• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Pembelajaran di SLB-A YPTN Mataram Masa Pandemi

Dalam dokumen Lukman Hakim, M.Pd PEMBIMBING II : Dr (Halaman 98-114)

BAB III PEMBAHASAN

A. Penerapan Pembelajaran di SLB-A YPTN Mataram Masa Pandemi

BAB III

terhubung dengan jaringan internet103. Dalam tulisannya Yanto Mustofa, buku yang diterjemahkan dari tulisan Jason Schenker yaitu pengalaman daring dari pandemi covid-19 sepertinya menunjukkna kemungkinan pemberikan pendidikan yang efektif dan berkualitas. Jika ini terbukti benar, dapat mendorong secara drastis peningkatan jumlah siswa yang terlayani dengan daring.104 Oleh karena pelaksanaan pembelajaran dengan pola ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan baik pendidikan negeri maupun swasta sehingga pihak Lembaga Sekolah Al-Mahsyar mendorong para siswa untuk mengikuti pola belajar dari rumah melalui jaringan internet.

1. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Masa Awal Pandemi di SLB-A

YPTN Mataram

Pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan di sekolah sebagai tanggung jawab kepala sekolah dalam peranannya sebagai seorang manajer di lembaga pendidikan. Kepala sekolah telah mengelola sekolah dengan baik sehingga dapat mewujudkan pendidikan berjalan lancar. Pada masa awal pandemi, kegiatan belajar mengajar di Sekolah Luar Biasa Al- Mahsyar Yayasan Pendidikan Tunanetra Mataram mengikuti surat edaran yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan, yaitu pola pembelajaran yang sebelumnya di dalam ruangan kelas dengan tatap muka dialihkan kerumah masing-masing siswa untuk

103 Atsani, KH Lalu Gede Muhammad Zainuddin. Transformasi Media Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Al-Hikmah: Jurnal Studi Islam, 2020.

104 Schenker, Jason. Masa Depan Dunia Setelah Covid-19, Perubahan, Tantangan, dan Peluang di Berbagai Sektor Kehidupan Pasca Pandemi, (Tangerang Selatan, PT. Pustaka Alvabet, 2020), 23-24.

melakukan pembelajaran melalui internet guna menekan penularan wabah covid-19.

Para siswa yang menetap di asrama Yayasan Pendidikan Tunanetra Mataram kemudian dipulangkan kerumah orang tua masing-masing siswa dan selanjutnya menunggu informasi kapan pemberlakuan jadwal belajar daring akan dimulai. Belum ditentukannya jadwal pembelajaran daring karena kesiapan para guru dalam merancang bagaimana pola daring yang bisa cepat diakses oleh para siswa tunanetra belum rampung dalam rancangan dan susunannya.

Internet sebagai sumber belajar setelah datangnya pandemi covid- 19 sangat dibutuhkan untuk melanjutkan pembelajaran yang sempat terhenti disekolah. Internet sebagai sumber daya yang penting untuk digunakan karena menjadi kebutuhan untuk melihat kembali apa yang kita ketahui tentang bagaimana anak-anak belajar, dan bagaimana peran seorang guru yang terlibat dalam pengajaran dengan pola daring yang masih asing oleh sebagian besar masyarakat sekolah di Indonesia, masih asing juga oleh sebagian guru. Ini tentu harus dengan pelatihan terlebih dahulu dilakukan kepada para guru sehingga dalam prakteknya nanti diharapkan tidak begitu menyulitkan kedua belah pihak yaitu antara guru dan para siswa.

Bentuk-bentuk pembelajaran online yang diterapkan di masing- masing lembaga sekolah bervariasi, sesuai dengan kebutuhan siswa itu sendiri. Di Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar Yayasan Pendidikan

Tunanetra Mataram memberlakukan pembelajaran online yang disebut dengan asingkron karena model ini dilihat tepat dengan keadaan para siswa. Terdapat juga model pembelajaran singkron di lembaga-lembaga sekolah umum pada biasanya, ini juga tergambar dalam Faridah yang menyatakan ada dua bentuk pembelajaran daring yang biasa digunakan dalam sistem pembelajaran jarak jauh yaitu:105

a. Pembelajaran Singkron

Pembelajaran singkron adalah pembelajaran yang melibatkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran antara satu dengan yang lain pada saat yang sama, tetapi dari lokasi yang berbeda. Guru berinteraksi dengan siswa dalam dalam waktu yang tepat melalui media seperti WebEx untuk streaming langsung menggunakan audio, video, dan presentasi, Bongo Virtual Classroom untuk mengadakan kelas atau rapat langsung, Google Docs untuk mengedit dokumen secara bersamaan dan lainnya.

b. Pembelajaran Asingkron

Asingkron adalah pembelajaran dimana guru dan siswa semuanya terlibat dengan konten proses pembelajaran pada waktu yang berbeda dan dari lokasi yang berbeda. guru memberi siswa urutan unin yang harus siswa pelajari sesuai jadwal mereka. setiap unin dapat menggunakan bacaan yang ditugaskan atau media yang diunggah, kuis online, papan diskusi, dan lain sebagainya.

105 Faridah, Inovasi Pembelajaran dan Pengajaran Daring di Era Pandemi Covid-19 (Surabaya: Pustaka Aksara, 2020), 21-24.

Pembelajaran daring singkron dan asingkron masing-masing memiliki tempatnya, bergantung pada apa yang ingin dicapai oleh guru, dan panduang yang mungkin telah mereka terima dari institusi, fakultas, atau departemen lembaga pendidikan. Misalnya, presentasi yang singkron (langsung) memungkinkan siswa untuk mengajukan pertanyaan saat presentasi sedang berlangsung. Presentasi asingkronous (direkam) memungkinkan siswa mempunyai waktu untuk berunding sebelum mengajukan pertanyaan. Pembelajaran daring singkron danasingkron masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

1. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Singkron a. Kelebihan

1. Siswa dapat mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban secara real-time, saat sesi berlangsung.

2. Guru dapat mengukur pemahaman siswa secara real-time, dan menyesuaikan sesi yang sesuai.

3. Siswa merasakan peningkatan rasa belajar karena guru benar- benar berada didalam proses belajar.

4. Guru dapat memfasilitasi kelas bergaya lokakarya dan menjalankan aktivitas kelompok secara terpisah.

5. Obrolan langsung atau interaksi secara nyata, seperti percakapan.

6. Sesi singkron memberikan jadwal untuk membantu siswa yang kesulitan dengan inisiasi tugas untuk tetap pada jalurnya.

b. Kekurangan Asingkron

1. Beberapa siswa mungkin tidak dapat berparsitipasi pada waktu yang telah ditentukan karena masalah tehnis atau penjadwalan.

Mereka mungkin berada di zona waktu yang berbeda.

2. Persyaratan aksebilitas mungkin lebih sulit dipenuhi, misalnya, memberikan teks untuk presentasi langsung.

2. Kelebihan dan Kekurangan Asingkron a. Kelebihan

1. Sesi yang direkam memberi siswa waktu untuk mencerna isi sesi pembelajaran dan/atau melakukan penelitian lebih lanjut sebelum mengajukan pertanyaan dalam kelompok diskusi.

Kondisi seperti ini lebih baik untuk siswa yang memiliki pemikiran kritis tinggi dan lebih berhati-hati dan juga, dalam beberapa kasus, untuk siswa yang bahasa pertamanya bukan bahasa Inggris.

2. Siswa dapat mengakses konten pembelajaran, dan memulai atau menanggapi interaksi dengan guru dan rekan mereka, pada saat yang paling sesuai dengan jadwal mereka.

3. Siswa dapat menonton ulang sesi rekaman untuk memperdalam pembelajaran mereka, atau untuk meninjau konten sebelum ujian akhir.

4. Siswa juga dapat meninjau ulang hasil belajar dalam kelompok diskusi setelah diskusi itu dilakukan.

5. Lebih demokratis selama sesi langsung, hanya sejumlah kecil siswa yang dapat mengajukan pertanyaan. Dalam kelompok diskusi online semua siswa dapat mengajukan pertanyaan atau memberikan komentar.

6. Memungkinkan siswa untuk mengatasi tantangan yang tidak terduga seprti jatuh sakit selama seminggu, atau menangani keadaan darurat keluarga.

b. Kekurangan Asingkron

1. Siswa merasa mungkin kurang terhubung dengan guru saat mereka menonton sesi rekaman.

2. Siswa mungkin merasa kurang terhubung ke konten pembelajaran secara keseluruhan ketika mereka tidak melihat teman sekelasnya.

3. Siswa mungkin menunda keterlibatan dengan sesi rekaman karena mereka selalu dapat melakukannya nanti atau kapanpun.

4. Pembelajaran asingkron membutuhkan keterampilan memulai tugas yang singnifikan karena tidak ada waktu kelas yang dijadwalkan, hanya tenggat waktu penilaian.

5. Pemelajaran asingkron membutuhkan tingkat komitmen yang lebih tinggi dan keterampilan belajar mandiri.

Maka dari itu, pengelolaan pembelajaran jarak jauh dibuat sesuai kebutuhan untuk mendukung kemudahan akses sumber belajar, penilaian

tugas dan aktivitas pembelajaran, mengikuti kemajuan belajar, memberikan timbal balik kepada siswa ataupun kelompok belajar dan menyajikan interaksi baik untuk siswa secara individu maupun kelompok.

Di Lembaga Pendidikan Al-Mahsyar, anak-anak yang tinggal di asrama kemudian dipulangkan oleh pihak yayasan untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh dalam jaringan internet dengan handphone masing- masing siswa melalui aplikasi thalk. Aplikasi ini digunakan oleh para guru dalam kegiatan belajar online dengan guru mengirimkan tugas berupa tulisan dan diterima oleh para siswa dalam bentuk suara.

Dari data yang didapatkan penulis melalui wawancara dengan Yudia Rukmana bahwa pihak sekolah menerapkan pembelajaran online, dan hal ini tidak banyak menyibukkan aktivitas belajar mengajar di sekolah, bisa diakses dimana saja. Namun disisi lain, dihadapkan dengan permasalahan siswa atas ketersediaan alat penunjang pembelajaran online seperti handphone, laptop dan alat penunjang lainnya. Dengan adanya kondisi ini, pihak sekolah mengambil alternatif yaitu disamping pembelajaran online, juga diterapkan pembelajaran offline dengan guru melakukan kunjungan kerumah para siswa, ini juga dikataka oleh Jati Rinarki Atmaja dalam tulisannya bahwa dalam sistem pendidikan luar biasa terdapat sebuah model pelayanan pendidikan bagi anak yang berkebutuhan khusus, yaitu dengan model guru kunjung.106 Model guru kunjung ini dilakukan pihak Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar

106 Jati Rinarki Atnaja, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, 48

dalam upaya pemerataan bagi para murid yang tidak memiliki fasilitas penunjang dalam proses belajar dan mengajar.

Pembelajaran online yang diterapkan pihak sekolah dikatakan juga dengan model pembelajaran asingkron, pengambilan sikap ini sejalan dengan Faridah bahwa asingkron adalah pembelajaran dimana guru dan siswa semuanya terlibat dengan konten proses pembelajaran pada waktu yang berbeda dan dari lokasi yang berbeda. Guru memberi siswa urutan unit yang harus siswa pelajari sesuai jadwal mereka107. Atau disebut juga dengan blanded learning, yaitu pembelajaran dengan pengawasan di dalam kelas (sekolah) dan jauh dari rumah serta pembelajaran yang dilakukan melalui internet dimanapun dan kapanpun mereka berada, pembelajaran tidak hanya dilakukan terbatas dengan ruang dan waktu.108

Ini sejalan juga dengan pendapat Munir dengan istilah e-Learning memiliki pengertian yang sangat luas. Tetapi, secara umum, istilah tersebut difahami sebagai bentuk teknologi informasi yang diterapkan dalam dunia pendidikan serta ditunjukkan sebagai usaha transforrmasi proses belajar mengajar di sekolah kedalam bentuk digital yang dioprasikan melalui internet.109 Ini juga sama dengan yang disampaikan oleh Shen Sadiqin dalam penelitiannya mengistilahkan nama lain selain e-learning dan sejenisnya yaitu dinamakan juga dengan Distance Learning atau Distance Education yaitu

107 Faridah, Inovasi Pembelajaran dan Pengajaran Daring di Era Pandemi Covid-19 (Surabaya: Pustaka Aksara, 2020), 21

108 Firda Ayu Wahyuni, Blanded Learning, Jurnal Universitas Negeri Malang, 2017.

109 Munir, Pendidikan Dunia Maya dalam Ilmu dan Aplikasi Pendidikan (Jakarta: Grasindo, 2017), 503.

konsep pembelajaran jarak jauh yang merupakan satu sistem pendidikan dengan dilaksanakan secara terpisah antara guru dan siswanya110.

Didalam teknologi e-Learning, seluruh proses belajar mengajar tidak harus dilakukan didalam kelas, tetapi dilakukan secara virtual dan diselenggarakan secara live. Di masa vandemi covid-19 saat ini, lembaga- lembaga pendidikan yaitu guru dan para siswanya melakukan proses belajar mengajar dari tempat yang berbeda dalam suatu waktu. Cara ini tentu menimbulkan berbagai dampak perubahan bagi dunia pendidikan. dalam konsep pendidikan pada umumnya guru dan murid mensyaratkan pembelajaran tatap muka di dalam kelas secara langsung, namun pada kondisi pandemi guru dan murid harus bisa beradaptasi dengan lahirnya pembelajaran jarak jauh dimana antara guru dan murid bertatap muka melalui layar handphone ataupun layar komputer.

Seiring dengan dikampanyekannya konsep “merdeka belajar” oleh pemerintah, maka pembelajaran berbasis elektro ini semakin terus mengalami perkembangan dari waktu kewaktu. Begitu merambah kedunia pendidikan dalam sistem pembelajaran yang memanfaatkan internet sebagai sumber dan media belajar kita akui memiliki banyak kemudahan. Namun, perkembangan teknologi untuk pendidikan itu tidak hanya memberi dampak positif bagi semua lembaga pendidikan, melainkan juga berdampak negatif.

110 Shadikin, Shen. Efektivitas Komunikasi Virtual Pembelajaran Daring Dalam Masa Psbb (Studi Kasus Pembelajaran Jarak Jauh Produktif Siswa Smk Negeri 2 Banjarmasin). Jurnal Mutakallimin, Jurnal Komunikasi, 2020.

Mengacu pada pendapatnya Latip Dian Prasojo,111 ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam manajemen e-learning dalam lembaga pendidikan, termasuk dalam lembaga pendidikan.

a. Lembaga pendidikan perlu melakukan analisis kebutuhan terhadap e- learning sehingga dapat diketahui seperti apa kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangannya yang terdapat dalam e-learning, serta bagaimana menghadapinya.

b. Merumuskan strategi yang tepat dalam penggunaan e-learning sehingga masing-masing unsur manajemen dapat berjalan secara efektif dan efisien.

c. Melakukan pengembangan manajemen e-learning dengan metode SOAR (Strength, Opportunity, Action, Result) yang didasarkan pada analisi kekuatan, peluang dan tindakan untuk mendapatkan hasil yang bermutu.

d. Melakukan analisis efektivitas dan efisiensi manajemen e-learning dengan melihat efektivitas dan efisiensi masing-masing unsurnya.

Selain itu, menurut Noe dalam Ali Chaeruddin mengemukakan bahwa ada tiga karekteristik penting dalam e-learning yang perlu difahami oleh setiap lembaga pendidikan pada saat ingin menerapkan pembelajaran berbasis elektro ini.

a. E-learning melibatkan jaringan elektronik yang memungkinkan semua informasi dan pembelajaran dapat disampaikan, dibagi, dan diperbarui dengan cepat. Artinya, pembelajaran berbasis e-learning ini dapat dijalankan secara dinamis dan inovatif sesuai kebutuhan dalam proses pembelajaran.

111 Hambali Muh, Manajemen Pendidikan Islam Kontemporer (Yogyakarta: IRCiSoD, 2020), 316-317.

b. Proses dilakukan dengan perangkat komputer denga teknologi internet atau alat komunikasi lainnya.

c. Pembelajaran e-learning harus fokus pada upaya mempelajari solusi dan dapat benar-benar menghubungkan peserta didik bisa melakukan interaksi dengan berbagai pihak terkait agar dapat mendalami materi yang sedang dipelajari.

Dengan demikian, e-learning tidak hanya dijadikan sebagai media bahan percobaan semata tetapi harus dengan konsep yang memungkinkan setiap lembaga sekolah bisa menjalankan program e-learning dengan epektif dan efisien sehingga para siswa bisa dengan mudah dalam mengikutinya.

Didalam pelaksanaannya, pembelajaran online yang diterapkan pihak sekolah (SLB-A YPTN Mataram) jarang diikuti oleh mereka para siswa tunanetra yang memiliki handphone karena kurannya minat dan sulit dalam memahami materi yang disampaikan melalui aplikasi pembelajaran online tersebut. Dengan alasan inilah pihak sekolah berencana untuk mengembalikan para siswa keasrama untuk diterapkannya pembelajaran tatap muka agar para siswa tidak ketinggalan dalam menerima pembelajaran.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Masa New Normal

Pembelajaran yang dilakukan para peserta didik merupakan bekal terbaik untuk mereka sebagai generasi penerus bangsa sekalipun memiliki keterbatasan pisik karena belajar sebagai jalan untuk memposisikan individu itu berhak mulia dan dihormati karena pengetahuannya. Guru

sebagai pengajar merupakan kunci dari suksesnya capaian para siswa dalam hasil belajar. Oleh karenanya para pendidik harus memiliki kemampuan multi dalam merancang pembelajaran dalam setiap kondisi.

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dalam penerapan masa new normal di sektor pendidikan maupun sektor lain akibat masih mewabahnya pandemi covid-19, maka semua sektor harus siap dengan perubahan yang ada apalagi dalam dunia pendidikan. Sulisttyo mengatakan pandemi covid- 19 yang masih belum berakhir hingga saat ini menjadikan manusia terus melakukan penyesuaian diri dalam kehidupan yang dekenal dengan era new normal112. Sekolah Luar Bias Al-Mahsyar Yayasan Pendidikan Tunanetra Mataram menyikapinya dengan mengembalikan kembali para siswa yang dipulangkan kerumah orang tua untuk kembali tinggal diasrama untuk melanjutkan pendidikan melalui belajar tatap muka agar para siswa tidak ketinggalan dalam mengejar materi pelajaran yang tidak diikuti pada pembelajaran online masa awal pandemi. Ini juga dikatakan Rifa bahwa proses pembelajaran harus terus berlanjut dan berlangsung meskiput ditengah pandemi covid-19 dan di dalam kebijakan new normal oleh pemerintah agar generasi emas tidak ketinggalan pengetahuan dalam belajar dan tetap melakukan pembelajaran demi kemajuan generasi penerus sebagai tunas kemajuan bangsa dimasa yang akan datang.113

112 Sulisworo, Model Lingkungan Pembelajaran Era New Normal, Jurnal Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan, 2020

113 Firyal, Rifa Avifa. Pembelajaran Daring dan Kebijakan New Normal Pemerintah 2020.

Jurnal Universitas Lambung Mangkurat. 2020

Pendidikan sebagai dasar dari kemajuan dari sebuah pembangunan anak bangsa, dalam kondisi covid seperti saat ini, pemerintah menerapkan kebijakan dalam dunia pendidikan untuk belajar daring atau belajar dari rumah saja pada awal masa pandemi agar para peserta didik tidak terpapar virus corona. Masa new normal disebut dengan praktek hidup seperti biasa sebelum pandemi covid-19 namun dengan menerapkan protokol kesehatan bagi semua lapisan masyarakat.

Kembalinya para siswa Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar untuk tinggal di asrama memberikan arah baru pada konsep pembelajaran yang akan diterapkan dan dilaksanakan di sekolah. Konsep pembelajaran yang akan dilaksanakan tentu dengan pertimbangan yang matang oleh pihak sekolah yang dipimpin kepala sekolah agar tidak terjadi permasalaha baru yang akan muncul dikemudian hari. Lembaga sekolah mengambil keputusan konsep pembelajaran yang akan dilaksanakan memasuki masa new normal yaitu dengan belajar tatap muka, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti sesering mungkin mencuci tangan, menjaga jarak, menggunakan masker walaupun penggunaan masker membuat para siswa tunanetra tidak merasa nyaman. Anak-anak berkebutuhan seperti ini salah satu yang rentan terkena penularan covid-19 sehingga konsep yang akan digunakan dengan standar protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Ana Widyastuti mengatakan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus merupakan kelompok yang rentan terpapar covid-19, mereka sangat bergantung terhadap orang tua maupun

pendampingnya untuk membantu memenuhi kebutuhan khususnya, termasuk mendukung mobilitas, gerak atau komunikasi.114

Pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar dengan konsep pembelajaran individual atau belajar perorangan, penerapan pembelajaran individual ini dengan melihat latar belakang para siswa dan kemampua akademik masing-masing dari siswa Al-Mahyar itu sendiri, seperti yang disampaikan Laely Supiyani yaitu anak-anak yang bersekolah di Lembaga Pendidikan Al-Mahsyar memiliki kemampuan akademik yang berbeda-beda sehingga diberlakukan pembelajaran individual. Ana Mardiana dan kawan-kawan mendifinisikan pembelajaran individual adalah kegiatan pembelajaran yang menitikberatkan pada bimbingan dan bantuan masing-masing individu untuk mengejar ketertinggalannya dan mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki.115 Pengambilan keputusan dalam menerapkan metode pembelajaran tatap muka dengan konsep individual untuk menciptakan interaksi antara guru dan siswa sehingga proses belajar dan mengajar menjadi maksimal. Pendapat ini juga sesuai dengan Sri Nuryatin yang menyatakan metode merupakan cara yang dimanfaatkan guru mengimplementasikan rencana pembelajaran yang telah disusun dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pelajaran merupakan satu komponen pembelajaran yang harus digunakan dalam

114Widyastuti Ana, Optimalisasi Pembelajaran jarak Jauh, Daring, Luring, ( Jakarta: Elex Media Computindo, 2020), 154

115 Ana Mardiana dkk, Implementasi Program Pembelajaran Individual Siswi Tunagrahita Kelas Inklusi, Jurnal of Primary Education IAIN Kediri JawaTimur, 2020

kegiatan pembelajaran. Penggunaan metode mengajar harus dapat menciptakan terjadinya interaksi antara peserta didik maupun antar siswa dengan guru sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal.116

Oleh karena pada saat diterapkannya pembelajaran daring sebelum new normal dirasakan belum optimal dan terdapat banyak kendala yang dialami para guru dan siswa sehingga diterapkan pembelajaran individual agar ketercapaian belajar siswa optimal. Ini juga sejalan dengan Ana Rafikayati tentang materi pelajaran selama pelaksanaannya siswa tunanetra kesulitan dalam mengakses bahan ajar teks yang disediakan sehingga kesulitan memahami materi117.

Pembelajaran individual yang dilaksanakan oleh Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar Yayasan Pendidikan Tunanetra Mataram dilaksanakan dengan menekan waktu pembelajarannya yaitu dua jam dalam sehari yang masing-masing murid secara bergantian dalam menerima materi dari guru.

Pembelajaran tatap muka yang dilakukan pada masa new normal ini sebagai bentuk pembelajaran yang tepat bagi mereka para siswa SLB-A YPTN Mataram mengingat bahwa semua peserta didik adalah penyandang tunanetra, ini juga dilakukan sebagai bentuk menjaga kepercayaan diri para siswa melalui kebiasaannya dalam belajar.

116 Sri Nuryatin, Adaptasi Metode Pembelajaran Melalui E-Learning Untuk Menghadapi Era New Normal, Jurnal Program Studi IPS, FKIP Universitas Lambung Mangkurat, 2020.

117 Rafikayati, Ana. Pengembangan Bahan Ajar Audio dalam Pembelajaran Daring untuk Mahasiswa Tunanetra di Universitas PGRI Adi Buana. Jurnal ORTOPEDAGOGIG, 2020.

B. Kendala Yang dihadapi Dalam Penerapan Pembelajaran Yang

Dalam dokumen Lukman Hakim, M.Pd PEMBIMBING II : Dr (Halaman 98-114)