• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi SWOT

Dalam dokumen strategi pemasaran destinasi wisata aranka (Halaman 66-72)

A. Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan pada Destinasi Wisata Aranka Tempasan Wisatawan pada Destinasi Wisata Aranka Tempasan

1. Strategi SWOT

50

strategi-strategi tersebut dapat di aplikasikan perusahaan untuk memaksimalkan penjualan dan sebagai alternatif cara apabila perusahaan mengalami permasalahan dalam hal pemasarannya. Namun dalam berbagai strategi tersebut strategi yang paling pas adalah strategi weakness opportunity (WO), Membuat ide kreatif penataaan lokasi untuk menarik minat pengungjung, memaksismalkan pemasaran melalui medsos dan media massa, serta menentukan target pengunjung setiap tahun atau bulan.

Dari tabel diatas melalui faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, maka telah didapat strategi beserta program- program yang dapat digunakan dalam memasarkan Destinasi Wisata Aranka Tempasan.

51

Hal tersebut harus diterapkan oleh pihak pegelola dengan bekerja sama dengan mayarakatetempat untuk menjaga produkwisata yang banyak diminati wisatawan dan memperbaiki paket wisata yang masih kurang banyak peminatnya baik dikalangan wisatawan lokal maupun mancanegara

3) Mempengaruhi wisatawan untuk sering membeli produk wisata yang ditawarkan. Setiap pelaku usaha tentu harus memiliki ide atau cara untuk mempengaruhi wisatawan agar sering membeli produk yang ditawarkan seperti dengan cara mendesain suatu periklanan dengan sekreatif mungkin untuk mampu memikat wisatawan supaya mereka loyal untuk membeli atau menikmati produk wisata yang ditawarkan.

4) Meningkatkan relasi dengan stacholder dalam melakukan promosi. Peningkatkan relasi dengan beberapa stacholder akan mampu membantu mempermudah dalam melakukan suatu promosi produk wisata, mereka akan membantu dalam memperkenalkan produk wisata yang dimiliki oleh setiap pengelola wisata (pelaku wisata) kepada wisatawan, sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

Semakin banyak relasi dengan sebuah komunitas atau stacholder, hal tersebut akan membantu setiap pelaku wisata dalam memenuhi target pemasaran yang telah ditargetkan.

5) Menstabilkan harga setiap produk yang dijual kepada pengunjung pada Destinasi Aranka Tempasan akan menumbuhkan rasa puas dan nyaman terhadap pengunjung dengan apa yang telah ditawarkan, seperti menetapkan harga mulai dari tiket masuk, biaya parkir, harga penginapan, harga makanan maupun minuman.

Hal tersebut akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan melihat bahwa setiap harga yang ditawarkan sesuai dengan apa yang telah disiapkan oleh setiap pengunjung yang akan membeli atau menikmati produk wisata yang ditawarkan.

b. Strategi WO (Weakness Opportunities/Kelemahan peluang)

52

Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan dengan memanfaatkan peluang.

1) Meningkatkan promosi melalui media massa untuk menarik wisatawan baru dengan memanfaatkan berbagai media sosial seperti instagram, tiktok, facebook, twitter, youtube, whatsapp, akan mampu membantu kegiatan promosi di destinasi wisata Aranka Tempasan dan memberikan informasi terkait apa yang akan ditawarkan.

Dalam hal ini, pengelola destinasi wisata Aranka Tempasan bisa berkolaboari dengan beberapa influencer seperti selebgram, tiktokers, youtubers yang akan membantu dalam mempromosikan produk wisata yang ditawarkan kepada wisatawan.

2) Meningkatkan kerja sama dengan pihak luar dalam memperbaiki kualitas SDM yang dimiliki. Dalam hal ini Pengelola destinasi wisata Aranka Tempasan harus mengadakan pelatihan dengan stacholder misalnya dilakukan sekali dalam seminggu atau dua kali dalam seminggu untuk meningkatkan kreatifitas seperti mendesain dalam hal periklanan dan penguasaan bahasa asing untuk SDM yang dimiliki.

Dengan pengadaan pelatihan secara rutin akan mampu meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki untuk membantu mencapai target yang diinginkan oleh pengelola.

3) Pembuatan website official dalam mempermudah proses pengontrolan kegiatan pemasaran produk wisata sendiri.

Pengelola destinasi wisata Aranka Tempasan tentunya harus dapat memberikan informasi yang tepat dan akurat kepada setiap calon pengunjung terkait apa saja yang ada di destinasi wisata Aranka Tempasan itu sendiri.

4) Mengadakan perbaikan jalan masuk menuju Destinasi wisata Aranka Tempasan demi kenyamanan pengunjung. Karena seperti yang dapat dilihat sendiri, jalan masuk menuju Destinasi Wisata Aranka Tempasan masih rusak dan berlubang.

Dalam hal ini, pengelola dapat bekerja sama dengan pihak pemerintah dalam melakukan perbaikan jalan, karena pengunjung

53

akan ramai datang jika akses pada suatu destinasi wisata telah memadai .

5) Meningkatkan informasi atau pengarahan kepada wisatawan terkait peraturan berwisata yang berkaitan dengan apa saja aturan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan di Destinasi Aranka Tempasan seperti, tidak diperbolehkan membawa kamera profesional kecuali pada kegiatan tertentu seperti penyewaan tempat untuk prewedd, tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman dari luar. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bagi setiap wisatawan yang berkunjung.

c. Strategi ST (Streanght Threats/Kekuatan Ancaman)

Strategi ini bertujuan untuk meminimalisir ancaman dengan memanfaatkan kekuatan.

1) Melakukan inovasi dengan menciptakan produk wisata baru dengan ciri khas tersendiri pada destinasi wisata Aranka Tempasan seperti menambah produk wisata yang sesuai dengan perkembangan zaman (back to nature), penyewaan sepeda untuk mengelilingi persawahan, dan paket wisata trekking dengan berjelajah ke area sekitaran pegunungan.

Hal tersebut dapat diterapkan oleh pihak pengelola supaya wisatawan tidak cepat bosan dengan produk wisata yang ditawarkan pada destinasi wisata Aranka Tempasan.

2) Meningkatkan informasi kepada pengunjnung terkait penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus covid-19.

hal tersebut dapat dilakukan dengan menaati peraturan pemerintah dengan menerapkan 4M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun/alkohol, menjaga jarak, menjauhi kerumunan. Hal tersebut dapat diterapkan oleh pengelola destinasi wisata Aranka Tempasan supaya mampu mengurangi tingkat penyebaran virus covid-19.

3) Membuat tanda peringatan di titik-titik lokasi yang rawan bencana. Pihak pengelola destinasi wisata Aranka Tempasan dapat melakukan hal tersebut dengan memasang papan informasi bencana dan jalur evakuasi bencana untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadinya seperti rawan akan terjadinya

54

bencana longsor, perubahan iklim yang begitu cepat karena berada ditempat yang terbuka dan rawan terjadinya bencana banjir karena berdekatan dengan sungai.

4) Meningkatkan penjagaan keamanan dan kelestarian wisata untuk menciptakan rasa kenyamanan dan kepuasan wisatawan yang berkunjung. Hal tersebut dapat dilakukan oleh pihak pengelola destinasi wisata Aranka Tempasan dengan melibatkan masyarakat setempat untuk membantu penjagaan keamanan kawasan destinasi mulai dari tempat parkir dan barang bawaan pengunjung harus tetap dijaga. Selain itu juga harus maupun menjaga kelestarian destinasi wisata seperti keindahan alam yang dimiliki agar mampu membuat citra destinasi semakin baik.

d. Strategi WT (Weakness Threats/Kelemahan Ancaman)

Strategi ini bertujuan untuk mengurangi kelemahan yang ada serta meminimalisir ancaman yang akan dihadapi.

1) Mengadakan pelatihan secara rutin akan membantu untuk meningkatkan kualitas SDM agar mampu bersaing dengan para kompetitor terkait dengan pemasaran produk wisata. Pihak pengelola destinasi wisata Aranka Tempasan tentunya perlu memaksimalkan kinerja SDM yang dimilikit untuk mampu bersaing dengan para kompetitor, seperti pemanfaatan media sosial dengan maksimal dengan membentuk jaringan yang luas dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

2) Meningkatkan himbauan untuk tetap waspada akan rawan terjadinya bencana alam disekitar destinasi wisata bagi setiap wisatawan yang datang berkunjung supaya mampu menumbuhkan rasa keamanan dan kenyamanan serta memberikan rasa puas terhadap wisatawan.

3) Meningkatkan peran masyarakat kegiatan dalam hal menjaga kelestarian alam di sekitar destinasi wisata serta merawat fasilitas yang ada disekitar destinasi wisata Aranka Tempasan.

e. Strategi penerapan CHSE 1. Cleanliness (Kebersihan)

55

Aspek ini mencakup kegiatan mencuci tangan dengan sabun atau memakai penyanitasi tangan, menyediakan sarana untuk mencuci tangan, serta membersihkan barang atau ruang publik pakai desinfektan atau cairan lainnya.

Selain itu, kriteria lainnya ialah memastikan lokasi bebas dari binatang serta vektor yang berpotensi membawa penyakit, membersihkan toilet, memastikan peralatan toilet lengkap, dan memastikan kebersihan tempat sampah.

2. Healthy (Kesehatan)

Aspek ini mencakup tidak menyentuh area wajah, menghindari sentuhan fisik, mencegah kerumunan, menjalankan etika dalam batuk dan bersin, memastikan jarak aman, dan melakukan cek suhu tubuh.

Selain itu, kriteria tambahan meliputi menyiapkan peralatan kesehatan sederhana, memastikan pengelolaan minuman serta makanan higienis dan bersih, memastikan sirkulasi udara bagus, serta siap menangani apabila wisatawan mengalami gangguan kesehatan di area wisata.

3. Safety (Keselamatan)

Aspek ini mencakup kesiapan tata cara penyelamatan diri dari bencana, titik kumpul bencana, serta jalur evakuasi dan tersedianya kotak P3K serta alat pemadam kebakaran.

Selain itu, pihak pengelola wajib memiliki media serta mekanisme komunikasi penanganan kondisi darurat serta wajib memastikan peralatan elektronik berada dalam keadaan mati sebelum meninggalkan sebuah ruangan.

4. Enviroment Sustainability (Kelestarian Lingkungan)

Aspek ini mencakup pemantauan dan evaluasi penerapan panduan serta SOP Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan.

Kemudian, pihak pengelola harus menggunakan peralatan serta bahan ramah lingkungan, memanfaatkan sumber energi dengan efisien, mengelola limbah cair serta sampah dengan sehat,

56

tuntas, serta ramah lingkungan, serta memastikan keadaan lingkungan sekitar nyaman dan asri.

BAB IV

Dalam dokumen strategi pemasaran destinasi wisata aranka (Halaman 66-72)

Dokumen terkait