• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kendala Yang dihadapi Dalam Penerapan Pembelajaran Yang

Dalam dokumen Lukman Hakim, M.Pd PEMBIMBING II : Dr (Halaman 84-90)

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Paparan Data

2. Kendala Yang dihadapi Dalam Penerapan Pembelajaran Yang

A. Kendala Pembelajaran Pada Awal Pandemi (Belajar Daring) 1. Penguasaan Teknologi Yang Kurang

Di era keterbukaan saat ini, teknologi sangat dibutuhkan dalam segala hal. Perkembangannya yang sangat pesat bisa dimanfaatkan untuk semua kebutuhan manusia baik dari sisi ekonomi lebih-lebih dalam bidang pendidikan. Namun disisi yang berbeda, peranan teknologi dalam masa pandemi saat ini harus pula disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu atau para siswa di lembaga sekolah itu sendiri seperti halnya sekolah-sekolah bagi mereka yang berkebutuhan khusus, seperti yang terdapat di Lembaga Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar yang semua muridnya penyandang tunanetra sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam penguasaan tekhnologi untuk mengganti sistem pembelajaran seperti yang diberlakukan pada masa pendemi covid-19 saat ini.

Murid yang terdapat di Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar tidak hanya

72 Mustamin Idris, Individual Learning-Small Group Learning Model And Assasment Criteria, Jurnal Universitas Tadaluko Sulawesi Tengah, 2011.

mengidap tunanetra saja, ada juga yang cacat ganda seperti ada yang tuanetra dan grahita. Berikut hasil wawancara dengan salah satu guru SLB-A YPTN Mataram:

“Para siswa kita tidak semua bisa mengoperasikan handphone sebagai pola dalam pembelajaran daring pada saat pandemi ini, para siswa disini tidak hanya tunanetra tetapi ada yang tunanetra dan grahita”73

Setelah membuat desain pembelajaran, para guru melaksanakan rencana pembelajaran sesuai langkah yang telah dibuat dan ditetapkan bersama. Dari beberapa wawancara yang peneliti lakukan dengan para guru bahwa kendala-kendala yang banyak dihadapi ketika pembelajaran online diterapkan seperti yang disampaikan kepala sekolah sebagai berikut:

“pembelajaran daring tersebut tidak begitu diminati oleh masing- masing siswa mengingat adanya keterbatasan fisik dari siswa kami.

Agak lamban dalam memahami apa yang menjadi pelajaran yang dikirimkan oleh guru”74

Berikut juga pernyataan dari beberapa siswa SLB-A YPTN Mataram:

“Saya tidak pernah ikut pas belajar online karena saya tidak pernah memegang HP, orang tua saya sebagai buruh tani”75

“Saya belum bisa menggunakan handphone, apalagi laptop. Saya pingin belajar supaya bisa bicara lewat handphone dengan orang tua di rumah”76

73 Observasi dan wawancara dengan Kepala Sekolah SLB-A YPTN Mataram Pada Hari Rabu, 14 April 2021, Pukul: 11.00 Wita.

74 Observasi dan wawancara dengan Ibu Laely Supiyani Pada Hari Jum’at tanggal 16 April 2021, Pukul: 08:00 Wita

75 Wawancara Dengan Uswatul Abror Siswa Kelas 3 SD SLB-A YPTN Mataram Pada Hari Sabtu Tanggal 17 April 2021, Pukul: 10:30 Wita.

76 Wawancara Dengan Siti Sarakyah Siswi Kelas 10 SLB-A YPTN Mataram Pada Hari Selasa 20 April Pukul: 07:30 Wita

“Kita tidak bisa mengaktifkan aplikasi yang diberikan pak guru, orang tua saya juga tidak bisa”77

Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa yang lain juga menyampaikan hal yang sama seperti tidak memiliki handphone, tidak bisa mengikuti pembelajaran online walaupun memiliki handphone seperti berikut:

“Kita kebanyakan tidur di rumah, kita belajar pada waktu pak guru Yudia datang saja. Handphone orang tua saya ada tapi kita tidak bisa belajar melalui handphone itu”78

“Bagaimana kita belajar melalui handphone sedang keadaan kita seperti ini, sulit sekali mengertinya”79

Dari wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa guru dan para siswa, bahwa dari sekian siswa yang ada tidak memiliki alat penunjang untuk mengikuti pembelajaran online atau daring. Dan bagi mereka yang memiliki alat penunjang seperti handphone pun tidak bisa mengikuti karena kurangnya penguasaan tekhnologi para siswa karena keterbatasan mereka, sehingga tidak bisa menguasai dengan penuh media ajar yang disiapkan melalui handphone dalam jaringan internet.

2. Faktor Ekonomi dan Kurangnya Minat Para Siswa

Faktor ekonomi menunentukan keberlangsungan hidup seseorang. Di masa pandemi covid saat ini berdampak pada semua sektor, baik sektor ekonomi, agama, budaya maupun pendidikan.

77 Wawancara Dengan Yopi Galang Saputra Siswa Kelas 7 SLB-A YPTN Mataram Pada hari Selasa Pukul: 10:30 Wita

78 Wawancara Dengan Arya Kuswara (siswa kelas 11) Pada Hari Selasa 20 April 2021, Pukul: 09:00 Wita

79 Observasi dan wawancara Dengan Ida Fitriani Siswi Kelas 10 SLB-A YPTN Mataram Pada hari Jum’at Pukul: 07:30 Wita

Pemberlakuan model belajar dalam jaringan tidak sepenuhnya didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana pendukung seperti smartphone, laptop oleh murid SLB-A YPTN Mataram karena sebagian besar mereka datang dari keluarga ekonomi rendah sehingga minat belajar berkurang. Minat sebagai sikap antusias dalam diri seseorang untuk aktif dalam mengikuti aktivitas sehari- hari, demikian pula dalam aktivitas belajar dan mengajar, tanpa ada minat maka pembelajaran yang diterapkan tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti di Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar, para siswa memiliki minat yang kurang dalam mengikuti pembelajatran online sehingga pembelajaran tersebut terhambat karena tidak adanya minat dari para siswa. Berikut yang tergambar dalam wawancara dengan beberapa narasumber:

Ibu Laily Supiyani seorang guru di SLB-A YPTN Mataram mengatakan bahwa:

“Anak-anak kami rata-rata dari kalangan tidak mampu sehingga apa yang dibutuhkan dalam pembelajaran online seperti handphone tidak mereka miliki. Adapun bagi siswa yang kadang orang tuanya memiliki hanphone namun kemampuan untuk menangkap pelajaran yang dikirim sangat sulit untuk bisa dimengerti oleh siswa”80

Dikatakan oleh para siswa bahwa dari mereka banyak yang tidak memiliki handphone untuk mengikuti daring seperti catatan wawancara peneliti di bawah ini:

80 Observasi dan wawancara dengan Ibu Laely Supiyani Pada Hari Jum’at tanggal 16 April 2021, Pukul: 08:00 Wita

“Saya tidak dibelikan handphone oleh bapak, katanya masih nyari uang untuk beli”81

“Pas libur saya didatangi oleh bapak guru dan sikasih tugas untuk saya kerjakan di rumah soalnya kita tidak memiliki handphone”82 Berikut juga wawancara dengan siswi yang lain mengatakan:

“Malas kita belajar kalau lewat Hp soalnya tidak bisa kita mengerti”83

“Saya memiliki handphone namun saya kurang berminat mengikuti belajar lewat handphone apalagi handphone kita bergantian dengan kakak”84

Dari wawancara yang dilakukann peneliti terkait dengan kendala yang dihadapi ketika pembelajaran online dilakukan adalah alat penujang atau kelengkapan media pembelajaran yang dimiliki siswa sangatlah kurang seperti handphone karena sebagian besar para siswa datang dari keluarga kurang mampu. Kendala yang dihadapi juga karena keterbatasan fisik dan kurang minatnya belajar online para siswa.

Berikut daftar para siswa maupun siswi yang tidak memiliki handphone maupun yang memiliki handphone.

No Nama L/P Tgl Lahir Ada

HP Tdk Ada

1 Jihan Meydhina P 2014-05-14 √

2 Mu'azim L 2015-09-21 √

3 Riska Febriani P 2014-02-10 √

81 Observasi dan awancara Dengan Muazim, Siswa Kelas 1 SD Pada Hari Jum’at 16 April 2021, Pukul 09:00 Wita

82 Observasi dan wawancara Dengan M. Basirul Hakam siswi kelas 2 SLB-A YPTN Mataram Pada Hari Kamis 15 April 2021 Pukul: 07:30 Wita

83 Observasi dan wawancara dengan Laeli Yuliana, Siswi Kelas 8 pada Hari Ahad 18 April 2021, Pukul, 14:30 Wita

84 Observasi dan wawancara Dengan Budi Hartawan Siswa Kelas 10 SLB-A YPTN Mataram Pada Hari Ahad 18 April 2021 Pukul: 08:40 Wita.

4 M. Basirul Hakam Baytulah L 2009-10-07 √

5 Sri Ulan Oktofiani P 2005-10-11 √

6 Usratul Abrror L 2010-07-23 √

7 Lael Jaya Kesuma L 2010-09-08 √

8 M. Soleh Darmawan L 2011-04-19 √

9 Ni Made Puspa Ayuning Wati P 2012-04-18 √

10 Faridatul Hasanah P 2008-02-25 √

11 Mifta Rahmayanti P 2011-03-08 √

12 Nurhidayah P 2006-02-10 √

13 Aprizal L 2006-10-18 √

14 Naufa Safina Syazalli P 2009-08-30 √

15 Ni Luh Arini P 2006-06-04 √

16 Tedi Andriani L 2006-07-17 √

17 Endi Irawan L 2005-01-01 √

18 Lalu Rossy Eka Saputra L 2008-04-30 √ 19 Muhamad Ati Zul Azhar L 2005-01-31 √

20 Aditya Affandi L 2007-03-11 √

21 Yopi Galang Saputra L 2000-12-31 √

22 Abdul Halid L 2002-02-04 √

23 Laeli Yuliana P 2002-12-31 √

24 Nurul Aeni P 2002-10-07 √

25 Hariyah P 2002-07-01 √

26 Muhamad Alwi L 2003-12-16 √

27 Budi Hartawan L 2005-09-18 √

28 Lalu Andrian Hardi L 2003-12-11 √

29 Siti Sarakyah P 2002-02-05 √

30 Arya Kuswara L 2000-06-26 √

31 Husnul Hadi L 2000-02-20 √

32 Ida Fitriani P 2001-12-16 √

33 Anisa Fernaningsih P 1998-10-09 √

Dalam kondisi ini, para guru merancang pola pembelajaran yang akan diterapkan kepada masing-masing siswa yang memiliki handphone dan yang tidak memiliki handphone. Bagi yang memiliki handphone, pembelajarannya dilakukan dengan dikirimkan materi pembelajaran secara online, adapun bagi para siswa yang belum memiliki handphone akan dilakukan kunjungan oleh para guru kerumah masing-masing siswa tersebut. Dengan langkah ini pihak sekolah telah

memberikan pelayanan maksimal bagi para siswa agar proses belajar dan mengajar tidak terhenti karena alasan tertentu.

Dalam dokumen Lukman Hakim, M.Pd PEMBIMBING II : Dr (Halaman 84-90)