• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model pembelajaran Examples non Examples menurut Putera (2016) Pembelajaran Examples non Examples adalah salah satu contoh

B. Model Pembelajaran

2) Model pembelajaran Examples non Examples menurut Putera (2016) Pembelajaran Examples non Examples adalah salah satu contoh

18

1. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan siswa dapat mengukur sejauh mana materi harus dapat dikuasai.

2. Siswa mendengarkan penjelasan guru

3. Siswa mengamati gambar yang diperlihatkan oleh guru

4. Siswa maju ke depan sesuai dengan perintah guru, kemudian siswa mengurutkan gambar yang sudah dijelaskan oleh guru.

5. Siswa menjawab pertanyaan guru dan memberikan alasan

6. Siswa memberi kesimpulan dari pelajaran yang telah diterimanya.

2) Model pembelajaran Examples non Examples menurut Putera (2016)

19

2. Guru menyajikan atau menampilkan gambar dengan cara menempelkan gambar-gambar tersebut di papan ataupun dapat menayangkannya lewat LCD atau infocus dan alat pendukung lainnya.

3. Guru memberikan arahan dan kesempatan kepada siswa untuk mengamati dan menganalisa gambar-gambar yang telah disajikan.

4. Siswa mencatat hasil analisa gambar setelah melakukan diskusi kelompok yang terdiri dari 2-3 siswa. Hasil analisa sebaiknya dicatat dalam sebuah kertas yang disediakan oleh guru.

5. Tiap kelompok diberi kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya.

6. Mulai dari komentar ataupun hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

7. Guru bersama-sama para siswa menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran (Lestiawan, 2018).

Sintaks model pembelajaran Examples non Examples terhadap tingkah laku siswa menurut Agus (2015)

1. Siswa membentuk kelompok terdiri dari 2-3 siswa

2. Siswa memperhatikan dan menganalisis gambar yang telah disajikan 3. Siswa mencatat hasil diskusi setelah menganalisis gambar

4. Siswa maju kedepan untuk mengemukakan hasil analisis gambar 5. Siswa mendengarkan penjelasan guru terkait materi pelajaran 6. Siswa dan guru memberi kesimpulan dari pelajaran

3) Keterkaitan Model dengan Materi

20

Pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur. Suatu kombinasi tersebut saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Unsur manusia yang terlibat dalam pembelajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya. Unsur material antara lain adalah buku-buku, papan tulis, dan kapur.

Unsur fasilitas dan perlengkapan antara lain mencakup ruangan kelas dan perlengkapan visual. Unsur yang terakhir adalah prosedur. Prosedur dapat meliputi jadwal dan model penyampaian informasi (Oemar, 2010).

Model pembelajaran dapat dikatakan sebagai salah satu unsur yang menjadi penunjang pembelajaran yang berfungsi sebagai alat untuk membawa informasi kepada siswa. Penggunaan model examples non examples dengan picture and picture ini akan dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih menarik dan mendorong siswa lebih terlibat aktif selama pembelajaran sedang berlangsung

Materi sistem pencernaan makanan merupakan materi pembelajarn IPA kelas XI semester dua, yang penyampaiannya memerlukan peran siswa secara aktif dan fokus dalam proses pembelajaran, bukan hanya berpusat pada guru yang akan membuat siswa menjadi bosan. Selain itu, materi ini lebih banyak berisi berbagai macam gambar organ sistem pencernaan, yang akan membuat siswa menggunakan konsep pembahasan dan diskusi untuk berhasil dalam pembelajaran, hal ini tidak menjamin semua siswa menyukai karena hanya akan mengambang membayangkan bagaimana bentuk serta gambaran mengenai sistem pencernaan itu.

21

Model Picture and Picture dengan Examples non Examples ini dapat menghilangkan kebosanan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.

Kelebihan model Picture and Picture yaitu membuat siswa lebih cepat menangkap materi, meningkatkan daya nalar dan daya pikir siswa, pembelajaran lebih berkesan sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru (Istarani, 2011). Keunggulan dari Examples non Examples ini yaitu siswa menjadi lebih kritis dalam menganalisis gambar, kemudian membuat siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar, dan siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya (Huda, 2013).

C. Materi Sistem Pencernaan 1. Zat Makanan dan Fungsinya

a. Karbohidrat

Karbohidrat atau senyawa hidrat arang merupakan senyawa yang tersusun atas unsur C (karbon), H (hidrogen) dan O (oksigen).

Berdasarkan panjang rantai karbon, karbohidrat digolongkan menjadi tiga yaitu: Monosakarida disebut gula sederhana, adalah bentuk karbohidrat paling dasar karena menyusun disakarida dan polisakarida.

Disakarida adalah karbohidrat yang terbentuk ketika dua monosakarida bergabung dengan ikatan glikosidik. disakarida larut dalam air.

Polisakarida adalah karbohidrat dengan molekul polimer yang terdiri dari banyak (lebih dari dua) rantai unit monosakarida yang diikat bersama oleh ikatan glikosidik.

22 b. Lemak (lipid)

Bahan makanan sumber lemak terbagi menjadi dua yaitu lemak nabati (berasal dari tumbuhan) contoh: kelapa sawit, minyak kelapa, kacang- kacangan, dan lemak hewani (berasal dari hewan) contoh: mentega, susu, keju, daging, kuning telur. Memiliki nilai kandungan kalori 1 gram= 9,3 kalori. Fungsi lemak dalam tubuh yaitu: Sebagai sumber energi terbesar, penyusun membran sel, sebagai pelarut vitamin (A, D, E dan K) dan zat-zat lain, sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah, sebagai bantalan lemak dan pelindung organ tubuh bagian dalam seperti jantung dan lemak.

c. Protein

Protein merupakan senyawa organic kompleks yang tersusun atas asam amino dengan unsur C, H, O dan terkadang mengandung unsur S (belerang) dan P (fosfor). Jenis protein ada dua yaitu protein nabati dan protein hewani. Kandungan kalori protein bernilai 1 gram= 4, 1 kalori.

Fungsi protein sintesis zat-zat penting, untuk pertumbuhan, untuk metabolisme tubuh dan masih banyak lagi.

d. Vitamin

Merupakan senyawa organik kompleks yang berguna bagi tubuh dalam jumlah kecil (mikronutrien). (Rahardian, 2013).

2. Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia

Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ- organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan

23

organ-organ serta kelenjar merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang sia diserap tubuh. Sistem pencernaan adalah proses mengubah makanan agar zat makanan dapat diserap oleh darah. Sistem pencernaan merupakan system yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan, bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Setiap makhluk hidup dilengkapi dengan sistem pencernaan.

Proses pencernaan pada manusia dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Pencernaan mekanik, adalah proses pengubahan makanan dari bentuk kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Proses ini dilakukan dengan menggunakan gigi di dalam mulut. Pencernaan kimiawi, adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan enzim, yang terjadi mulai dari mulut, lambung, dan usus. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan makanan pada manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.

1. Mulut

24

Proses pencernaan makanan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Di Dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.

Makanan yang kita makan pertama masuk ke mulut yang kemudian menjadi halus karena telah dikunyah dengan geligi kita dan dibantu oleh kelenjar ludah. Setelah halus barulah dapat kita telan dengan cepat melalui bagian bawah tekak dan kerongkongan.

2. Gigi

Tanpa adanya gigi, manusia akan sulit memakan makanan yang dimakannya. Gigi tumbuh di dalam lesung pada rahang dan memiliki jaringan seperti pada tulang, tetapi gigi bukanlah bagian dari kerangka.

3. Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam mulut ada tiga pasang, yaitu:

a. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga. Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair.

b. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah Kelenjar sublingualis, terletak dibawah lidah.

4. Kerongkongan

Kerongkongan bentuknya seperti pipa yang panjangnya pada orang dewasa kira-kira 25 cm. Pangkalnya adalah di leher, di belakang tenggorok, kemudian di daerah dada di belakang jantung, menembus

25

sekat rongga badan di depan tulang belakang dan bermuara dalam lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju ke lambung.

5. Lambung

Lambung merupakan saluran pencernaan makanan yang melebar seperti kantung, terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri, dan sebagian tertutup oleh hati dan limpa.

6. Hati berfungsi untuk:

a) Menyimpan glikogen.

b) Mengubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa.

c) Glukoneogenesis (pengubahan molekul-molekul lemak, protein, dan laktat menjadi glukosa).

7. Kelenjar pankreas

8. Kelenjar pangkreas adalah sebuah alat yang panjang melintang pada dinding belakang perut dan berjalan ke kiri sampai pada limpa. Usus halus

9. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum, dan ileum (usus penyerapan).

10. Usus Besar

Di sebelah kanan dalam rongga perut terdapat usus besar naik, dalam rongga perut sebelah atas terdapat lanjutannya sebagai usus besar melintang, dan dalam rongga perut sebelah kiri dijumpai usus besar

26

turun yang berlanjut sebagai usus besar bentuk “S”. Setelah usus besar

berbentuk S terdapat poros usus (rektum).

11. Anus

Di dalam usus besar, feses didorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristaltic menuju ke rektum (poros usus) yang merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan. (Chairunnisa, 2014).

Dokumen terkait