BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Deskripsi MTs Al Ijtihad Danger
1. Sejarah berdirinya MTs Al Ijtihad Danger
Madrasah Tsanawiyah Al Ijtihad Danger merupakan salah satu Madrasah yang bernaung dibawah Yayasan Al Ijtihad Al Mahsuni yang beralamat di Jalan Lintas Laskar 45 Desa Danger, kecamatan Masbagik, kabupaten Lombok Timur, NTB. Terkait dengan sejarah beridirinya MTs Al Ijtihad Danger ini dibagi mejadi 2 periode, yaitu sebagai berikut.
a. Periode Perintisan
Pada periode perintisan ini Desa Danger belum memiliki sebuah lembaga yang secara khusus berkontribusi dalam bidang agama, sehingga hal tersebut menyebabkan pendidikan agama anak- anak di Desa Danger menjadi terbengkalai. Karena melihat kejadian tersebut, maka Bapak TGH. Mahsun menyelenggarakan musyawarah terbatas yang membahas tentang pendidikan agama-anak-anak, bertempat di rumah beliau di Montong Terasi (saat ini menjadi Montong Daerah) Desa Danger. Musyawarah tersebut kemdian
ditindak lanjuti dan dihadiri oleh pemerintah Desa Danger, bebagai tokoh agama dan masyarakat Desa Danger.63
Pada tanggal 15 Maret 1962, dengan persetujuan dari Kepala Kantor Departemen Agama yang pada waktu itu dijabat oleh Bapak Mujateba yang berasal dari Pagutan Lombok Barat, bapak TGH Mahsun didukung oleh tokoh agama dan masyarakat secara resmi mendirikan sebuah lembaga pendidikan agama bagi anak-anak setara Sekolah Dasar bernama madrasah Ibtidaiyah Nahdlatus Dababiyah Al Islamiyah.
Semenjak berdirinya hingga dua tahun berikutnya , Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatus Sababiyah Al Islamiyah menumpang di Mushalla Montong Terasi yang saat itu sebagai tempat pengajian umum dan khusus asuhan TGH Mahsun. Dengan menggunakan fasilitas yang seadanya untuk melaksanakan proses pembelajaran, Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatus Sababiyah Al Islamiyah semakin berkembang dan semakin baik, sehingga membuat masyarakat tertarik untuk menyekolahkan anak mereka di madrasah tersebut. Akibat membeludaknya masyarakat yang menyekolahkan anaknya di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatus Sababiyah Al Islamiyah, menyebabkan Mushalla yang digunakan sebagai tempat untuk
63Nasrudin, Wawancara, MTs Al Ijtihad Danger, 12 Desember 2020.
melaksanakan kegiatan pembelajaran tidak dapat lagi menampung banyaknya peserta didik yang ada.64
Untuk dapat menampung seluruh peserta didik yang bersekolah, maka direncanakanlah sebuah proyek untuk membuat gedung khusus tempat belajar bagi para peserta didik yang terdiri dari delapan ruang. Proyek tersebut dapat terealisasi dengan diletakanya batu pertama pada tanggal 17 April 1965.
pada tahun 1966, bertepatan dengan setahun setelah berdirinya gedung tersebut, bapak Sumardan sebagai Penilik Pendidikan Agama Islam saat itu menginginkan agar Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatus Sababiyah Al Islamiyah bernaung pada salah satu organisasi tertentu, sehingga Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatus Sababiyah Al Islamiyah bergabung dengan salah satu organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dengan Lembaga Pendidikan Al Ma’arif yang pada waktu itu diketuai oleh H.
Umar (Pancor). Semenjak itu Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatus Sababiyah Al Islamiyah berganti nama menjadi Madrasah Ibtidaiyah Yadinu III Danger.65
b. Periode Pengembangan
Pada periode ini, pengurus melakukan pembenahan menuju sistem yang lebih dinamis Pada tanggal 7 Januari 1981. Pada periode
64Nasrudin, Wawancara, MTs Al Ijtihad Danger, 12 Desember 2020.
65Nasrudin, Wawancara, MTs Al Ijtihad Danger, 12 Desember 2020.
ini, disusun program kerja tiga tahunan (1981-1083) yang salah satu isinya yaitu perencanaan pembangunana Madrasah Tsanawiyah.
Besarnya dukungan dari masyarakat, tokoh-tokoh Rabithah serta pemerintah membuat rencana tersebut semakin mudah untuk dapat direalisasikan. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1983 pengurus membangun tiga ruangan tambahan di sebelah utara bangunan lama sehingga total seluruh ruangan menjadi sebelas ruangan. Lima ruangan sebelah selatan digunkan sebagai gedung Madrasah Tsanawiyah Yadinu Danger, dan enaam ruang di sebelah utara digunakan sebagai tempat Madrasah Ibtidaiyah Yadinu III Danger.
Pada tahun 1985, Drs. H. Wildan Mahsun selaku anak dari TGH. Mahsun pulang ke Desa Danger, setelah bertugas dan menetap di Mataram selama beberapa tahun. Kehadiran Drs. H. Wildan Mahsun memberikan banyak sekali kontribusi bagi lembaga-lembaga pendidikan di Desa Danger, berupa peningkatan peran serta kinerja pengurus.66
Pada hari rabu, tanggal 24 Juni 1987 yang bertepatan dengan 27 Syawwal 1407 Hijriah, TGH. mahsun selaku figure utama pendidikan agama di Desa Danger meninggal dunia. Hal tersebut
66Nasrudin, Wawancara, MTs Al Ijtihad Danger, 12 Desember 2020.
menyebabkan terjadinya goncangan pada tubuh organisasi Yadinu Rabithah dan lembaga pendidikan yang bernaung di bawahnya, sehingga pada tahun 1988 Yadinu Rabithah terpecah, dan sebagian besar putra-putri TGH. Mahsun keluar dari Yadinu Rabithah dan mendirikan organisasi baru.
Setahun setelah itu, pada hari rabu, 15 Juni 1988, bertepatan dengan 1 Zulqaidah 1408 Hijriah, bertempat di Desa Danger Kecamatan Masbagik, yayasan Pondok Pesantren Al Ijtihad Danger Al Mahsuni didirikan atas dukungan dari masyarakat. Madrasah dan pondok pesantren yang ada di Desa Danger semenjak saat itu langsung menjadi asset Yayasan Pondok Pesantren Al Ijtihad Danger, maka terhitunglah semenjak saat itu Madrasah Tsanawiyah Yadinu danger berubah menjadi Madrasah Tsanawiyah Al Ijtihad Danger.67
2. Visi dan Misi MTs Al Ijtihad Danger.
a. Visi
Beriman dan bertakawa, berakhlak mulia, cerdas dan kreatif b. Misi
1) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan
2) Mengoptimalkan penerapan nilai-nilai Islam pada setiap mata pelaajaran
67 Nasrudin, Wawancara, MTs Al Ijtihad Danger, 12 Desember 2020.
3) Menciptakan suasana yang harmonis dan penuh rasa persaudaraan di antara sesama warga madrasah
4) Mewujudkan kehidupan madrasah yang agamis dan berbudaya 5) Terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih, nyaman dan
kondusif untuk belajar
6) Meningkatkan ekstrakurikuler yang efektif, efisien, berdaya guna untuk menumbuh kembangkan potensi diri siswa.68
3. Struktur Organisasi MTs Al Ijtihad Danger.
Bagan 1 : Struktur Organisasi MTs Al Ijtihad Danger.69
68 Profil MTs Al Ijtihad Danger, Dokumentasi, 8 Desember 2020.
69 Profil MTs Al Ijtihad Danger, Dokumentasi, 9 Desember 2020.
4. Sarana dan Prasarana MTs Al Ijtihad Danger.
Tabel 1.1 : Prasarana Pendidikan MTs Al Ijtihad Danger.70 Prasarana Pendidikan MTs Al Ijtihad Danger
No Prasarana Jumlah
1 Ruang kelas 11
2 Ruang Perpustakaan 1
3 Laboratorium computer 1
4 Ruang kepala madrasah 1
5 Ruang guru 1
6 Ruang tata usaha 1
7 Jamban 9
8 Tempat bermain/olahraga 1
9 Kantin 2
10 Tempat parker 1
70 Profil MTs Al ijtihad Danger, Dokumentasi, 9 Desember 2020.
Melihat data di atas jika dibandingkan dengan jumlah peserta didik sebanyak 292, maka dapat diinterpretasikan bahwa prasarana tersebut telah mencukupi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di MTs Al Ijtihad Danger.
Tabel 1.2 : Sarana Pendidikan MTs Al Ijtihad Danger.71 Sarana Pendidikan MTs Al Ijtihad Danger
No Sarana kelas Jumlah
1 Meja siswa 220
2 Tempat duduk siswa 223
3 Kursi guru 11
4 Meja guru 11
5 Papan tulis 11
6 Tempat sampah 7
7 Tempat cuci tangan 1
8 Jam dinding 11
71 Profil MTs Al Ijtihad Danger, Dokumentasi, 9 Desember 2020.
Mengacu pada data di atas, maka tempat sampah dan tempat cuci tangan masih belum cukup banyak sesuai dengan kebutuhan setiap kelas.
Dalam hal ini pihak madrasah masih berupaya untuk dapat mengadakan tempat tempat sampah yang diperlukan 4 unit lagi serta pengadaan tempat cuci tangan di lokasi yang lain.
5. Daftar Guru dan Karyawan MTs Al Ijtihad Danger.
Tabel 1.3 : Guru dan Staff Tata Usaha MTs Al Ijtihad Danger.72
72 Profil MTs AL Ijtihad Danger, DoLLkumentasi, 9 Desember 2020.
No Nama Guru L/P Jabatan
Mata Pelajaran Yang Diajarkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Hirpan, S.Pd
Rosihan Anwar, S.Pd Hilwanudin, S.Ag Drs. Ashari Paozan, S.Pd.I Nasrudin, S.Pd.I Fazni
Ahmadi, S.Pd
Wahyuni Fikriah, A.Md Suhaiti, S.Pd
L L L L L L L L P P
Kamad
Waka Kuurikulum Waka Kesiswatan Waka Sarpras Wakan Humas Guru Mp.
Guru Mp.
Guru Mp.
Guru Mp.
Guru Mp.
IPA Bhs. Inggris Seni Budaya
IPS Bhs. Arab Al Qur’an Hadits
Fiqih Bhs. Indonesia
Matematika Bhs. Arab
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 27 28 29 30 31 32
Muhamad Zaini, S.Pd Susanti, S.E
Sabirin, S.Pd.I H. Nahdi, S.Pd.I Satriah, S.Pd Budiani, S.Pd.I
Tantri Kusharyanti,S.Pd.I Hammiyati, S.Pd
Nasrun, S.Pd.I Nurul Wahidah, S.Pd Sarpri Iriadi, S.Pd Ahmadani, S.Pd Mita Irawati, S.Pd Suciati, S.Pd.I Mawaizzatin, S.Pd.I Nurhayati, S.Pd.I Ema Pujiati, S.Pd Sri Hastuti A, S.Pd Heri Bukrin, S.Pd M. Kamaludin, S.Pd Riki Pebri Ramdani, S.Ak
L P L L P L P P L P L L P P P P P P L L L
Guru Mp.
Ka Perpus Guru Mp.
Guru Mp.
Guru Mp.
Guru Mp.
Guru Mp.
Guru Mp.
Guru Mp.
Guru Mp.
Guru Mp.
Guru Mp.
Guru Mp.
Bendahara Guru Mp.
Guru Mp.
Guru Mp.
Guru Mp.
Guru Mp Guru Mp Guru Mp.
Matematika IPS Akidah Akhlak Al Qur’an Hadits
Matematika PPKn
IPA IPA SKI Bhs. Inggris
IPS Penjaskes Bhs. Indonesia
Mulok Prakarya Prakarya Bhs. Inggris Bhs. Indonesia
Bhs. Inggris IPA TIK
Berdasarkan pada data di atas, dari 32 guru di atas semuanya sudah sertifikasi kecuali Bapak Fazni guru mata pelajaran Fiqih yang belum mempunyai gelar pendidikan karena sampai saat ini belum mengenyam pendidikan pada perguruan tinggi, institute ataupun universitas manapun. Melihat jumlah guru sebanyak 32 orang dan peserta didik sebanyak 292 orang dapat diketahui rasio perbandingan antara peserta didik dan guru adalah kurang lebih 1:9. Maka dapat diinterpretasikan bahwa jumlah guru dan peserta didik sudah proporsional.
B. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Akidah Akhlak Pada Masa Pandemi Covid-