• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Pengumpulan Data

Dalam dokumen Lukman Hakim, M.Pd PEMBIMBING II : Dr (Halaman 57-66)

BAB I PENDAHULUAN

F. Metode Penelitian

5. Prosedur Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data merupakan suatu langkah strategis dalam sebuah penelitian, karena tujuan utamanya adalah mendapatkan data yang pada akhirnya peneliti akan menemukan yang dipermasalahkan dalam rumusan masalah penelitian.

Secara garis besar ada dua tahapan dalam proses pengumpulan data, yaitu tahap persiapan dan dahap pengumpulan dapat. Agar kegiatan pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat berjalan dengan lancar, cermat, efektif dan efisien, dan bahkan menyenangkan, maka perlu dilakukan persiapan yang baik dan memadai seperti kesiapan rencangan dan penetapan fokus penelitian, kesiapan mental, kemampuan mendengarkan dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap keadaan yang diteliti47.

Adapun dalam penellitian ini, proses pengumpulannya mengggunakan tiga tehnik, yaitu dengan Observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pegumpulan data tersebut secara rinci dipaparkan sebagai berikut.

a) Observasi

Pengertian observasi dimaknai sebagai pengamatan atau peninjauan secara cermat. Observasi merupakan salah satu tehnik pengumpulan yang paling utama dalam sebuah penelitian.

47Ulfatin Nurul, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan, (Media Nusa Creative Malang)170-172

Sesuai dengan prinsif dalam penelitian kualitatif, bahwa peneliti sebagai intrumen kunci, maka tehnik observasi partisipatif menjadi sangat penting dalam pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti menempatkan sebuah tujuan serta menempatkan dirinya sebagai objek yang sedang diteliti.48 Menurut Sugiono,Dalam observasi partisipatif,peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkannya dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.

Observasi dilakukan oleh peneliti secara langsung untuk memperoleh atau mengetahui keberadaan objek, situasi, kondisi dalam upaya pengumpulan data. Dalam hal ini peneliti berupaya melakukan pendekata dan keakraban dengan para guru di Sekolah Luar Biasa Yayasan Pendidikan Tunanetra Al-Mahsyar Mataram (SLB YPTN Mataram) dan perilaku objek sasaran untuk memperoleh data yang akurat. Dari proses observasi yang dilaksanakan, peneliti akan lebih mudah dalam membaca kondisi atau lokasi penelitian sehingga peneliti dapat memahami semua kegiatan yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar pada saat pandemi covid 19 di SLB-A YPTN Mataram.

b) Wawancara

Observasi saja tidak lengkap dalam melakukan penelitian.

Mengamati kegiatan dan kelakuan orang saja tidak dapat dirasakan

48Kaelan.H, Metode Penelitian kualitatif. Hal 102

oleh orang lain. Itulah sebabnya observasi harus dilengkapi oleh wawancara. Dengan melakukan wawancara peneliti dapat memasuki dunia pikiran dan perasaan responden.

Pada penelitian kualitatif peneliti belum sepenuhnya mengetahui secara pasti, data apa yang akan didapat atau diperoleh, sehingga peneliti bersifat mendengarkan apa yang diceritakan oleh responeden.

Peneliti menggunakan wawancara tidak tersetruktur. Karena wawancara tidak tersetruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara secara sistematis tersetruktur untuk data yang lengap, untuk pengumpuan data49. Proses wawancara dilakukan bersifat garis besar dari permasalahan yang ditanyakan dalam wawancara dengan responden. Peneliti memulai proses wawancara dengan mengajukan pertanyaan kepada setiap responden, dari komunikasi dalam wawancara tersebut peneliti mempokuskan pada latarbelakang masalah yang akan dikaji oleh peneliti sehingga, peneliti dapat menggambarkan situasi dan kondisi dalam lingkungan belajar pada situasi tersebut atau pada masa pandemi covid-19.

c) Dokumentasi

Untuk dapat menemukan hasil yang maksimal dalam sebuah penelitian kualitatif, maka selain tehnik pengumplan data dengan

49Kaelan. H,Metode Penelitian Kualitatif, 116

observasi dan wawancara, dapat dilengkapi dengan tehnik pengumpulan data dengan dokumen. Teknik dokumen ini biasanya sebagai pelengkap dari kedua teknik sebelumnya (wawancara dan pengamatan). Untuk itu, Jhonson dan Cristensen menyebutnya sebagai data sekunder (secondary data) yang melengkapi data primer yang diperoleh dari wawancara dan pengamatan50.

Metode dokumentsi untuk mencari atau menyelidiki benda- benda tertulis seperti buku-buku, catatan harian, majalah, surat kabar dan dokumen-dokumen lainnya.51

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah lalu.

Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya dari seseorang.

Dukumen yang berbentuk tulisan misalnya seperti catatan harian, cerita, biografi, sejarah hidup. Dokumen dalam bentuk gambar seperti poto, CD, VCD, cassete dan lain-lain. Adapun dokumen dalam bentuk karya seni seperti karya seni, lukisan, patung dan lain sebagainya.52

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara dan berbagai sumber dan dapat dilakukan disekolah, lingkungan masyarakat, pesantren, ditempat-tempat pertemuan dan lain sebagainya. Data-data yang dikumpulkan penliti merupakan data primer atau data yang secara lansung diberikan oleh responden kepada peneliti. Dilakukannya tehnik pengumpulan data dengan

50Ulfatin Nurul, Metode Penelitian Kualitatif, 224

51 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009). Hal. 49.

52 Kaelan. H,Metode Penelitian Kualitatif, 126

doumen untuk tercapainya tujuan penting dari sebuah penelitian yang dilakukan agar tidak terdapat kekeliruan didalamnya.

d) Analisis Data

Sebagaimana diketahui pada penelitian kualitatif, proses analisis datanya berlangsung linier. Bermula dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, menyusun alat pengukur, pengumpulan data dan baru kemudian menganalisis data.53

Proses analisis data dilakukan dari sejak pengumpulan data.

Kecukupan dalam analisis data bergantung pada kelengkapan data apa saja yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian kualitatif. Oleh karena itu, pada tingkatan analisis data perlu disusun dalam pola tertentu, tema, fokus atau poko permasalahan tertentu.

Menurut Patton analisis data adalah suatu proese pengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Data-data yang dianalisis terdiri dari kata-kata, kalimat dan deskripsi dan bukan angka-angka.

Dalam proses pengumpulan data, peneliti sekaligus melakukan proses analisis, misalnya dalam dalam proses wawancara ataupun pengamatan maka peneliti sekaligus melakukan proses analisis. Cara ini dilakukan atau diterapkan karena data yang dikumpulkan berupa data-data verbal, yang sifatnya deskriptif dalam

53 Ulfatin Nurul, Metode Penelitian Kualitatif, 257

bentuk uraian kalimat yang panjang.54 Oleh karena itu kegiatan analisis pada saat pengumpulan data adalah menangkap inti dari suatu ungkapan verbal kebahasaan.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukkan ketika proses penelitian sedang berlangsung dan analisi pada saat berakhirnya kegiatan penelitian untuk selanjtnya dibuatkan laporan meskipun data hasil penelitian yang masih bersifat sementara, dan dikembangkan ketika peneliti akan memulai penelitian di SLB YPTM Mataram (Sekolah Luar Biasa Yayasan Pendidikan Tunanetra Al-Mahsyar Mataram). Data-data yang dianalisis adalah data-data hasil temuan pada saat peneliti melakukan observasi, wawancara dengan sumber data ataupun dokumen-dokumen yang didapatkan oleh peneliti dari lokasi penelitian.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan serta kedalaman wawasan yang tinggi bagi peneliti yang masih baru. Dalam melakukan reduksi data, dapat mendidkusikan dengan teman sejawat ataupun orang lain yang dapat dikategorikan sebagai ahli dalam bidang penelitian. Melalui diskusi tersebut, maka wawasan akan lebih berkembang sehingga

54 Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2013), 270

data yang direduksi memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.55

Data-data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak sehingga perlu dicatat secara rinci dan teliti. Oleh karenanya perlu dilakukang analisis data yang ada untuk direduksi. Mereduksi artinya merangkum data yang diperoleh yaitu memilih hal-hal yang mendasar atau memfokuskan pada hal-hal yang poko dan penting.

2. Verifikasi

Miles dan Huberman menyatakan sebagaimana dikutip oleh Sugiono bahwa langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang dilakukan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi, apabila kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal didukung oleh bukti yang valid dan konsisten maka kesimpulan yang ditemukan merupakan kessimpulan yang sangat kredibel.56

Untuk itu, kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih

55 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2010), 339.

56 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, 345.

bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti melakukan penelitian di lapangan.

3. Keabsahan Data

Keabsahan data pada sebuah penelitian bertujuan untuk membuktikan apakah data-data yang diperoleh dari lapangan betul-betul valid atau tidak, yaitu mamadukannya dengan landasan teori yang menjadi landasan hasil penelitian yang didapat atau diperoleh dari lapangan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tekhnik triangulasi.

Sugiono menyatakan triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang menggabungkan data dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data dari berbagai sumber data yang ada.

Triangulasi dibedakan menjadi dua bagian yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber.57

Triangulasi sumber dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda. Adapun triangulasi teknik digunakan dengan menggunakan strategi yaitu:

a. Pengecekan derajat kepercayaan dari penemuan hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data.

57 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010), 357.

b. Pengecekan beberapa sumber data dengan metode yang sama.58

Triangulasi ini dilakukan untuk pengecekan terhadap penggunaan metode observasi sama dengan metode wawancara atau apakah hasil observasi sama dengan informasi yang diberikan pada saat wawancara.

G. Sistemtika Pembahasan

Dalam penyusunan dan penulisan tesis ini terdiri dari empat bab sebagai berikut :

Bab I berisi pendahuluan, memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II berisi kajian teori, memuat tentang definisi atau pada bagian ini diungkapkan seluruh data dan temuan penelitian.

Bab III pada bagian ini berisi tentang pembahasan secara mendalam dan panjang lebar dari temuan penelitian.

Bab IV pada bagian ini berisi penutup, memuat tentang kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran dan daftar pustaka.

58 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991), 331.

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Dalam bab IV ini dipaparkan data dan temuan penelitian di Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar Yayasan Pendidikan Tunanetra Mataram pada tahun 2021.

A. Paparan Data

Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar Yayasan Pendidikan Tunanetra Mataram beralamat di jalan Peternakan No. 101 Kelurahan Selagalas Kecamatan Sandubaya Kota Madya Mataram. Didirikan pada tahun 1979 oleh bapak Al-Mahsyar, seorang penyandang tunanetra. Awal mula berdirinya SLB- A YPTN Mataram ini berlokasi di Majeluk Mataram namun pada sekitar tahun 1980-an berpindah lokasi ke Kelurahan Selagalas, Sandubaya Mataram atau lokasi saat ini.59

Terdapat 33 peserta didik dari semua jenjang sekolah yaitu tingkat sekolah dasar (SD) sebanyak 19 siswa, sekolah lanjut tingkat pertama (SLTP) sebanyak 7 siswa dan sekolah menengah umum (SMU) sebanyak 7 siswa.

Siswa yang tinggal diasrama sebanyak 30 orang dan tiga siswa lainnya tinggal dirumah masing-masing.

1. Visi dan Misi SLB-A YPTN Mataram a. Visi SLB-A YPTN Mataram

Tercapainya peserta didik yang beriman, bertaqwa, cerdas, disiplin, berakhlak mulia dan mempunyai keterampilan untuk hidup mandiri.

59 Wawancara dengan Kepala Sekolah SLB-A YPTN Mataram pada hari Senin, 18 April 2021, Pukul: 10:00 Wita.

b. Misi SLB-A YPTN Mataram

1. Memberikan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Memupuk / menumbuh kembangkan rasa cinta terhadap sesama manusia dan lingkungannya

3. Membiasakan budaya literasi

4. Menerapkan sikap disiplin dan bertanggung jawab 5. Mengembangkan nilai-nilai budi pekerti luhur 6. Meningkatkan profesionalisme guru / personil

7. Mengupayakan tersedianya fasilitas belajar untuk memenuhi tuntutan kurikulum

8. Menciptakan kondisi untuk mencintai dan mengembangkan budaya daerah.

2. Data Guru SLB-A YPTN Mataram

Keberadaan guru dan staf merupakan substansi penting dalam sistem pendidikan. Oleh karena itu, jumlah dan mutu guru menjadi salah satu ukuran perkembangan lembaga sekolah.

Jenis guru berdasarkan sifat, tugas dan kegiatannya meliputi guru kelas dan guru mata pelajaran . Adapun jumlah guru dan tenaga kependidikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

DATA GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

No Nama L/P NIP NUPTK Jenis Status Tgl Lahir Sekolah

Induk 1 Sriyanti, S.Pd P 1966041019

87032009

87427446443 00002

Guru Kelas PNS 1966-04-10 Ya 2 Laily Shupyani,

S.Pd

P - 89457606613

00042

Guru Mapel GTY/PTY 1982-06-13 Ya

3 Fathul Muin L - Guru Kelas GTY/PTY 1982-07-12 Ya

4 Yudhia Rukmana, S.Pd L - 83417656662 00003

Guru Kelas GTY/PTY 1987-10-09 Ya 5 Moh Aminullah, S.A L 1969123120

02121012

35637476522 00023

Guru Mapel PNS Depag 1969-03-08 Ya 6 Muh. Saiful Fahmi Mf L - 43347626631

20003

Guru Mapel GTY/PTY 1984-10-02 Ya 7 Juhada, S.adm L 1961110319

85031015

74357396412 00023

Guru Kelas PNS 1961-11-03 Ya 8 Lutfi Yusuf, S.Pd.I L 1973123119

97031037

75637516532 00143

Guru Mapel PNS 1973-12-31 Ya 9 Ahmad Fatoni,

S.adm

L 1974111919 97031001

54517526532 00003

Kepsek PNS 1974-11-19 Ya

10 Yatni Sulfa Dewi, M.Pd

P - 71337666672 20013

Guru Kelas GTY/PTY 1988-08-01 Ya

KEPALA SEKOLAH Ahmad Fatoni, S.Adm WAKIL KEPALA SEKOLAH

Lutfi Yusuf, S.Pd KOMITE SEKOLAH

Muh. Faisal, S.Ag

PRODI. BRAILLE Yudhia Rukmana, S.Pd

PERPUSTAKAAN Nurul Hidayati, S.PdI

SARPRAS M. Saiful Fahmi, S.HI

UKS

Yatni Sulfa Dewi, M.Pd BENDAHARA Laily Shupyani, S.PdI

TATA USAHA Rahmatullah, A.Ma OPERATOR DAPODIK

H. Juhada, S.Adm

WALI KELAS I Lutfi Yusuf, S.Pd

WALI KELAS II

Fathul Mu’in WALI KELAS III Sahnun, S.PdI

WALI KELAS WALI KELAS WALI KELAS

WALI KELAS IV Laily Shupyani, S.PdI

WALI KELAS V

Yudhia Rukmana, S.pd

WALI KELAS VI H. Juhada, S.Adm

WALI KELAS WALI KELAS WALI KELAS

WALI KELAS SMP LB WALI KELAS SMA LB

WALI KELAS VII Sriyanti, S.Pd

WALI KELAS VIII Gigih Adhitya, S.Pd

WALI KELAS IX

WALI KELAS WALI KELAS WALI KELAS

WALI KELAS X

Muh. Aminullah, S.A, S.Ag

WALI KELAS XI

Yatni Sulfa Dewi, M.Pd

WALI KELAS

WALI KELAS WALI KELAS WALI KELAS

SISWA MASYARAKAT KETERANGAN

___________ Garis Komando --- Garis Koordinasi

Struktur organisasi lembaga pendidikan adalah bagian dari tugas pekerjaan yang dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal pada lembaga pendidikan. penentuan struktur berkaitan dengan spesialisasi kerja agar pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan dengan profesional, tepat guna, efektif, dan efisien. Dengan memperhatikan spesifikasi kerja, struktur lembaga pendidikan dapat dibuat sesederhana mungkin sesuai dengan target yang ingin dicapai.

Dalam manajemen Islam, struktur organisasi diibaratkan bangunan yang tersusun rapi yang seluruh komponen bangunan saling menyangga dan saling menguatkan. Atau ibarat tubuh yang satu yang seluruh strukturnya saling berhubungan. Dalam hal ini Allah SWT berfirman:60

ُم ِصَت ْعاَو َنْوُمِل ْسُّم ْمُتْن َ ا َو ا َّ

ل ِا َّن ُتْوُمَت اَلَو ٖهِتىٰقُت َّقَح َ هللّٰا اوُقَّتا اوُنَم ٰ ا َنْي ِذ َّ

لا اَهُّي َ آٰي ا ْو

َب َ

ف َّ

ل َ ا َ

ف ًءۤا َدْع َ ا ْمُت ْ

ن ُ ك ْذ ِا ْم ُ

كْي َ لَع ِ ه

للّٰا َت َم ْعِن ا ْو ُر ُ

كْذا َوُۖ اْو ُ ق َّر َ

فَت ا َ

ل َّو ا ًعْي ِم َج ِ هللّٰا ِلْبَح ِب َنْي

ۗ ا َهْن ِئم ْم ُ ك َ

ذ ق َ ن ْ َ ا َ

ف ِرا َّنلا َنِئم ة َرْف ُح اَف َش ىٰلَع ْمُتْن ُ

كَو ٍۚاًنا َو ْخ ِا ٖٓهِت َم ْعِنِب ْم ُت ْحَب ْصَاَف ْمُكِبْو ُ ل ق ُ

َ ن ْو ُدَت ْهَت ْم ُ ك َّ

ل َع َ ل ٖهِتٰي ٰ

ا ْم ُ ك َ

ل ُ ه

للّٰا ُن ِئيَبُي َكِل ٰذ َ ك

Artinya:“Wahai orang-orang yang beriman ! Bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim. Dan berpegangteguhlah kamu semua pada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan ketika itu kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat Nya kepadamu, agar kamu mendapat perunjuk.” (Ali-Imran: 102-103)

60 Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam (Bandung: CV Pustaka Setia, 2019), 111

Penerapan struktur organisasi adalah hal utama dalam mengorganisasi berbagai aktivitas dan sumber daya manusia yang tersedia dalam sebuah organisasi agar semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik. Tanpa adanya struktur organisasi yang jelas maka manajemen sebuah organisasi tidak akan berjalan dengan efektif dan akan terdapat kerancauan dalam sistem kerjanya. Maka sangat diperlukan struktur organisasi yang jelas agar roda organisasi berputas sesuai dengan arah yang dituju.

No Nama L/P Tgl Lahir Nama Ibu NISN Tingkat Rombel

1 Jihan Meydhina P 2014-05-14 Baiq Hirlian Septemy 3145689965 Kelas 1 D1

2 Mu'azim L 2015-09-21 Sakmah 3158641338 Kelas 1 D1

3 Riska Febriani P 2014-02-10 Uswatun Hasanah 3149184265 Kelas 1 D1

4 M. Basirul Hakam Baytulah L 2009-10-07 Maridah Hidayati 3092697000 Kelas 2 D2

5 Sri Ulan Oktofiani P 2005-10-11 Rainah 3053898674 Kelas 2 D2

6 Usratul Abrror L 2010-07-23 Nuraini 3101271802 Kelas 2 D2

7 Lael Jaya Kesuma L 2010-09-08 Baiq Hasanah 0104233203 Kelas 3 D3

8 M. Soleh Darmawan L 2011-04-19 Raehanun 0112100032 Kelas 3 D3

9 Ni Made Puspa Ayuning Wati P 2012-04-18 Ni Kadek Puspawati 0126253554 Kelas 3 D3

10 Faridatul Hasanah P 2008-02-25 Baiq Hasanah 0082227152 Kelas 4 D4

11 Mifta Rahmayanti P 2011-03-08 Lulu Fadliyanti 0111684606 Kelas 4 D4

12 Nurhidayah P 2006-02-10 Saonah 0066971615 Kelas 4 D4

13 Aprizal L 2006-10-18 Murjenah 3067020375 Kelas 5 D5

14 Naufa Safina Syazalli P 2009-08-30 Indah Suprihetty 0098688270 Kelas 5 D5 15 Ni Luh Arini P 2006-06-04 Ida Ayu Made Yuni Astuti 0068740522 Kelas 5 D5

16 Tedi Andriani L 2006-07-17 Aminah 3068107570 Kelas 5 D5

17 Endi Irawan L 2005-01-01 Nurian 0009800790 Kelas 6 D6

18 Lalu Rossy Eka Saputra L 2008-04-30 Rusmini 0084689707 Kelas 6 D6

19 Muhamad Ati Zul Azhar L 2005-01-31 Sariati 0056954601 Kelas 6 D6

20 Aditya Affandi L 2007-03-11 Fitria Dewi 0072134492 Kelas 7 L1

21 Yopi Galang Saputra L 2000-12-31 nurami 0007097789 Kelas 7 L1

22 Abdul Halid L 2002-02-04 Huriah 0019231244 Kelas 8 L2

23 Laeli Yuliana P 2002-12-31 Ramlah 0026288751 Kelas 8 L2

25 Hariyah P 2002-07-01 Rohaini 0024088379 Kelas 9 L3

26 Muhamad Alwi L 2003-12-16 Raehanun 0033743039 Kelas 9 L3

27 Budi Hartawan L 2005-09-18 Warni 3051997291 Kelas 10 M1

28 Lalu Andrian Hardi L 2003-12-11 Baiq Perbawati 0033765020 Kelas 10 M1

29 Siti Sarakyah P 2002-02-05 Rauhun 3027817781 Kelas 10 M1

30 Arya Kuswara L 2000-06-26 Hidayati 0003620088 Kelas 11 M2

31 Husnul Hadi L 2000-02-20 Suastuni 0009815634 Kelas 11 M2

32 Ida Fitriani P 2001-12-16 Raehanun 0019293551 Kelas 11 M2

33 Anisa Fernaningsih P 1998-10-09 Padlun 9986365212 Kelas 12 M3

Keberadaan peserta didik atau siswa didalam suatu lembaga pendidikan sebagai salah satu bagian dari manajemen sekolah secara komprehensif. Keberadaan peserta didik dalam sebuah lembaga pendidikan menduduki posisi yang utama atau sangat penting karena dari keberadaan mereka lembaga-lembaga pendidikan yang ada akan diakui keberadaannya oleh pemerintah maupun masyarakat itu sendiri. Manajemen siswa atau peserta didik merupakan layanan yang memfokuskan perhatian pada pengawasan dan pengaturan siswa di dalam kelas maupun di luar kelas, layanan individual, kemampuan, mimnat belajar sampai mereka bisa dikategorikan matang didalam belajar.

No Jenis Prasarana Nama Bangunan Nama Ruang Lan tai

Pan jang

Leb ar

1 Ruang Teori/Kelas Bangunan SLB A YPTN MATARAM Ruang kelas 2 1 5 3

2 Ruang Teori/Kelas Bangunan SLB A YPTN MATARAM Ruang Kelas 1 1 5 3

3 Ruang Teori/Kelas Bangunan SLB A YPTN MATARAM Ruang Kelas 3 1 5 3

4 Ruang Teori/Kelas Bangunan SLB A YPTN MATARAM Ruang kelas 4 1 4 4

5 Ruang Teori/Kelas Bangunan SLB A YPTN MATARAM Ruang kelas 5 1 5 3

6 Ruang Teori/Kelas Bangunan SLB A YPTN MATARAM Ruang kelas 6 1 4 4

7 Ruang Teori/Kelas Bangunan SLB A YPTN MATARAM Ruang Kelas 7 1 5 3

8 Ruang Teori/Kelas Bangunan SLB A YPTN MATARAM Ruang Kelas 8 1 5 3

9 Ruang Teori/Kelas Bangunan SLB A YPTN MATARAM Ruang Kelas 9 1 5 3

10 Unit Produksi Bangunan SLB A YPTN MATARAM Ruang Produksi Braille 1 4 6

11 Ruang Perpustakaan Bangunan SLB A YPTN MATARAM Ruang Perpustakaan 1 5 4

12 KM. Mandi/WC Siswa Laki2 Bangunan SLB A YPTN MATARAM R. WC Siswa Laki- laki 1 2 1

13 Asrama Siswa Bangunan SLB A YPTN MATARAM Asrama putri 1 24 7

14 Ruang Keterampilan Bangunan SLB A YPTN MATARAM Ruang Ketrampilan 1 5 4

15 Laboratorium Komputer Bangunan SLB A YPTN MATARAM Ruang Komputer 1 3 4

16 KM. / WC Guru Perempuan Bangunan SLB A YPTN MATARAM R. WC Guru Perempuan 1 2 1

17 Ruang Keterampilan Bangunan SLB A YPTN MATARAM Ruang Musik 1 9 8

18 KM. / WC Guru Laki-laki Bangunan SLB A YPTN MATARAM Ruang Wc Laki-laki 1 2 1 19 R.Orientasi & Mobilitas (OM) Bangunan SLB A YPTN MATARAM Ruang OM 1 4 3

20 Ruang Olahraga Bangunan SLB A YPTN MATARAM Tempat olahraga 1 10 12

21 KM. /WC Siswa Perempuan Bangunan SLB A YPTN MATARAM WC Siswa Laki-laki 1 2 1

22 Ruang Teori/Kelas Bangunan SLB A YPTN Ruang Kelas 10 1 5 3

Berdasarkan hasil pemantauan peneliti bahwa sarana dan prasarana yang terdapat di Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar Yayasan Pendidikan Tuna Netra Mataram cukup memadai untuk para guru dan para siswa. Sarana dan prasarana pendidikan sebagai fasilitas yang digunakan secara langsung dalam proses belajar dan mengajar agar tujuan dari pembelajaran itu tercapai. Sarana dan prasarana pendidikan menjadi sangat penting karena mutu sebuah pendidika itu dapat ditingkatkan melalui sarana dan prasarana tersebut.

Ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di Yayasan Pendidikan Tunanetra Mataram tidak hanya berupa fasilitas pembelajaran, namun tersedianya juga untuk kebutuhan sehari-hari para siswa yang menetap atau yang tinggal di asrama seperti kamar tidur, kamar mandi, rumah ibadah dan fasilitas lainnya yang dimanfaatkan untuk pemondokan siswa yang menetap di asrama tersebut.

B. Temuan Penelitian

Uraian pada bagian paparan data ini merupakan hasil dari observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis yang dilakukan peneliti di Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar Yayasan Pendidikan Tuna Netra mataram (SLB-A YPTN Mataram).

Dalam rangka menekan dan memutus rantai penyebaran virus corona atau disebut juga dengan covid-19 yaitu dengan menghindari kerumunan atau berkumpul-kumpul. Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar Yayasan Pendidikan Tunanetra Mataram memulangkan siswa dan siswi yang menetap di asrama kerumah masing-masing kemudian diterapkan pembelajaran online melalui

aplikasi talk yaitu aplikasi yang digunakan sebagai media pembelajaran dan media pemberian tugas.

Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar Yayasan Pendidikan Tunenetra Mataram yang dikomandoi oleh kepala sekolah mengikuti dan mentaati surat edaran yang dikeluarkan menteri pendidikan dan kebudayaan tentang pengalihan tempat belajar yang tadinya di lokasi sekolah kemudian berpindah kerumah masing-masing siswa.

Siswa dan siswi yang mengenyam pendidikan di Sekolah Luar Biasa Al-Mahsyar Yayasan Pendidikan Tunanetra Mataram (SLB-A YPTN Mataram) sebagian besar datang dari keluarga ekonomi rendah yang kemudian dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan agar semua warga sekolah baik sekolah negeri maupun sekolah swasta menerapkan pembelajaran jarak jauh. Konsep pendidikan jarak jauh perlu mempertimbangkan latar belakang ekonomi, pengalaman, level pendidikan atau terbiasa dan tidaknya siswa tersebut dengan pendidikan jarak jauh itu sendiri.

Diakui bahwa hadirnya teknologi saat ini memiliki peranan yang sangat tinggi dan ikut serta dalam memajukan dunia pendidikan.

Perkembangan teknologi saat ini seperti internet membawa arah baru bagi perkembangan dunia pendidikan. Layanan online dalam dinia pendidikan dengan menggunakan internet sebagai media baru dalam sistem pembelajaran terutama pada masa pendemi covid-19.

Dalam dokumen Lukman Hakim, M.Pd PEMBIMBING II : Dr (Halaman 57-66)