• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi berikut hanya berlaku untuk persyaratan tsunami pada Pasal ini. Juga lihat Gambar 6.2-1 untuk menggambarkan beberapa istilah kunci.

Gambar 6.2-1 - Ilustrasi dari definisi kunci di sepanjang transek aliran di zona desain tsunami

geodatabase desain tsunami indonesia

basis data indonesia dari geocoded dengan titik acuan di lepas pantai pada kedalaman 328 ft (100 m), amplitudo tsunami, ht, dan perioda dominan ttsu dari tsunami yang dipertimbangkan maksimum, gambaran kontribusi sumber bahaya secara terpisah, subsidence probabilistik, elevasi runup dan titik referensi geocode yang terendam, dan peta zona desain tsunami

profil batimetri

penampang melintang yang menunjukkan kedalaman laut yang diplot sebagai fungsi jarak horizontal dari suatu titik referensi (seperti garis pantai)

gerusan berbentuk kanal

gerusan yang dihasilkan oleh aliran yang membelok dan berfokus ke suatu daerah seperti aliran balik di dalam suatu saluran yang sudah ada sebelumnya atau di sepanjang sisi tembok laut

rasio pembendungan (terhadap luas bidang proyeksi vertikal rendaman)

rasio luas bidang yang membendung, tidak termasuk jendela kaca dan bukaan, yang terendam terhadap total luas bidang proyeksi vertikal yang permukaannya terpapar terhadap tekanan aliran

tingkat kinerja struktural pencegah keruntuhan

kondisi kerusakan setelah kejadian di mana suatu struktur telah mengalami kerusakan komponen dan masih memikul beban gravitasi tetapi menahan sedikit atau tidak ada keamanan terhadap keruntuhan

peralatan kritis atau sistem kritis

komponen nonstruktural yang dianggap penting fungsinya dari fasilitas kritis atau fasilitas penting atau yang diperlukan untuk mengamankan tempat penampungan material berbahaya

Struktur yang ditinjau Kedalaman rendaman Tinggi tsunami

lepas pantai Amplitudo tsunami lepas pantai

Muka laut acuan

Elevasi permukaan tanah

Elevasi rendaman

Elevasi runup, R

Jarak dari garis pantai

Jarak horizontal batas rendaman Elevasi acuan Geoid (Datum Geodetik

Badan Informasi Geospasial – BIG)

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk fasilitas kritis

bangunan gedung dan struktur yang menyediakan layanan yang ditentukan oleh pemerintah pusat, daerah, atau masyarakat setempat menjadi dasar dalam pelaksanaan rencana pengelolaan tanggap darurat dan pemulihan atau untuk keberlangsungan fungsi suatu komunitas, seperti fasilitas listrik, bahan bakar, air, komunikasi, kesehatan masyarakat, infrastruktur utama transportasi, dan fasilitas dasar dalam menjalankan pemerintahan. fasilitas kritis terdiri dari semua fasilitas publik dan swasta yang dianggap penting oleh masyarakat untuk layanan vital, tempat perlindungan khusus oleh penduduk, dan penyediaan layanan lain yang penting bagi masyarakat tersebut.

tonase bobot mati (dead weight tonnage/dwt)

tonase bobot mati adalah tonase perpindahan kapal (displacement tonnage/dt) dikurangi dengan bobot aktual kapal (lightship weight/lwt). dwt adalah klasifikasi yang digunakan terhadap daya dukung kapal yang sama dengan jumlah berat kargo, bahan bakar, air tawar, air balas (pemberat), perbekalan, penumpang, dan awak kapal; tidak termasuk berat kapal itu sendiri. tonase perpindahan (dt) adalah berat total kapal yang terisi penuh. berat aktual kapal (lwt) adalah berat kapal tanpa kargo, bahan bakar, air tawar, air balas, perbekalan, penumpang, atau awak kapal.

kekuatan desain

Kekuatan nominal dikalikan dengan faktor ketahanan, . parameter desain tsunami

Parameter tsunami yang digunakan untuk desain, terdiri dari kedalaman rendaman dan kecepatan aliran pada tahap aliran masuk dan aliran keluar yang paling kritis terhadap struktur dan fluks momentum.

sistem dan komponen nonstruktural yang ditetapkan

komponen dan sistem nonstruktural yang diberi suatu faktor keutamaan komponen, Ip, sama dengan 1,5 berdasarkan Pasal 9.1.1 SNI 1726 (Lihat Pasal 13.1.3 ASCE 7-16).

aksi terkendali daktilitas

setiap aksi pada komponen struktural yang ditandai dengan gaya pasca elastis versus kurva deformasi yang memiliki (1) daktilitas yang memadai dan (2) dihasilkan dari gaya impulsif (perioda pendek) yang tidak kontinu

aksi gaya berkelanjutan

Setiap aksi pada komponen struktural yang ditandai oleh suatu gaya berkelanjutan atau gaya pasca elastis versus kurva deformasi yang tidak dipengaruhi daktilitas akibat kurangnya daktilitas yang memadai

bilangan Froude, Fr

bilangan tak berdimensi yang didefinisikan sebagai

u/   gh

, dengan u adalah

kecepatan rata-rata aliran di atas penampang melintang tegak lurus terhadap aliran, yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran tsunami yang dinormalisasi sebagai fungsi kedalaman air

erosi umum

gerusan dan erosi permukaan tanah wilayah rendaman yang signifikan, tidak termasuk aksi gerusan lokal

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomer bidang tapak (grade plane)

sebuah bidang referensi horizontal di lokasi yang mewakili elevasi rata-rata tingkat permukaan tanah matang yang berdampingan dengan struktur di semua dinding eksterior. apabila permukaan tanah matang miring dari dinding eksterior, bidang tapak dibentuk oleh titik terendah di dalam area antara struktur dan garis properti atau di mana garis batas properti lebih dari 6 ft (1,83 m) dari struktur, antara struktur dan titik 6 ft (1,83 m) dari struktur.

skenario bahaya-konsisten tsunami

satu atau lebih skenario tsunami pengganti yang dihasilkan dari daerah sumber gempa utama terpilah yang meniru karakteristik bentuk gelombang tsunami lepas pantai untuk lokasi yang ditinjau (buku peta tsunami indonesia), dengan mempertimbangkan efek bersih dari perlakuan probabilistik yang tidak pasti ke dalam skenario-skenario amplitudo gelombang lepas pantai.

beban hidrodinamik

beban-beban yang bekerja pada suatu obyek yang melawan aliran air dan disekitarnya beban hidrostatik

beban-beban yang bekerja pada suatu obyek oleh massa air diam tingkat kinerja struktural hunian segera

kondisi kerusakan pasca kejadian dimana struktur tetap aman untuk dihuni beban impak

beban yang berasal dari puing-puing atau benda lain yang terbawa oleh tsunami desain yang menghantam struktur atau bagiannya

kedalaman rendaman

kedalaman paras air tsunami desain, termasuk perubahan permukaan laut relatif, dan terhadap bidang tapak pada struktur

elevasi rendaman

elevasi permukaan air tsunami desain, termasuk perubahan permukaan laut relatif, dan terhadap datum vertikal di Datum Vertikal Indonesia (Datum BIG)

batas rendaman

perluasan banjir ke daratan horizontal maksimum untuk tsunami yang dipertimbangkan maksimum, di mana kedalaman rendaman di atas permukaan tanah menjadi nol; jarak horizontal yang terendam, relatif terhadap garis pantai yang didefinisikan dimana ketinggian Datum Vertikal Indonesia (Datum BIG) adalah nol.

tingkat kinerja struktural keselamatan

keadaan kerusakan pasca kejadian dimana komponen-komponen struktural telah rusak namun masih mempunyai keamanan untuk mencegah keruntuhan parsial atau total gerusan likuifaksi

kasus pembatasan pelunakan tekanan pori terkait dengan aliran hidrodinamik, dimana tegangan efektif turun menjadi nol. dalam tanah nonkohesif, tegangan geser yang diperlukan untuk memulai transportasi sedimen juga turun menjadi nol selama penggerusan likuifaksi.

tsunami ko-seismik lokal

tsunami yang didahului oleh gempa dengan efek merusak yang dirasakan di daerah yang terendam.

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk gerusan lokal

pemindahan material dari bagian permukaan tanah yang terlokalisir, yang dihasilkan dari aliran di sekitar, di atas, atau di bawah struktur atau elemen struktural

tsunami yang dipertimbangkan maksimum

Suatu tsunami probabilistik dengan probabilitas terlampaui 2 % dalam periode 50 tahun atau interval rata-rata kejadian ulang 2.475 tahun

fluks momentum

kuantitas ρshu2 untuk lebar satuan berdasarkan kecepatan aliran rata-rata kedalaman u, di atas kedalaman rendaman h, untuk densitas fluida ρs yang ekuivalen, memiliki satuan gaya per satuan lebar

profil dekat pantai

profil batimetri penampang dari garis pantai ke kedalaman air 328 ft (100 m) amplitudo tsunami dekat pantai

amplitudo tsunami yang dipertimbangkan maksimum yang berada dekat garis pantai yaitu pada kedalaman laut 33 ft (10 m)

struktur fasilitas kritis bangunan nongedung

struktur bangunan nongedung yang kategori risiko tsunaminya ditetapkan sebagai III atau IV

struktur bangunan nongedung struktur selain bangunan gedung amplitudo tsunami lepas pantai

amplitudo tsunami yang dipertimbangkan maksimum relatif terhadap paras laut referensi, diukur pada kedalaman air tidak terganggu sebesar 328 ft (100 m)

tinggi tsunami lepas pantai

dimensi vertikal gelombang dari tsunami yang dipertimbangkan maksimum dari lembah ke puncak yang berurutan, diukur pada kedalaman air yang tidak terganggu sebesar 328 ft (100 m), setelah menghilangkan variasi pasang surut

struktur terbuka

suatu struktur dimana bagian dalam kedalaman rendaman tidak memiliki rasio pembendungan lebih dari 20 %, dan di mana pembendungan tidak termasuk dinding pelepas tsunami, dan tidak memiliki partisi interior atau bahan yang mencegah tsunami melewati dan keluar dari struktur sebagai puing yang terbawa air

gerusan tiang

kasus khusus gerusan lokal yang bertambah dan terjadi pada tiang, pier jembatan, atau struktur langsing yang serupa

gerusan plunging

suatu kasus khusus gerusan lokal yang bertambah dan terjadi ketika aliran melewati penghalang penuh atau hampir penuh, seperti dinding penghalang dan jatuh secara tajam ke permukaan tanah dibawahnya dan membentuk cekungan

pelunakan tekanan pori

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomer komponen struktural utama

komponen struktural yang diperlukan untuk menahan gaya dan aksi tsunami, dan komponen struktural yang terendam dari sistem pemikul beban gravitasi

literatur yang diakui

temuan hasil penelitian yang dipublikasikan dan makalah teknis yang disetujui oleh pihak yang berwenang

paras laut referensi

datum paras laut yang digunakan dalam pemodelan rendaman untuk lokasi spesifik, biasanya diambil Mean High Water Level (MHWL)

perubahan paras laut relatif

perubahan lokal pada paras laut relatif terhadap tanah, yang mungkin disebabkan oleh kenaikan paras laut dan/atau penurunan muka tanah

elevasi runup

elevasi tanah di batas rendaman maksimum tsunami, termasuk perubahan paras laut relatif, terhadap datum referensi yaitu datum vertikal indonesia

komponen struktural sekunder komponen struktural yang bukan utama pendangkalan

peningkatan tinggi gelombang dan kecuraman gelombang yang disebabkan oleh berkurangnya kedalaman perairan saat gelombang bergerak menuju perairan yang lebih dangkal

fisi soliton

gelombang periode pendek yang dihasilkan di tepi muka gelombang tsunami dalam kondisi pendangkalan pada lereng dasar laut yang panjang dan agak miring atau memiliki diskontinuitas dasar laut yang mendadak, seperti terumbu karang dekat pantai komponen struktural

suatu komponen dari suatu bangunan yang memberikan ketahanan pemikul beban gravitasi atau gaya lateral sebagai bagian dari jalur beban menerus yang disalurkan ke fondasi, termasuk balok, kolom, pelat, breising, dinding, pier dinding, balok kopling, dan sambungan

dinding struktural

dinding yang memberikan daya dukung pemikul beban gravitasi atau yang dirancang untuk memberikan ketahanan gaya lateral

surge

tingkat muka air yang naik secara cepat menghasilkan aliran horizontal ke daratan gerusan aliran berkelanjutan

peningkatan gerusan lokal yang dihasilkan dari percepatan aliran di sekitar struktur.

percepatan aliran dan vortisitas yang terkait meningkatkan tegangan geser di dasar dan menggerus keluar cekungan lokal

gerusan kaki

kasus khusus dari peningkatan penggerusan lokal yang terjadi di dasar tembok laut atau struktur serupa di sisi yang secara langsung terkena aliran. Gerusan kaki dapat terjadi baik struktur dilimpasi atau tidak.

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk potongan melintang topografis

profil data elevasi vertikal versus jarak horizontal sepanjang penampang melintang, di mana orientasi penampang tegak lurus atau pada beberapa sudut orientasi tertentu terhadap garis pantai

tsunami

serangkaian gelombang dengan periode panjang yang bervariasi, yang secara tipikal dihasilkan dari gaya angkat atau subsiden dasar laut akibat gempa

amplitudo tsunami

nilai absolut dari perbedaan antara satu puncak atau lembah tertentu dari tsunami dan permukaan laut yang tidak terganggu pada suatu saat

bore tsunami

muka gelombang pecah yang curam dan turbulen yang dihasilkan di tepi depan dari bentuk gelombang tsunami periode panjang ketika terjadi pendangkalan sepanjang dasar laut yang landai atau diskontinuitas dasar laut yang mendadak seperti terumbu karang dekat pantai, atau di muara sungai, menurut Pasal 6.6.4. Fisi soliton di profil dekat pantai dapat sering mengakibatkan terjadinya bore tsunami.

tinggi bore tsunami

ketinggian gelombang pecah tsunami melanda di atas permukaan air di depan bore atau elevasi tanah jika bore tiba di lahan kering secara nominal.

dinding pelepas tsunami

semua tipe dinding yang terkena banjir yang tidak diharuskan untuk menyediakan daya dukung struktural terhadap bangunan atau struktur lainnya dan yang dirancang dan dibangun sedemikian rupa sehingga, sebelum pengembangan kondisi aliran desain dari Kasus Beban Rendaman 1, sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 6.8.3.1, dinding tersebut akan runtuh atau terlepas sedemikian rupa sehingga (1) dinding tersebut memungkinkan pelaluan secara benar-benar bebas dari air banjir dan puing-puing yang berasal dari air yang berasal dari luar atau dalam, termasuk isi bangunan yang tidak terikat dan (2) dinding tersebut tidak merusak struktur atau sistem fondasi pendukungnya.

zona desain tsunami

sebuah kawasan yang diidentifikasi pada peta zona desain tsunami antara garis pantai dan batas rendaman, di mana struktur dianalisis dan dirancang untuk rendaman oleh tsunami yang dipertimbangkan maksimum.

peta zona desain tsunami

peta yang diberikan dalam gambar 6.1-1 menunjukkan batas rendaman horizontal potensial dari tsunami yang dipertimbangkan maksimum, atau peta probabilistik yurisdiksi negara atau lokal yang diproduksi sesuai dengan pasal 6.7 dari pasal ini.

peta evakuasi tsunami

peta evakuasi berdasarkan peta rendaman tsunami berdasarkan skenario yang diasumsikan yang dikembangkan dan diberikan kepada masyarakat baik oleh lembaga negara yang berwenang di bawah Program Mitigasi Bahaya Tsunami Nasional. Peta rendaman tsunami untuk evakuasi mungkin sangat berbeda dibandingkan dengan zona desain tsunami probabilistik, dan peta evakuasi tsunami tidak diperuntukkan untuk desain atau tata ruang.

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomer daerah rawan tsunami

wilayah pesisir indonesia yang dibahas oleh pasal ini dengan probabilitas kuantitatif dalam literatur yang diakui sebagai bahaya rendaman tsunami dengan runup lebih besar dari 3 ft (0,914 m) yang disebabkan oleh gempa yang membangkitkan tsunami sesuai dengan metode analisis bahaya tsunami probabilistik diberikan dalam Pasal ini.

kategori risiko tsunami

kategori risiko dari Pasal 1.5, sebagaimana dimodifikasi untuk pemakaian khusus yang berkaitan dengan Pasal ini menurut Pasal 6.4.

struktur pengungsian evakuasi vertikal tsunami

struktur yang ditetapkan dan dirancang untuk berfungsi sebagai suatu titik pengungsian di mana sebagian populasi masyarakat dapat melakukan evakuasi di atas tsunami bilamana tanah yang tinggi tidak tersedia.