• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk dan Arti Kerangka SNSE

Dalam dokumen SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI INDONESIA 2016 (Halaman 31-38)

BAB II. PEMAHAMAN TENTANG SNSE

2.3. Bentuk dan Arti Kerangka SNSE

Kerangka SNSE untuk keperluan analisis tentang distribusi pendapatan dan ketenagakerjaan dapat disajikan dalam bentuk matrik (9 X 9) berbasis neraca yang telah dikonsolidasikan. Matriks yang menggambarkan perilaku pelaku ekonomi dalam berbagai transaksi tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut:

https://www.bps.go.id

Klasifikasi Neraca Barang dan jasa

(produk) Produksi (industri)

Penciptaan Pendapatan (nilai tambah)

Alokasi pendapatan primer (institusi)

Distribusi pendapatan sekunder (institusi)

Penggunaan

pendapatan (institusi) Kapital (institusi) Finansial Luar Negeri (LN) Total

Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Barang dan jasa (produk) 1 Margin perdagangan dan transportasi

Pengeluaran konsumsi antara

Pengeluaran konsumsi

akhir Investasi Non Finansial Ekspor barang dan jasa

Produksi (industri) 2 Output

Penciptaan Pendapatan (nilai tambah)

3 Nilai tambah bruto,

harga dasar Kompensasi tenaga kerja dari LN

Alokasi pendapatan

primer (institusi) 4 Pajak atas produk, minus subsidi

Pendapatan bruto, harga dasar

Pendapatan kepemilikan

Pendapatan kepemilikan, pajak atas produk minus subsidi, dan iimpor dari LN

Distribusi pendapatan

sekunder (institusi) 5 Pendapatan nasional

bruto

Pajak pendapatan, kekayaan, dll dan transfer berjalan

Pajak pendapatan, kekayaan, dll dan transfer berjalan dari LN

Penggunaan pendapatan

(institusi) 6 Pendapatan disposabel

bruto

Penyesuaian untuk perubahan hak pensiun

Penyesuaian untuk perubahan hak pensiun dari LN

Kapital (institusi) 7 Tabungan bruto Transfer modal

borrowing

Transfer modal dari LN

Finansial 8 lending

Luar Negeri

(LN) 9 Impor barang dan

jasa

Kompensasi tenaga kerja ke LN

Pendapatan kepemilikan, pajak atas produk minus subsidi, dan impor ke LN

Pajak pendapatan, kekayaan, dll dan transfer berjalan ke LN

Penyesuaian untuk perubahan hak pensiun dari LN

Transfer Modal ke LN

Total 10 Penyeimbang Eksternal

Tabel 2.1

Matriks Dalam Kerangka Dasar SNSE

https://www.bps.go.id

Tabel 2.1 merupakan tabel ringkas guna menunjukkan bagaimana sistem data tersebut bekerja. Susunan angka dalam tabel merupakan suatu sistem neraca, dimana masing-masing angka mencerminkan hubungan antar transaksi suatu neraca dengan neraca lainnya. Lajur baris menunjukkan transaksi penerimaan, sedangkan lajur kolom menunjukkan transaksi pengeluaran. Pertemuan antara lajur baris dan kolom dalam satu sel menunjukkan penerimaan disatu sisi yang merupakan pengeluaran disisi yang lainnya. Matrik dasar SNSE terbentuk dari submatrik yang terkait dengan hal-hal diatas. Karena sistem data ini terfokus pada masalah distribusi, redistribusi, dan penggunaan pendapatan maka data ekonomi makro lainnya yang berkaitan langsung dengan masalah tersebut disajikan secara agregat. Sedangkan informasi lainnya yang mendukung terbentuknya neraca dalam sel-sel matrik yang bersangkutan disajikan secara terpisah.

Mengacu pada SNA 1993, kerangka dasar SNSE terdiri dari neraca-neraca utama, yaitu:

a. neraca produksi

b. neraca penciptaan pendapatan c. neraca alokasi pendapatan primer d. neraca distribusi pendapatan sekunder e. neraca penggunaan pendapatan f. neraca kapital

g. neraca finansial h. neraca luar negeri.

SNSE merupakan matriks sistem neraca yang berbentuk persegi. Setiap neraca menempati baris dan kolom yang sama, yang menyatakan jenis transaksi yang sama.

Isian pada baris menyatakan transaksi penerimaan, sedangkan isian pada kolom menjelaskan transaksi pengeluaran.

https://www.bps.go.id

Berikut ini merupakan penjelasan untuk transaksi di setiap sel yang terdapat dalam matriks SNSE:

a. Margin perdagangan dan transportasi merupakan output dari sektor perdagangan besar dan eceran. Termasuk di dalamnya adalah margin perdagangan ditambah biaya transportasi yang dibayarkan secara terpisah oleh pembeli dalam menerima pengiriman pada waktu dan tempat yang ditentukan. Margin perdagangan terdiri dari margin perdagangan dasar pada produk; yaitu, margin perdagangan grosir dan eceran kumulatif sebelum penambahan pajak dan pengurangan subsidi; dan pajak (kecuali PPN yang ditagih) dikurangi subsidi atas produk yang dibayarkan oleh pedagang grosir dan eceran.

b. Pengeluaran konsumsi antara terdiri dari nilai barang dan jasa yang dikonsumsi sebagai input dalam proses produksi, tidak termasuk aset tetap di mana konsumsinya dicatat sebagai konsumsi barang modal tetap.

c. Pengeluaran konsumsi akhir mencakup pengeluaran konsumsi akhir yang dilakukan oleh institusi rumah tangga, lembaga nonprofit, dan pemerintah.

Pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga terdiri dari pengeluaran, termasuk pengeluaran yang nilai aktualnya diperkirakan secara tak-langsung, yang dikeluarkan rumah tangga residen atas konsumsi barang dan jasa individu termasuk yang dijual di pasar yang tak-signifikan secara ekonomi serta termasuk konsumsi barang dan jasa yang diperoleh dari luar negeri.

Pengeluaran konsumsi akhir LNPRT terdiri dari pengeluaran, termasuk pengeluaran yang nilainya diperkirakan secara tak-langsung, yang dikeluarkan LNPRT residen atas barang dan jasa konsumsi individu dan kemungkinan konsumsi jasa kolektif. Besarnya PK-LNPRT sama dengan output atau biaya produksi yang dikeluarkan dalam rangka melakukan aktivitas pelayanan pada masyarakat, anggota organisasi, atau kelompok masyarakat tertentu. Biaya produksi LNPRT sama dengan nilai konsumsi antara ditambah biaya primer (kompensasi pegawai, konsumsi barang modal tetap, dan pajak atas produksi lainnya). Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan lembaga atas

https://www.bps.go.id

penggunaan barang dan jasa (antara) dan faktor produksi, ditambah nilai barang dan jasa yang berasal dari produksi sendiri atau pemberian pihak lain (transfer). Sementara itu, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah merupakan pengeluaran atas barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah untuk konsumsi akhir, terdiri dari pengeluaran konsumsi kolektif dan pengeluaran konsumsi individu. Pengeluaran konsumsi kolektif adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menghasilkan barang dan jasa yang tidak terbatas jumlahnya dan bisa diakses seluruh masyarakat, contoh jasa pertahanan dan keamanan oleh TNI/Polri. Sedangkan Pengeluaran Konsumsi Individu adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menghasilkan barang dan jasa yang terbatas jumlahnya dan hanya dapat dikonsumsi apabila memenuhi syarat tertentu (biasanya harga), contoh pelayanan kesehatan di rumah sakit/puskesmas dan jasa pendidikan di sekolah/universitas.

d. Perubahan inventori menunjukkan transaksi yang terjadi dalam inventori.

Perubahan inventori menjelaskan tentang perubahan posisi barang inventori yang bisa bermakna pertambahan (tanda positif) atau pengurangan (bertanda negatif). Perubahan inventori diukur dengan nilai barang yang masuk ke dalam inventori dikurangi nilai barang yang keluar dari inventori dan dikurangi nilai kerugian dari barang inventori yang terjadi secara regular. Tidak termasuk kerugian yang luar biasa yang bersifat irregular seperti kebakaran, kecurian, dan serangan hama.

e. Pembentukan modal tetap bruto didefinisikan sebagai penambahan dan pengurangan aset tetap pada suatu unit produksi. Penambahan barang modal mencakup pengadaan, pembuatan, pembelian (barang modal baru dari dalam negeri serta barang modal baru dan bekas dari luar negeri), termasuk perbaikan besar, transfer atau barter barang modal, sewa beli (financial leasing), serta pertumbuhan aset sumber daya hayati yang dibudidaya.

Sedangkan pengurangan barang modal mencakup penjualan, transfer atau barter barang modal pada pihak lain, serta sewa beli (financial leasing).

https://www.bps.go.id

Pengecualian kehilangan yang disebabkan oleh bencana alam tidak dicatat sebagai pengurangan.

f. Ekspor dan impor barang dan jasa didefiniskan sebagai transaksi alih kepemilikan (ekonomi) atas barang dan jasa antara residen suatu perekonomian dengan nonresiden. Suatu unit institusi didefinisikan sebagai residen dari wilayah ekonomi sebuah negara, jika unit institusi tersebut memiliki pusat kepentingan ekonomi yang utama di dalam wilayah ekonomi dan unit institusi ini terlibat dalam aktivitas atau transaksi ekonomi untuk periode waktu yang lama, umumnya ditetapkan minimal satu tahun. Ekspor impor menggunakan prinsip pencatatan dengan basis akrual di mana untuk barang dicatat saat terjadi alih kepemilikan yang pendekatannya menggunakan waktu pencatatan pada dokumen kepabeanan, sedangkan untuk jasa dicatat saat jasa tersebut disediakan atau diberikan.

g. Output merupakan nilai total penjualan atau penggunaan lain dari barang atau jasa yang dihasilkan sebagai output ditambah nilai perubahan persediaan barang yang diproduksi sebagai output.

h. Nilai tambah bruto merupakan nilai output dikurangi nilai konsumsi antara.

i. Kompensasi tenaga kerja terdiri dari dua komponen utama yaitu upah dan gaji yang dibayarkan dalam bentuk tunai atau barang dan iuran asuransi sosial yang harus dibayar oleh pemberi kerja. Iuran ini mencakup iuran untuk skema jaminan sosial; kontribusi sosial aktual untuk skema asuransi sosial terkait pekerjaan lainnya dan kontribusi sosial yang diperhitungkan untuk skema asuransi sosial terkait pekerjaan lainnya.

j. Pajak atas produk merupakan terdiri dari pajak atas barang dan jasa sebagai akibat dari produksi, penjualan, pengalihan, penyewaan atau penyerahan barang atau jasa tersebut, atau sebagai akibat dari penggunaannya untuk konsumsi sendiri atau pembentukan modal sendiri. Sementara itu, subsidi merupakan pembayaran tak berbalas yang dilakukan unit pemerintah, termasuk unit pemerintah nonresiden, kepada perusahaan berdasarkan tingkat

https://www.bps.go.id

kegiatan produksi mereka atau jumlah atau nilai barang atau jasa yang mereka produksi, jual, atau impor.

k. Pendapatan bruto merupakan total pendapatan yang diperoleh oleh unit institusional residen sebagai hasil dari terlibat dalam produksi sebelum dikurangi penyusutan.

l. Pendapatan kepemilikan merupakan jumlah pendapatan investasi dan sewa.

Pendapatan investasi adalah pendapatan yang diterima oleh pemilik aset keuangan sebagai imbalan atas penyediaan dana kepada unit institusi lain.

Sementara itu, sewa adalah pendapatan yang diterima oleh pemilik sumber daya alam (penyewa atau pemilik) untuk menempatkan sumber daya alam pada pelepasan unit institusional lain (penyewa atau penyewa) untuk penggunaan sumber daya alam dalam produksi.

m. Pendapatan nasional bruto adalah jumlah pendapatan primer bruto yang diterima oleh unit atau sektor institusi residen. Pendapatan nasional bruto diperoleh dari PDB dikurangi pajak (dikurangi subsidi) atas produksi dan impor, kompensasi tenaga kerja dan pendapatan kepemilikan yang dibayarkan ke luar negeri, ditambah item-item terkait yang diterima dari luar negeri.

n. Pajak pendapatan, kekayaan, dll secara umum terdiri dari pajak yang dikenakan atas pendapatan rumah tangga dan perusahaan. Hal ini adalah beban pendapatan, dan dicatat di bawah penggunaan untuk sektor rumah tangga maupun korporasi pada neraca distribusi pendapatan sekunder. Pajak juga dibayar oleh unit nonresiden, pemerintah, atau LNPRT. Transfer berjalan terdiri dari semua transfer kecuali transfer modal.

o. Pendapatan disposable bruto merupakan item penyeimbang di dalam neraca distribusi pendapatan sekunder, yang diturunkan dari keseimbangan pendapatan primer unit institusi atau sektor dengan menambahkan seluruh transfer current, kecuali transfer sosial dalam bentuk barang yang diterima unit institusi atau sektor, serta mengurangkan seluruh transfer current, kecuali transfer sosial dalam bentuk barang yang dibayar unit institusi atau sektor.

https://www.bps.go.id

p. Penyesuaian untuk perubahan hak pensiun adalah perubahan ekuitas bersih rumah tangga di dana pensiun. Perubahan ekuitas bersih rumah tangga yang terjadi antara awal dan akhir periode akuntansi dan sebagai akibat dari keuntungan atau kerugian kepemilikan nominal atas cadangan dana pensiun yang diinvestasikan dicatat dalam akun revaluasi dan tidak termasuk dalam akun keuangan.

q. Tabungan bruto adalah item penyeimbang di kedua neraca penggunaan pendapatan. Nilainya sama, baik yang diturunkan dari pendapatan disposabel kurang pengeluaran konsumsi akhir atau dari pendapatan disposabel adjusted kurang konsumsi akhir aktual (pada kedua kasus, berlaku setelah dilakukan penyesuaian pada perubahan atas hak pensiun).

r. Transfer modal adalah transfer tak-berbalas di mana kedua belah pihak yang membuat transfer, merealisasi dana yang terkait dengan pelepasan aset (selain uang tunai atau inventori), relinquishing klaim finansial (selain akun penerimaan); atau pihak yang menerima transfer wajib mendapat aset (selain uang tunai); atau kondisi keduanya terjadi.

s. Lending dan borrowing dihitung sebagai saldo operasi kurang perolehan aset nonfinansial atau total pendapatan kurang total pembiayaan. Hal ini menunjukkan jumlah yang tersedia bagi pemerintah untuk meminjamkan atau yang harus dipinjam untuk membiayai operasi nonfinansial.

Selain itu, SNSE dapat digunakan untuk melihat multiplier suatu sektor institusi terhadap kegiatan ekonomi. Untuk memudahkan analisis, struktur penerimaan dan struktur pengeluaran pada SNSE dapat dibagi menjadi neraca endogen dan eksogen sesuai dengan tujuan penelitian.

Dalam dokumen SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI INDONESIA 2016 (Halaman 31-38)

Dokumen terkait