dengan menggunakan model pembelajaran contoh dan contoh. Berdasarkan tabel 4.5 di atas, data distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar pre-test siswa kelas eksperimen II menunjukkan bahwa 12 siswa atau (60%) berada pada kategori lemah, 7 siswa atau (35%) berada pada kategori cukup. kategori. , dan 1 siswa atau (5%) berada pada kategori baik. Sedangkan data distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar siswa setelah diuji setelah diajar menggunakan model pembelajaran menunjukkan 7 siswa atau (35%) berada pada kategori kurang, 10 siswa atau (50%) berada pada kategori cukup. 3 siswa atau (15%) berada pada kategori cukup, berada pada kategori baik.
6 Deskripsi Data Ketuntasan Hasil Belajar Pretest dan Posttest Siswa Kelas Eksperimen II Contoh Non Contoh. Perbedaan hasil belajar pada kelas eksperimen I yang menggunakan model pembelajaran image and picture dan kelas eksperimen II yang menggunakan model pembelajaran eksemplar dan eksemplar.
Picture and Picture
XI MIA 2 yang berjumlah 22 siswa sebagai kelas Eksperimen II dengan menggunakan model pembelajaran Contoh Non Contoh. Lihat Tabel 4.7 untuk lebih jelasnya perbedaan hasil belajar siswa dari kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II.
Examples non
Analisis Statistik Inferensial a. Uji Normalitas
Pada penelitian ini uji normalitas diperoleh dengan uji Liliefors menggunakan Microsoft Excel. Langkah awal sebelum melakukan pengolahan data adalah dengan terlebih dahulu menguji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas. Tabel 4.8 menunjukkan bahwa kelas eksperimen I yang menggunakan model pembelajaran image-image mencapai Lo posttest eksperimen I atau (Lhitung) < (Ltabel) yaitu 0,102 < 0,190.
Sedangkan pada kelas eksperimen II dengan bantuan model pembelajaran Contoh bukan Contoh diperoleh Lo Posttest percobaan II (Lhitung) < (Ltabel) yaitu 0,146 < 0,190. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa data sampel kelas Gambar dan Gambar dan Contoh Bukan Contoh berdistribusi normal. Pada penelitian ini uji homogenitas diperoleh dengan menggunakan uji Fisher (F) dengan menggunakan Microsoft Excel.
Berdasarkan data di atas Fhitung < Ftabel, sehingga pada kelas eksperimen I Gambar dan Gambar dan kelas eksperimen II Contoh noncontoh yang dipelajari dalam penelitian ini menggunakan hasil belajar siswa adalah homogen. H0 ditolak H1 diterima Pada tabel 4.10 diatas, uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji Independent Samples T-test dimana nilai hitung yang diperoleh adalah 0,287 < 2,024.
Pembahasan
Penelitian yang dilakukan dapat membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran picture and image berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penggunaan Model Pembelajaran Picture and Image pada kelas eksperimen I secara keseluruhan memberikan dampak terhadap keberhasilan belajar siswa, meskipun sama-sama memberikan dampak namun terdapat perbedaan hasil belajar juga. Penggunaan model pembelajaran picture and picture merupakan pembelajaran yang menggunakan media gambar yang dipasangkan atau diurutkan dalam urutan yang logis.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran image dan image dengan example non-example menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara keduanya dalam hal peningkatan hasil belajar biologi pada materi sistem pencernaan makanan. untuk siswa kelas XI. di SMA Yapip Makassar. Jadi dapat dikatakan menggunakan model pembelajaran gambar dan gambar lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran Contoh tanpa contoh. Hasil belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture pada Kelas Eksperimen I meningkat dari rata-rata nilai Kelas Eksperimen I sebelum dan sesudah perlakuan yaitu 69,3 menjadi 75,75.
Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Contoh bukan Contoh dan berada pada kelas eksperimen II meningkat sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, yaitu dari 69,1 menjadi 74,85. Pembelajaran gambar dan gambar lebih dapat diterapkan pada pembelajaran materi sistem pencernaan makanan dibandingkan dengan model pembelajaran Contoh noncontoh.
Saran
Sesuai dengan keterbatasan peneliti “Perbandingan contoh non kasus dengan model pembelajaran pictorial dan pictorial terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan makanan kelas XI SMA Yapip Makassar” kami berharap agar peneliti lain melakukan penelitian lebih lanjut agar dapat keterbatasan penelitian ini dapat terjawab. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe image and image terhadap hasil belajar IPA biologi siswa XI. kelas di SMA Negeri 6 Lubuklinggau. Perbandingan Pembelajaran Keteladanan Non Keteladanan Dengan Gambar dan Gambar Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Gerak Tumbuhan Siswa VIII. kelas SMP Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran 2012/2013.
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Tentang Tumbuhan Sebagai Penghasil Sumber Makanan Melalui Model Pembelajaran Sample Non Contoh untuk Kelas X Negeri 6 Bandar. Menerapkan metode pembelajaran non keteladanan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dasar-dasar pengolahan. Foto dan Gambar serta Non Contoh Minat dan Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus: Kelas VII Mata Pelajaran TIK Sekolah Menengah.
Perbandingan model pembelajaran exemplar non-exemplar dengan gambar dan gambar hasil belajar siswa pada materi jaringan tumbuhan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Bandar Lampung. Meningkatkan partisipasi dan hasil belajar dalam pembelajaran
PERANGKAT PEMBELAJARAN
Silabus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3. Absen Siswa
Lemabr Observasi Siswa 5. Lembar Observasi Guru
SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Inti
Perilaku ilmiah: Teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, bertanggung jawab dan peduli dalam pengamatan dan percobaan, berani dan santun bertanya dan berpendapat, peduli terhadap lingkungan, bekerja sama, bekerja sama, cinta damai, mempunyai keilmuan dan berpendapat kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam pelaksanaan observasi dan percobaan di dalam kelas/laboratorium dan di luar kelas/laboratorium. Menjelaskan hubungan struktur, fungsi dan proses serta penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan.
Indikator
Media, Alat dan Sumber Belajar
Guru menyiapkan gambar yang memuat nilai gizi dan kriteria pangan bermutu (Contoh bukan Contoh 1). Guru memberikan petunjuk dan memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk memperhatikan/menganalisis gambar-gambar tersebut sehingga siswa dapat menemukan gambar mana yang termasuk dan mana yang tidak ada dalam materi pembelajaran berikut (Contoh bukan Contoh 4). Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang gambar terkait nilai gizi dan kriteria pangan bermutu serta hal-hal yang belum dipahami (konfirmasi).
Guru melakukan brainstorming dengan siswa dengan merumuskan pernyataan berikut tentang apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan makanan. Guru mengajak siswa untuk selalu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam kehidupan sebagai tanda syukur kepada Allah. Guru melakukan brainstorming bersama siswa dengan merumuskan pernyataan berikut tentang apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan hewan ruminansia.
Guru menyiapkan gambar yang memuat sistem pencernaan manusia dan kriteria pangan yang bermutu (Contoh bukan Contoh 1). Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang gambar-gambar yang berkaitan dengan pencernaan hewan ruminansia dan kriteria mutu pakan serta hal-hal yang belum dipahami (konfirmasi).
Materi Pembelajaran
- Kompetensi Inti
 - Indikator
 - Media, Alat dan Sumber Belajar
 - Absen Siswa
 - Lembar Observasi
 
Berdasarkan komentar siswa atau hasil diskusi, guru menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai (contoh, bukan contoh 7). Sistem organ pada makhluk hidup terdiri dari berbagai organ yang menjalankan fungsi tertentu, begitu pula dengan sistem pencernaan makanan. Sistem pencernaan makanan merupakan sistem yang mengolah zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul sederhana.
Sistem pencernaan hewan ruminansia memiliki keunikan karena dengan adanya rumen memungkinkan tubuhnya mempunyai kemampuan dalam menggunakan energi serat kasar tumbuhan dengan lebih efektif jika dibandingkan dengan jenis hewan herbivora atau hewan pemakan tumbuhan lainnya. Berbeda dengan hewan herbivora yang memiliki perut tunggal seperti kuda dan babi atau hewan non herbivora seperti burung, hewan ruminansia memiliki sistem pencernaan yang mampu memfermentasi makanan. Siswa diberikan jawaban yang benar jika terjadi kesalahan dalam menindaklanjuti hasil diskusi (Gambar dan Gambar 6).
9 Siswa bertanya pada saat diskusi/proses pembelajaran 1 5 16 10 Siswa melaksanakan tugasnya masing-masing Siswa mengutarakan pendapatnya pada saat diskusi antar. 12 Siswa menanggapi pendapat teman dalam diskusi kelompok atau saat mempresentasikan hasil diskusi.
- Lembar Soal Postest
 
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen Validasi Tes Hasil Belajar 2. Instrumen Validasi Obervasi Guru
Instrumen Validasi Lembar Obervasi Siswa 4. Instrumen Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS)
Instrumen Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Instrumen Validasi Tes Hasil Belajar
Instrumen Validasi Lembar Obsrvasi Guru
Instrumen Validasi Lembar Obsrvasi Siswa
Instrumen Validasi Lembar Kegiatan Siswa
Instrumen Validasi Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
REKAPITULASI NILAI
REKAPITULASI NILAI KUESIONER MINAT SISWA
- Analisis Deskriptif Ekperimen 1 2. Analisis Deskriptif Ekperimen 2
 
Analisis Deskriptif Eksperimen 1
Analisis Deskriptif Eksperimen 2
Hasil Analisis Uji Normalitas
Hasil Analisis Uji Homogenitas
Hasil Analisis Uji Hipotesis
DOKUMENTASI