• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PEMBINAAN KECERDASAN SPIRITU

Dalam dokumen SAPRIADI NIM. 1 - etheses UIN Mataram (Halaman 95-101)

yang baik seperti pelanggaran yang dilakukan santri semakin berkurang, para santri juga giat dan tekun mengikuti program dan kegiatan yang diadakan pesantren tanpa paksaan, karena mereka mulai menyadari pentingnya mengikuti kegiatan atau program yang diadakan pesantren.

Hal senada juga diungkapkan oleh ustadz rosyid ketika sedang proses wawancara, beliau mengungkapkan :

Dampak strategi yang dilakukan para pengasuh dalam meningkatkan kecerdasan spiritual santri, yaitu dengan bertambahnya ilmu seorang santri, maka seorang santri semakin khusuk ibadahnya, semakin baik ahlaknya seperti ketika mendengar adzan, ia segera bergegas untuk melaksanakan sholat. Selain itu, para santri juga memiliki akhlak yang baik dan ta’dzim terhadap orang lain.130

Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan yang dilakukan para pengasuh telah mampu berdampak pada peningkatan spiritual santri seperti ibadah yang semakin khusyu’, akhlak yang kian bagus dan disiplin.

Dampak strategi peningkatan kecerdasan santri tersebut juga dirasakan oleh Fadhila, salah seorang santriwati MA Madinatul Ulum NW Mumbang : Dampak strategi yang dilakukan para pendidik di pesantren dalam meningkatkan kecerdasan spiritual, saya merasa jauh lebih berbeda sebelum masuk dan berproses di dalam pondok pesantren. Ketika saya berproses di dalam pondok pesantren yang sebelumnya saya memiliki rasa malas untuk melakukan kegiatan, sekarang saya dapat termotivasi oleh guru untuk tetap semangat menjadi pribadi yang baik. Selain itu, ketika saya sedang ada masalah dari siapapun, saya dapat menyelesaikan masalah itu dengan bantuan orang lain dan tetap berusaha dengan berdo’a. Selama berproses di pondok, harapan saya adalah semakin rajin beribadah dan berakhlak yang baik.131

Dari penjelasan diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dampak

130 Ustadz Rosyid, Wawancara, 15 September 2021

131 Fadhila, Wawancara, 17 Oktober 2021

strategi yang dilakukan dalam meningkatkan kecerdasan spiritual sangat berpengaruh bagi santri. Seperti halnya ketika malas, seorang santri dapat termotivasi dan bergerak hatinya. Selain itu, ketika terdapat suatu masalah, seorang santri dapat berlaku bijak dalam menyelesaikannya, terutama juga memperhatikan hubungannya dengan orang-orang di sekililingnya.

Dampak strategi tersebut juga dirasakan oleh salah satu santri, M.

Ghazali, dia mengungkapkan :

Dampak strategi yang dilakukan para guru dalam meningkatkan kecerdasan spiritual santri adalah saya pribadi merasa lebih rajin dalam beribadah terutama kesadaran dalam shalat berjama’ah semakin tinggi, saya juga termotivasi oleh abah (tuan guru) yang terpenting istiqomah, mandiri, dan meningkatkan keimanan. Harapan saya selagi masih berproses di pondok, semoga saya menjadi pribadi yang lebih baik dan mampu menyelesaikan semua masalah dengan bijak, serta hubungan dengan sesama teman atau orang-orang yang lebih tua semakin baik.

Selain itu, saya juga sangat antusias mengikuti berbagai acara yang berhubungan dengan agama.132

Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa diterapkannya strategi oleh para pengasuh atau pendidik di pesantren, ternyata sangat berpengaruh terhadap santri yang mengikutinya dengan baik. Kesadaran dalam beribadah semakin meningkat terutama dalam melakukan shalat berjama’ah juga termotivasi memiliki sikap yang yang istiqomah, mandiri, dan semakin meningkat takut kepada Allah. Selain itu, juga hubungan sesama semakin baik dan berkualitas dan memiliki antusias yang tinggi mengikuti kegiatan- kegiatan sosial dan kegamaan.

132 M. Ghazali, Wawancara, 17 Oktober 2021

Hasil wawancara yang peneliti peroleh dari para tuan guru atau ustadz dan ustadzah, juga didukung dengan hasil observasi peneliti di Pondok Pesantren Madinatul Ulum NW Mumbang bahwa dari segi adab dan spiritual, hampir semua santri telah menunjukkan akhlak yang baik, disiplin, taat pada aturan sekolah dan pesantren, senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.

Adab atau akhlak yang baik serta kedisiplinan tersebut, bukan hanya terlihat pada santri, akan tetapi pula terlihat pada akhlak para pengasuh. Semua saling menghargai, terutama rasa ta’zimnya santri kepada guru atau pembinanya.

Selain itu, dampak dari strategi yang diterapkan dalam meningkatkan kecerdasan spiritual juga dirasakan oleh alumni santri Pondok Pesantren Madinatul Ulum NW Mumbang, Heri Susanto mengatakan :

Setelah saya lulus dari pesantren, dampak yang saya rasakan sangat bermanfaat. Salah satunya adalah saya sangat senang dalam berorganisasi untuk memperjuangkan masyarakat dan pernah menjadi ketua pramuka di tingkat kabupaten. Dengan motivasi yang sering diberikan di pesantren, akhirnya saya mampu menyalurkan ilmu saya di sebuah lembaga pendidikan sebagai guru. Harapan saya, strategi yang diterapkan di pesantren ini dapat dilaksanakan dan diikuti dengan baik oleh para santri dan diaplikasikan dalam semua bidang pendidikan baik di luar maupun di dalam pesantren.133

Hasil wawancara tersebut di atas menyimpulkan bahwa dampak dari pembinaan kecerdasan spiritual santri di pesantren bukan hanya berdampak pada santri ketika berada di pesantren saja, akan tetapi juga berdampak setelah mereka lulus. Mereka mampu menjalani hidup dan kehidupan di masyarakat dengan baik. Apa yang diperoleh di pesantren, akan dibawa hingga mereka telah berada di luar pesantren.

133 Heri Susanto, Wawancara, 21 Oktober 2021

Selain wawancara terkait dampak pembinaan kecerdasan spiritual, peneliti juga melakukan observasi untuk mendapatkan informasi dan data yang lebih luas di Pondok Pesantren Madinatul Ulum NW Mumbang. Hasil observasi menunjukkan bahwasanya Pondok Pesantren Madinatul Ulum NW Mumbang merupakan Pondok Pesantren yang dirancang untuk memberikan pengetahuan agama bagi masyarakat luas, terutama yang ada di sekitar pesantren. Dampak dari strategi yang dilakukan pesantren, salah satunya adalah meningkatnya keagamaan atau kecerdasan spiritual para santri.134

Strategi pesantren dalam mengembangkan kecerdasan spiritual santri yaitu menambah percaya diri dan ilmu agama santri. Dalam kegiatan pesantren seperti pengajian umum, haul pesantren dan acara besar lainnya, para santri menunjukkan kemampuan masing-masing sesuai program yang diadakan pesantren Selain itu, masing-masing santri bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan tersebut. Di akhir acara, terdapat tausiah yang disampaikan.135

Berdasarkan observasi, peneliti juga menemukan bahwa dampak dari strategi pesantren dalam meningkatkan kecerdasan spiritual para santri memiliki tanggung jawab atas bidangnya masing-masing. Selain itu, para santri menunjukkan percaya dirinya pada saat menunjukkan kemampuannya.

Dampak strategi pesantren dalam meningkatkan kecerdasan spiritual santri berdampak sangat besar bagi santri yang terlihat pada tingkat tanggung

134 Pondok Pesantren Madinatul Ulum NW Mumbang, Observasi, 19 Oktober 2021

135 Pondok Pesantren Madinatul Ulum NW Mumbang, Observasi, 19 Oktober 2021

jawab, sifat gotong royong dan sifat takzim serta hormatnya para santri kepada tuan guru atau pembina pesantren. Selain itu, para santri juga lebih mendalami agama yang disampaikan oleh tuan guru. Dari acara-acara yang diadakan di pondok pesantren, diharapkan dapat berdampak positif bagi dirinya dan lingkungan sekitar santri ketika sudah lulus dari Pondok Pesantren Madinatul Ulum NW Mumbang. 136

Hasil observasi peneliti juga menunjukkan bahwa dampak strategi pesantren dalam meningkatkan kecerdasan spiritual santri yaitu santri semakin rajin dalam beribadah, tingkat kesadaran para santri yang tinggi, semakin bijak dalam mengatasi masalah, memiliki sifat tanggung jawab yang tinggi, dan saling gotong royong untuk mewujudkan sesuatu yang diimpikannya.137

136 Pondok Pesantren Madinatul Ulum NW Mumbang, Observasi, 19 Oktober 2021

137 Pondok Pesantren Madinatul Ulum NW Mumbang, Observasi, 19 Oktober 2021

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di Pondok Pesantren Madinatul Ulum NW Mumbang terkait strategi peningkatan kecerdasan spiritual santri, dapat disimpulkan bahwa strategi yang diterapkan Pondok Pesantren Madinatul Ulum NW Mumbang dalam meningkatkan kecerdasan spiritual santri pada umumnya sama dengan pesantren lainnya, akan tetapi pondok pesantren ini lebih menekankan pada akhlak seperti mentaati peraturan, disiplin waktu dan lainnya. Dibalik kesuksesan sebuah strategi, terdapat faktor pendukung seperti semangat belajar santri, dukungan orang tua, semangat para pendidik dan fasilitas cukup yang dibutuhkan santri.

Strategi yang diterapkan memiliki dampak terhadap peningkatan kecerdasan spiritual santri, yaitu terciptanya kesadaran santri dalam belajar, suasana lingkungan pesantren yang kondusif, akhlak santri semakin baik dan penuh kedisiplinan.

B. Implikasi Teoritis

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian, dapat dirumuskan beberapa implikasi. Perumusan implikasi penelitian menekankan pada strategi yang dilakukan oleh pondok pesantren Madinatul Ulum NW Mumbang dalam meningkatkan kecerdasan spiritual santri di MA Madinatul Ulum NW Mumbang.

Diantara strategi pondok pesantren dalam meningkatkan kecerdasan spiritual santri :

1. Keteladanan

Tuan guru dan para ustadz/ustadzah menjadi teladan atau panutan bagi santrinya. Ajakan kepada kebaikan tidak cukup dengan sebuah perintah saja, akan tetapi langsung ditunjukkan dengan perbuatan baik tersebut sehingga para santri akan termotivasi untuk ikut melakukannya.

2. Pembiasaan

Para santri dibiasakan untuk mengikuti semua aturan dan program keagamaan di pondok pesantren, seperti pembiasaan sholat tahajjud, sholat dhuha, sholat fardhu berjamaah, hiziban, albarzanji, mengaji, wirid subuh, pembersihan hiziban, albarzanji, kaifiat, diskusi wajib setiap malam dari semua jenis pelajaran, shalat tahajjud, mengaji, wirid subuh, pembersihan dan kegiatan keagamaan atau sosial lainnya.

3. Pembudayaan

Tuan guru dapat menyalurkan ilmunya melalui budaya. Budaya tersebut dapat dilakukan di dalam atau di luar pondok pesantren.

Di dalam pondok pesantren, terdapat budaya seperti budaya kajian kitab, pengajian, membaca Al-Qu’an dan lain-lain. Sedangkan di luar pondok pesantren dapat berupa sholawatan, pengajian bersama masyarakat, dan lain-lain.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa saran sebagai berikut :

1. Kepada Pimpinan Pondok Pesantren

a. Berperan untuk mengatur seluruh kegiatan yang da dipondok pesantren agar semua terlibat dalam meingkatkan kecerdasan spiritual santri sehingga dapat mewujudkan visi misi pondok pesantren dengan baik.

b. Untuk selalu mengawal para ustadz/ustadzah dalam menjalankan kebijakan-kebijakan pondok pesantren

c. Selalu memberikan motivasi kepada ustadz/ustadzah agar selalu bersemangat untuk meningkatkan kecerdasan spiritual santri

2. Kepada Ustadz/Ustadzah

a. Semua guru harus bekerja sama dalam mensukseskan upaya peningkatan kecerdasan spiritual santri

b. Semua ustadz/ustadzah selalu memberikan contoh yang baik bagi para santri-santrinya demi mewujudkan visi misi pondok pesantren

3. Kepada santri

a. Lebih semangat lagi dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Madinatul Ulum NW Mumbang

b. Selalu taat dan patuh kepada kiyai dan ustadz/ustadzah agar selalu mendapatkan ridhonya

4. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih dalam lagi, terutama terhadap hal-hal yang belum tersentuh oleh penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abd Rahman an Nahlawi. 1992. Prinsip-prinsip dn Metode Pendidikan Islam, diterjemahkan Dahlan & Sulaiman, Bandung; Diponegoro

Al Gazali. 1977. Ihya Ulumuddin. Jilid III, Dar-al Mishri:Beirut

Ali, M. 1999. KH Ali Ma’shum Perjuangan dan pemikirannya,Yogyakarta:LkiS

Aridhona, J. 2017. Hubungan antara kecerdasan spiritual dan kematangan emosi dengan penyesuaian diri remaja. Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah, 9(3), 224-233.), hal. 225-226

Asmaun Sahlan. 2010. Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah: Upaya mengembangkan PAIdari Teori ke Aksi, Malang: UIN Maliki Press Azzet, A. M. 2010. Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Bagi

Anak. Yogyakarta: Katahati.

Burhanuddin, T. 2001. Akhlak Pesantren:SolusiBagi Kerusakan Akhlak, Yogyakarta: ITTIQA Press

Warson, M. A. 1984. Al Munawir Kamus Bahasa Arab. Yogyakarta: Ponpes Al Munawir.

Dewi, Eka. “Potret Pendidikan di Era Globalisasi Teknosentrisme dan Proses Dehumanisasi.” Sukma:JurnalPendidikan 3. no. 1 (Januari- Juni 2019):

96. diakses 29 Desember

2020.http://www.researchgate.net/publication/334993217 Potret Pendi dikan di Era Globalisasi Teknosentrisme dan Proses Dehuman isasi.

Dhofir, Z. 1982. Tradisi Pesantren, Jakarta : LP3ES

Elbas, Ruaida. “Pengaruh Sistem Pembelajaran Boarding School (Asrama) Dan Program Pembinaan Agama Islam (PPAI) Terhadapt Kecerdasan Spiritual Mahasiswa Muslim Di Asrama Green Dormitory Universitas Malahayati Lampung.” Tesis, UIN Raden Intan Lampung, 2018.

Engku, I., & Zubaidah, S. 2016. Sejarah Pendidikan Islami. PT Remaja Rosdakarya.

Faizin, Ngaziz. “Manajemen Kegiatan Dalam Pendidikan Spiritual di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta tahun 2019.” Tesis, IAIN Surakarta, 2019.

Hardani, Nur Hikmatul Auliya, Helmina Andriani, Roushandy Asri Fardani, Jumari Ustiawaty, Evi Fatmi Utami, Dhika Juliana Sukmana, dan Ria Rahmatul Istiqomah. 2020. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif.

Yogyakarta: CV Pustaka Ilmu.

Hasan, A.W. SQ Nabi Aplikasi & Model Kecerdsan Spirituan Rasulullah di Masa Kini Yogyakarta: IRCisod

Ginanjar, A. 2007. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual: ESQ. Jakarta: Arga.

Indragiri A. 2010. Kecerdasan Optimal Kecerdasan Optimal: Cara Ampuh Memaksimalkan Kecerdasan Anak. Yogyakarta: Starbook

Jaelani, Abdul Qadir, dan Lailul Ilham. “Strategi Peningkatan Kecerdasan Emosional dan Spiritual Siswa.” Komunika:Jurnal Dakwah dan Komunikasi 13. no 1 (April 2019). 97-106.

Jahja, Y. 2011. Psikologi Perkembangan, Jakarta: kencana

Jaya, Y. 1994. Spiritualisasi Islam dalam Menumbuhkembangkan Kepribadian dan Kesehatan Mental. Jakarta: Ruhama.

Jusuf, M., & Abdul, M. 2001. Nuansa-nuansa psikologi islam. PT RajaGrafindo Persada, jakarta.

Karlina, Lilis. “Fenomena Terjadinya Kenakalan Remaja.” Edukasi Nonformal, 02 April 2020

Krisdiyanto, Gatot, Muflikha, Elly Elvina Sahara, Choirul Mahfud. “Sistem Pendidikan Pesantren dan Tantagan Modernitas”. Jurnal Tarbawi:

Jurnal Ilmu Pendidikan 15, no. 01 (Juli 2019): 11-21.

Lexy J. Moleong. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Manfred Zimek. 1986. Penghimpunan Perkembangan Pesantren Dan Masarakat, P3M, Jakarta

Miles, B. M., & Huberman, A. M. 1984. “Qualitative Data Analysis” New Delhi: Sage Publications,

Misdar, Muh. 2017. Sejarah Pendidikan Dalam Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Masyhud, S.,dkk. 2006. Tipologi Pondok Pesantren, , Jakarta: Putra Kencana

Muhaimin .2004. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Agama Islam, Bandung : Remaja Rosdakarya

Muzakki, M. F. 2018. Perbedaan tingkat kecerdasan spiritual berdasarkan kebiasaan latihan senam kecerdasan siswa SMA al-Hasaniyyah Jragung Karangawen Demak (Doctoral dissertation, UIN Walisongo).

Nanang Fatah, Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000.

Nawawi.H. 1990. Pendidikan Dalam Islam, Surabaya: Al-Ikhlas

Nurochim, Sekolah Berbasis Pesantren, Al-Tahrir, vol. 16, No. 1, (Mei 2016) Qomar, Mujamil. 2007. Pesantren dari Transformasi Metodologi Menuju

Demokratisasi Institusi. Jakarta : Erlangga.

Pieta Sahertian. 1994. Dimensi Administrasi Pendidikan, PT. Usaha Nasional, Surabaya,

Purnomo, M. Hadi. 2017. Manajemen Pendidikan Pondok Pesantren.

Yogyakarta: CV. Biklung Nusantara.

Rahmawati, Ulfah. “Pengembangan Kecerdasan Spiritual Santri.” Jurnal Penelitian 10, no 1 (Februari 2016). 97-124.

Ridha,R. Tafsir al-Manar, Jilid II, Mesir:Maktabah al-Qahirah, tt

Rully Indrawan & PoppyYaniawati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan dan Pendidikan, PT. Refika Aditama, Bandung 2014

Rusyan, A.T. 2006. Pendidikan Budi Pekerti, Jakarta: Inti Media Cipta Nusantara

Sabiq, Zamzami dan M. As’ad Djalali. “Kecerdasan Emosi. Kecerdasan Spiritual dan Perilaku Prososial Santri Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Pamekasan.” Persona 1. no. 2 (September 2012): 58. diakses 29 Desember 2020.

http://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ju rna l.untag- sby.ac.id/index.php/persona/arti cle/download/21

Satiadarma, M. P., & Waruwu, F. E. 2003. Mendidik kecerdasan. Jakarta:

Pustaka Populer Obor

Sayuti, W. 2013. Fauzan. Integrasi Kultur Kepesantrenan ke dalam Mata Pelajaran.

Sukidi. 2002. Rahasia Sukses Hidup Bahagia , Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Suyanto. 2006. 15 Rahasia Mengubah Kegagalan Menuju Kesuksesan Dengan SQ Yogyakarta:Andi

Syaikh Amru Muhammad Khalid. 2003.Sabar dan Santun Karakter Mukmin Sejati, Jakarta: Pustaka Al-kautsar

Syam, Y.H. 2006. aqidah akhlak, Jakarta: grafindo Media Pratama

Syifaunnufush, Amelia Dwi. “Kecendrungan Kenakalan Remaja Ditinjau Dari Kekuatan Karakter dan Persepsi Komunikasi Empatik Orangtua.”

Jurnal Psikologi Integratif 5, no. 1 (2017): 47-68.

Tasmara, Toto. 2001.Kecerdasan Ruhaniah (Membentuk Kepribadian yang Bertanggung Jawab Profesional dan Berakhlak), Jakarta : Gema Insani Press

Tim Pelaksana Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. 2012. Annisa Al-Qur’an For Ladies & Fiqih Wanita, Jakarta : Surprise Production

Uno, H. B. 2008. Teori motivasi dan pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.

Yusuf, Syamsu. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta:

Remaja Rosdakarya.

Yusuf, Syamsu. 2002. Pengantar Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja Bandung: Rosda

Zain, Baddu.2001. kamus besar bahasa indonesia, jakarta: pustaka sinar Zohar, D., & Marshall, I. 2001. SQ, Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual

dalam Berfikir Integralistik dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan, Bandung : Mizan

Zohar, D., Marshall, I. 2003. SQ Kecerdasan Spiritual, Bandung: Mizan Pustaka

Zulkifli, Muh. “Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur” Tesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.

Dalam dokumen SAPRIADI NIM. 1 - etheses UIN Mataram (Halaman 95-101)

Dokumen terkait