BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deiksis Dialek Balanipa
1) Pronomina Persona Pertama Tunggal (Saya/Yau) Pembicara 1: (a) Inai mappalengguq sapedana i appi?
Siapa memindahkan sepedanya si appi?
23
‘Siapa yang memindahkan sepeda appi?’
Pembicara 2: (b) Yau mappalengguq apaq naurangngi Saya memindahkan sebab dihujani
‘Saya yang memindahkan sebab terkena hujan’
Pembicara 1: (c) Ya muanna innai?
Ya kamu simpan di mana
‘Ya di mana kamu menyimpannya?’
Pembicara 2: (d) U anna tamai di naung boyang.
Saya menyimpannya masuk di bawah rumah.
‘Saya menyimpannya di kolong rumah’
Percakapan terjadi di halaman rumah, yang melibatkan seorang kakak dan adik dengan konteks tuturan si adik menjawab kakaknya yang menanyakan siapa yang telah memindahkan sepeda anaknya.
2) Pronomina Persona Pertama Jamak (Kita, Kami/Itaq) Bapak: (a) O kindoq sukma, baummu alaimi maraqemi.
Wahai Ibu Sukma, ikanmu ambillah kering sudah.
‘Hei Ibu Sukma, ikanmu sudah kering angkatlah.’
Anak: (b) Itaq pa maakkeq i baummu kindoq.
Kita biarkan menganggkat ikanmu ibu.
‘Biarkan kami yang mengangkat ikanmu ibu.’
Ibu: (c) Damo anaq andiang toi mabeqi bega Tak usah nak tidak juga berat sangat ‘Tak usah nak ini juga tidak terlalu berat’
Percakapan terjadi di sebuah rumah yang melibatkan sesama keluarga dengan konteks tuturan seorang anak menawarkan diri
kepada ibunya agar dia dan saudaranya saja yang mengangkat ikan dari jemuran.
3) Pronomina Persona Kedua Tunggal (Kamu/I’o) Teman 1: (a) Inggaimo tama paqgolang mangino e
Marilah pergi lapangan sepak bola bermain hei ‘Hei mari kita pergi bermain di lapangan sepak bola’
Teman 2: (b) Mangino apa?
Bermain apa?
‘Bermain apa?’
Teman 1: (c) Maqgol. Yaupa maju, iqo pa gawang
Bermain bola. Saya biarkan maju, kamu biarkan gawang ‘Bermain bola. Biar saya jadi penyerang, kamu jadi
kiper.’
Teman 2: (d) Inggai mo e!
Hei marilah!
‘Marilah!’
Percakapan terjadi di halaman rumah, yang melibatkan dua orang teman sebaya dengan konteks tuturan seorang teman memberitahu peran mereka dalam permainan sepak bola.
4) Pronomina Persona Kedua Jamak (Kamu sekalian/Iqo mieq) Pembicara 1: (a) Itaq di pirang bongi, mieq.
Kita di kapan malam, kalian.
mellamba tau lao massikola.
berjalan kita pergibersekolah.
pole massikola manette boi tau.
datang bersekolah menenun lagi kita.
25
I’o mieq diteqe sangnging diang mo apa mu pomelo.
Kamu sekalian sekarang semua sudah punya apa kamu ingin.
‘Kami pada waktu dulu, pergi sekolah dengan berjalan kaki. Setelah pulang sekolah kami lanjut menenun.Tapi zaman sekang ini apa yang kalian mau semuanya ada.’
Pembicara 2: (b) Ya na mellamba tau lao massikola?
Ya akan berjalan kita pergi bersekolah?
Sangnging mammotor solata
Semua naik sepeda motor teman saya
‘Jadi apakah kami akan berjalan kaki ke sekolah?
Sedangkan teman kami semuanya naik motor.’
Pembicara 1: (c) Ya nadiapami ia tomo itaq naulle batangta Ya mau bagaimana lagi itulah kita disanggup diri kita
‘Ya mau bagaimana lagi itulah kesanggupan yang kita miliki’
Percakapan terjadi di teras rumah, yang melibatkan antara ibu dan anak-anaknya dengan konteks tuturan seorang ibu yang sedang membandingkan dinamika kehidupan masa lalu dan saat ini.
5) Pronomina Persona Ketiga Tunggal (Dia/Ia) Pembicara 1: (a) Pole inna muola kindoq sukma?
Datang di manakah kamu jalan ibu sukma?
‘Dari manakah Ibu Sukma?’
Pembicara 2: (b) Poleaq maqarisan dio di boyangna sayyeq Datang saya berarisan di situ rumahnya sayid
‘Saya dari rumah sayid mengikuti arisan’
Pembicara 1: (c) Inai mendai gocccangang?
Siapa naik undian?
‘Giliran siapa yang naik?’
Pembicara 2: (d) Ia mendaiq sangana.
Dia naik namanya.
‘Namanya yang keluar’
Percakapan terjadi di jalan depan rumah seorang teman.
Percakapan tersebut melibatkan sesama teman dengan konteks tuturan seorang teman memberitahu tentang siapa yang namanya keluar dalam undian arisan.
6) Pronomina Persona Ketiga Jamak (Mereka/Seqia)
Teman 1: (a) Mangapai annaq andiang rua pole seqia massenam?
Mengapa sehingga tidak pernah datang mereka bersenam?
‘Mengapa mereka tidak pernah lagi datang senam?’
Teman 2: (b) Andiangi pole, apaq marakkeq deqi corona Mereka tak datang karena takut kabarnya corona ‘Mereka tidak datang karena takut corona’
Teman 1: (c) Jari na dipeosangangi doloq diqe?
Jadi akan dihentikan dulukah?
‘Jadi kegiatan senam akan dihentikan?’
Teman 1: (a) Muaq diang tomelo ya soqnaimo leqmai Kalau ada orang mau ya biarlah kemari.
‘Kalau ada yang mau biarlah datang’
27
Percakapan terjadi di teras rumah yang melibatkan sesama teman.
Percakapan tersebut terjadi dengan konteks tuturan seorang teman menanyakan ketidakhadiran anggota senam.
b. Deiksis Tempat 1) Di sana (Di lai)
Teman 1: (a) Inna naengei diteqe i kaco?
Di manakah ditempati sekarang si kaco?
‘Di manakah gerangan si kaco?’
Teman 2: (b) Di lai Malaysia, lambai sumombal Di sana Malaysia, pergi ia berlayar ‘Ke Malaysia ia berlayar’
Teman 1: (c) Apa najama di lai?
Apa dia kerja di sana?
‘Kerja apa dia di sana?’
Teman 1: (d) Inggaqna mambawa oto Sepertinya membawa mobil
‘
Kabarnya ia jadi supir’Percakapan tersebut melibatkan sesama teman dengan konteks tuturan seorang teman menjawab temannya yang menanyakan keberadaan temannya yang lain.
2) Di sini (Dini)
Pembicara 1: (a) Muitai sapatunna i dani? U annai dini genaq mangapa na mala paqda?
Kamu lihat sepatunya si dani? Saya simpan di sini tadi mengapa akan dapat hilang?
‘Kamu lihat sepatu dani? Tadi saya di sini mengapa bisa hilang ‘
Pembicara 2: (b) Dioi naunna meja muaq andiangaq sala maqita Di situ bawah meja kalau tidak saya salah melihat ‘Di bawah meja kalau saya tidak salah lihat’
Percakapan tersebut melibatkan sesama saudara dengan konteks tuturan seorang saudara menjawab pertanyaan saudaranya yang menanyakan keberadaan sepatu anaknya.
c. Deiksis Waktu
1) Kemarin (Dionging)
Pembicara 1: (a) Inna muola dionging?
Ke mana kamu jalan kemarin?
‘Kemarin kamu ke mana?’
Pembicara 2: (b) Sauaq di boyangna anaqnaureu, apaq meloq na akekaq
Ke sana saya di rumahnya kemanakan saya, karena mau diakikah cucunya.
‘Saya ke rumah kemanakan karena cucunya akan diakikah’
Pembicara 1: (a) U sanga lao mottongngo di kindoqmu
Saya sangka pergi bermalam kamu di ibumu ‘Saya kira kamu menginap di rumah ibumu’
Percakapan di atas melibatkan sesama teman dengan konteks tuturan seorang teman bertanya ke mana kemarin temannya pergi.
d. Deiksis Wancana 1) Katafora
Pembicara 1: (a) Diang na u pissangngiango diqe. Diang uirrangngi to mappau mate i cammana
Ada yang aku beritahu kamu ini. Ada kudengar orang bicara mati cammana
29
‘Ada yang ingin aku beritahu kepadamu, aku kabar bahwa cammana telah meninggal’
Pembicara 2: (b) Dipirang? Mane uissangi yau iting karewa o Kapan? Baru kutahu aku itu kabar
‘Kapan? Aku baru tahu kabar itu’
Pembicara 1: (c) Digenaq diqe na sanga Tadi ini katanya
‘Katanya tadi’
Percakapan terjadi di ruang tamu, yang melibatkan kakak dan adik dengan konteks tuturan seorang kakak memberitahu adiknya tentang berita kematian seseorang yang mereka kenal.
e. Deiksis Sosial 1) Kandiq (Adik)
Pembicara 1: (a) Muaq rua boi tau landur kandiq, leppangngi tau dio boyang da pasiriq leppang apaq sanging sanganaqmu diqe dini
Kalau pernah lagi kita lewat adik, singgahlah kita di situ rumah jangan malu singgah karena semua family kamu ini di sini
‘Kalau adik lewat, singgalah di rumah Tidak usah malu karena di sekitar sini keluargamu semua’
Pembicara 2: (b) Iye andiang sawaq
Iya kalau tidak ada halangan ‘Iya jika tidak ada halangan’
Percakapan terjadi di depan rumah, yang melibatkan sesama keluarga dengan konteks tuturan pembicara (1) meminta pembicara
(2) singgah jikalau dilain waktu pembicara (2) lewat di depan rumah pembicara (1).
2) Daeng/andaeng (Gelar untuk orang berdarah bangsawan)
Pembicara 1: (a) Andaeng bengangaq doiqmu meloaq lamba mangayi Andaeng beri saya uangmu mau saya pergi mengaji
‘Andaeng, saya minta uang karena mau pergi mengaji’
Pembicara 2: (b) Apa na mualli kambeq?
Apa akan kamu beli anak?
‘Kamu mau beli apa nak?’
Pembicara 1: (c) Meloaq maalli kandoang dio boyangna kanneq sitti Mau saya membeli bakwan di situ rumahnya nenek sitti
‘Saya mau beli bakwan di rumah nenek sitti’
Percakapan terjadi di rumah, yang melibatkan ibu dan anak dengan konteks tuturan pembicara (1) meminta uang kepada pembicara (2) yakni ibunya.
2. Deiksis Dialek Sendana