• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen SAPRIADI NIM. 1 - etheses UIN Mataram (Halaman 53-66)

BAB I PENDAHULUAN

H. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk pada kategori pendekatan kualitatif, mengingat penelitian ini akan berupaya untuk menggambarkan kejadian yang ada yang berlangsung saat ini atau saat lampau terkait strategi pondok pesantren dalam meningkatkan kecerdasan spiritual santri, berdasarkan fakta dan data sebagaimana adanya dilapangan. Penelitian ini difokuskan pada strategi yang dilakukan pondok pesantren dalam peningkatan kecerdasan spiritual santri di

53 Burhanuddin, Akhlak Pesantren, 61

MA Madinatul Ulum NW Mumbang.

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menjelaskan strategi pondok pesantren yang membutuhkan pendekatan secara kualitatif karena menjelaskan tentang kondisi obyek sacara alamiah.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.54

Peneliti menggunakan jenis kualitatif karena kasus yang diteliti membutuhkan pengamatan, bukan pengangkaan dan berhadapan dengan kenyataan. Dengan menggunakan field research (penelitian lapangan), peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mempelajari strategi pondok pesantren dalam meningkatkan kecerdasan spiritual santri.

Tipe penelitian yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi dengan alasan karena peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi pondok pesantren dalam meningkatkan kecerdasan spiritual santri.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini dilakukan dengan analisis deskriptif.

54 Lexy Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda, 2015), 6

Adapun analisis deskriptif menurut Isaac dan Michael “bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.”55 Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan analisis deskriptif peneliti hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak menjelaskan hubungan dan tidak menguji hipotesis.

3. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian. Instrumen penelitian di sini dimaksudkan sebagai alat pengumpul data seperti tes pada penelitian kualitatif.56 Peneliti kualitatif sebagai instrumen penelitian memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya.57

Kehadiran peneliti merupakan hal yang sangat penting dalam memperoleh data yang sebenarnya. Kehadirannya secara langsung berperan sebagai instrumen dalam setiap teknik pengumpulan data yang telah ditentukan sebelumnya baik melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi. Peneliti mengetahui apa yang harus diteliti, apa yang dibutuhkan saat penelitian berlangsung dan tentunya mengetahui siapa saja informan yang harus dihadirkan dalam penelitiannya.

55 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung : Rosda Karya, 1993), 22

56 Andi Prastowo, Memahami Metode-metode Penelitian, ( Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2016), 168.

57Sugiono Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2014 ), 60.

4. Informan dan Subyek Penelitian

Pada bagian ini, dilaporkan jenis data dan sumber data. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang ingin diperoleh, siapa yang hendak dijadikan informan, bagaimana data akan dicari dan dijaring sehingga validitasnya dapat dijamin.

Untuk menentukan informan dalam penelitian ini, peneliti memilih teknik purposive sampling dan Snowball Sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.58

Dalam teknik purpose sampling, peneliti memilih subyek penelitian dengan tujuan untuk menentukan informan kunci (key informan) yang sesuai dengan fokus penelitian yang dilakukan secara sengaja tanpa dibuat-buat untuk mendapatkan kekuatan akurasinya. Sedangkan untuk menambah kredibilitas data, peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling yang mana bertujuan untuk mengembangkan informasi dari informan yang telah ditentukan.

Teknik pengambilan sampel sumber data dalam penelitian kualitatif yang bersifat purposive dan snowball dapat digambarkan seperti di bawah

58Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung:Alfabeta, 2014), 219.

ini:59

Gambar 1.

Proses pengambilan sampel sumber data dalam penelitian kualitatif, purposive dan snowball

Berdasarkan gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti telah merencanakan A sebagai orang pertama yaitu sumber data. Informal awal ini sebaiknya dipilih orang yang bisa

“membukakan pintu” untuk mengenali keseluruhan medan secara luas (mereka yang tergolong gate keeper/ penjaga gawang dan knowledgeable informant / informan yang cerdas).

Selanjutnya oleh A di sarankan ke B dan C. Dari B dan C belum memperoleh data yang lengkap, maka peneliti ke F dan G. Dari F dan G belum memperoleh data yang akurat, maka peneliti pergi ke E, selanjutnya ke H dan ke G, ke I dan terakhir ke J. Setelah J data sudah jenuh, sehingga sampel sumber data sudah mencukupi, dan tidak perlu menambah sampel yang baru.60

59Sugiyono, Metode Penelitian, 220.

60 Sugiyono, Metode Penelitian, 221

Berdasarkan uraian tersebut, maka yang akan dijadikan subyek penelitian adalah :

a. Tuan guru dan para ustadz/ustadzah di Pondok Pesantren Madinatul Ulum NW Mumbang

b. Santri/Santriwati Pondok Pesantren Madinatul Ulum NW Mumbang.

Dua informan di atas merupakan teknik penentuan informan dengan menggunakan purposive sampling. Sedangkan teknik Snawball Sampling digunakan untuk mengembangkan informasi dari informan yang telah ditentukan.

5. Sumber dan Jenis Data

Dalam penelitian kualitatif, data yang utama adalah kata-kata dan tindakan. Adapun sumber yang perlu dipertimbangkan adalah sumber primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen.61

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data secara primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pendidik atau pengurus di MA Madinatul Ulum NW Mumbang terkait strategi pondok pesantren dan peningkatan kecerdasan spiritual santri baik melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, arsip berupa dokumentasi kegiatan atau dari akun media sosial dan dari hasil

61 Ahmad Sani Supriyanto, Metodologi Riset MSD,( Malang:UIN MALIKI PRES, 2010), 191.

penelitian atau jurnal terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penelitian sekarang ini.

6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mencari data yang diperlukan, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Observasi

Morris dalam mendefinisikan observasi sebagai aktifitas mencatat suatu gejala dengan bantuan instrumen dan merekamnya dengan tujuan ilmiah atau tujuan lain. Lebih lanjut dikatakan bahwa observasi merupakan kumpulan kesan tentang dunia sekitar berdasarkan semua kemampuan daya tangkap pancaindera manusia.62

63 Peneliti melakukan observasi dengan menggunakan observasi non partisipan terhadap pendidik atau pengurus MA Madinatul Ulum NW Mumbang.

b) Wawancara (interview)

Semua penelitian kualitatif ditandai oleh pengumpulan data melalui wawancara (interview). Wawancara adalah percakapan orang- per-orang (the person-to-person) dan wawancara kelompok (group interviews).29Esterberg mendefinisikan interview dengan mengatakan :

a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint

62Hasyim Hasanah, “Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial),”Jurnal At-Taqaddum Vol.8, no. 1, 2016 (Juli 2016): 26.

63Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan Teori dan Aplikasi,(Malang: Media Nusa Creative,2015), 189

construction of meaning about aparticular topic.” Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.64

Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mendapatkan data dengan berkomunikasi secara langsung untuk menemukan suatu permasalahan yang harus diteliti apabila peneliti ingin mengetahui hal- hal dari informan yang lebih mendalam. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur dengan pertimbangan bahwa wawancara dengan tipe ini dapat memberikan kesempatan peneliti untuk menggali informasi yang lebih luwes tanpa melupakan tema pokok yang menjadi tujuan.

Peneliti semampunya menciptakan suasana nyaman dengan informan sehingga informan merasa tidak sedang di interview tanpa menimbulkan efek kaku dari pertanyaan yang dilontarkan peneliti sehingga informasi yang didapatkan lebih banyak.Wawancara dilakukan dengan pendidik atau pengurus pondok pesantren di MA Madinatul Ulum NW Mumbang.

c) Dokumentasi

Selain menggunakan teknik observasi dan wawancara, informasi juga dapat diperoleh dari fakta yang tersimpan dalam bentuk arsip foto

64Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan Teori dan Aplikasi, (Malang: Media Nusa Creative,2015), 231.

baik foto pelaksanaan kegiatan dan foto temuan dari observasi di lapangan. Data seperti ini dapat digunakan untuk menggali informasi yang terjadi di masa silam hingga sekarang. Dalam hal ini perneliti perlu memilih dan memaknai dokumen secara teoritik sehingga tidak menumpuk dokumen tanpa makna dan tidak sesuai dengan tema penelitian. Data-data itu sudah ada, sehingga peneliti tinggal menggunakan dan memanfaatkannya sebagai pelengkap data yang dapat diperoleh dari hasil wawancara dan observasi.

7. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman mengemukakan bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.”

Aktivitas dalam analisis data yaitu:

a. Data Reduction (Reduksi data)

merupakan proses berfikir sintesif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Sedangkan mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang pentingdicari.

b. Data Display (penyajian data)

Penyajian data dapat dilakukan dalam uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data yang dilakukan oleh peneliti yaitu data-data yang diperoleh di Pondok Pesantren Madinatul Ulum NW Mumbang.

c. Conclusion drawing/verification

merupakan kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.65

Dalam penelitian kualitatif, aspek proses lebih ditekankan dari pada hanya sekedar hasil. Dalam proses analisis kualitatif, terdapat tiga bagian kegiatan utama yang saling berkaitan dan terjadi secara bersamaan yaitu:

reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Sedangkan analisisnya manggunakan analisis interaktif dari ketiga komponen utama tersebut.

Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah sejak awal akan tetapi mungkin juga tidak karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara atau masalah bayangan dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

65 Sugiyono, Metode Penelitian, 247

8. Uji Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi.

Yang dimaksud dengan Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.66 Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti melakukan pengumpulan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

a) Triangulasi Sumber.

Metode ini membandingkan dan mengecek ulang derajat kepercayaansuatu informasi yang diperoleh, dengan mendapatkan data dari sumber yang berbeda. Misalnya membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada.67 Peneliti membandingkan data hasil wawancara dari informan dengan hasil observasi, dan hasil wawancara dengan dokumen yang relevan. Hal ini bertujuan untuk menguji validitas data serta menghindari dari kesalahan dalam menganalisis data. Peneliti mengadakan wawancara, kemudian dilain waktu mengobservasi serta mendokumentasikan.

66 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : Alfabeta , 2016) ,241.

67Bachtiar S.Bachri, “Meyakinkan Validitas data melalui Triangulasi pada Penelitian Kualitatif,”Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 10, no. 1, 2010 (April 2010): 56.

b) Triangulasi Metode.

Triangulasi metode adalah usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan penelitian. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama. Pelaksanaannya dapat juga dengan cara cek dan recek.68

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengecekan kepada sumber data yang berbeda dengan metode yang sama. Informasi digali dari satu informan ke informan yang lain, untuk mengumpulkan data dan membandingkan data yang diperoleh. Teknik triangulasi yang dilakukan peneliti membandingkan data atau keterangan yang diperoleh dari responden sebagai sumber data dengan dokumen-dokumen dan realita yang ada di MA Madinatul Ulum NW Mumbang.

I. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam tesis ini terdiri dari empat bab yang terbagi atas beberapa sub bab yang tergabung dalam satu kesatuan yang utuh dengan rincian sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan. Bab ini berisi penegasan judul, latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, Ruang Lingkup dan Setting Penelitian, kajian pustaka, kerangka teori,

68 Bachtiar, Meyakinkan Validitas Data, 57

metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab II : Bab ini memaparkan hasil penelitian dan temuan data di lapangan terkait strategi pondok pesantren dalam meningkatkan kecerdasan santri

Bab III : Bab ini berisi pembahasan terhadap temuan data

Bab IV : Bab ini berisi kesimpulan atas jawaban dari rumusan masalah dalam penelitian. Selanjutnya saran-saran juga akan ditampilkan sebagai masukan bagi seluruh pihak terkait dan yang memiliki relevansi dengan penelitian ini.

Dalam dokumen SAPRIADI NIM. 1 - etheses UIN Mataram (Halaman 53-66)

Dokumen terkait