• Tidak ada hasil yang ditemukan

PASAL 11 SAMPAI DENGAN PASAL 25 MENGENAI PEMBEBANAN GEMPA DI

26.3 Simbol

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomer bukit

dengan memperhatikan pengaruh topografi pada Pasal 26.8, adalah suatu permukaan tanah dengan karakteristik relief tajam pada kedua arah horizontal (lihat Gambar 26.8- 1).

panel surya atap

perangkat untuk menerima radiasi surya dan mengubahnya menjadi listrik atau energi panas. biasanya ini adalah modul fotovoltaik atau panel panas surya.

deretan panel surya

sekelompok panel surya yang berdekatan di atap.

wilayah puing terbawa angin

daerah-daerah didalam wilayah rawan badai di mana perlindungan impak diperlukan untuk bukaan berkaca; lihat Pasal 26.12.3.

prosedur terowongan angin

prosedur untuk menentukan beban angin pada bangunan gedung dan struktur lain, di mana tekanan dan/atau gaya dan momen ditentukan untuk setiap arah angin yang diperhitungkan, dari model bangunan gedung atau struktur lain dan sekitarnya, sesuai dengan Pasal 31.

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk

b

= faktor kecepatan angin rata-rata per jam dalam Persamaan 26.11-16 dari Tabel 26.11-1

b = faktor kecepatan hembusan angin dalam 3 detik dari Tabel 26.11-1 c = faktor intensitas turbulensi dalam Persamaan 26.11-7 dari Tabel 26.11-1

Cf = koefisien gaya yang digunakan pada penentuan beban angin untuk struktur- struktur lain

CN = koefisien tekanan neto yang digunakan pada penentuan beban angin untuk bangunan gedung terbuka

Cp = koefisien tekanan eksternal yang digunakan dalam penentuan beban angin untuk bangunan gedung

D = diameter struktur bundar atau komponen struktur, dalam ft (m) D′ = tinggi elemen yang menonjol seperti rusuk dan sirip, dalam ft (m)

d1 = untuk deretan panel surya atap, jarak horizontal ortogonal ke tepi panel terhadap panel yang berdekatan atau tepi bangunan gedung, dengan mengabaikan peralatan atap pada Gambar 29.4-7, dalam ft (m)

d2 = untuk deretan atap panel surya, jarak horizontal dari tepi satu panel ke tepi terdekat pada deretan panel berikutnya pada Gambar 29.4-7, dalam ft (m)

F = gaya angin desain untuk struktur-struktur lain, dalam lb (N) G = faktor efek hembusan angin

Gf = faktor efek hembusan angin untuk SPGAU dari bangunan gedung fleksibel dan struktur-struktur lain

(GCp) = perkalian koefisien tekanan eksternal dan faktor efek hembusan angin yang digunakan dalam menentukan beban angin untuk bangunan gedung

(GCpf) = perkalian koefisien tekanan eksternal ekuivalen dan faktor efek hembusan angin yang digunakan dalam menentukan beban angin untuk SPGAU dari bangunan gedung bertingkat rendah

(GCpi) = perkalian koefisien tekanan internal danfaktor efek hembusan angin yang digunakan dalam menentukan beban angin untuk bangunan gedung

(GCpn) = koefisien tekanan neto (bersih) terkombinasi untuk parapet

(GCr) = perkalian koefisien tekanan eksternal dan faktor efek hembusan angin yang digunakan dalam menentukan beban angin untuk struktur bagian atap

GC

rn

= koefisien tekanan neto untuk panel surya atap, dalam Persamaan (29.4- 4) dan Persamaan (29.4-5)

 GC

rn

nom= koefisien tekanan neto nominal untuk panel surya atap yang ditentukan dari Gambar 29.4-7

gQ = faktor puncak untuk respons latar belakang dalam Persamaan 26.11-6 dan

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomer gv = faktor puncak untuk respons angin dalam Persamaan 26.11-6 dan 26.11-10

H = tinggi bukit atau tebing dalam Gambar 26.8-1, dalam ft (m)

h = tinggi rata-rata atap bangunan gedung atau tinggi struktur-struktur lain, kecuali tinggi bagian terbawah atap yang digunakan untuk sudut atap θ yang kurang dari atau sama dengan 10°, dalam ft (m)

h1 = tinggi panel surya di atas atap pada tepi terbawah dari panel, dalam ft (m) h2 = tinggi panel surya di atas atap pada tepi teratas dari panel, dalam ft (m)

he = tinggi bagian terbawah atap pada suatu dinding tertentu, atau tinggi rata-rata jika bagian terbawah atap bervariasi sepanjang dinding

hp = tinggi terhadap bagian atas dari parapet pada Gambar 27.5-2 dan 30.6-1 hpt = tinggi parapet rata-rata di atas permukaan atap yang bersebelahan untuk

digunakan dengan Persamaan (29.4-5), dalam ft (m)

I

z = intensitas turbulensi dari Persamaan 26.11-7

K1, K2, K3 = pengali dalam Gambar 26.8-1 untuk memperoleh Kzt Kd = faktor arah angin dalam Tabel 26.6-1

Ke = faktor elevasi permukaan tanah

Kh = koefisien eksposur tekanan velositas pada ketinggian z = h Kz = koefisien eksposur tekanan velositas pada ketinggian z Kzt = faktor topografi seperti didefinisikan dalam Pasal 26.8

L = dimensi horizontal dari suatu bangunan gedung yang diukur paralel terhadap arah angin, dalam ft (m)

Lb = panjang bangunan yang dinormalisasikan, untuk digunakan pada Gambar 29.4-7, dalam ft (m)

Lh = jarak horizontal pada sisi angin datang dari puncak bukit atau tebing sampai setengah tinggi bukit atau tebing pada Gambar 26.8-1, dalam ft (m)

Lp = panjang kord panel untuk digunakan pada panel surya atap dalam Gambar 29.4-7, dalam ft (m)

Lr = dimensi horizontal dari tekukan dinding solid yang berdiri bebas atau panel petunjuk pada Gambar 29.3-1, dalam ft (m)

Lz = skala panjang integral turbulensi, dalam ft (m)

= faktor skala panjang integral dari Tabel 26.11-1, ft (m) N1 = frekuensi tereduksi dalam Persamaan (26.11-14) n1 = frekuensi alami fundamental, Hz

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk na = frekuensi alami batas perkiraan lebih rendah (Hz) dari Pasal 26.11.2

p = tekanan desain yang digunakan dalam penentuan beban angin untuk bangunan gedung, dalam lb/ft2 (N/m2)

PL = tekanan angin yang bekerja pada muka di sisi angin pergi dalam Gambar 27.3-8, dalam lb/ft2 (N/m2)

pnet = tekanan angin desain neto dari Persamaan 30.4-1, in lb/ft2 (N/m2)

pnet30 = tekanan angin desain neto untuk Eksposur B pada h = 30 ft (9,1 m) dan I = 1,0 dari Gambar 30.4-1, dalam lb/ft2 (N/m2)

pp = kombinasi tekanan neto pada parapet dalam Persamaan 27.3-4, dalam lb/ft2 (N/m2)

ps = tekanan angin desain neto dalam Persamaan 28.5-1, in lb/ft2 (N/m2)

ps30 = tekanan angin desain yang disederhanakan untuk Eksposur B pada h = 30 ft (9,1 m) dan I = 1,0 dari Gambar 28.5-1, dalam lb/ft2 (N/m2)

PW = tekanan angin yang bekerja pada muka di sisi angin datang pada Gambar 27.3-8, dalam lb/ft2 (N/m2)

Q = faktor respons latar belakang dalam Persamaan 26.11-8 q = tekanan velositas, dalam lb/ft2 (N/m2)

qh = tekanan velositas pada ketinggian z = h, dalam lb/ft2 (N/m2)

qi = tekanan velositas untuk menentukan tekanan internal, dalam lb/ft2 (N/m2) qp = tekanan velositas pada bagian atas parapet, in lb/ft2 (N/m2)

qz = tekanan velositas pada tinggi z di atas tanah, dalam lb/ft2 (N/m2) R = faktor respons resonansi dalam Persamaan 26.11-12

r = rasio ketinggian-terhadap-bentang untuk atap melengkung

RB, Rh, RL= nilai-nilai dari Persamaan 26.11-15a dan Persamaan (26.11-15b) Ri = faktor reduksi dari Persamaan 26.13-1

Rn = nilai dari Persamaan 26.11-13

s = dimensi vertikal dari dinding solid yang berdiri bebas atau panel petunjuk dari Gambar 29.3-1, dalam ft (m)

V = kecepatan angin dasar yang diperoleh dari Buku Peta Angin Indonesia, dalam mi/h (m/s). Kecepatan angin dasar sesuai dengan kecepatan hembusan angin dalam 3 detik pada ketinggian 33 ft (10 m) di atas tanah pada Kategori Paparan C

Vi = volume internal ruang tanpa sekat, ft3 (m3)

V

z = kecepatan angin rata-rata per jam pada ketinggian z, ft/s (m/s)

W = lebar bangunan gedung dalam Gambar 30.3-3 dan 30.3-5A dan 30.3-5B dan

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomer WL = lebar bangunan gedung pada sisi terpanjang dalam Gambar 29.4-7, dalam

ft (m)

WS = lebar bangunan gedung pada sisi terpendek dalam Gambar 29.4-7, dalam ft (m)

x = jarak pada sisi angin datang atau pada sisi angin pergi dari puncak dalam Gambar 26.8-1, dalam ft (m)

z = tinggi di atas elevasi tanah, dalam ft (m)

z = tinggi struktur ekuivalen, dalam ft (m)

zg = tinggi nominal lapisan batas atmosfir yang digunakan dalam Standar ini (Nilai- nilai dapat dilihat dalam Tabel 26.11-1)

zmin = konstan eksposur dari Tabel 26.11-1

= eksponen pangkat kecepatan-hembusan angin 3 detik dari Tabel 26.11-1

= resiprokal dari pada Tabel 26.11-1

= eksponen pangkat untuk kecepatan angin rata-rata per jam dalam Persamaan 26.11-16 dari Tabel 26.11-1

= rasio redaman, persen kritis untuk bangunan gedung atau struktur-struktur lain

c = faktor kord panel untuk digunakan bersama dengan panel surya atap pada Persamaan (29.4-5)

E = faktor deretan tepi untuk digunakan bersama dengan panel surya atap pada Gambar 29.4-7 dan Persamaan (29.4-4) dan (29.4-5)

p = faktor ketinggian parapet untuk digunakan dengan panel surya atap dalam Persamaan (29.4-5)

= rasio luas solid terhadap luas bruto untuk dinding solid yang berdiri bebas, panel petunjuk solid, panel petunjuk terbuka, permukaan rangka batang menara, atau struktur jeruji

= eksponen pangkat untuk skala panjang integral dalam Persamaan 26.11-9 dari Tabel 26.11-1

= nilai yang digunakan dalam Persamaan (26.11-15a) dan Persamaan (26.11- 15b) (lihat Pasal 26.11.4)

θ = sudut bidang atap terhadap horizontal, dalam derajat

 = faktor penyesuaian untuk tinggi bangunan gedung dan eksposur dari Gambar 28.5-1 dan 30.4-1

= rasio tinggi terhadap lebar untuk panel petunjuk solid

= sudut antara panel surya terhadap permukaan atap pada Gambar 29.4-7, dalam derajat

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk