• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lukman Hakim, M.Pd PEMBIMBING II : Dr

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Lukman Hakim, M.Pd PEMBIMBING II : Dr"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

i

Oleh : DELY HUZAINI

190403015

Tesis Ini Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Magister Pendidikan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2021

(2)

ii

(3)

iii

Pembimbing :

PEMBIMBING I : Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd PEMBIMBING II : Dr. Akhmad Asy‘ary, M.Pd

Oleh : DELY HUZAINI

190403015

Tesis Ini Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Magister Pendidikan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2021

(4)

iv

(5)

vi

MOTTO :





















Artinya : “Allah SWT. Akan Mengangkat (Derajat) Orang-Orang Yang Beriman Diantaramu Dan Orang-Orang Yang Berilmu Beberapa Derajat” (Al-Mujadalah: 11)1

1 kementerian Agama RI Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Sinergi Pustaka Indonesia, 2012), 793

(6)

vii

karunianya skripsi ini bisa terselesaikan. Tesis ini penulis persembahkan kepada:

1. Bapak penulis (Abdul Hafiz) dan Inaq penulis (Zakiah) yang senantiasa selalu mendo’akan, memberi semangat, mencurahkan kasih sayang, dan selalu memberi dukungannya.

2. Mertua penulis amaq Hasyim Hamid dan Inaq Saknah yang selalu memberi dukungan

3. Keluarga kecil penulis yang selalu memberikan semangat, istri tercinta Hasmiwati Sutari., A.Md., Keb. anakda terkasih dan tersayang tuan putri Alfiah Alifah dan tuan pangeran Muhammad Uwaimir Gibral dan tuan pangeran kedua Muhammad An Nagieb.

4. Kakak-kakak penulis yang senantiasa memberi dukungan: H. Abdul Hasyim, Quratul Aini, Andri, dan adik penulis Nur Halak

5. Bapak Dr. Iwan Fitriani., M.Pd. selaku Kepala Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Mataram

6. Bapak Dr. H. Lukman Hakim., M.Pd,dan bapak Dr. Akhmad Asy’ari., M.Pd yang telah banyak meluangkan waktunya dan bersabar dalam memberikan bimbingan khusus kepada penulis

7. Para dosen pengajar Khususnya Jurusan MPI-B dari semester awal sampai akhir

8. Teman-teman seperjuangan, mahasiswa Pascasarjana MPI-B yang memberi motivasi

9. Bapak Ahmad Fatoni., S.Adm, selaku Kepala Sekolah SLB-A YPTN Mataram 10. Para guru SLB-A YPTN Mataram yang penulis tidak bisa sebutkan namanya

satu persatu

11. Adik-adik siswa dan siswi SLB-A YPTN Mataram

12. Sahabat penulis ustaz. Sulton, S.Pd yang membantu dalam mengedit tesis penulis

13. Almamaterku

(7)

viii

Alhamdulillahirobbil’alamin Fuji Syukur kehadirat Allah SWT sang pencipta, dengan izin-Nyalah tesis ini dapat terselesaikan dengan judul

Manajemen Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19 di Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar Yayasan Pendidikan Tunanetra Mataram”. Sholawat dan Salam kepada Rasul utusan Allah, Nabi dan Rasul akhir zaman, tidak ada Nabi dan Rasul setelahnya, baginda yang mulia Sayyidina Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan sekalian ummatnya yang beriman.

Penulisan dan penyusunan tesis ini tidak akan selesai tanpa bantuan, bimbingan, motivasi dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis perlu menyampaikan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Mutawalli., M.Ag. Selaku Rektor UIN Mataram

2. Bapak Prof. Dr. H. Suprapto., M.Ag. selaku Direktur Pascasarjana UIN Mataram

3. Bapak Prof. Dr. H. Adi Fadli., M.Pd. selaku wadir Pascasarjana UIN Mataram 4. Bapak Dr. Moh. Iwan Safitri., M.Pd. selaku Kepala Program Studi MPI

Pascasarjana UIN Mataram

5. Bapak Dr. H. Lukman Hakim., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing 1 6. Bapak Dr. Akhmad Asy’ari., M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing 2

7. Pihak-pihak lain yang sudah banyak membantu dalam proses penyusunan tesis ini

(8)

ix

yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan tesis ini.

Penulis mengharapkan ridho dari Allah SWT dan semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak.

Penyusun

(9)
(10)

xi

(11)

xii

Luar Biasa Al-Mahsyar Yayasan Pendidikan Tunanetra Mataram 2021.

Pascasarjana Universitas Islam Negeri Mataram Pembimbing: (1) Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd. (2) Dr. Asyari, M.Pd.

Manajemen pembelajaran masa pandemi covid-19 kunci berlangsungannya sebuah proses pendidikan. Tidak tepatnya konsep manajemen pendidikan yang diterapkan akan memberi dampak tidak baik terhadap keberlangsungan belajar siswa. SLB-A YPTN Mataram sebagai salah satu lembaga pendidikan yang eksis dalam membina semangat belajar anak-anak berkebutuhan, terutama anak-anak tunanetra. Motivasi dan semangat dari SLB-A YPTN Mataram adalah untuk menjadikan siswanya menjadi anak-anak yang cerdas, disiplin dan mempunyai keterampilan hidup mandiri sesuai dengan visi dan misinya.

Penelitian bertujuan untuk mengkaji secara mendalam manajemen pembelajaran di SLB-A YPTN Mataram. fokus pembahasannya; 1) Penerapan pembelajaran dimasa pandemi covid-19, 2) kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penerapan pembelajaran dimasa covid-19, 3) efektivitas pembelajaran yang diterapkan pada masa pandemi covid-19.

Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dengan tehnik observasi, wawancara, dokumentasi, analisis data meliputi reduksi data, verifikasi, dan keabsahan data. Sumber data kepala sekolah, guru dan siswa SLB-A YPTN Mataram.

Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) penerapan pembelajaran di SLB-A YPTN Mataram dengan dua tahap, pertama dengan belajar jarak jauh (online) dan yang kedua dengan tatap muka dengan pembelajaran perorangan. (2) kendala yang dihadapi dalam pembelajaran online yaitu kurangnya penguasaan teknologi para siswa dan tidak adanya handphone karena kemampuan ekonomi. (3) efektivitas pembelajaran yang diterapkan pada SLB-A YPTN Mataram penerapan pembelajaran individual, karena mampu mengembalikan semangat dan minat belajar siswa.

Kata kunci : Manajemen Pembelajaran, Covid-19

(12)

xiii

NIM: 190403015

ABSTRACT

Learning management during the Covid-19 pandemic is the key to an educational process. Improperly the concept of education management applied has negatively impacted the sustainability of student learning. Al- Mahsyar special school, Mataram blind education foundation (SLB-A YPTN), is one of the educational institutions fostering the spirit of learning for children with needs, especially blind children, to create smart, disciplined, and independent students who follow their vision and mission.

This study aims to examine in-depth learning management at the school.

The focus of the discussion; 1) The teaching and learning process during the pandemic, 2) the obstacles encountered in the teaching and learning process, 3) the effectiveness of the instruction amid the pandemic. This descriptive qualitative study gathered data from the principals, teachers, and students through observation, interviews, and documentation. This study employs data reduction, verification, and data validity techniques to analyze the data. The findings unveil: (1) the application of learning at SLB-A YPTN Mataram in two stages, first by distance learning (online) and second by face-to-face with individual learning. (2) The obstacles faced in online learning are the lack of technological mastery and the absence of mobile phones due to economic capabilities. (3) The application of individual learning is considered an effective learning method due to encouraging students' enthusiasm and interest in learning.

Keywords: Learning Management, Covid-19

(13)

xiv

HALAMAN LOGO ...ii

HALAMAN JUDUL ...iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ...v

HALAMAN MOTTO ...vi

HALAMAN PERSEMBAHAN...vii

KATA PENGANTAR ...viii

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ...x

LEMBAR PENGECEKAN PLAGIARISME ...xi

ABSTRAK (INDONESIA DAN INGGRIS) ...xii

DAFTAR ISI ...xiii

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

1. Tujuan Penelitian ... 9

2. Manfaat Penelitian ... 9

D. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 10

E. Kerangka Teori ... 12

(14)

xv

c. Pelaksanaan Pembelajaran ... 26

d. Kendala Pembelajaran dan Solusi di Masa Covid-19 ... 32

1) Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus ... 34

2) Klasifikasi Anak Tunanetra... 35

3) Pendidkan Anak Tunanetra ... 36

F. Metode Penelitian ... 38

1. Pendekatan Penelitian ... 38

2. Kehadiran Peneliti ... 39

3. Lokasi Penelitian ... 41

4. Sumber Data ... 41

5. Prosedur Pengumpulan Data ... 42

a) Observasi ... 42

b) Wawancara ... 43

c) Dokumentasi ... 44

d) Analisa Data ... 46

G. Sistematika Pembahasan ... 50

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ... 51

A. Paparan Data ... 51

1. Visi dan Misi SLB-A YPTN Mataram ... 51

2. Data Guru SLB-A YPTN Mataram ... 52

3. Struktur Organisasi SLB-A YPTN Mataram ... 54

(15)

xvi

1. Penerapan Pembelajaran di SLB-A YPTN Mataram di Masa

Pandemi Covid-19 ... 63

2. Kendala Yang dihadapi Dalam Penerapan Pembelajaran Yang diterapkan di SLB-A YPTN Mataram ... 69

3. Efektivitas Pembelajaran Yang diterapkan SLB-A YPTN Mataram ... 75

BAB III PEMBAHASAN ... 83

A. Penerapan Pembelajaran di SLB-A YPTN Mataram Masa Pandemi Covid-19 ... 83

1) Pelaksanaan Pembelajaran di SLB-A YPTN Mataram ... 84

2) Pelaksanaan Pembelajaran Pada New Normal ... 94

B. Kendala Yang dihadapi Dalam Penerapan Pembelajaran Yang diterapkan di SLB-A YPTN Mataram Masa Pandemi Covid-19 ... 99

C. Efektivitas Pembelajaran Yang Diterapkan di SLB-A YPTN Mataram Masa Pandemi Covid-19 ...105

BAB IV PENUTUP ...112

A. Kesimpulan ...112

B. Saran ...114

DAFTAR PUSTAKA ...116 RIWAYAT HIDUP ...

(16)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kemunculan covid-19 memberi pengaruh terhadap segala hal yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya terhadap budaya masyarakat, ekonomi, agama dan juga tata cara belajar dalam dunia pendidikan. Kedatangan covid- 19 ini akan mempengaruhi bagaimana orang-orang bekerja dan beraktivitas, maka hal ini membutuhkan manajemen yang kuat sebagai perwujudan sebuah langkah keberhasilan dimasa depan.

Manajemen salah satu cabang ilmu yang diperlukan keberlangsungannya oleh semua organisasi, baik negeri maupun swasta. Hal ini berkenaan dengan manajemen sebagai ilmu pengelolaan sebagaimana dalam istilah manajemen dalam bahasa Inggris berasal dari kata kerja to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola, sedangkan dalam bahasa Latin, istilah manajemen berasal dari bahasa manui yang berarti tangan yang memegang kendali kuda agar sang kuda dapat diarahkan mencapai tujuan yang baik.1

Pada praktiknya, manajemen merupakan kegiatan utama pada sebuah organisasi, baik organisasi dalam lembaga pendidikan maupun organisasi lainnya. Keberhasilan sebuah organisasi ditentukan oleh peran para pimpinan maupun stakeholder didalamnya. Dalam konteks pendidikan, manajemen memiliki peran yang sangat penting, manajemen sebagai bagian dari kegiatan

1 Isniati, Fajriansyah Rizky M, Manajemen Strategik Intisari Konsep dan Teori (Yogyakarta: Andi Offset, 2019), 2.

(17)

yang ada dalam sebuah lembaga pendidikan bertujuan untuk memperlancar kegiatan yang ada pada lembaga pendidikan tersebut.

Di dalam Al-Qur’an terdapat begitu banyak ayat yang kaitannya tentang manajemen diantaranya yang terdapat dalam Surat Assajadah ayat 5 sebagai berikut.





































Artinya: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.

Pendidikan merupakan hak setiap warga negara untuk dijamin oleh pemeritah, pemerintah bertanggungjawab kepada setiap warga negara tanpa terkecuali, baik itu anak-anak biasa pada umumnya maupun anak-anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, pendidikan adalah merupakan tanggung jawab negara, akan tetapi harus didukung oleh segenap elemen anak bangsa, saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Menurut Naim bahwa secara institusional pemerintah harus dapat menjamin kebutuhan dasar masyarakat termasuk pendidikan. Karena pendidikan salah satu prasyarat dalam meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Untuk itu, kebutuhan akan pendidikan merupakan suatu hal yang tidak bisa dipungkiri, karena suatu kebutuhan dasar maka itu ditetapkan bahwa pendidikan hak setiap warga negara. Hal ini dijamin dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (1) yaitu tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pembelajaran2.

2 Anwar Hafid dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, (Bandung: Alfabeta 2014), 88

(18)

Pendidikan akan menjadikan tiap individu memiliki ilmu pengetahuan dan dengan ilmu pengetahuan seseorang bisa terangat harkat dan martabatnya tidak hanya dimata orang lain tetapi juga dalam pandangan Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Janjinya didalam ayat suci Al-Qur’an Surat Al- Mujadalah ayat 11 sebagai berikuit:





























Artinya : Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.3

Menuntut ilmu juga sebagai bentuk amal shaleh yang wajib dituntut oleh setiap manusia. Setiap manusia yang tidak ingin dikatagorikan sebagai manusia yang rugi maka harus mengerjakan amal kebaikan seperti yang terdapat dalam surah Al-‘Asr ayat 1 – 3 sebagai berikut:



































Artinya, “Demi masa, sesungguhnya manusia itu mendapat kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan saling menasehati dalam kebaikan dan nasehat menasehati dalam kebaikan”4.

Didalam hadits atau sabda Nabi juga dijanjikan oleh Allah SWT kemudahan jalan menuju syurga bagi siapa saja yang ringan langkahnya dalam menuntut ilmu.

3 Kementerian Agama RI Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urussan Agama Islam, Al-Qur’an dan erjemahnya, (Jakarta: Sinergi Pustaka Indonesia, 2012), 793.

4Kementerian Agama RI Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam, Al-Qur’an dan terjemahnya, (Jakarta: PT. Sinergi Pustaka Indonesia 2012), 10

(19)

ره يبا نعو رﻳ

نا ,هنع الله ىضر ة رط كلس نمو :ل اق ملسو هىلع الله لوس

ر

ﻴ اق

ﻳ رط هب هل الله لهس,املع هﻴف سمتل ﻴ

)ملسمهاور( ةنجلا ىلا اق

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, Rasuslullah SAW bersabda “Siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Alllah akan memudahkan jalan menuju syurga untuknya”.5 (HR.Muslim)

Dalam hadits yang lain juga disebutkan bawa setiap muslim baik laki- laki maupun perempuan wajib berpendidikan.

نع سنا نﺒ كلام :لاق لاق لوسر الله لﺼ الله هﻴلع ﻡلسو ﺐلﻂ ﻡلﻌلا رف ةضﻴ ىلع لﻛ ﻡلسم

Artinya,: ”Dari Annas bin Malik ra, Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

Menuntut Ilmu Wajib Bagi Setiap Muslim” (HR. Abu Dawud)6 Dengan ilmu yang dimiliki terutama pendidikan ilmu agama akan menghasilkan hubungan orang tua dengan sang anak sampai keakhirat.

راج ةق دص: ث لاث نم لاا هلمع عطقنا ﻡدا نبا تام اذا ةﻴ

ملعوا ﻴ حل اص دلوا هب عفتن

ﻴ هل وعد )هجام نبا هجرخ ا(

Artiny:,“Apabila Manusia meninggalkan Dunia maka terputuslah amalannya kecuali tiga hal, 1. Shadaqah Jariyah, 2. Ilmu yang bermanfa’aat, atau 3. Anak shaleh yang mendoakannya”.7

Setiap negara atau bangsa di dunia ini pasti memiliki cita-cita yang dituangkan dalam bentuk falsafah dan dasar negara. Cita-cita luhur tersebut akan sukses jika ditopang oleh sistem penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan yang baik sebagai instrument bagi perwujudan dari cita-cita nasional8.

5 Faisal bin Abdul Aziz, Riyadushalihin dan Penjelasannya, (Jakarta: Ummul Qura, 2014), 804.

6Rika Kumala Sari, Kewajiban Belajar dalam Tinjauan Rasulullah saw, JurnalPendidikan Agama Islam FakultasIlmu Tarbiah dan Keguruan UIN SU Medan, 2017.

7Adi Fadli, Pemikiran Pendidikan Islam TGH. L. M . Turmuzi Badaruddin, (Narmada Lombok Barat: Pustaka Lombok, 2019), 70.

8 Anwar Jafar dan Pendais Haq, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2014), 80.

(20)

Di Indonesia, pendidikan bagi anak berkebutuhan, khusus telah diamanatkan dalam undang-undang Nomor 20 Th 2003 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Khusus bagi peserta didik. Menurut Pasal 127 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, pendidkan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang mempunyai tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosi, mental, sosial dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istiewa.9

Selanjutnya, Pasal 129 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 menyebutkan pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan berfugsi memberikan pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau sosial (ayat 1). Selain itu, pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal sesuai kemampuannya (ayat 2). Peserta didik yang berkelainan terdiri atas peserta didik yang tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, berkesulitan belajar, lamban belajar, autis, memiliki gangguan motorik, menjadi korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif lainnya.

Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017 mencatat jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia mencapai 1,6 juta orang. Sedangkan siswa berkebutuhan khusus tercatat 993.000 orang10. Banyaknya jumlah anak

9Wijaya David, Manajemen Pendidikan Inklusif Sekolah Dasar ( Jakarta: Prenadamedia Group, 2019), 7.

10 Widyastuti Ana, Optimalisasi Pembelajaran jarak Jauh Daring, Luring (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2021), 154.

(21)

berkebutuhan khusus yang terdampak dibidang pendidikan membutuhkan inovasi alternatif belajar sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak karena anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki karakter unik yang berbeda-beda.

Pentik untuk memberikan dukungan terhadap guru, anak berkebutuhan khusus, dan orang tua sebagai pelaku utama dalam belajar daring.

Di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat atau tepatnya di Kelurahan Selagalas telah berdiri sekolah bagi anak berkebutuhan khusus penyadang tunanetra yaitu SLB-A YPTN Mataram atau Sekolah Luar Biasa Almahsyar, Yayassan Pendidikan Tunanetra Mataram, yang didirikan oleh bapak Al Mahsyar, beliau adalah penyandang tunanetra. Didirikan pada tahun 197911, dan sampai saat ini sekolah tersebut masih berdiri dan terdapat 34 peserta didik dari tingkat sekolah dasar dan SLTP.

Pada umumya, kita sering mendengar bahwa pengertian tunanetra adalah tidak dapat melihat. Dalam bidang pendidikan luar biasa, anak yang mengalami gangguan penglihatan disebut anak tunanetra. Yang buta, mencakup juga mereka yang mampu melihat, tetapi sangat terbatas dan kurang dapat memanfaatkan untuk kepentingan hidup sehari-hari terutama dalam hal belajar. Untuk bisa melihat tunanetra pada anak, kita akan mampu melihatnya dari sudut pandang medis maupun pendidikan. Secara medis, seseorang dikatakan tunanetra apabila memiliki visus 20/200 atau memiliki lantang pandangan kurang dari 20 derajat. Sementara itu, jika dilihat dari sudut pandang pendidikan, seorang anak yang dikatakan tunanetra apabila media

11Di Kutip Dari Buku Profil SLB. A YPTN Mataram 2015/2016

(22)

yang digunakan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran adalah indra peraba (tunanetra total).12

Terbitnya surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang penyelenggaraan belajar dari rumah masa pandemi covid 1913 membuat masing-masing lembaga sekolah swasta maupun negeri merancang strategi dalam pelaksanaa belajar online bagi para siswa, tidak terkecuali SLB-A YPTN Mataram.

SLB-A YPTNMataram sebagai lembaga pendidikan swasta sampai dengan saat ini masih menjalankan aktifitas pendidikan sebagaimana biasanya, namun apabila dilihat dari kelengkapan sarana dan prasarana yang ada, di lembaga tersebut belum cukup memadai14.

Dari hasil pengamatan penulis atau peneliti ketika berkunjung ke SLB A YPTN Mataram, ditemukan bahwa pembelajaran dilaksanakan seperti biasa namun menerapkan protokol kesehatan. Adapun bagi siswa yang belum masuk keasrama maka pola pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi, aplikasi tersebut dinamakan aplikasi talk yaitu pesan tulisan yang dikirimkan oleh para guru diterima sebagai pesan suara oleh siswa tersebut15.

Bimbingan bagi anak tunanetra pada dasarnya memiliki langkah atau cara untuk sampai pada hasil yang diharapkan. Langkah-langkah yang akan

12Atmaja Jati Rinarki, Pendidikan Dan Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus (Bandung: PT.

Remaja Rosddakarya, 2017) hal. 21-22.

13Www. Kemendikbud.go.id. Diakses Pada Hari Kamis Tanggal 2 Juli 2020.

14Wawancara Dengan Kepala Sekolah SLB-A YPTN Mataram, Pada Hari Senin 06 Januari 2021, Pukul 10:00 Wita

15Observasi dan wawancara dengan guru kelas 5 Yudia Rukmana, S.Pd Pada hari Selasa, 29 September 2020, pukul: 10:00 Wita di SLB A YPTN Mataram.

(23)

dicapai dapat berupa strategi-strategi. Strategi merupakan sebuah cara dalam mencapai hasil dari apa yang akan dituju. Secara umum strategi merupakan proses penentuan rencana para pemimpin yang berfokus pada jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar cara tersebut dapat dicapai.16

Pembelajaran online atau daring adalah sebuah respon yang tepat sebagai solusi dari tidak dapat dilakukannya proses pembelajaran secara konvensional, hanya memang kondisi saat ini kita rasakan kurangnya kesiapan semua pihak, mulai dari pemerintah, sekolah, guru, hingga siswa itu sendiri, terlebih pada Lembaga Pendidikan Tuanetra Al-Mahsyar maupun siswanya karena siswa sebagian besar dari keluarga kurang mampu sehingga ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang dalam proses pembelajaran online seperti keterbatasan smartphone serta pemakaian kuota internet yang tidak sedikit. Menyikapi hal ini maka perlu ada strategi yang harus disiapkan oleh para pemangku kebijakan agar proses pembelajaran tetap berjalan dengan efektif dan semangat belajar para siswa tetap terpelihara.

Untuk dapat diketahui lebih mendalam tentang manajemen belajar pada masa pandemi covid-19 di SLB-A YPTN Mataram, maka perlu dilakukan penelitian mendalam terkait dengan “MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SEKOLAH

LUAR BIASA AL-MAHSYAR YAYASAN PENDIDIKAN

TUNANETRA MATARAM”

16Atmaja Jati Rinarki, Pendidikan Dan Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus (Bandung: PT.

Remaja Rosddakarya, 2017) hal. 52.

(24)

B. Rumusan Masalah

Merujuk pada fokus masalah dari latar belakang yang telah diurikan diatas maka dapat ditarik rumusan permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimanakah manajemen penerapan pembelajaran ditengah vandemi covid 19 di SLB A YPTN Mataram?

b. Apakah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut?

c. Bagaimanakah efektivitas pelaksanaan pembelajaran yang sudah diterapkan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui serta menganalisis penerapan pembelajaran bagi siswa dan siswinya ditengan vendemi covid 19 di SLB-A YPTN Mataram

2) Untuk mengetahui serta menganalisis kendala dalam pelaksanaan pembelajaran pada masa covid-19 dan solusinya di SLB-A YPTN Mataram.

3) Untuk mengetahui dan menganalisis keefektifan dari dilaksanakannya strategi pembelajaran pada masa covid-19 di SLB-A YPTN Mataram.

2. Manfaat Peneltian a. Manfaat Teoritis

1) Hasil penelitian dapat berguna untuk ilmu pengetahuan, terutama untuk ilmu Manajemen Pendidikan Islam.

(25)

2) Untuk mengetahui manajerial kepala sekolah dan guru dalam menerapkan pembelajaran pada masa pandemi covid-19

3) Dapat menjadi rujukan bagi peneliti lain, untuk dapat mengembangkan penelitian yang penulis buat.

b. Manfaat Praktis

1) Hasil dari penelitian ini dapat memberi pengalaman berharga bagi penulis

2) Dapat memberi ruang ide untuk para guru khususnya guru-guru pada sekolah tunanetra.

3) Hasil dari penelitian ini dapat memberi ruang informasi untuk mengembangkan mutu dan kualitas sekolah.

D. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Data-data yang digunakan dalam penyusunan proposal ini dapat memberi jawaban yang tepat untuk seluruh masalah yang dirumuskan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadinya plagiasi dan duplikasi atau penyalahgunaan dalam penelitian ilmiah lainnya dan tidak terjadi pengulangan penelitian dengan judul yang sama.

Berdasarkan telaah pustaka yang peneliti lakukan, maka ada beberapa penelitian serupa dengan pembahasan yang mirip diantaranya:

1. Ely Satiyasih Rosali,“Aktifitas Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Siliwangi

(26)

Tasikmalaya.”17 Penelitian ini mengguakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan studi literatur. Penelitian dilkukan di Universitas Siliwangi jurusan Biologi.

2. Ali Sadikin,Afreni Hamidah “Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid 19”18 Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, data-data dikumpulkan dengan wawancara melalui aplikasi zoom,analisis data menggunakan teknik analisis innteraktif Miles dan Huberman.

Penellitian dilakukan di FKIP Uuniversitas Jambi pada mahasiswa Program Setudi Biologi. Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa mahasiswa telah memiliki fasilitas yang dibutuhkan dalam menunjang pembelajaran online, karenanya mahasiswa memiliki motivasi dan dorongan untuk lebih aktif dalam mengikuti perkuliahan maupun belajar sendiri.

3. Nurul Lailatul Khusniyah dan Lukman Hakim “Efektifitas Pembelajaran Berbasis Daring: Sebuah Bukti Pada Pembelajaran Bahasa Ingggris”

jenis peenelitian menggunakan penelitian kuantitatif, sumber data para mahasiswa semester III sebanyak 68 orang yang tersebar pada 2 kelas program studi Bahasa Inggris UIN Mataram19.

4. Wahyu Aji dan Fatma Dewi “Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar” penellitian menggunakan

17Ely Satiyasih Rosali, Aktifitas Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 di Jirusan Pendidikan Geografi Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Geografi Science Education Explored Journal Universitas Siliwangi Tasikmalaya, 2020

18Ali sadikin, Afreni Hamidah, Pembeljaran Daring di Tengah Wabah Covid 19, Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi Pendidikan Biologi, 2020.

19Nurul Latifatul dan Lukman Hakim, Efektifitas Pembelajaran Berbasis Daring: Sebuah Bukti Pada Pembelajaran Bahasa Inggris, Jurnal Pemikiran dan Pendidikan UIN Mataram, 2019.

(27)

penelitian kepustakaan, data yang digunakan dengan teknik dokumetasi dengan mengumpulkan data melalui buku, majalah, artikel-artikel dan berita yang membahas tentang covid-19.20

No Judul Penelitian Persamaaan Perbedaan 1 Aktifitas

Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid 19

Penelitian

dilakukan pada masa pandemi covid 19 dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Pada penelitian yang saya lakukan terfokus pada manajemen pembelajaran pada masa pandemi di Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar Mataram NTB.

Adapun dalam penelitian terdahulu terfous pada dampak pemebelajaran daring pada mahasiswa jurusan geografi di Universitas Siliwangi Tasikmalaya.

2 Pembelajarang Daring di Tengah Wabah Covid 19

Sama-sama dalam menggnakan pendekatan

kualitatif dan penelitian pada masa pandemi covid 19

Pengumpulan data yang peneliti lakukang langsung turun kelapangan untuk wawancara maupun pendokumentasian.

Sedangkan dalam penelitian terdahulu pengumpulan data dilakukan secara online melalui whatsapp dan aplikasi zoom.

3 Efektifitas Pembelajaran Berbasis Daring

Sama-sama dalam membahas

tentang manajemen pembelajaran

Fokus penelitian, waktu dan tempatnya berbeda serta pelaksanaan dalam penelitian nya tidak dilakukan pada masa pandemi. Adapun dalam penelitian yang saya lakukan pada masa pendemi covid 19 4 Dampak Covid-

19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar

Penelitiannya tentang pembelajaran dimasa pandemic covid-19

Penelitian yang dilakukan dalam penelitian terdahulu ini menggunakan penelitian kepustakaan adapun dalam penelitian yang saya lakukan adalah penelitian lapangan

E. Kerangka Teori

Aktivitas manajemen mencakup spektrum yang sangat luas, dimulai dari bagaimana menentukan arah organisasi di masa depan, menciptakan kegiatan-kegiatan organisasi, mendorong terbinanya kerjasama antara sesama anggota, sampai kepada mengawasi kegiatan dalam mencapai tujuan.

Manajemen pendidikan tidak sama dengan manajemen bisnis yang mengejar keuntungan uang, tetapi bisa meniru manajemen bisnis dalam gerak

20 Wahyu Aji,Fatma Dewi, Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar, Jurnal Ilmu Pendidikkan Universitas Pahlawan Semarang Jawa Tengah. 2020.

(28)

dan dinamika untuk mempertahankan kehidupan dan kemajuan pendidikan.

manajemen pendidikan juga tidak sama dengan manajemen pemerintahan manusia dewasa relatif sudah memahami budaya yang patut ditaati, sementara itu manajemen pendidikan menangani peserta didik yang sedang berkembang pada individu-individu yang serba unik. Untuk itu, diperlukan banyak strategi, pendekatan, dan metode yang sesuai serta dibutuhkan pula sejumlah konsep agar perkembangan setiap peserta didik terealisasi secara lancar dan optimal.21

Di dalam proses manajemen pendidikan terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer atau pimpinan, karena fungsi-fungsi tersebut sangat berguna bagi pimpinan di dalam menentukan berhasil atau tidaknya sebuah lembaga22.

a. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:23 1) Perencanaan

Yaitu persiapan yang teratur dari setiap usaha untuk mewujudkan tujuan bersama sehingga tercapai cita cita yang dirumuskan sebelumnya pada bagian khusus nanti akan diuraikan bahwa manajemen yang tidak memliki perencanaan yang matang akan lebih besar kemungkinan untuk menghadapi kendala.

21 Rusdiana, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 17-18.

22 Ramayulis, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulya, 2014) , 53.

23 Syafiie Inu Kencana, Ilmu Manajemen, (Bandung: Pustaka Reka Cipta 2019), 54-56.

(29)

2) Pengorganisasian

Yaitu bentuk kerangka wadah perserikatan atau perkumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan bersama.

3) Pengawasan

Yaitu usaha memperhatikan dengan sungguh sunguh apa yang sudah diciptakan dijaga dan dicegah agar jangan sampai terganggu sehingga berbagai kesalahan dan kekeiruan jangan samppai terjadi.

4) Pembiayaan

Pengeluaran dana agar segala keperluan seperti barang, jasa dan tenaga dapat dibayar tapi dengan seefisien dan seefektif mungkin.

5) Pengkoordinasian

kemampuan mengatur pihak lain sehingga terciptanta keharmonisan kerja.

6) Pelayanan

Yaitu apa saja yang dibrikan seeorang atau organisasi kepada pihak lain sesuai dengan apa yang diinginkan pihak lain.

7) Kepemimpinan

kemampuan mempengaruhi pihak lain agar bersedia mengerjakan tujuan bersama.

8) Kebijakan

Yaitu apapun yang sudah ditetapkan apakah melaksanakan sesuatu itu atau tidak melaksanakan sama sekali karena tidak dietuji.

(30)

9) Motivasi

Yaitu kemampuan dalam mendorong diri sesorang terhadap pihak lain sehingga orang yang bersangkutan terangsang untuk mengerjakan.

Peneliti dapat menggambarkan fungsi manajemen yang diterangkan dapat digambarkan sebagai berikut.

Adapun fungsi manajemen dalam perspektif Islam dapat dibagi menjadi beberapa bagian seperti terdapat dibawah ini24:

1. Fungsi Perencanaan dalam Perspektif islam

Dilihat secara sederhana, perencanaan merupakan suatu kegiatan atau aktivitas pengambilan keputusan mengenai sasaran apa yang akan dicapai, tindakan apa yang akan diambil, dan siapa yang akan melaksanakan tugas tersebut. Namun, ia cenderung digunakan sebagai suatu proses untuk menggambarkan masa depan yang diinginkan atau

24 Yuliharti, Umiarso, Manajemen Profetik Konstruksi Teoretis dalam Manajemen Pendidikan Islam (Jakarta: AMZAH, 2019), 46-

Fungsi manajemen

1.

Perenca

naan 2.

Pengor ganisasi an

3.

Penga wasan

4.

Pembiay aan 5.

Pengko ordinasi an 6.

Pelayan an 7.

Kepemi mpinan 8.

Kebijak an

9.

Motiv asi

(31)

yang dapat diterima bersama dan dengan jalan yang terbaik untuk mencapainya.

Direncanakan perencanaan menjadi pegangan untuk dilaksanakan pada kerangka rill, melalui hal ini bisa dipersatukan kesamaan pandangan, sikap dan tindakan dalam pelaksanaan setiap kegiatan.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan, perencanaan dalam konteks ini merupakan kegiatan yang tersusun secara sistematis dalam merancang sumber daya organisasi, meliputi mengenai apa yang akan dicapai, merumuskan metode dan tata cara untuk merealisasikannya dengan seoptimal mungkin, serta kegiatan yang perlu dilakukan dan memilih pelaksanaan kegiatan yang tepat bagi usaha mencapai tujuan.

Dasar dari fungsi menajemen sesuai dengan nilai normatif yang dimunculkan dalam Alquran, salah satunya ada dalam surah Al-Hasyr ayat 18 yang menyatakan bahwa:

َ ه للّٰا َّ

ن ِاۗ َ ه للّٰا او ُ

قَّتا َو ٍۚ د َغِل ْتَم َّدَق اَّم ٌسْفَن ْر ُظْنَتْلَو َ هللّٰا اوُقَّتا اوُنَمٰا َنْي ِذ َّ

لا اَهُّي َ آٰي

َ ن ْو ُ

ل َم ْعَت اَمِبۢ ٌرْيِب َخ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap dari memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(QS. Al-Hasyr. 18).

Dalam ayat ini dapat diambil sisi edukasi manajerial bahwa perlu untuk memperhatikan tata prilaku hari ini untuk hari esok. Fase ini jika ditarik ke tata kelola keorganisasian merupakan bentuk fase perencanaan yang dirancang untuk membangun hari esok yang gemilang.

(32)

2. Fungsi Pengorganisasian dalam Perspektif Islam

Pengorganisasian merupakan upaya kongkrit dan rasional dalam bentuk mengatur dan menghubungkan pekerjaan untuk dilakukan sehingga ia dapat diwujudkan secara efektif melalui civitas akademika. Artinya fungsi ini betujuan membagi kegiatan kependidikan (Islam) yang bersifat makro menjadi kegiatan-kegiatan kecil dengan landasan asas fungsionalistik.

Fungsi pengorganisasian ini terdapat dalam surah As-shaff ayat 4 yang menyatakan:

ٌص ْو ُص ْر َّم نا َيٌ نُب ْم ُهْ نََّ اَ

ك اًّ

ف َص ٖهِلْيِب َس ْيِف ن ْوَ ُ لِتاَ

قُي َنْي ِذَّ

لا ُّب ِح ُ ي َ ه

للّٰا َّ

ن ِا Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan- Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suaatu bangunan yang tersusun kokoh.

Prof. Quraisyihab menafsirkan tentang ayat ini bahwa kata Shaffan (barisan) dimaknai sekelompok dari sekian banyak anggotanya yang sejenis dan kompak serta berada dalam satu wadah yang kukuh lagi teratur. Dan kedua, kata marshus (berdempet dan tersusun) yang rapi.

3. Fungsi Pengaktualisasian dalam Perspektif Islam

Fungsi pengaktualisasian manajemen pendidikan (Islam) merupakan upaya menggerakkan seluruh rencana program melalui sumber daya yang ada.

Kata kunci fungsi ini adalah menggerakkan. Ia mempunyai korelasi kuat dengan aspek kepemimpinan. Disini terdapat interaksi manusia yang terbingkai dalam relasi pemimpin dan bawahan. Aspek kepemimpinan inilah yang mengikat sivitas akademika agar bersedia bekerja dan menyambungkan seluruh potensinya untuk mewujudkan tujuan pendidikan (Islam). Kegiatan dalam fungsi pengaktualisasian menentukan arah

(33)

pencapaian perwujudan tujuan pendidikan (Islam). Apalagi proses perencanaan mengarah pada pengembangan kelembagaan pendidikan Islam yang merujuk pada visi dan misi, fungsi ini menentukan pelembagaan program-program pendidikan didalam perencanaan.

4. Fungsi Pengawasan Dalam Perspektif Islam

Fungsi pengawasan ini seringkali dikatakan sebagai pengendalian yang didalamnya berupa penilaian atau bahkan mengoreksi aktualisasi program yang tengah dilakukan. Aktualisasi program yang dilakukan akan bisa ditekan tingkat kesalahanya dan juga mampu direalisasikan sesuai dengan perencanaan awal. Menariknya apabila fungsi ini terdapat atau terintegrasi dengan nilai-nilai religius-spiritual akan memunculkan sikap ihsan. Sikap ini akan menuntun sivitas akademika untuk senantiasa berada dalam kesadaran ketuhanan. Pesan inilah yang sejatinya tersirat dalam Surah Al- Mujadalah ayat 7 bahwa:

ٰو ٰم َّسلا ىِف ا َم ُمَ ل ْعَي َ ه

للّٰا نََّ ا َرَت ْمَ

لَ ْم ُه ُعِبا َر َوُه اَّلِا ةَثٰلَث ىٰوْج َّن ْنِم ُنْوُكَي اَم ۗ ِض ْرَاْلا ىِف اَمَو ِت ا

ُث ٍۚاْوُناَ ك ا َم َنْيَ

ا ْم ُه َع َم َو ُه اَّ

ل ِا َرَ ثْ

كَ

ا ٓال َو َكِل ٰذ ْن ِم ىٰنْدَا ٓاَلَو ْمُه ُسِدا َس َو ُه اَّلِا ة َسْمَخ اَلَوَ ْم ُه ُُِئبَ

نُي َّم

ِقْ

لا َم ْوَي ا ْوُ ل ِمَع اَمِب ٌمْيِلَع ء ْي َ

ش ِئ لُ

كِب َ ه للّٰا َّ

ن ِا ِۗة َمٰي

Artinya: Tidaklah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah keenamnya.

Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan.

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu (QS. Al- Mujadalah ayat: 7)

(34)

Pembelajaran dipandang sebagai upaya mempengaruhi siswa agar belajar, atau secara singkat dapat dikatakan bahwa pembelajaran sebagai upaya para guru untuk membelajarkan para siswa, karena epek yang ditimbulkan dari sebuah pembelajaran adalah siswa akan belajar sesuatu yang mereka tidak akan pelajari tanpa adanya tindakan dari pembelajaran itu sendiri.

Inti dari proses pendidikan adalah pembelajaran. Ini adalah aktifitas rutin yang dilaukan oleh seorang guru sehari-hari di dalam kelas maupun di berbagai tempat yang dijadikan lingkungaan belajar. Sebaiknya, agar program pembelajaran yang dilakukan oleh guru terarah, seorang guru harus mengetahui kurikulum yang dieluarkan pemerintah. Isi dari kurikulum itulah sebagai bahan bagi seorang guru untuk menyusun silabus dan rencana pembelajaran (RPP).

Perencanaan pembelajaran sangat perlu dilakukan oleh para guru sesuai tujuannya, yaitu agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Pebahasan tentang pentingnya pembelajaran dapat dilihat dari bentuk skem berikut ini25.

25 Hamdayama Jumanta, Metodologi Pembeljaran (Jakarta: Bumi Aksara 2017), 19.

(35)

Keberhasilan suatu organisasi ataupun lembaga ditentukan oleh kemampuan seorang pemimpin organisasi atau lembaga itu menetapkan strategi yang tepat dalam menjalankan organisasinya, dan memanfaatkan lingkungan dengan memilih pengorganisasian sumber daya internal yang tepat.

Manajmen strategi merupakan proses penetapan misi, visi dan tujuan organisasi atau lembaga, serta pengembangan kebijakan dan program pelaksanaan untuk mencapainya. Oleh karena itu, untuk menjalankan manajemen strategi, suatu organisasi perlu mengetahui di mana posisi organisasi atau lembaga itu sekarang berada, kemana tujuanya serta bagaiman upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.26

26 Assauri Sofjan, Strategic Management Sustainable Competitive Advanteges (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada) , 9-10

PerencanaanPembelaja ran

Objective Material Method Media Evaluation

PetunjukArah

Pedoman kerja

Pengukur evektivitas

Penghematan Penyusun data

Silabusdan RPP Silabusdan

RPP

Proyek, eksperimen, tugas, diskusi, sosio drama, demonstrasi, problem solving, karyawisata, tanyajawab, latihan, ceramaha.

(36)

Manajemen strategi juga memiliki pengertian sebagai proses perencanaan, implementasi, serta pengendalian satu strategi organisasi, dan juga menentukan misi dan tujuan organisasi tersebut yang berkaitan dengan lingkungan eksternalnya.

Adapun pendapat dari Wheelen dan Hunger mengemukkan bahwa manajemen strategi adalah rangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka penjang, yang mana manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan, evaluasi dan pengendalian.

Pakar lain menyebutkan, bahwa manajmen strtegik adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh mnajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organnisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.

Manajemen strategik menekankan dan mengutamakan pengamatan dan evaluasi mengenai peluang (opporunities) dan ancaman (strength) dan kelemahan (weakness) dalam lingkungan internal lembaga atau perusahaan.

Sementara itu, manajemen strategik meliputi empat elemen dasar, yaitu pengamatan lingkungan, perumusan strategik, implementasi dan evaluasi serta pengendalian.27

Walaupun terdapat begitu banyak pendapat tentang definisi manajemen strategi, namun peneliti menyimpulkan manajemen strategi sebagai kumpulan keputusan yang dirancang bersama dan diimplementasikan

27Isniati dan Fajriansyah Rizki. M, Manajemen Strategi (Yogyakarta: Andi Offest, 2019), 4.

(37)

oleh semua pihak yang terkait didalamnya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkkan.

Penerapan strategi harus berdasarkan perumusan dan rencana yang matang agar efektivitas dari rencana yang dirumuskan mencapai tujuan yang sudah ditetapkan bersama. Efektiv berarti melakukan sesuatu yang sesuai dengan apa yang diharapakn bersama. Efektivitas merupakan suatu ukuran yang dilakukan organisasi dalam pencapaian tujuannya. Dikatakan efektiv apabila terpenuhi target yang ingin dicapai baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.28

Efektivitas sebuah program kerja didukung oleh kesiapan pimpinan dan jajarannya, karena tidak ada model gaya manajemen yang efektiv pada semua situasi. Satu gaya manajemen tertentu mungkin efektiv hanya waktu- waktu tertentu saja.

b. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran sebagai bentuk pemilihan kegiatan, menetapkan dan menetapkan cara-cara untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan sebuah cara atau metode didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada pada sebuah lembaga pendidikan. pembelajaran yang direncanakan benar-benar dapat memenuhi harapan dan tujuan dari pembelajaran itu sendiri.

28 Bangun Wilson, Intisari Manajemen (Bandung: PT. Refika Aditama, 2011), 5

(38)

Adapun komponen-komponen perencanaan pembelajaran menurut Syaiful Bahri terdiri atas hal-hal sebagai berikut29.

1. Tujuan

Tujuan yang dimaksud adalah suatu cita-cita yang dingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Tujuan dalam pembelajaran merupakan komponen yang dapat memengaruhi komponen pengajaran lainnya, seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan alat evaluasi.

2. Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar dan mengajar. Oleh karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.

3. Metode

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Alat (Media)

Alat sebagai sesuatu yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Misalkan komputer, bagan dan lain sebagainya.

29 Syaiful Bahri dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta 2014), 41.

(39)

5. Evaluasi

Evaluasi yakni kegiatan pengumpulan data seluas-luasnya sedalam- dalamnya guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.

Perlunya perencanaan pembelajaran dimaksudkan agar dapat dicapainya perbaikan pembelajaran dan mudahnya siswa untuk belajar, seperti yang dikemukakan oleh Cunningham bahwa perencanaan ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian.30 Perencanaan disini tentunya memerlukan strategi agar apa yang direncanakan dalam merancang sebuah pembelajaran di masa vandemi bisa berjalan dengan baik dan optimal. Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran sebagai perencanaan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Terdapat berbagai macam pendapat tentang strategi pembelajaran yang dikemukakan oleh pada ahli, diantaranya sebagai berikut31.

1. Konza secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat

30 Amiruddin, Perencanaan Pembelajaran, (Yogyakarta: Dua Satria Offset, 2016), 1.

31Hamzah, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan efektif, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2018), 1-2.

(40)

memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pemberian tertentu.

2. Gerlach dan Ely berpendapat bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu agar supya peserta didik memdapatkan pengalaman tertentu dalam proses pembelajaran yang diterapkan.

3. Dicky dan Carey strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang diggunakan oleh guru dalam rangka memmbantu pesert didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

4. Groppper mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipaparkan.

Dalam menentukan strategi apa yang digunakan dalam sebuah proses pembelajaran tersebut harus berorientasi pada tujuan yang akan dicapai. Selain itu, juga harus disesuaikan dengan jenis materi, karakteristik peserta didik serta situasi dan kondisi dimana proses pembelajaran tersebut berlangsung.Strategi pembelajaran juga hendaknya dilandasi prinsip efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuan pembelajaran dan tingkat keterlibatan dan keikutsertaan peserta didik.

(41)

Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat diarahkan agar peserta didik dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran secara optimal.

Pemilihan strategi tersebut hendaknya ditentukan berdasarkan keriteria berikut:

1) Orientasi strategi pada tugas pembelajaran 2) Berkaitan dengan isi materi pembelajaran

3) Metode dan teknik yang digunakan difokuskan pada tujuan yang ingin dicapai, dan

4) Media pembelajaran yang digunakan dapat merangsang indra peserta didik secara stimulan32.

Kriteria yang dipilih dalam menerapkan pembelajaran memang tidak terbatas pada empat poin yang tersebut diatas akan tetapi didalam menerapkan poin yang lain, keriteria yang sudah disebutkan sebaiknya jangan dihilangkan oleh setiap lembaga pendidikan karena acuan tersebut sebagai dasar dalam mengelola strategi pembelajaran yang epektif dan efisien.

c. Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien, kepala sekolah dan guru perlu mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang akan ditetapkan dan dilaksanakan di lembaga sekolahnya. Pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan. Pelaksanaan dalam sebuah pembelajaran merupakan fungsi manajemen yang terpenting dan paling dominan.

32Hamzah, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan efektif, (Jakarta, PT. Bumi Aksara) hal. 9.

(42)

Dalam pelaksanaan, tidak dapat dilepaskan dari fungsi manajer sebagai pimpinan, maka diperlukan sebuah kepemimpinan. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan kelompok dalam upaya menyusun dan mencapai tujuan33

Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi diantara pimpinan dan pengikut atau bawahan yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersama.

Kepemimpinan melibatkan hubungan pengaruh yang mendalam, yang terjadi diantara orang-orang yang menginginkan perubahan-perubahan signifikan, dan perubahan tersebut mencerrminkan tujuan yang dimiliki bersama oleh pimpinan dan bawahannya.34

Dalam satuan pendidikan, pimpinan dalam satuan pendidikan tersebut adalah kepala sekolah. Kepala sekolah dalam hal ini menduduki dua jabatan penting untuk bisa menjamin keberlangsungan proses pendidikan sebagaimana yang telah digariskan oleh perundang- undangan. Pertama, kepala sekolah adalah pengelola pendidikan di sekolah secara keseluruhan. Kedua, kepala sekolah sebagai pimpinan formal pendidikan di sekolahnya.35

Sebagai pengelola pendidikan, berarti kepala sekolah bertanggungjawab terhadap keberhsilan penyelenggaraan kegiatan pendidikan dengan cara melaksanakan administrasi sekolah dengan

33 Yeti Heryati dan Mumuh Muksin, Manajemen Sumber Daya Pendidikan (Bandung, CV.

Pustaka Setia 2014),12

34 Safaria Triantoro, Kepemimpinan, (Jogyakarta, Graha Ilmu 2004) hal. 4

35 Ramayulis, Manajemen dan Kepemimpinan, 235.

(43)

substansinya. Disamping itu, kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada agar mereka mampu menjalnkan tugas-tugas pendidikan. Oleh karena itu sebgai pengelola, kepala sekolah memiliki peran dan tugas untuk megembangkan kinerja para guru ke arah profesionalisme yang diharapkan.

Kepala sekolah sebagai pemimpin yang sudah memikul amanah dan beban yang harus dipikul dan bertanggungjawab kepada organisasi dan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa kelak. Hal ini digambarkan dalam surah Ali-Imran ayat 26 sebagai berikut:

ْن َم ُّز ِع ُتَو ُُۖءۤا َشَت ْنَِّمِ َكْلُمْلا ُعِزْنَتَو ُءۤا َشَت ْنَم َك ْ ل ُم ْ

لا ى ِت ْؤُت ِك ْ ل ُم ْ

لا َكِل ٰم َُّ ه اللّٰه ِل ق ُ ٌرْي ِد َ

ق ء ْي َ ش ِ ئ

ل ُ ك ى ٰ

لَع َكَّنِا ۗ ُرْي َخْلا َك ِدَيِب ۗ ُءۤا َشَت ْنَم ُّ

ل ِذُت َو ُءۤا َش َ ت

Artinya: Katakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang engkau kehendaki dan engkau cabut kerajaan dari orang yang engkau kehendaki.

Engkau muliakan orang yang engkau kehendaki, ditangan engkaulah segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional (DEPDIKNAS:2006) terdapat tujuh peran kepala sekolah yaitu, sebagai :

1) Edukator (pendidik) 2) Manajer

3) Administrator 4) Supervisor 5) Pemimpin

6) Pencipta iklim kerja

(44)

7) Wirausahawan36

Merujuk kepada tujuh peran kepala sekolah sebagaimana disampaikan oleh Depdiknas di atas, akan dijeaskan atau diuraikan dibawah ini.

1) Kepala sekolah sebagai edukator

Kepala sekolah sebagai edukator harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalitas tenaga pendidik di sekolanya, menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada para tenaga pendidik serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik.

2) Kepala sekolah sebagai manajer

Tugas manajer adalah merencanakan, mengorganisasikan, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3) Kepala sekolah sebagai administrator

Didalam lembaga sekolah tidak terlepas dari administrasi yang bersifat pencatatan dan pendokumentasian seluruh program sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk memahami dan mengelola kurikulum, administrasi peserta didik, administrasi sarana dan prasarana, dan administrasi kearsipan.

4) Kepala sekolah sebagai supervisor

Sebagai supervisor, kepala sekolah berfungsi untuk membimbing, membantu, mengarahkan tenaga pendidik untuk menghargai dan

36Ramayulis, Manajemen dan Kepemimpinan, 237-242.

(45)

melaksanakan prosedur-prosedur pendidikan guna menunjang kemajuan pendidikan.

5) Kepala sekolah sebagai pemimpin

Ada dua gaya kepemimpinan yaitu kepemimpina yag berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang berorientasi pada manusia. Dalam rangka meningkatkan kompetisi guru, seorang kepaala sekolah dapat menerapkan kedua gaya kepemimpina tersebut secara tepat dan fleksibel, sesuai dengan kebutuhan yang ada.

6) Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja

Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memuungkinkan guru lebih termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara unggul, maka kepala sekolah harus menerapkan pekerjaan yang menari dan menyenangkan bagi para guru, menginformsian setiap pekerjaan yang akan diberikan kepda para guru serta memberikan hadiah kepada guru yang selalu giat dalam melaksnakan kegiatan pembelajaran.

7) Kepala sekolah sebagai wirausahawan

Kepala sekolah harus dapat menciptakan pembaharuan. Kepala sekolah dengan sikap kewirausahaan yang kuat akan berani melakukan perubahan-perubahan yang inovtif di sekolahnya, termasuk perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa beserta kompetisi gurunya.

Kepala sekolah meliliki begitu banyak peran didalam praktiknya setiap hari, tidak terbatas seperti yang telah disebutkan diatas, karena kepala

(46)

sekolah merupakan tonggak atau penentu dari setiap keberhasilan yang ada di lembaga yang ada.

Proses belajar mengjar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai peran utama. Pembelajaran tidak hanya sekedar sebagai aktivitas penyampaian materi semata tetapi bagaimana sebuah konsep atau teori yang disajikan pada mata pelajaran tersebut tersampaikan dalam bentuk perubahan pada diri siswa.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39 ayat (2) menyatakan bahwa guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaan, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik dan perguruan tinggi. Berdasarkan ayat (2) mengisyaratkan bahwa guru adalah tenaga pendidik yang bertugas utamanya mengajar, tugas lain sorang guru menurut pasal 39 ayat (1), yaitu melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang pross pendidikan pada satuan pendidikan.37

Pendidikan sebagai salah satu cara dalam mentransformai setiap orang menuju perubahan, baik itu perubahan dalam bertindak, berperilaku, berbicara maupun dalam mengambil keputusan. Pendidikan juga mampu merubah sumberdaya manusia dan menjadikan setiap individu memiliki daya

37Hamdayama Jumanta, Metodologi Pengajaran, ( Jakarta, Bumi Aksara 2017), hal. 6.

(47)

saing dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam kaitannya dengan ibadah kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab38.

Peserta didik perlu dibina dan diasuh tidak hanya di sekolah saja akan tetapi diharapkan peran aktif orang tua dalam menanamkan nilai-nilai akhlak dan tutur kata yang santun yang dicontohkan oleh para orang tua dalam kehidupan sehari-hari.

d. Kendala Pembelajaran dan Solusi di Masa Covid-19

Tidak bisa dihindarkan dan dipungkiri bahwa di sektor pendidikan negara Indonesia sedang mengalami kendala dan permasalaha yang muncul akibat pandemi covid-19. Persoalan yang muncul ketika sistem pendidikan seketika berubah akibat pandemi, tidak semua pendidik maupun siswa ataupun orang tua yang benar-benar siap dengan perubahan pola pembelajaran yang dilaksanakan di masa pandemi seperti saat ini.

38Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Stndar Proses Pendidikan, (Jakarta, Kencana 2020) hal. 273

(48)

Pada awal penerapannya, banyak siswa yang menanggapi kelas daring ini dengan baik, namun setelah berjalannya pembelajaran daring tersebut, sebagian besar siswa mengalami kesulitan terlebih pada para siswa yang berkebutuhan khusus. Timbulnya permasalahan dan kendala bagi anak berkebutuha bisa menghambat perkembangan belajarnya.

Masalah dan kendala yang muncul tidak terlepas dari kendala internal seperti aspek sarana komunikasi, aspek jaringan listrik, aspek ekonomi, aspek pemanfaatan aplikasi pembelajaran dan aspek internal lainnya.

Begitupun yang terdapat dalam kendala eksternal seperti pemahaman teknologi informasi baik dari siswa maupun orang tua dan guru, sarana dan prasarana, keterbatasan pemahaman materi yang diberikan atau disampaikan oleh guru, kebijakan pemerintah maupun aspek-aspek lainnya.

Kendala lain yang dihadapi guru SLB juga seperti perubahan perasaan para siswa39. Terkadang dengan adanya perubahan tersebut, para murid tidak bisa dipaksakan untuk belajar. Dalam kondisi seperti ini peran guru dan orang tua sangat diperlukan untuk keberlangsungan pendidikan bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus seperti di SLB-A YPTN Mataram. Peran pemerintah pun dituntut karena anak-anak berkebutuhan memiliki metode belajar dan mengajar yang berbeda-beda.

39 Widyastuti Ana, Optimalisasi Pembelajaran Jarak Jauh, 170.

Referensi

Dokumen terkait