• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomer Tabel 1.3-1 - Keandalan target (probabilitas kegagalan tahunan, PF) dan indeks

keandalan terkait (β)1 untuk kondisi beban yang tidak termasuk gempa, tsunami, atau kejadian luar biasa2

Basis Kategori Risiko

I II III IV

Kegagalan yang tidak mendadak dan tidak mengarah pada kerusakan progresif yang menyebar

PF = 1,25x10-4/thn

= 2,5

PF = 3,0x10-5/thn

= 3,0

PF = 1,25x10-5/thn

= 3,25

PF = 5,0x10-6/thn

= 3,5

Kegagalan yang mendadak atau mengarah pada kerusakan progresif yang menyebar

PF = 3,0x10-5/thn

= 3,0

PF = 5,0x10-6/thn

= 3,5

PF = 2,0x10-6/thn

= 3,75

PF = 7,0x10-7/thn

= 4,0

Kegagalan yang mendadak dan mengakibatkan kerusakan progresif yang menyebar

PF = 5,0x10-6/thn

= 3,5

PF = 7,0x10-7/thn

= 4,0

PF = 2,5x10-7/thn

= 4,25

PF = 1,0x10-7/thn

= 4,5

1Indeks keandalan target diberikan untuk periode Referensi 50 tahun, dan probabilitas kegagalan tahunan.

Persamaan yang disajikan pada Pasal 2.3.6 didasarkan pada indeks keandalan selama 50 tahun karena persyaratan kombinasi beban pada Pasal 2.3.2 didasarkan pada beban maksimum untuk periode Referensi 50 tahun.

2Penjelasan untuk Pasal 2.5 mencakup Referensi untuk publikasi yang menggambarkan riwayat perkembangan keandalan target ini.

Tabel 1.3-2 - Keandalan target (probabilitas kegagalan bersyarat) untuk stabilitas struktural akibat gempa

Kategori risiko Probabilitas kegagalan bersyarat akibat bahaya goncangan MCER

(%)

I & II 10

III 5

IV 2,5

Tabel 1.3-3 - Keandalan target (probabilitas kegagalan bersyarat) untuk komponen struktural nonkritis biasa akibat gempa

Kategori risiko Probabilitas kegagalan bersyarat komponen atau angkur akibat bahaya goncangan MCER (%)

I & II 25

III 15

IV 9

Metode pengujian pada Pasal 1.3.1.3.2 hanya berlaku untuk proyek individu dan tidak boleh diterapkan pada pengembangan nilai-nilai ketahanan material untuk penggunaan umum dalam sistem struktur.

Struktur dan komponen nonstruktural harus memenuhi persyaratan kemampuan layan dan fungsi pada Pasal 1.3.2 dan Pasal 1.3.3.

Ketentuan desain berbasis kinerja untuk struktur yang mengalami tsunami harus memenuhi persyaratan Pasal 6.

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk 1.3.1.3.1 Analisis

Analisis akan menggunakan metode rasional berdasarkan prinsip-prinsip mekanika teknik yang lazim dan akan mempertimbangkan semua sumber yang signifikan dari deformasi dan ketahanan. Asumsi kekakuan, kekuatan, redaman, dan properti lainnya dari komponen dan sambungan yang dimasukkan dalam analisis harus berdasarkan data uji yang disetujui atau Standar yang dirujuk.

1.3.1.3.2 Pengujian

Pengujian digunakan untuk mendukung kemampuan kinerja komponen struktural dan nonstruktural dan sambungan-sambungannya akibat beban harus secara akurat mewakili material, konfigurasi, konstruksi, intensitas pembebanan, dan kondisi batas yang diantisipasi dalam struktur. Bila suatu standar industri disetujui atau praktik yang mengatur pengujian komponen yang sama tersedia, program pengujian dan penentuan nilai desain dari program uji harus sesuai dengan standar-standar dan praktik industri.

Bila standar-standar tersebut atau praktik tidak ada, spesimen harus dibangun untuk skala yang sama dengan aplikasi yang dimaksud kecuali dapat menunjukkan bahwa efek skala tidak signifikan terhadap kinerja yang ditunjukkan. Evaluasi hasil uji harus dibuat berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh dari tidak kurang dari 3 pengujian, asalkan deviasi dari setiap nilai yang diperoleh dari setiap pengujian tunggal tidak berbeda dari nilai rata-rata untuk semua pengujian dengan lebih dari 15 %. Jika deviasi dari nilai rata-rata untuk pengujian apa pun melebihi 15 %, pengujian tambahan harus dilakukan sampai deviasi dari pengujian apapun dari nilai rata-rata tidak melebihi 15 % atau minimal 6 pengujian telah dilakukan. Pengujian tidak akan dieliminasi kecuali alasan untuk Pengecualian diberikan. Laporan pengujian harus mendokumentasikan lokasi, waktu dan tanggal pengujian, karakteristik dari spesimen yang diuji, fasilitas laboratorium, konfigurasi pengujian, pembebanan yang diterapkan dan deformasi akibat beban, dan terjadinya kerusakan yang ditunjukkan oleh spesimen, bersama-sama dengan pembebanan dan deformasi di mana kerusakan tersebut terjadi.

1.3.1.3.3 Dokumentasi

Prosedur yang digunakan untuk membuktikan kepatuhan terhadap Pasal ini dan hasil analisis dan pengujian harus didokumentasikan dalam satu atau lebih laporan yang disampaikan kepada Pihak Yang Berwenang dan ke peninjau independen.

1.3.1.3.4 Tinjauan

Prosedur dan hasil analisis, pengujian, dan perhitungan yang digunakan untuk menunjukkan pemenuhan persyaratan dari Pasal ini harus dikaji secara independen yang disetujui oleh pihak yang berwenang. Pengkajian meliputi satu atau lebih orang yang memiliki keahlian dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengevaluasi kepatuhan, termasuk pengetahuan dari kinerja yang diharapkan, perilaku struktural dan komponen, beban tertentu yang diperhitungkan, analisis struktur tipe yang dilakukan, material konstruksi, dan laboratorium penguji elemen dan komponen untuk menentukan ketahanan struktural dan karakteristik kinerja. Tinjauan tersebut harus mencakup asumsi, kriteria, prosedur, perhitungan, model analisis, setup pengujian, data uji, gambar final dan laporan. Setelah selesai dengan memuaskan, pengkaji harus mengajukan surat kepada pihak yang berwenang yang menunjukkan lingkup kajian dan penemuannya.

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomer 1.3.2 Kemampuan layan

Sistem struktur, dan komponennya, harus didesain agar memiliki kekakuan yang cukup untuk membatasi defleksi, drif lateral, getaran, atau deformasi lain akibat beban layan yang mempengaruhi penggunaan dan kinerja bangunan dan struktur lainnya berdasarkan pada persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan dan standar yang berlaku, atau sebagaimana disyaratkan dalam kriteria desain proyek.

1.3.3 Fungsi

Sistem struktural dan komponen struktur serta sambungannya pada Kategori Risiko IV harus didesain dengan probabilitas yang wajar untuk memiliki kekuatan struktural dan kekakuan yang cukup untuk membatasi defleksi, drif lateral, atau deformasi lain sehingga perilakunya tidak akan mencegah segera berfungsinya fasilitas setelah salah satu tingkat bahaya lingkungan desain yang ditentukan dalam standar ini. Sistem nonstruktural yang ditunjuk dan keterikatannya pada struktur harus didesain dengan kekuatan dan kekakuan yang cukup sehingga perilakunya tidak akan mencegah segera berfungsinya fasilitas setelah salah satu tingkat bahaya lingkungan desain yang ditentukan dalam standar ini. Komponen sistem nonstruktural yang ditunjuk harus didesain, memenuhi syarat, atau dilindungi sedemikian rupa sehingga harus ditunjukkan mampu melakukan fungsi kritisnya setelah fasilitas memikul bahaya lingkungan tingkat desain yang disyaratkan dalam standar ini.

Ketentuan dalam Pasal 1.3.1.1 dan Pasal 1.3.1.2 dalam standar ini dianggap memenuhi persyaratan Pasal ini.

1.3.4 Gaya dan efek regangan sendiri

Ketentuan harus dibuat untuk mengantisipasi gaya regangan sendiri dan efeknya yang timbul akibat perbedaan penurunan fondasi yang terjadi dan perubahan dimensi akibat temperatur, kadar air, susut, rangkak, dan efek sejenis lainnya.

1.3.5 Analisis

Efek beban pada setiap komponen struktur harus ditentukan dengan metode analisis struktur yang memperhitungkan keseimbangan, stabilitas, kompatibilitas geometrik, sifat bahan jangka pendek ataupun jangka panjang. Komponen struktur yang cenderung mengalami deformasi secara kumulatif pada beban kerja yang berulang harus memperhitungkan eksentrisitas yang terjadi selama umur layan bangunan gedung.

1.3.6 Aksi struktur yang berlawanan

Seluruh komponen struktur dan sistem struktur, serta seluruh sistem struktur pada komponen dan klading gedung dan struktur lain, harus dirancang untuk menahan gaya akibat gempa dan angin, dengan mempertimbangkan efek guling, gelincir, dan gaya angkat, serta alur beban menerus harus disediakan untuk menyalurkan beban–beban tersebut ke fondasi. Ketika kuat geser digunakan untuk mengisolasi elemen-elemen, efek gesekan antara elemen harus diperhitungkan sebagai suatu gaya. Bila seluruh atau sebagian dari gaya penahan ini diperoleh akibat beban mati, beban mati tersebut harus diambil sebagai beban mati minimum. Lendutan vertikal dan horizontal akibat gaya tersebut harus diperhitungkan.

Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan, Sain, Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk 1.3.7 Ketahanan api

Ketahanan api struktural harus disediakan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam peraturan bangunan yang berlaku. Sebagai alternatif, prosedur desain berbasis kinerja pada Lampiran E diizinkan, bila disetujui.