• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Diagnosa

Dalam dokumen KESEHATAN KERTA CENDEKIA SIDOARJO 2021 (Halaman 77-83)

BAB 3 TINJAUAN KASUS

3.4 Daftar Diagnosa

Tabel 3.14 daftar diagnosa keperawatan keluarga Ny.H

No Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanggal

teratasi

TT 1 20-02-2021 Gangguan mobilitas fisik berhubungan

dengan ketidakmampuan anggota keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga yang sakit.

22-02-2021

2 20-02-2021 Resiko cedera berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

22-02-2021

Tabel 3.15 Intervensi keperawatan keluarga Ny. H

No. Diagnosa keperawatan SLKI SIKI

1 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan

ketidakmampuan anggota keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga yang sakit.

Luaran utama : Mobilitas Fisik

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 90 menit, maka perawatan keluarga dalam merawat anggota keluarga meningkat dengan kriteria hasil :

4. Pergerakan ekstremitas kanan dari cukup menurun menjadi cukup meningkat.

5. Kekuatan otot ekstermitas kanan dari skala 2 menjadi skala 3.

6. Rentang gerak (ROM) dari cukup menurun menjadi cukup meningkat

Interensi utama : Dukungan Mobilisasi Tindakan :

6. Identifikasi adanya keluhan fisik

7. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan 8. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi

Terapeutik :

9. Fasilitasi melakukan pergerakan

10. Libatkan keluarga untuk membantu penderita dalam meningkatkan pergerakan

Edukasi:

11. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi 12. Anjurkan melakukan mobilisasi dini

2 Resiko cedera

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

Luaran utama : Tingkat Cedera

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 90 menit, diharapkan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit dengan kriteria hasil :

1. Ketegangan otot dari menurun menjadi sedang.

2. Tekanan darah dari 140/90 MmHg menjadi 130/90 MmHg.

3. Frekuensi nadi dari 90x/menit menjadi 80x/menit.

Intervensi utama : Pencegahan Cedera

Observasi :

1. Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cedera Terapeutik :

2. Diskusikan mengenal latihan dan terapi fisik yang diperlukan 3. Diskusikan mengenai alat bantu mobilitas yang sesuai

3.7 Implementasi Keperawatan

Tabel 3.7 Implementasi keperawatan.

No Tanggal No Dx Kep

Jam Implementasi keperawatan

1 20-02- 2021

1

2

09.00 WIB 09.10 WIB

09.30 WIB

11.00 WIB

11.15

1. Melakukan BHSP dengan penderita dan keluarga

2. Menjelaskan waktu kontrak waktu dan tujuan pertemuan

3. Mengukur TTV TD : 140/90 mmHg Nadi : 90x/menit Suhu : 37°C RR : 22x/menit 4. Mengkaji keluhan fisik

5. Menjelaskan tujuan prosedur dan tujuan mobilisasi

6. Melibatkan keluarga dalam tindakan rehabilitasi awal

7. Memonitor kekuatan otot ekstermitas kanan 2 5

2 5

8. Melakukan rehabilitasi awal ROM pada penderita selama 90 menit dibantu mahasiswa keperawatan dan anggota keluarga

9. Menjelaskan cara menghindari cedera fisik saat melakukan aktivitas

10. Menjelaskan kegunaan alat bantu pada penderita Post CVA Infark.

2 21-02- 2021

1

2

09.10 WIB

09.40 WIB

10.10 WIB 10.15 WIB

11.15 WIB

1) Mengukur TTV

a. TD : 140/90 mmHg b. Nadi : 85x/menit c. Suhu : 36,5°C d. RR : 20x/menit 2) Mengkaji keluhan fisik

3) Respon : Klien mengeluh pusing dan susah tidur

4) Mengkaji keluhan fisik

5) Melibatkan keluarga dalam tindakan rehabilitasi awal

6) Memonitor kekuatan otot 2 5

2 5

7) Melakukan rehabilitasi awal ROM pada penderita selama 90 menit dibantu mahasiswa keperawatan dan keluarga

8) Menjelaskan cara menghindari cedera fisik saat melakukan aktifitas

9) Menjelaskan kegunaan alat bantu pada penderita Post CVA Infark.

3 22-02- 2021

1 09.10 WIB

09.30 WIB

09.55 WIB

1) Mengukur TTV TD : 130/90 mmHg Nadi : 80x/menit Suhu : 36,8 °C RR : 20x/menit

2) Mengkaji kekuatan otot, penderita mengatakan sudah bisa melakukan aktifitas sehari-hari dengan alat bantu

3 5 3 5

3) Meminta penderita dan keluarga untuk mempraktikkan rehabilitasi awal

3.7 Evaluasi Keperawatan

Tabel 3.8 Evaluasi Keperawatan

No Tanggal

20-02-2021

Tanggal 21-02-2021

Tanggal 22-02-2021 1 S:

1) Ny. H mengatakan susah melakukan aktitas sehari-hari

O:

1) TTV :

TD : 140/90 mmHg Nadi : 84x/menit Suhu : 36,5°C RR : 20x/menit 2)

2 5 2 5

A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi

S:

1) Ny. H mengatakan sudah bisa melakukan rehabilitasi awal secara mandiri tetapi terkadang dibantu keluarga

O:

1) Ny. H dan keluarga tampak mengikuti apa yang sedang diajarkan

2) TTV :

TD : 140/90 mmHg Nadi : 80x/menit Suhu : 36°C RR : 20x/menit

2 5 2 5

A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi

S:

1) Ny. H mengatakan sudah bisa melakukan rehabilitasi awal secara mandiri tetapi terkadang dibantu keluarga

O:

1) Ny.H dan kelurga sudah bisa melakukan apa yang sudah diajarkan

2) TTV :

TD : 130/90 mmHg Nadi : 80x/menit Suhu : 36,8°C RR : 20x/menit

3 5 3 5

A: Masalah teratasi P: Hentikan intervensi 2 S:

Keluarga klien mengatakan kurang paham betul mengenai penyakit hipertensi dan resiko jatuh, seperti tanda dan gejala, penyebab serta pencegahannya

O:

S:

Keluarga klien mengatakan sudah sedikit paham mengenai penyakit hipertensi dan resiko jatuh, seperti tanda dan gejala, penyebab serta pencegahannya

S:

Keluarga klien mengatakan sudah paham mengenai penyakit hipertensi dan resiko jatuh, seperti tanda dan gejala, penyebab serta pencegahannya

1) Klien dan keluarga tampak bingung saat ditanyai mengenai resiko jatuh

A: Masalah belum teatasi P: Lanjutkan intervensi

O:

1) Klien dan keluarga sudah mulai dapat menjawab apabila ditanyai tentang resiko jatuh

A: Masalah belum teatasi P: Lanjutkan intervensi

O:

1) Klien dan keluarga dapat sudah mulai dapat menjawab apabila ditanyai tentang hipertensi dan resiko jatuh, seperti tanda dan gejala, penyebab serta pencegahannya A: Masalah teratasi

P: Hentikan intervensi

68 BAB 4 PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini penulis akan menguraikan tentang kesenjangan yang terjadi antara tinjaun pustaka dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan keluarga pada Post CVA Infark dengan masalah gangguan mobilitas fisik di desa panarukan kabupaten situbondo yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, danevaluasi.

4.1 Pengkajian

Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang di binanya (Andarmoyo, 2012).

4.1.1 IdentitasKlien

Pada tinjauan pustaka ada beberapa hal yang perlu dikaji pada identitas klien meliputi kartu keluarga (KK), alamat dan telepon, pekerjaan kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga, dan komposisi keluarga. Pada tinjauan kasus identitas klien yang dikaji sesuai dengan pada tinjauan pustaka, hanya menambahkan umur kepala keluarga. Dalam data pengkajian didapatkan hasil seperti nama kepala keluarga adalah Tn.S yang berusia 65 tahun dengan alamat di Desa Kilensari RT/RW 001/001 Kec. Panarukan yang berprofesi sebagai nelayan dengan pendidikan terakir Sekolah Dasar.

Komposisi keluarga Ny.H (klien) meliputi anggota keluarga pertama yaitu Tn.S yang berjenis kelamin laki – laki dengan usia 65 tahun, berperan sebagai suami, berprofesisebagai nelayan dengan

pendidikan terakhir Sekolah Dasar. Anggota keluarga kedua yaitu Ny.H yang berjenis kelamin perempuan dengan usia 60 tahun, berperan sebagai istri dan ibu, berprofesi sebagai ibu rumah tangga dengan pendidikan terkahir Sekolah Dasar. Anggota keluarga ketiga yaitu Nn.S yang berjenis kelamin perempuan dengan usia 21 tahun.

4.1.2 TipeKeluarga

Pada tinjauan pustaka pengkajian tipe keluarga yang perlu dikaji meliputi tipe keluarga yang menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga, suku bangsa yang menjelaskan asal suku bangsa dan keluarga dan agama yang dianut oleh anggota keluarga. Pada tinjauan kasus di dapatkan hasil pengkajian untuk tipe keluarga yaitu tipe keluarga Ny.H adalah nuclear family (keluarga inti), suku bangsa di keluarga Ny.H adalah suku madura biasanya untuk komunikasi sehari – hari menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, untuk agama semua anggota keluarga Ny.H menganut agama Islam.

4.1.3 Status SosialEkonomi

Pada tinjauan pustaka pengkajian status sosial ekonomi yang perlu dikaji meliputi status sosial ekonomi ditentukan oleh pendapatan dari kepala keluarga. Selain satus sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh

keluarga di tentukan oleh kebutuhan – kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang – barang yang dimiliki oleh keluarga serta

aktivitas rekreasi keluarga. Pada tinjauan kasus di dapatkan hasil pengkajian data bahwa sumber pendapatan perbulan berasal dari Tn.S yang bekerja sebagai nelayan dengan jumlah Rp 1.500.000 dan untuk pengeluaran per bulan dengan jumlah Rp 1.000.000 sesuai dengan kebutuhan, sedangkan aktivitas rekreasi keluarga biasanya keluarga Ny.H digunakan untuk bercocok tanam dirumah.

4.1.4 Riwayat dan Tahap PerkembanganKeluarga

Pada tinjauan pustaka pengkajian riwayat dan tahapan keluarga yang perlu dikaji meliputi tahap perkembangan keluarga saat ini, tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat kesehatan keluarga saat ini dan riwayat kesehatan keluarga sebelumnya. Pada tinjauan kasus tahap perkembangan keluarga Ny.H saat ini adalah keluarga dengan anak usia remaja (families wih teenagers) dan keluarga Ny.H belum memenuhi tugas perkembangan keluarga sesuai tahap perkembangan yaitu melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.

Riwayat kesehatan keluarga Tn.S yaitu Ny.H yang mempunyai penyakit Post CVA Infark. Ny.H sering merasakan ekstermitas kiri susah digerakkan dan kepalanya terkadang pusing, keluarga hanya membiarkan Ny.H begitu saja. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya ada riwayat penyakit hipertensi.

4.1.5 Data Lingkungan

Pada tinjauan pustaka pengkajian untuk data lingkungan

yang perlu dikaji meliputi karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan komunitas, mobilitas geografi keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat dan sistem pendukung keluarga.

Pada tinjauan kasus di dapatkan karakteristik rumah Ny.H yaitu tipe rumah permanen yang mempunyai ukuran 4 x 10 meter dngan satu ruang tamu, satu ruang keluarga, tiga kamar tidur, satu ruang makan, satu dapur, dan satu kamar mandi beserta jamban. Karakteristik tetangga dan komunitas di lingkungan rumah keluarga Ny.H sebagian besar merupakan penduduk asli Situbondo dengan mayoritas berprofesi sebagai pegawai swasta, nelayan, wirausaha dan PNS dan terdapat fasilitas umum seperti POSYANDU dan musholla. Mobilitas geografis keluarga Ny.H sudah menempati rumahnya selama 45 tahun. Perkumpulan keluarga dan interaksi dalam masyarakat di lingkungan keluarga Ny.H seperti adanya pengajian dan arisan PKK. Sistem pendukung keluarga Ny.H mengunakan kartu jaminan kesehatan dari pemerintah yaitu KIS.

4.1.6 StrukturKeluarga

Pada tinjauan pustaka pengkajian untuk data struktur keluarga meliputi struktur peran, nilai atau norma keluarga, pola komunkasi keluarga, dan struktur kekuatan keluarga. Pada tinjauan kasus struktur peran di dalam keluarga Ny.H, khususnya untuk klien (Ny.H) berperan sebagai Ibu rumah tangga. Nilai atau norma di keluarga Ny.H yaitu dengan menganut agama Islam dan norma yang berlaku di masyarakat. Komunikasi keluarga Ny.H biasanya

menggunakan bahasa madura dan bahasa Indonesia serta jika ada permasalahan di keluarga Ny.H akan didiskusikan dan mencari pemecahan masalah tersebut. Struktur kekuatan keluarga di keluarga Tn.S biasanya yang mengambil keputusan dalam segala hal diserahkan kepada Tn.S

4.1.7 FungsiKeluarga

Pada tinjauan pustaka pengkajian untuk fungsi keluarga meliputi fungsi ekonomi, fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi perawwatan kesehatan, dan fungsi reproduksi. Pada tinjauan kasus dikaji sesuai dengan tinjauan pustaka, hanya menambahkan fungsi mendapatkan status sosial, religious, dan rekreasi. Pada data pengkajian di dapatkan hasil fungsi ekonomi yang sumber pendapatan berasal dari Tn.S. Fungsi mendapatkan status sosial dilakukan dengan cara sering membantu ketika ada tetangga yang mempunyai hajatan atau lainnya dan mengikuti kegiatan pemuda di lingkungan masyarakat. Fungsi pendidikan untuk Tn.S dan Ny.H pendidikan terakhir adalah Sekolah Dasar, Nn.S pendidikan masih SLTA. Fungsi sosialisasi keluarga Tn.S terhadap masyarakat di lingkungan sekitarnya baik. Fungsi pemenuhan kesehatan yang mengarah kelima tugas keluarga yaitu untuk mengenal masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang sakit keluarga Ny.H masih belum mampu untuk memenuhinya. Fungsi religious keluarga Ny.H selalu berpegang kepada agama Islam dan selalu berdoa ketika sedang mengalami musibah serta selalu mengucap syukur. Fungsi

reproduksi untuk keluarga Ny.H yaitu mempunyai 1 orang anak dan menggunakan KB. Fungsi afektif keluarga Ny.H yaitu dengan selalu memberikan kasih sayang kepada anaknya tanpa adanya perbedaan dan hubungan antar keluarga telihat harmonis.

4.1.8 Stress dan KopingKeluarga

Pada tinjauan pustaka pengkajian stress dan koping keluarga perlu adanya pengkajian mengenai stress jangka pendek, stress jangka panjang, kemampuan keluarga dalam berespon terhadap stressor, strategi koping yang digunakan dan strategi adaptasi disfungsional. Pada tinjauan kasus untuk stress dan koping di dapatkan stressor jangka pendek yaitu jika Ny.H mengkonsusmsi makanan yang mengandung tinggi garam dan tinggi gula jika kambuh hanya meminum obat dari dokter, sedangkan untuk stressor jangka panjang Ny.H akan pergi ke dokter jika penyakit yang di derita bertambah parah. Kemampuan keluarga Ny.H berespon terhadap. Strategi koping yang digunakan di keluarga Ny.H adalah berpasrah kepada Allah SWT, tetap berdoa, dan ikhtiar terhadap penyakitnya serta tetap menjaga kesehatannya. Strategi adaptasi fungsional di keluarga Ny.H adalah bila mendapatkan masalah keluarga Ny.H memecahkan masalah tersebut secara bersama – sama.

4.1.9 Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga

Pada tinjauan pustaka pengkajian pemeriksaan fisik perlu adanya pengkajian meliputi status kesehatan umum seperti tanda –

tanda vital dan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan kepala, kulit, leher, dada, abdomen, dan ekstremitas. Pada tinjauan kasus di dapatkan pemeriksaan fisik untuk keluarga Ny.H adalah semua anggota keluarga Ny.H tidak ada kelainan pada saat pemeriksaan kecuali Ny.H sendiri yang terdapat kelainan di pemeriksaan fisik bagian ekstremitas kiri yaitu kaki dan tangan susah digerakkan.

4.1.10 Harapan Keluarga

Pada tinjauan pustaka pada akhir pengkajian perawat menanyakan keluarga terhadap kesehatan dan kesembuhan anggota keluarganya. Pada tinjauan kasus didapatkan harapan keluarga Ny.H yaitu agar keluarganya tetap diberikan kesehatan sehingga dapat berkumpul dengan suami dan anaknya hingga dapat melihat anaknya sudah berumah tangga dan mempunyai anak. Ny.H berharap anaknya bisa mendapatkan kehidupan yang layak agar dapat hidup bahagia dan sejahtera dengan keluarganya. Ny.H juga berharap agar penyakitnya tidak sering kambuh dan diberikesehatan.

4.1.11 Analisa Data

Pada tinjauan kasus didapatkan Ny.H mengatakan ekstermitas kiri susah digerakkan sejak didiagnosa cva karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi garam. Tanda – tanda vital Ny,H didapatkan dengan hasil tekanan darah 140/900 mmHg, suhu : 37 , nadi : 90x/menit, respirator rate : 22x/menit.

Pada tinjauan kasus didapatkan keluarga Ny.H mengatakan

tidak memahami kesehatan yang di derita oleh Ny.H dan kesulitan dalam menjalankan perawatan yang ditetapkan seperti mengenai masalah rehabilitasi awal dan makanan yang dipantang untuk penderita Post CVA Infark serta keluarga tidak bisa mengatasi masalah kesehatan yang di derita oleh Ny.H. Keluarga mengonsumsi obat sisa dari yang diberikan dokter saat MRS dan terkadang Ny.H membeli obat diapotek ketika penyakitnya kambuh. Permasalahn tersebut dapat menyebabkan manajemen kesehatan keluarga tidakefektif.

4.2 DiagnosaKeperawatan

Diagnosa keperawatan adalah satu penilaian klinis mengenai respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial. Daignosa keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan (Fadillah dkk, 2017). Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan (problem), yang berkenan pada individu dalam keluarga yang sakit berhubungan dengan etiologi (E)yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga (Suprajitno,2014).

Pada analisa data didapatkan diagnosa keperawatan sebagai berikut :

Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan

ketidakmampuan anggota keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga yang sakit d.d ketidakmampuan Ny.H dalam melakukan kegiatan sehari-hari dan pusing.

Gangguan mobilitas fisik adalah keterbatasan fisik tubuh baik satu maupun lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah (Nurarif A.H & Kusuma H, 2015).

Etiologi diangkat berdasarkan 5 tugas keluarga dalam fungsi kesehatan yaitu ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit dimana dalam kasus ini keluarga Ny.H tidak mampu dalam merawat anggota keluarga yang menderita Post CVA Infark.

Penulis memilih gangguan mobilitas fisik menjadi diagnosa keperawatan dengan high priority (prioritas pertama) yang harus diselesaikan dikarenakan pada tahap skoring prioritas masalah gangguan mobilitas fisik memiliki jumlah skor 11/6 lebih tinggi dari pada resiko jatuh dengan nilai 4,67.

Bila keluarga tidak bisa merawat klien maka sakit yang diderita akan semakin parah dan tidak kunjung sembuh. Maka, keluarga harus bisa merawat anggota keluarga yangsakit.

Resiko jatuh d.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat yang dihadapi oleh anggota keluarga yang menderitagou Post CVA Infark.

Resiko jatuh penderita yang beresiko untuk jatuh yang

umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan atau faktor fisiologis yang dapat berakibat cedera.

Penulis memilih diagnosa resiko jatuh karena terdapat tanda dan gejala yaitu keluarga Ny.H tidak mampu dalam mengenal masalah kesehatan yang dihadapi oleh anggota keluarga yang menderita Post CVA Infark.

4.3 Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan disesuaikan dengan masalah yang dialami oleh klien sehingga kebutuhan klien dapat terpenuhi. Rencana asuhan keperawatan pada Ny.H diambil dalam tinjauan pustaka berdasarkan teori asuhan keperawatan keluarga dengan Post CVA Infark. Dalam asuhan keperawatan keluarga Ny.H terdapat intervensi keperawatan yang direncanakan sebagai berikut.

1. Identifikasi adanya keluhan fisik

2.Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan 3. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi 4. Fasilitasi melakukan pergerakan

5. Libatkan keluarga untuk membantu penderita dalam meningkatkan pergerakan.

6. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi 7. Anjurkan melakukan mobilisasi dini

Pada kasus ini didapatkan kesenjangan antara fakta dan teori dimana ada intervensi keperawatan menurut teori yang tidak dicantumkan pada intervensi keperawatan untuk tinjauan kasus yaitu kolaborasi pemberian analgetik. Hal ini dikarenakan penulis tidak berkolaborasi dengan tim medis lain dalam pemberian analgetik dan

penulis hanya mengajarkan teknik nonfarmakologis seperti mengajarkan cara rehabilitasi awal.

4.4 Implementasi Keperawatan

Pada tahap implementasi keperawatan mampu dilaksanakan sesuai perencanaan yang sudah disusun, rehabilitasi awal dan latihan merawat anggota keluarga yang sakit dan keluarga yang lain bekerja sama seperti mau menerima pendidikan kesehatan dan membantu memfasilitasi tindakan yang dilakukan. Keluarga yang kooperatif merupakan faktor pendukung, sehingga implementasi bisa dilakukan sesuai perencanaan yaitu tiga kali kunjunga. Tidak ada hambatan dalam melakukan implementasi pada Ny.H, klien mampu mengikuti arahan dan latihan sampai selesai. Implementasi yang dilakukan berdasarkan intervensi yang direncanakan pada tinjauan pustaka sebagai berikut : 1. Melakukan BHSP dengan penderita dan keluarga

2. Menjelaskan waktu kontrak waktu dan tujuan pertemuan 3. Mengukur TTV

TD : 140/90 mmHg Nadi : 90x/menit Suhu : 37°C RR : 22x/menit

4. Mengkaji keluhan fisik

5. Menjelaskan tujuan prosedur dan tujuan mobilisasi 6. Melibatkan keluarga dalam tindakan rehabilitasi awal 7. Memonitor kekuatan otot ekstermitas kanan

2 5

2 5

8. Melakukan rehabilitasi awal ROM pada penderita selama 90 menit dibantu mahasiswa keperawatan dan anggota keluarga

9. Menjelaskan cara menghindari cedera fisik saat melakukan aktivitas 10. Menjelaskan kegunaan alat bantu pada penderita Post CVA Infark.

Implementasi yang dilakukan penulis mulai dari awal hingga akhir sesuai dengan intervensi keperawatan yang telah direncanakan pada tinjauan kasus. Hal ini dikarenakan klien dan keluarga mampu kooperatif dan mau memfasilitasi tindakan yang akan dilakukan dan di ajarkan. Tidak ada hambatan dalam melakukan implementasi Ny.H, klien mampu mengikuti arahan dan latihan sampai selesai juga merupakan faktor penting dalam terlaksananya intervensi keperawatan yang telah direncanakan.

4.5 Evaluasi Keperawatan

Setelah melakukan implementasi keperawatan diatas selama tiga kali kunjungan rumah, didapatkan catatan perkembangan pada evaluasi hari terakhir sebagai berikut :

Perkembangan yang muncul pada saat evaluasi klien yaitu Ny.H terdapat data subyektif:

1. Ny.H mengatakan ekstermitas bagian kiri sudah bisa digerakkan meskipun harus memakai alat bantu gerak.

2. Ny.H mengatakan keluarganya sudah mengetahui cara mencegah resiko jatuh.

Data objektif :

1. Ny.H dan kelurga sudah bisa melakukan apa yang sudah diajarkan 2. Kekuatan otot

3. TTV :

TD : 130/90 mmHg Nadi : 80x/menit Suhu : 36,8°C

3 5 3 5

RR : 20x/menit

Menurut teori kriteria hasil yang diharapkan untuk perkembangan pasien setelah dilakukan tindakan sebagai berikut:

1. Pergerakan ekstremitas kanan dari cukup menurun menjadi cukup meningkat.

2. Kekuatan otot ekstermitas kanan dari skala 2 menjadi skala 3.

3. Rentang gerak (ROM) dari cukup menurun menjadi cukup meningkat 4. Ketegangan otot dari menurun menjadi sedang.

5. Tekanan darah dari 140/90 MmHg menjadi 130/90 MmHg.

6. Frekuensi nadi dari 90x/menit menjadi 80x/menit.

Evaluasi keperawatan yang muncul setelah dilakukan tindakan selama tiga hari sesuai dengan kriteria hasil yang diharapkan. Keluhan gangguan mobilitas fisik menurun setelah dilakukan tindakan klien sudah bisa melakukan aktivitas sendiri menggunakan alat bantu gerak. Tapi setelah dilakukan tindakan keperawatan gejala tersebut sudah tidak tampak. Frekuensi nadi membaik. Tekanan darah membaik dari 140/90mmHg menjadi 140/90mmHg. Pola napas tetap 20×/menit.

Berdasarkan data subjektif dan objektif diatas penulis menyimpulkan bahwa pada masalah gangguan mobilitas fisik sudah teratasi sehingga intervensi selanjutnya dapat dihentikan.

BAB 5

PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan ‘‘Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Post CVA Infark Dengan Masalah Keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik Di Desa Panarukan Kabupaten Situbondo” diatas, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

5.1.1 Pengkajian

Pada pengkajian asuhan keperawatan keluarga, mendapatkan keluhan susah digerakkan pada kaki sebelah kiri, Tn.S tampak gelisah, bersikap protektif terhadap lingkungan, dan mengalami diafhoresis.

5.1.2 DiagnosaKeperawatan

Diagnosa prioritas pada kasus ini yaitu Gangguan Mobilitas Fisik b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit d.d ketidakmampuan Ny.H dalam melakukan kegiatan sehari-hari dan pusing.

5.1.3 IntervensiKeperawatan

Intervensi yang disusun pada diagnosa utama untuk Ny.H Penulis berusaha semaksimal mungkin merencanakan tindakan keperawatan keluarga sesuai dengan teori yang didapat, intervensi yang dilakukan antara lain identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, berikan terapi nonfarmakologis seperti terapi rehabilitasi awal.

5.1.4 ImplementasiKeperawatan

Implementasi yang dilaksanakan pada Ny.H dengan gangguan mobilitas fisik yaitu mengidentifikasi aktifitas kreatif yang tepat, mengidentifikasi aktifitas yang diinginkan, dan mengidentifikasi kelemahan dalam aktifitas tertentu.

5.1.5 Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan pada Ny.H pada diagnosa utama yaitu gangguan mobilitas fisik masalah keperawatan sudah teratasi dengan data yaitu klien sudah bisa beraktifitas dengan baik meskipun harus dibantu alat bantu gerak, tekanan darah membaik, frekuensi nadi membaik.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Institusi

Diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan pengetahuan untuk memberikan pelayanan pada klien dengan diagnosa medis Post CVA Infark yang lebih berkualitas dengan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan terkini.

5.2.2 Bagi Klien

Diharapkan klien dan keluarga mengerti serta mampu dalam merawat keluarga yang sakit dan mengenal masalah kesehatan yang diderita salah satu anggota keluarga.

Dalam dokumen KESEHATAN KERTA CENDEKIA SIDOARJO 2021 (Halaman 77-83)

Dokumen terkait