BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.1.2 Riwayat dan TahapPerkembangan
Tabel 3.4 Riwayat dan tahap perkembangan keluarga Riwayat dan tahap
perkembangan keluarga
Klien Tahap perkembangan
keluarga saat ini
Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah tahap 6 yakni keluarga dengan dewasa
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarganya yang sakit
Riwayat kesehatan keluarga inti
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti klien
Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit keturunan Hipertensi
3.1.3 Data lingkungan
Tabel 3.5 Data lingkungan
Data lingkungan Klien 1
Karakteristik rumah Klien mengatakan rumah milik sendiri, luas rumah 4x10 meter terdapat kamar tidur 2, kamar mandi 1, terdapat WC, ada jendela 4, lantai keramik, sumber air dari PDAM, pembuangan sampah ditempat sampah
Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Klien mengatakan bertempat tinggal dikelurahan Panarukan, berkumpul tetangga sekitar cukup baik, dalam melakukan suatu kegiatan dilakukan bergotong-royong
Mobilitas geografis keluarga Klien mengatakan tinggal dirumahnya selama 45 tahun dan belum pernah pindah.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dalam masyarakat
Klien mengatakan berkumpul dengan keluarganya pada malam hari menonton televisi bersama dan interaksi dalam masyarakat baik.
System pendukung keluarga Dalam keluarga Ny. H keliuarga selalu mendukung dalam berobat, fasilitas kesehatan yang ada di wilayah tempat tinggalnya berupa puskesmas.
3.1.4 Struktur Keluarga
Tabel 3.6 Struktur keluarga
Struktur keluarga Klien 1
Struktur peran 1. Tn. S adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai Nelayan
2. Ny. H adalah ibu rumah tangga
3. An. S adalah anak pertama yang masih menganggur
Nilai atau norma keluarga Klien mengatakan Anggota keluarga berperilaku baik sesuai dengan nilai atau norma yang berlaku dalam keluarga.
Pola komunikasi keluarga Ny.H mengatakan keluarganya menggunakan bahasa Madura untukberkomunikasi sehari- haridengan keluarga, tidak adakonflik yang terjadi dalamkeluarga.
Struktur kekuatan keluarga Keluarga Ny. H melakukankompromi jika ada masalahyang terjadi, denganmembicarakan masalah.
3.1.5 Fungsi Keluarga
Tabel 3.7 Fungsi keluarga
Fungsi keluarga Klien 1
Fungsi ekonomi Ny.H mengatakan penghasilan setiap bulan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan.
Fungsi mendapatkan status social
Keluarga Ny. H memiliki status sosial yang setara dengan warga sekitarnya
Fungsi pendidikan Penderita mengatakan selalu mendukung dalam menempuh pendidikan anak-anak nya
Fungsi sosialisasi Sosialisasi keluarga Ny. H membantu tetangga dan warga sekitar tempat tinggalnya.
Fungsi pemenuhan kesehatan
Kemampuan keluarga dalam mengenal kesehatan
Keluarga Ny. H sudah mengerti apabila Ny. H mengalami penyakit Post CVA Infark, namun keluarga kurang paham tentang tanda dan gejala, penyebab, dan pencegahan penyakit CVA ini.
Kemampuan keluarga dalam memutuskan tindakan kesehatan yang tepat
Keluarga Ny. H memutuskan untuk berobat ke pelayanan kesehatan ketika Ny. S ataupun keluarga sakit
Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Ny. H belum mengerti cara melakukan rehabilitasi awal pada penderita Post CVA Infark Kemampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan dimana kondisi rumah bersih, tempat sampah setiap hari di buang dan pencahayaan sinar matahari cukup.
Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan, bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas
Fungsi religious Penderita mengatakan sholat dan menjalankan ibadah dengan semestinya meskipun harus sholat dengan cara duduk.
Fungsi rekreasi Keluarga menjalankan fungsi rekreasinya dengan bercocok tanam dirumah.
Fungsi reproduksi Ny. H memiliki 1 anak, yaitu Perempuan.
Fungsi afeksi Penderita mengatakan komunikasi dengan anggota keluarga berjalan dengan baik.
3.1.6 Stress dan koping keluarga
Tabel 3.8 Stress dan koping keluarga
Stress dan koping keluarga Klien 1 Stressor jangka pendek dan
panjang
Stressor jangka pendek klien mengatakan berharap penyakitnya cepat sembuh
Stressor jangka panjang klien mengatakan bagaimana pemulihan anggota geraknya.
Strategi koping yang digunakan Penderita mengatakan bahwa keluarga tidak pernah melakukan hal-hal yang menyimpang dalam mengatasi masalah, seperti menyeleseikan masalah menggunakan kekerasan.
Strategi adaptasi disfungsional Penderita mengatakan menginginkan musyawarah dalam menghadapi permasalahan keluarganya
3.1.7 Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
Tabel 3.9 Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga
Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga
Tn. S Ny. H (KLIEN) An. S
Keadaan Umum
Keadaan umum
Cukup Lemah Cukup
Kesadaran Composmentis Composmentis Composmentis
GCS 4,5,6 4,5,6 4,5,6
BB 52 kg 48 kg 70 kg
TB 164 cm 158 cm 160cm
Tanda Tanda Vital
TD 120/90 mmHg 140/90 mmHg 110/80 mmHg
Nadi 80x/menit 90x/menit 89x/menit
Suhu 36,5°C 37°C 36,5°C
RR 20x/menit 22/menit 20x/menit
Pemeriksaan kepala dan leher
Kepala Inpeksi 1. Bentuk kepala: bulat simetris 2. Kulit kepala cukup bersih tidak
ada ketombe
3. Warna rambut: ber-uban 4. Penyebaran rambut: tidak merata 5. Rambut tidak berbau
1. Bentuk kepala: bulat simetris 2. Kulit kepala cukup bersih
tidak ada ketombe 3. Warna rambut: ber-uruban 4. Penyebaran rambut:merata 5. Rambut tidak berbau
1. Bentuk kepala: bulat simetris
2. Kulit kepala cukup bersih tidak ada ketombe
3. Warna rambut: hitam 4. Penyebaran
rambut:merata 5. Rambut tidak berbau Palpasi Tidak ada benjolan dan tidak ada
hematoma
Tidak ada benjolan dan tidak ada hematoma
Tidak ada benjolan dan tidak ada hematoma Mata Inpeksi 1. Mata lengkap, simetris
2. Konjungtiva tidak anemis 3. Sclera tidak ikterik
1. Mata lengkap, simetris 2. Konjungtiva tidak anemis 3. Sclera tidak ikterik
1. Mata lengkap, simetris
4. Tidak ada peradangan konjungtiva
5. Pupil reflek terhadap cahaya baik, besarnya sama dan bulat (Isokor)
6. Kornea dan iris: tidak ada peradangan
7. Gerakan bola mata normal 8. Palpebral: normal, tidak ada
peradangan
4. Tidak ada peradangan konjungtiva
5. Pupil reflek terhadap cahaya baik, besarnya sama dan bulat (Isokor)
6. Kornea dan iris: tidak ada peradangan
7. Gerakan bola mata normal 8. Palpebral: normal, tidak ada
peradangan
2. Konjungtiva tidak anemis
3. Sclera tidak ikterik
4. Tidak ada
peradangan konjungtiva
5. Pupil reflek terhadap cahaya baik, besarnya sama dan bulat (Isokor) 6. Kornea dan iris: tidak
ada peradangan 7. Gerakan bola mata
normal
8. Palpebral: normal, tidak ada peradangan Palpasi 1. Tidak ada edema
2. Tidak ada peradangan/lesi 3. Tidak ada benjolan
4. Tidak ada tekanan bola mata
1. Tidak ada edema
2. Tidak ada peradangan/lesi 3. Tidak ada benjolan
4. Tidak ada tekanan bola mata
1. Tidak ada edema
2. Tidak ada
peradangan/lesi 3. Tidak ada benjolan 4. Tidak ada tekanan
bola mata
Hidung 1. Tulang hidung dan posisi septum
nasi: tidak ada pembengkakan 2. Lubang hidung: tidak ada sekret,
tidak ada sumbatan
3. Selaput lendir: lembab, tidak ada perdarahan
1. Tulang hidung dan posisi septum nasi: tidak ada pembengkakan
2. Lubang hidung: tidak ada sekret, tidak ada sumbatan 3. Selaput lendir: lembab, tidak
ada perdarahan
1. Tulang hidung dan posisi septum nasi:
tidak ada
pembengkakan 2. Lubang hidung: tidak
ada sekret, tidak ada sumbatan
3. Selaput lendir:
lembab, tidak ada perdarahan
Telinga Inpeksi 1. Bentuk: simetris 2. Ukuran: sedang
3. Lubang telinga: tidak ada serumen, tidak ada perdarahan 4. Membran telinga: utuh
1. Bentuk: simetris 2. Ukuran: sedang
3. Lubang telinga: tidak ada serumen, tidak ada perdarahan 4. Membran telinga: utuh
1. Bentuk: simetris 2. Ukuran: sedang 3. Lubang telinga: tidak
ada serumen, tidak ada perdarahan 4. Membran telinga:
utuh
Palpasi Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan
Mulut dan faring
1. Bibir: tidak ada cyanosis, tidak ada labioskizis
2. Membrane mukosa: lembab 3. Gusi normal, ada karies gigi 4. Warna lidah: merah mudah dan
merata 5. Napas: berbau
1. Bibir: tidak ada cyanosis, tidak ada labioskizis
2. Membrane mukosa: lembab 3. Gusi normal, ada karies gigi 4. Warna lidah: merah mudah
dan merata 5. Napas: berbau
1. Bibir: tidak ada cyanosis, tidak ada labioskizis
2. Membrane mukosa:
lembab
3. Gusi normal, ada karies gigi
4. Warna lidah: merah mudah dan merata 5. Napas: berbau Leher Inspeksi Posisi trakea: simetris Posisi trakea: simetris Posisi trakea: simetris
Palpasi 1. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
2. Tidak ada bendungan/distensi vena jugularis
3. Denyut nadi carotis teraba
1. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
2. Tidak ada bendungan/distensi vena jugularis
3. Denyut nadi carotis teraba
1. Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
2. Tidak ada
bendungan/distensi vena jugularis
3. Denyut nadi carotis teraba
Paru-paru Inspeksi 1. Bentuk thorak: normal chest 2. Frekuensi napas: teratur 22
x/mnt
3. irama reguler, tidak ada tanda kesulitan bernafas.
1. Bentuk thorak: normal chest 2. Frekuensi napas: teratur 22
x/mnt
3. irama reguler, tidak ada tanda kesulitan bernafas.
1. Bentuk thorak:
normal chest
2. Frekuensi napas:
teratur 22 x/mnt 3. irama reguler, tidak
ada tanda kesulitan bernafas.
Palpasi Getaran suara (vocal/stem fremitus) kanan dan kiri sama
Getaran suara (vocal/stem fremitus) kanan dan kiri sama
Getaran suara
(vocal/stem fremitus) kanan dan kiri sama Perkusi Suara paru resonan (sonor) Suara paru resonan (sonor) Suara paru resonan
(sonor) Auskultasi 1. suara napas vesikuler
2. intensitas dan kualitas suara kanan dan kiri sama
3. wheezing - - - - - - 4. ronchi
- - - - - -
1. suara napas vesikuler
2. intensitas dan kualitas suara kanan dan kiri sama
3. wheezing - - - - - - 4. ronchi
- - - - - -
1. suara napas vesikuler 2. intensitas dan kualitas suara kanan dan kiri sama
3. wheezing - - - - - - 4. ronchi
- - - - - - Jantung Inspeksi 1. Precordium: tidak ada pulsasi 1. Precordium: tidak ada pulsasi 1. Precordium: tidak ada
pulsasi
2. Ictus cordis: berada pada ICS V pada linea midklavikula sebelah kiri
2. Ictus cordis: berada pada ICS V pada linea midklavikula sebelah kiri
2. Ictus cordis: berada pada ICS V pada linea midklavikula sebelah kiri
Palpasi Precordium: tidak ada pulsasi Precordium: tidak ada pulsasi Precordium: tidak ada pulsasi
Perkusi 1. Batas-batas jantung: tidak ada pembesaran jantung
Kanan atas: ICS II Linea Para Sternalis Dextra
Kanan bawah: ICS IV Linea Para Sternalis Dextra
Kiri atas: ICS II Linea Para Sternalis Sinistra
Kiri kanan: ICS IV Linea Media Clavicularis Sinistra
2. Bunyi jantung dulnes
1. Batas-batas jantung: tidak ada pembesaran jantung
Kanan atas: ICS II Linea Para Sternalis Dextra
Kanan bawah: ICS IV Linea Para Sternalis Dextra
Kiri atas: ICS II Linea Para Sternalis Sinistra
Kiri kanan: ICS IV Linea Media Clavicularis Sinistra 2. Bunyi jantung dulnes
1. Batas-batas jantung:
tidak ada pembesaran jantung
Kanan atas: ICS II Linea Para Sternalis Dextra
Kanan bawah: ICS IV Linea Para Sternalis Dextra
Kiri atas: ICS II Linea Para Sternalis Sinistra Kiri kanan: ICS IV
Linea Media
Clavicularis Sinistra 2. Bunyi jantung dulnes Auskultasi
Payudara Inspeksi Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
Palpasi Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
Abdomen Inspeksi 1. Bentuk abdomen: simetris, datar 2. Tidak ada bayangan pembuluh
darah vena di kulit abdomen
1. Bentuk abdomen: simetris, datar
1. Bentuk abdomen:
simetris, datar
3. Tidak ada pembesaran abdomen 2. Tidak ada bayangan pembuluh darah vena di kulit abdomen
3. Tidak ada pembesaran abdomen
2. Tidak ada bayangan pembuluh darah vena di kulit abdomen
3. Tidak ada
pembesaran abdomen Palpasi 1. Ada nyeri tekan
2. Tidak ada benjolan/massa 3. Tidak ada tanda-tanda acites 4. Hepar: tidak teraba tidak ada
nyeri tekan, tidak ada pembesaran
5. Lien dan tidak ada nyeri tekan
1. Tidak ada nyeri tekan 2. Tidak ada benjolan/massa 3. Tidak ada tanda-tanda acites 4. Hepar: tidak teraba tidak ada
nyeri tekan, tidak ada pembesaran
5. Lien dan tidak ada nyeri tekan
1. Tidak ada nyeri tekan
2. Tidak ada
benjolan/massa 3. Tidak ada tanda-
tanda acites
4. Hepar: tidak teraba tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
5. Lien dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi 1. Bunyi abdomen: tympani 2. Tidak ada acites
1. Bunyi abdomen: tympani 2. Tidak ada acites
1. Bunyi abdomen:
tympani 2. Tidak ada acites Auskultasi Peristaltik usus 10 x/mnt Peristaltik usus 16 x/mnt Peristaltik usus 10 x/mnt Ekstremitas Inspeksi 1. Struktur dan bentuk tulang:
simetris, tidak ada kelainan 2. Klien tampak memegangi perut
bagian kiri dan
mempertahankan posisinya
1. Struktur dan bentuk tulang:
simetris, tidak ada kelainan 2. Klien tampak memegangi
perut bagian kiri dan mempertahankan posisinya
1. Struktur dan bentuk tulang: simetris, tidak ada kelainan 2. Klien tampak
memegangi perut bagian kiri dan mempertahankan posisinya
Palpasi 1. Tidak ada piting edema - - - - 2. Akral hangat 3. Kekuatan otot
5 5 5 5
1. Tidak ada piting edema - - - - 2. Akral hangat 3. Kekuatan otot
2 5 2 5
1. Tidak ada piting edema
- - - - 2. Akral hangat 3. Kekuatan otot
5 5 5 5 Perkusi 1. Fungsi motorik baik
2. Fungsi sensorik baik 3. Refleks fisiologis
Trisep (+) Bisep (+) Patella (+) 4. Refleks psikologis
Babinski (-) Gordon (-)
1. Fungsi motorik baik 2. Fungsi sensorik baik 3. Refleks fisiologis
Trisep (+) Bisep (+) Patella (+) 4. Refleks psikologis
Babinski (-) Gordon (-)
1. Fungsi motorik baik 2. Fungsi sensorik baik 3. Refleks fisiologis
Trisep (+) Bisep (+) Patella (+) 4. Refleks psikologis
Babinski (-) Gordon (-)
Genetalia Inspeksi Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
Palpasi Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
Neurologis Nervous I (Olfaktori)
Baik, klien mampu membadakan kopi dan teh
Baik, klien mampu membadakan kopi dan teh
Baik, klien mampu membadakan kopi dan teh
Nervous II (Optic)
Jarak pandang normal Jarak pandang normal Jarak pandang normal Nervous III
(Occulomotor)
Pergerakan mata simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik/isokor
Pergerakan mata simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik/isokor
Pergerakan mata simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik/isokor
Nervous IV (Trochlear)
Klien mampu memutar bola mata Klien mampu memutar bola mata Klien mampu memutar bola mata
Nervous V (Trigeminal)
Klien mampu membuka mulut, klien mampu mengunyah
Klien mampu membuka mulut, klien mampu mengunyah
Klien mampu membuka mulut, klien mampu mengunyah
Nervous VI (Abducens)
Klien mampu melirik kanan kiri atas bawah, klien mampu mengedipkan matanya
Klien mampu melirik kanan kiri atas bawah, klien mampu mengedipkan matanya
Klien mampu melirik kanan kiri atas bawah,
klien mampu
mengedipkan matanya Nervous VII
(Facial)
Klien mampu tersnyum,
mengerutkan dahi,
menggembungkan pipi, klien mampu membedakan rasa manis (gula), garam (asin)
Klien mampu tersnyum,
mengerutkan dahi,
menggembungkan pipi, klien mampu membedakan rasa manis (gula), garam (asin)
Klien mampu tersnyum, mengerutkan dahi, menggembungkan pipi,
klien mampu
membedakan rasa manis (gula), garam (asin) Nervous VIII
(Auditory)
Pendengaran baik Pendengaran baik Pendengaran baik
Nervous IX (Glasso- pharyngeal)
Tidak ada kesulitan menelan, klien mampu batuk
Tidak ada kesulitan menelan, klien mampu batuk
Tidak ada kesulitan menelan, klien mampu batuk
Nervous X (Vagus)
Tidak ada perubahan suara Tidak ada perubahan suara Tidak ada perubahan suara
Nervous XI (Spinal accessory)
Klien dapat menggerakkan leher dengan baik, tidak ada kekauan leher
Klien dapat menggerakkan leher dengan baik, tidak ada kekauan leher
Klien dapat
menggerakkan leher dengan baik, tidak ada kekauan leher
Nervous XII (Hyplogosall)
Klien mampu menjulurkan lidahnya dan mengerakkan lidahnya ke kanan, ke kiri
Klien mampu menjulurkan lidahnya dan mengerakkan lidahnya ke kanan, ke kiri
Klien mampu
menjulurkan lidahnya dan mengerakkan lidahnya ke kanan, ke kiri Tanda-tanda
rangsangan otak
Tidak ada tanda-tanda rangsangan otak, tidak ada kekakuan leher/kaku duduk, tidak ada kejang, pemeriksaan brudzinski (-)
Tidak ada tanda-tanda rangsangan otak, tidak ada kekakuan leher/kaku duduk, tidak ada kejang, pemeriksaan brudzinski (-
Tidak ada tanda-tanda rangsangan otak, tidak ada kekakuan leher/kaku duduk, tidak ada kejang,
) pemeriksaan brudzinski (-)
Tingkat kesadaran (GCS)
GCS 4,5,6 Composmentis
GCS 4,5,6 Composmentis
GCS 4,5,6 Composmentis
3.1.7 Harapan keluarga
Tabel 3.10 Harapan keluarga
Harapan keluarga Klien 1
Harapan keluarga Penderita mengatakan berharap dengan datangnya mahasiswa keperawatan kerumahnya dapat memulihkan anggota gerak yang kaku dan pendidikan kesehatan pada keluarga . Sehingga keluarga mampu memberikan perawatan yang benar kepada anggota keluarga yang sakit.
3.2 Analisa Data
Tabel 3.11 Analisa data keluarga Ny.H
Data Penunjang Etiologi Masalah
DS:
Penderita mengatakan susah untuk melalukan kegiatan sehari-hari DO:
1. Keadaan umum lemah 2. Kesadaran
composmentis 3. Wajah grimace 4. TTV :
a. TD : 140/90 mmhg b. S : 37oC
c. N : 90x/menit d. RR : 22x/menit 5. Kekuatan otot
2 5 2 5
Tekanan darah naik dan gaya hidup tidak sehat
Penumpukan lemak
Trombus
Pembuluh darah terhambat
Trombus Cerebral
Emboli
Infark jaringan otak
Kerusakan sistem motorik
Gangguan Mobilitas fisik
Gangguan Mobilitas Fisik
Data Penunjang Etiologi Masalah DS:
Penderita mengatakan selalu terjatuh saat mandi karena kakinya susah digerakkan DO:
1. Keadaan umum lemah 2. Kesadaran
composmentis 3. Wajah grimace 4. TTV :
a. TD : 140/90 mmhg b. S : 37oC
c. N : 90x/menit d. RR : 22x/menit 5. Kekuatan otot
2 5 2 5
Tekanan darah naik
Trombus
Penyumbatan pembuluh darah
Suplai O2 ke otak menurun
Iskemik jaringan pada otak
Kerusakan pusat gerak
Resiko Jatuh
Resiko Jatuh
3.3 Skoring Masalah:
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga yang sakit.
Tabel 3.12 Skoring keluarga Ny.H
No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Alasan/pembahasan 1 Sifat masalah
Skala:
1) Aktual 2) Resiko 3) Keadaan
sejahtera/diagnosis sehat
3 2 1
2 3/3x2=2 Resiko:
Penderita mengatakan susah menggerakkan anggota gerak bagian kanan.
2 5 2 5
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
1) Mudah 2) Sebagian 3) Tidak dapat
2 1 0
1 1/2x1=1 Sebagian:
Penderita dan kelurga mengatakan agar diberikan pemahaman tentang rehabilitasi awal bagi penderita.
3 Potensi masalah untuk dicegah
Skala:
1) Tinggi 2) Cukup 3) Rendah
3 2 1
2 2/3x2=1 Cukup:
Kaku pada
ekstermitas bagian kanan akan tidak kaku lagi apabila dilakukan rehabilitasi awal yang tepat.
4 Menonjolnya masalah Skala:
1) Masalah dirasakan dan harus segera ditangani
2) Ada masalah, tapi tidak perlu ditangani
3) Masalah tidak dirasakan
2
1
0
2 2/2x2=2 Masalah dirasakan dan harus segera ditangani:
Penderita berharap bisa menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa.
Jumlah skor 6
Masalah: Resiko Cedera berhubungan dengan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
Tabel 3.13 Skoring keluarga Ny. H
No Kriteria Skor Bobot perhitungan Alasan/pembahasan 1 Sifat masalah
Skala:
1) Aktual 2) Resiko 3) Keadaan
sejahtera/diagnosis sehat
3 2 1
2 2/3x2=2 Resiko :
Keluarga tidak mengetahuitahapan rehabilitasi awal pada penderita
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
1) Mudah 2) Sebagian 3) Tidak dapat
2 1 0
2 2/2x2=2 Sebagian :
Dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya rehabilitasi awal pada penderita post CVA.
3 Potensi masalah untuk dicegah
Skala:
1) Tinggi 2) Cukup 3) Rendah
3 2 1
1 2/3x1=0,67 Tinggi:
Masalah pengetahuan tentang pencegahan resiko cedera pada penderita post CVA dapat diatasi dengan mempelajari apa itu rehabilitasi awal dan tahapan rehabilitasi.
4 Menonjolnya masalah Skala:
1) Masalah
dirasakan dan harus segera ditangani 2) Ada masalah, tapi
tidak perlu ditangani
3) Masalah tidak dirasakan
2
1
0
0 0/2x1=0 Masalah tidak
dirasakan :
Keluarga mengetahui bahwa penderita mengalami Post CVA , tetapi tidak merasakan masalah keperawatan tersebut.
Jumlah skor 4,67
3.4 Daftar Diagnosa Keperawatan
Tabel 3.14 daftar diagnosa keperawatan keluarga Ny.H
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanggal
teratasi
TT 1 20-02-2021 Gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan ketidakmampuan anggota keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga yang sakit.
22-02-2021
2 20-02-2021 Resiko cedera berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
22-02-2021
Tabel 3.15 Intervensi keperawatan keluarga Ny. H
No. Diagnosa keperawatan SLKI SIKI
1 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
ketidakmampuan anggota keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga yang sakit.
Luaran utama : Mobilitas Fisik
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 90 menit, maka perawatan keluarga dalam merawat anggota keluarga meningkat dengan kriteria hasil :
4. Pergerakan ekstremitas kanan dari cukup menurun menjadi cukup meningkat.
5. Kekuatan otot ekstermitas kanan dari skala 2 menjadi skala 3.
6. Rentang gerak (ROM) dari cukup menurun menjadi cukup meningkat
Interensi utama : Dukungan Mobilisasi Tindakan :
6. Identifikasi adanya keluhan fisik
7. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan 8. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Terapeutik :
9. Fasilitasi melakukan pergerakan
10. Libatkan keluarga untuk membantu penderita dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi:
11. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi 12. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
2 Resiko cedera
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
Luaran utama : Tingkat Cedera
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 90 menit, diharapkan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit dengan kriteria hasil :
1. Ketegangan otot dari menurun menjadi sedang.
2. Tekanan darah dari 140/90 MmHg menjadi 130/90 MmHg.
3. Frekuensi nadi dari 90x/menit menjadi 80x/menit.
Intervensi utama : Pencegahan Cedera
Observasi :
1. Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cedera Terapeutik :
2. Diskusikan mengenal latihan dan terapi fisik yang diperlukan 3. Diskusikan mengenai alat bantu mobilitas yang sesuai
3.7 Implementasi Keperawatan
Tabel 3.7 Implementasi keperawatan.
No Tanggal No Dx Kep
Jam Implementasi keperawatan
1 20-02- 2021
1
2
09.00 WIB 09.10 WIB
09.30 WIB
11.00 WIB
11.15
1. Melakukan BHSP dengan penderita dan keluarga
2. Menjelaskan waktu kontrak waktu dan tujuan pertemuan
3. Mengukur TTV TD : 140/90 mmHg Nadi : 90x/menit Suhu : 37°C RR : 22x/menit 4. Mengkaji keluhan fisik
5. Menjelaskan tujuan prosedur dan tujuan mobilisasi
6. Melibatkan keluarga dalam tindakan rehabilitasi awal
7. Memonitor kekuatan otot ekstermitas kanan 2 5
2 5
8. Melakukan rehabilitasi awal ROM pada penderita selama 90 menit dibantu mahasiswa keperawatan dan anggota keluarga
9. Menjelaskan cara menghindari cedera fisik saat melakukan aktivitas
10. Menjelaskan kegunaan alat bantu pada penderita Post CVA Infark.
2 21-02- 2021
1
2
09.10 WIB
09.40 WIB
10.10 WIB 10.15 WIB
11.15 WIB
1) Mengukur TTV
a. TD : 140/90 mmHg b. Nadi : 85x/menit c. Suhu : 36,5°C d. RR : 20x/menit 2) Mengkaji keluhan fisik
3) Respon : Klien mengeluh pusing dan susah tidur
4) Mengkaji keluhan fisik
5) Melibatkan keluarga dalam tindakan rehabilitasi awal
6) Memonitor kekuatan otot 2 5
2 5
7) Melakukan rehabilitasi awal ROM pada penderita selama 90 menit dibantu mahasiswa keperawatan dan keluarga
8) Menjelaskan cara menghindari cedera fisik saat melakukan aktifitas
9) Menjelaskan kegunaan alat bantu pada penderita Post CVA Infark.
3 22-02- 2021
1 09.10 WIB
09.30 WIB
09.55 WIB
1) Mengukur TTV TD : 130/90 mmHg Nadi : 80x/menit Suhu : 36,8 °C RR : 20x/menit
2) Mengkaji kekuatan otot, penderita mengatakan sudah bisa melakukan aktifitas sehari-hari dengan alat bantu
3 5 3 5
3) Meminta penderita dan keluarga untuk mempraktikkan rehabilitasi awal
3.7 Evaluasi Keperawatan
Tabel 3.8 Evaluasi Keperawatan
No Tanggal
20-02-2021
Tanggal 21-02-2021
Tanggal 22-02-2021 1 S:
1) Ny. H mengatakan susah melakukan aktitas sehari-hari
O:
1) TTV :
TD : 140/90 mmHg Nadi : 84x/menit Suhu : 36,5°C RR : 20x/menit 2)
2 5 2 5
A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi
S:
1) Ny. H mengatakan sudah bisa melakukan rehabilitasi awal secara mandiri tetapi terkadang dibantu keluarga
O:
1) Ny. H dan keluarga tampak mengikuti apa yang sedang diajarkan
2) TTV :
TD : 140/90 mmHg Nadi : 80x/menit Suhu : 36°C RR : 20x/menit
2 5 2 5
A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi
S:
1) Ny. H mengatakan sudah bisa melakukan rehabilitasi awal secara mandiri tetapi terkadang dibantu keluarga
O:
1) Ny.H dan kelurga sudah bisa melakukan apa yang sudah diajarkan
2) TTV :
TD : 130/90 mmHg Nadi : 80x/menit Suhu : 36,8°C RR : 20x/menit
3 5 3 5
A: Masalah teratasi P: Hentikan intervensi 2 S:
Keluarga klien mengatakan kurang paham betul mengenai penyakit hipertensi dan resiko jatuh, seperti tanda dan gejala, penyebab serta pencegahannya
O:
S:
Keluarga klien mengatakan sudah sedikit paham mengenai penyakit hipertensi dan resiko jatuh, seperti tanda dan gejala, penyebab serta pencegahannya
S:
Keluarga klien mengatakan sudah paham mengenai penyakit hipertensi dan resiko jatuh, seperti tanda dan gejala, penyebab serta pencegahannya