155
6.5 CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR-DASAR AGRITEKNOLOGI
156
perkembangan zaman dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan. Mata pelajaran ini menjadi landasan pengetahuan dan keterampilan untuk pembelajaran lebih lanjut di kelas XI dan XII.
Pembelajaran mata pelajaran ini dapat dilakukan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode serta model yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Pembelajaran tersebut harus dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Model-model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain project- based learning, teaching factory, discovery-based learning, problem- based learning, inquiry-based learning, atau model lainnya serta metode yang relevan.
Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian berkontribusi dalam memampukan peserta didik menjadi ahli di bidang pengolahan dan pengawasan mutu hasil pertanian (nabati/tanaman, hewani dan ikan), karena memuat materi softskill dan hardskill yang bersifat fundamental (mendasar) sekaligus membiasakan untuk bernalar kritis, berupaya secara mandiri, berorietnasi kreatif dan mampu beradaptasi pada keragaman global serta mengedapankan kegototongroyongan dalam pencapaian tujuan dan menyelesaikan masalah. Peserta didik dibiasakan juga menerapkan etika bisnis pengolahan hasil pertanian dan pengujian mutu hasil pertanian yang dilandasi keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menampilkan diri sebagai individu dengan akhlak mulia, berwawasan lingkungan dan kearifan lokal secara bertanggung jawab.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills):
1. memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian sebagai kesadaran untuk
157
berperan aktif dalam proses pembelajaran;
2. memahami perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu-isu global di bidang industri pengolahan hasil pertanian sebagai peluang dan tantangan yang harus dicapai atau diatasi dalam proses pembelajaran;
3. memahami agripreneur, lapangan kerja dan peluang usaha di bidang industri pengolahan hasil pertanian sebagai kesadaran untuk penguatan motivasi dalam pembelajaran;
4. memahami penanganan komoditas pertanian sesuai prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH);
5. memahami proses-proses dasar pada pengolahan hasil pertanian sesuai prosedur K3LH; dan
6. memahami teknik dasar laboratorium pengujian mutu hasil pertanian sesuai prosedur K3LH.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian berisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam memahami industri pengolahan hasil pertanian sebagai bisnis yang menerapkan teknologi yang terus berkembang untuk menjawab tantangan adanya isu-isu global dan kemampuan dasar-dasar proses dan pengolahan hasil pertanian, serta kemampuan dasar-dasar teknik kerja di laboratorium pengujian mutu hasil peretanian.
Pada hakikatnya mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian berfokus pada kompetensi bersifat dasar yang harus dimiliki oleh generasi muda penerus usaha agriteknologi pengolahan hasil pertanian dengan menjadi agripreneur muda dan atau bekerja di industri agriteknologi pengolahan hasil pertanian sesuai dengan perkembangan dunia kerja.
Selain itu peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, profil entrepreneur, job profile, peluang usaha dan pekerjaan/profesi.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil
158
Pertanian meliputi elemen sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian;
Meliputi pemahaman tentang proses bisnis industri pengolahan hasil pertanian, antara lain tentang klasifikasi industri, lingkup usaha, penerapan K3LH, perencanaan produk, mata rantai pasok (supply chain), logistik, proses produksi, penggunaan dan perawatan mesin dan peralatan, serta pengelolaan sumber daya dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu- isu global di bidang industri
pengolahan hasil pertanian;
Meliputi pemahaman tentang
perkembangan teknologi pengolahan hasil pertanian dan pengujian
mutunya, yaitu bioteknologi, nanoteknologi, otomatisasi,
digitalisasi, Internet of Things (IoT);
pemahaman tentang pemanasan global, perubahan iklim,
ketersediaan pangan global, regional dan lokal, pertanian berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai produksi dan pasar.
Agripreneur, lapangan kerja dan peluang usaha di bidang agriteknologi pengolahan hasil
pertanian;
Meliputi pengenalan profil
agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan usaha dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha, profil profesi atau jabatan dalam industri pengolahan hasil pertanian yang menjaga ketersediaan pangan dalam rangka menumbuhkan sikap
profesionalisme dalam bekerja.
Proses dan teknik dasar pengoperasian alat dan mesin penanganan dan pengolahan hasil
pertanian
Meliputi pemahaman tentang
konsep, prinsip, dan prosedur pada proses-proses dasar penanganan dan pengolahan hasil pertanian (tanaman/nabati, ternak dan ikan) meliputi proses pengecilan ukuran (pemotongan, pengirisan,
pemarutan, pencacahan,
penghancuran, dan penggilingan), proses termal (pendinginan,
pembekuan, pasteurisasi, sterilisasi, pengeringan, pemanggangan,
penyangraian, dan penggorengan), proses kimia dan biokimia
(penggaraman, penggulaan, pengasaman/ fermentasi), dan
159
Elemen Deskripsi
proses pemisahan (pengayakan, penyaringan, destilasi, ekstraksi, pengendapan, penggumpalan dan evaporasi) serta proses
pencampuran bahan.
Penanganan komoditas pertanian sesuai
prosedur, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH),
Meliputi pemahaman tentang
pengidentifikasian karakteristik dan penanganan (sortasi, grading,
pengawetan, pengemasan, pengepakan dan penyimpanan dingin) hasil pertanian (tanaman, ternak dan ikan) pasca panen untuk disimpan, dikonsumsi atau diproses lebih lanjut menjadi produk olahan setengah jadi, atau produk jadi dengan menerapkan prinsip dan prosedur K3LH.
Prinsip dan teknik kerja laboratorium pengujian mutu hasil pertanian
Meliputi pemahaman tentang
prinsip, prosedur penggunaan, dan perawatan peralatan gelas (gelas alat ukur volume, gelas wadah, gelas aparatus destilasi, aparatus
ekstraksi, aparatus filtrasi, aparatus titrasi, gelas wadah, gelas reaktor/
pencampur, dan alat gelas
penunjang), peralatan bukan gelas (neraca analitik, oven, waterbath, tanur, inkubator, autoclave, fume hood atau fume-scrubber, hot plate, bunsen atau burner, Laminary Air Flow/LAF), pengenalan,
penanganan dan penggunaan bahan kimia pereaksi dan bahan kimia standar (pembuatan larutan dan standardisasi larutan), teknik kerja aseptik, sterilisasi peralatan dan sterilisasi media, serta penanganan limbah laboratorium.
160 D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran lengkap mengenai program keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian, agar dapat menumbuhkan kebanggaan, harapan besar, passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Rumusan capaian pembelajaran masing-masing elemen pembelajaran adalah sebagai berikut.
Elemen Capaian Pembelajaran
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian;
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami proses bisnis industri pengolahan hasil pertanian, antara lain tentang klasifikasi industri, lingkup usaha, penerapan K3LH, perencanaan produk, mata rantai pasok (supply chain), logistik, proses produksi, penggunaan dan perawatan peralatan, serta
pengelolaan sumber daya dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi yang digunakan, proses kerja, dan isu-isu global di bidang industri
pengolahan hasil pertanian;
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan perkembangan teknologi pengolahan hasil
pertanian dan pengujian mutunya, yaitu bioteknologi, nanoteknologi, otomatisasi, digitalisasi, Internet of Things (IoT); pemahaman tentang pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan pangan global, regional dan lokal, pertanian berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai produksi dan pasar.
Agripreneur, lapangan kerja dan peluang usaha di bidang agriteknologi pengolahan hasil
pertanian;
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan profil
agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan usaha untuk menumbuhkan jiwa wirausaha, serta profil profesi atau jabatan di industri pengolahan hasil pertanian yang menjaga ketersediaan pangan dalam rangka menumbuhkan sikap profesionalisme dalam bekerja.
161
Elemen Capaian Pembelajaran
Proses dan teknik dasar pengoperasian alat dan mesin penanganan dan pengolahan hasil
pertanian
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami konsep, prinsip, dan prosedur melalui praktik
terbatas proses-proses dasar pengolahan hasil pertanian
(nabati/tanaman, hewani, dan ikan meliputi pengecilan ukuran
(pemotongan, pengirisan, pemarutan, pencacahan,
penghancuran, dan penggilingan), proses termal (pendinginan,
pembekuan, pasteurisasi, sterilisasi, pengeringan,
pemanggangan, penyangraian, dan penggorengan), proses kimia dan biokimia (penggaraman,
penggulaan,
pengasaman/fermentasi), dan proses pemisahan (pengayakan, penyaringan, destilasi, ekstraksi, pengendapan, penggumpalan dan evaporasi) serta proses
pencampuran bahan.
Penanganan komoditas pertanian sesuai prosedur Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami tentang
pengidentifikasian karakteristik dan penanganan (sortasi, grading,
pengawetan, pengemasan, pengepakan dan penyimpanan dingin) hasil pertanian pasca panen untuk disimpan, dikonsumsi atau diproses lebih lanjut menjadi produk olahan setengah jadi, atau produk jadi dengan menerapkan prinsip dan prosedur K3LH.
Prinsip dan teknik kerja laboratorium pengujian mutu hasil pertanian
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami prinsip, prosedur penggunaan, dan perawatan peralatan gelas (gelas alat ukur volume, gelas wadah, gelas aparatus destilasi, aparatus ekstraksi, aparatus filtrasi,
aparatus titrasi, gelas wadah, gelas reaktor/pencampur, dan alat gelas penunjang), alat bukan gelas
(neraca analitik, oven, waterbath, tanur, inkubator, autoclave, fume hood atau fume-scrubber, hot plate, bunsen atau burner, Laminary Air Flow/LAF), penggunaan bahan kimia pereaksi dan standar (pembuatan larutan dan
162
Elemen Capaian Pembelajaran
standardisasi larutan), teknik kerja aseptik, sterilisasi peralatan dan sterilisasi media, serta penanganan limbah laboratorium.
163