• Tidak ada hasil yang ditemukan

Atraksi Wisata

Dalam dokumen strategi pemasaran destinasi wisata aranka (Halaman 44-53)

H. Sistematika Pembahasan

4. Atraksi Wisata

Atraksi atau daya tarik wisata menjadi andalan dalam obyek wisata dan saling terkait dengan apa yang bisa dilihat, apa yang bisa dilakukan dan apa yang bisa dibeli oleh pengunjung. Daya tarik wisata merupakan elemen yang sangat penting yang dapat menarik kedatangan pelaku wisata.38

Wisata Aranka Tempasan ini menyajikan keindaham alam yang masih terjaga yang dipadukan dengan bangunan yang berbahan dasar dari kayu yang di desain dengan sedemikian rupa untuk menarik minat wisatawan berkunjung, letak bangunannya dihadapkan ke gunung rinjani yang dimana setiap pengunjung yang berkunjung dapat melihat dan menikmati keindahan gunung rinjani (lihat gambar 1). Setiap pengunjung akan disambut oleh para pengelola wisata dengan menawarkan berbagai aktivitas yang dapat dinikmati pada wisata Aranka Tempasan ini. Ada beberapa aktivitas yang dapat dilakukan oleh pengunjung yang datang berwisata ke Wisata Aranka Tempasan ini yaitu, pengunjung bisa mengabadikan moment dengan mengambil foto karena di

38Ibnu Setyo Yuliardi, Identifikasi kelayakan Obyek Wisata Alam dengan Pendekatan 4A, “Kolaborasi: Jurnal Arsitektur, vol.1 No.2, (2021)

29

wisata aranka tempasan sudah menyediakan cukup banyak spot foto untuk dijadikan sebagai view oleh wisatawan yang ingin mengabadikan moment berliburnya (lihat gambar 2).

Selain spot foto, wisata aranka juga menyediakan aktivitas lain bagi wisatawan yang ingin belajar memasak sudah tersedia tempat belajar masak/cooking class (lihat gambar 3), camping ground dan paket wisata arung jeram. Terdapat juga aktivitas khusus yang diperuntukkan kepada wisatawan asing yaitu bertani yakni dimulai dari belajar membajak sawah bahkan sampai cara panen padi. Semua aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan akan dipandu langsung oleh pihak pengelola yang berperan sebagai pemandu wisata bagi setiap wisatawan.

Gambar 1.

Keindahan alam Gambar 2.

Spot foto

30 Gambar 3.

Tempat cooking class 5.Amenitas

Amenitas ini menggambarkan fasilitas sebagai bentuk pelayanan. Selama pelaku wisata berada pada target wisatawan, infrastruktur akan terus ditingkatkan. Infrastruktur

31

ini meliputi akomodasi, makanan, minuman, pertunjukan, hiburan, tempat ibadah dan tempat berbelanja. Infrastruktur lain seperti pemasokan air bersih, adanya listrik,koneksi jaringan yang bagus serta tempat pembuangan sampah.39

Fasilitas yang disediakan pada wisata aranka tempasan ini sudah cukup memadai yakni, setiap pengunjung dapat menikmati tempat penginapan dengan ketersediaan sebanyak 4 dengan kualitas standar (lihat gambar 4), setiap kamar yang disediakan terdapat Ac, free wifi food and beverage, serta kamar mandi yang nyaman yaitu pengunjung bisa mandi dengan air dingin ataupun air hangat. Ketersediaan air bersih juga sudah dapat dinikmati di wisata ini bagi setiap wisatawan.

Untuk koneksi jaringan, wisatawan tidak perlu khawatir karena di wisata ini koneski jaringan yang stabil, hampir semua kartu yang digunakan pengunjung sudah 4G. Selain itu fasilitas umum lainnya juga terdapat cafe/resto, tempat nongkrong, tempat bermain, juga terdapat tempat ibadah (lihat gambar 5).

Yang lebih lengkapnya lagi setiap tempat duduk disediakan listrik (tempat charger) untuk wisatawan yang ingin charging hp,laptop dan elektronik sejenisnya.

39 Ibnu Setyo Yuliardi, Identifikasi kelayakan Obyek Wisata Alam dengan Pendekatan 4A, “Kolaborasi: Jurnal Arsitektur, vol.1 No.2, (2021)

32 Gambar 4

Penginapan kualitas standar

Gambar 5.

Tempat ibadah 6.Aksesibilitas

Konsep aksesibilitas ini berupaya menjelaskan soal kemudahan akses perjalanan wisatawan untuk mengunjungi suatu destinasi wisata. Tentu hal ini disertai dengan akomodasi yang layak termasuk akses menuju obyek wisata, rambu

33

penunjuk arah, perkiraan transportasi ke tempat wisata, serta waktu yang ditempuh menuju tempat wisata.

Akses menuju wisata aranka tempasan ini sudah cukup memadai, yang dimana semua jenis kendaraan bisa melewati jalan menuju wisata aranka tempasan ini. Tetapi jalan menuju wisata aranka ini masih terbilang sedikit rusak, sebagian aspal jalan menuju lokasi sudah rusak dan berlubang tetapi masih layak dilewati (lihat gambar 6). Letak lokasi wisata aranka tempasan ini berada dipelosok desa, meskipun letak lokasinya di pelosok desa dan jauh dari pemukiman warga, wisatawan tidak perlu khawatir akan tersesat menuju lokasi karena disepanjang jalan menuju wisata aranka sudah di pasang rambu penunjuk arah (lihat gambar 7). Waktu yang ditempuh dari pusat kota menuju tempat wisata cukup 30 menit saja wisatawan sudah bisa menemukan wisata Aranka Tempasan ini.

Gambar 6.

Akses jalan menuju lokasi wiata Aranka Tempasan

34 Gambar 7.

Rambu Penunjuk arah 7. Ancilliary (kelembagaan)

Ancilliary dapat dikatakan sebagai dukungan layanan tambahan bersufat institusional. Pengunjung juga bisa turut mengatur dan menyediakan komponen ini. Dampak yang dirasakan pengunjung tentu merasa aman dan tentram.

Pelayanan tambahan di destinasi wisata Aranka Tempasan ini menyediakan pelayanan tambahan seperti pemandu wisata yang disediakan langsung dari pihak pengelola, menyediakan pelayanan penyewaan tempat prewedd, pelayanan terkait informasi pada Destinasi Wisata Aranka Tempasan, serta layanan transaksi pembayaran yang disediakan berupa manual maupun online. Destinasi Wisata Aranka Tempasan juga memiliki suatu kelompok yang didalamnya akan memberikan kontribusi baik berupa penanganan masalah-masalah dalam pengembangan pariwisata, promosi pariwisata, maupun edukator dalam memberikan pemahaman dan pengetahuan untuk para pengunjung tentang apa yang dilihatnya.

8. Kunjungan Wisatawan

Kunjungan wisatawan akan dipengaruhi oleh daya tarik yang dimiliki oleh setiap destinasi wisata, adanya faktor-faktor

35

tertentu yang menjadi peluang maupun hambatan dalam menarik wisatawan untuk berkunjung, sehingga perlu adanya daya tarik yang berbeda dari setiap destinasi wisata dan perlu memepertimbangkan segala aspek yang menjadi hambatan untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke wisatanya.

Kunjungan wisatawan pada Destinasi Wisata Aranka Tempasan ini dapat diketahui sebelum covid-19 wisata ini dibuka hanya untuk wisatawan mancanegara dengan jumlah kunjungan 50-100 orang, sehingga pihak pengelola mengatur strategi supaya apa yang dilihat, apa yang dilakukan, dan apa yang dibeli oleh wisatawan tidak monoton sehingga tidak membuat wisatawan bosan berkunjung ke Destinasi Wisata Aranka Tempasan. Namun terdapat kendala yang dihadapi dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada masa covid-19, bahkan destinasi wisata Aranka Tempasan ini ditutup sementara oleh pihak pengelola pada masa itu. Setelah adanya pemberlakuan new normal dari pemerintah, kemudian destinasi wisata Aranka Tempasan ini dibuka kembali, namun pada saat baru dibuka pasca covid-19 kunjungan wisatawan sebelumnya lebih banyak meskipun dibuka bagi semua kalngan. Pada saat awal dibuka pasca covid-19, kunjungan wisatawan hanya mencapai 5-10 orang, sehingga pengelola membuat strategi baru dalam memasarkannya. Selain hambatan yang dipengaruhi oleh suatu wabah, tentu daya tarik juga menjadi komponen penunjang dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, sehinga perlu dari pihak pengelola menciptakan suatu daya tarik yang unik yang mampu bersaing dengan obyek wisata lain, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan.

Wawancara dengan bapak M.Sareh Erwin selaku pengelola Destinasi Wisata Aranka Tempasan, pada tanggal 20 Agustus 2022

“Sebelumnya memang kunjungan wisatawan pada sebelum covid lebih banyak dibandingkan kunjungan pada masa new normal, terlihat bahwa pada sebelum covid jumlah kunjungan wisatawan dari 50-100 orang. Berbeda

36

dengan kunjungan pada saat baru dibuka pasca covid hanya 5-10 orang saja. Sehingga kami perlu membuat strategi baru dalam memasarkannya kepada wisatawan.

Mengetahui bahwa pada pasca covid, tentu wisatawan ingin berwisata ke tempat yang lebih terbuka yaitu dengan pemandangan alam yang asri dan jauh dari kerumunan.

Hal tersebut kami dari pihak pengelola memanfaatkannya.

Hal ini dibenarkan oleh bapak Muhir selaku Kabid Pemasaran Dispar Lombok Timur.”Memang pada awal dibukanya wisata Aranka itu cukup banyak pengunjung yang mendatanginya, bisa diperkirakan kurang lebih 10 orang perhari yang datang kesana, namun pada saat adanya wabah covid-19, kami dari pihak pemerintah menutup semua destinasi wisata di Lombok Timur, mengingat bahwa wabah ini dapat mengancam nyawa orang, sehingga kami tutup untuk sementara waktu sampai kondisi pulih kembali. Pada saat diberlakukan new normal, Aranka ini kembali buka dan pada pasca covid-19 Aranka dibuka untuk semua kalangan oleh pihak pengelola itu sendiri, namun hasilnya belum maksimal beda dengan kunjungan sebelum covid. Kalau kunjungan setelah covid hanya 3,4,5 orang yang datang berkunjung.”

Hal senada juga diungkapkan oleh bapak Ahmad Riyadi selaku tokoh masyarakat yang tinggal disekitar wisata Aranka Tempasan. “Perbedaan kunjungan saat sebelum covid dengan stelah covid sangat jelas terlihat bedanya, dulu sebelum covid banyak turis yang datang kesana tapi pada saat covid, Aranka ditutup, dan dibuka lagi pada saat berita covid sudah sedikit lagi terdengar, tapi kunjungannya sedikit hanya 2,3 orang, tidak seperti dulu sebelum covid, kunjungannya lebih banyak.

Dari hasil wawancara peneliti dengan pihak informan bahwa, tingkat kunjungan wisatawan ke destinasi wisata Aranka Tempasan dipengaruhi oleh suatu wabah dan daya tarik yang dimiliki suatu wisata, sehingga tingkat kunjungan wisatawan cenderung lebih banyak sebelum adanya wabah covid-19 dengan perbandingan jumlah kunjungan sebelum covid sebanyak 50-100 perminggu sedangkan pasca covid hanya 5-10 orang perminggu, dan daya tarik yang

37

menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, seperti daya tarik yang mengikuti perkembangan zaman (trend masa kini), sehingga pihak pengelola mengatur strategi baru dalam memasarkan kembali wisatanya untuk bisa lebih dikenal oleh wisatawan dan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

B. Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan

Dalam dokumen strategi pemasaran destinasi wisata aranka (Halaman 44-53)

Dokumen terkait