• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Objek Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Keadaan Geografis Kota Makassar

Kota Makassar merupakan Ibu Kota dari Provinsi Sulawesi Selatan, yang berada pada bagian Selatan Pulau Sulawesi yang dulu dikenal sebagai Ujung Pandang, terletak antara 119º24’17’38” BT dan 5º8’6’19”

LS yang berbatasan sebelah Utara yaitu Kabupaten Maros, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Maros, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan batas sebelah Barat yaitu Selat Makassar. Kota Makassar memiliki topografi dengan kemiringan lahan 0-2°(datar) dan kemiringan lahan 3-15° (bergelombang). Wilayah Kota Makassar tercatat memiliki luas 175,77 km persegi. Kota Makassar memiliki kondisi iklim sedang-tropis memiliki suhu udara rata-rata berkisar antara 26,°C - 29°C.

Segi administrasi Kota Makassar terbagi menjadi 15 kecamatan dengan 153 kelurahan. Diantara 15 kecamatan tersebut, ada tujuh kecamatan yang berbatasan dengan pantai yaitu Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Wajo, Kecamatan Tallo, Kecamatan Tamalate, Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Mariso. Batas- batas administrasi Kota Makassar sebagai berikut:

 Batas Utara: Kabupaten Maros

 Batas Timur: Kabupaten Maros

 Batas Selatan: Kabupaten Takalar dan Kabupaten Gowa

 Batas Barat: Selat Makassar

2. Profil Lokasi Penelitian (UPT Wilayah I Makassar)

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulsel dibentuk untuk meningkatkan pendapatan daerah, antara lain, melalui penguatan taxing power yang dilakukan dengan mengimplementasikan secara efektif regulasi retribusi daerah dan perpajakan daerah sesuai kewenangan pemerintahan daerah provinsi sebagaimana yang telah dibakukan dalam Undang-Undang No 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Secara umum pendapatan daerah terdiri atas:

1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2) Dana Perimbangan

3) Lain-lain pendapatan yang sah.

Dalam jangka waktu 8 tahun, pendapatan daerah Provinsi Sulawesi Selatan mengalami kenaikan yang lebih dua kali lipat, yaitu berkisar sebesar Rp 2.124.090.149.339 pada tahun 2008 sampai pada tahun 2016 sebesar Rp 7.162.588.691.183. Terjadinya kenaikan pendapatan ini dipengaruhi oleh banyaknya pembaharuan (inovasi) yang dilakukan pemerintah.

Instrument dari sumber pendapatan tersebut didominasi oleh PAD serta memberikan kontribusi rata-rata sebesar 55,24%. PAD tersebut dikelola oleh Dispenda Sulawesi Selatan sejak 1 Januari 2017 telah berganti menjadi Bapenda Sulawesi Selatan. Dari tahun ke tahun PAD

Sulsel mengalami kenaikan yang lebih dari target yang telah ditentukan.

Akibat dari adanya kenaikan tersebut disebabkan adanya peningkatan etos kerja sumber daya manusia (SDM), adanya dorongan dari para pemimpin, serta adanya inovasi-inovasi dari layanan unggulan yang terus berkembang.

Memandang luas wilayah pengelolaan objek pajak dan kenaikan jumlah kendaraan yang meningkat di Provinsi Sulawesi Selatan, maka dari tahun 2008 dibentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) untuk melakukan efektivitas dan efisiensi rancangan tugas pokok. Mulanya, perpanjangan tangan pengelolaan pajak di daerah hanya dilayani 10 UPTD Samsat dan 13 Samsat Pembantu, sesuai Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 16 tahun 2010 tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis jumlah UPT bertambah menjadi 15 UPT dan hingga 2017 UPT telah terdapat disemua kabupaten/kota, jumlahnya sebanyak 25 Unit, 2 diantaranya terdapat di Kota Makassar.

Salah satu inovasi layanan unggulan UPT (unit pelaksana teknis) pendapatan wilayah I kota Makassar yaitu drive thru pajak kendaraan bermotor terdiri dari: layanan pengesahan STNK, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang tempat pelaksanaannya di luar gedung kantor bersama samsat wilayah Makassar I yang memudahkan pelanggan dalam melakukan transaksi tanpa mesti turun dari kendaraan bermotor yang dikendarainya.

Samsat drive thru ini menjadi salah satu pilihan yang sangat direkomendasikan untuk pelanggan yang ingin membayar SWDKLLJ dan pajak kendaraannya. Alasannya tidak lain karena setiap orang pasti ingin secepat mungkin dalam penyelesaian pengesahan STNK dengan cara yang mudah dan tanpa harus perlu membayar lebih dari yang semestinya. Berikut merupakan data pengguna layanan drive thru pajak kendaraan bermotor bulan Januari-Oktober pada tahun 2020 yaitu:

Tabel 4.1 Pengguna Layanan Drive Thru Pajak Kendaraan Bermotor SAMSAT Pembantu Pettarani perbulan tahun 2020

No Bulan Pengguna

Roda Dua (R2)

Pengguna Roda Empat

(R4)

Jumlah Pengguna

Layanan

1. Januari 2.543 2.139 4.682

2. Februari 2.275 2.179 4.454

3. Maret 2.265 1.813 4.078

4. April 1.109 1.161 2.270

5. Mei 1.370 1.423 2.793

6. Juni 2.461 2.057 4.518

7. Juli 2.742 1.917 4.659

8. Agustus 2.953 1.962 4.915

9. September 2.984 1.943 4.927

10. Oktober 2.495 1.640 4.135

Jumlah Keseluruhan Pengguna Layanan Tahun 2020 41.431 Sumber: Data Primer SAMSAT Wilayah I Makassar, 2020

3. VISI, MISI UPT Wilayah I Makassar

VISI

“Optimalisasi penerimaan pendapatan daerah” dan “Meningkatnya akuntabilitas perangkat daerah”.

MISI

1. Meningkatnya pendapatan daerah, dengan indikator sasaran adalah: kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah.

2. Penguatan regulasi dan kelembagaan, dengan indikator sasaran adalah: Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pajak.

3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja, perencanaan dan pengelolaan keuangan perangkat daerah, dengan indikator sasaran adalah:

- Nilai SAKIP Badan Pendapatan Daerah

- Persentase ASN dengan nilai SKP kategori baik - Nilai rata-rata capaian kinerja perangkat daerah

4. Struktur Organisasi UPT Wilayah I Makassar

Struktur organisasi adalah sebuah hierarki (jenjang berbentuk garis yang bertingkat-tingkat) berisi komponen-komponen yang menunjukkan adanya pembagian kerja, fungsi serta tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi untuk mencapai sasaran yang ditetapkan oleh organisasi tersebut. Pembagian struktur organisasi di UPT Wilayah I Makassar dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Struktur Organisasi UPT Pendapatan Wilayah Makassar I

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi UPT Pendapatan Wilayah Makassar I KA UPT Pendapatan Makassar I

KASI Pendataan & Penagihan UPTP Makassar I

KASI Penetapan & Penerimaan UPTP Makassar I

KASUBAG Tata Usaha UPTP Makassar I

Berdasarkan bagan struktur organisasi UPT Pendapatan Wilayah Makassar I di atas, adapun tugas, fungsi dan kewenangan unit dalam struktur organisasi UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pendapatan Wilayah Makassar I, adalah sebagai berikut:

 Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah UPT Pendapatan Wilayah pada Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

 Kepala UPT adalah Kepala UPT Pendapatan Wilayah yang bertugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan kebijakan teknis pemungutan Pendapatan Asli Daerah yang menjadi tanggung jawabnya, mengawasi pelaksana tugas ketatausahaan, pelayanan dan penetapan pajak, pendapatan dan penagihan pajak serta menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Badan berdasarkan wilayah kerja;

 Lebih lanjut dijelaskan bahwa fungsi Kepala UPT dalam melaksanakan tugas adalah, sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pemungutan pendapatan asli daerah;

2. Pelaksanaan kebijakan teknis pemungutan pendapatan asli daerah;

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemungutan Pendapatan Asli Daerah;

4. Pelaksanaan administrasi UPT, dan

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan terkait tugas dan fungsinya.

 Uraian tugas Kepala UPT wilayah, meliputi:

1. Menyusun rencana kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan UPT untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

4. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

5. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

6. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan, kepegawaian dalam lingkungan UPT;

7. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis pemungutan Pendapatan Asli Daerah;

8. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis pemungutan Pendapatan Asli Daerah;

9. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis pemungutan Pendapatan Asli Daerah;

10. Menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi terkait dengan proses penyelesaian keberatan, pemberian keringanan, dan restitusi pajak daerah sesuai dengan perundang-undangan;

11. Melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan instansi terkait lainnya;

12. Mengusulkan rencana anggaran kegiatan tahunan;

13. Mengusulkan rencana penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah;

14. Melaksanakan pelaporan bulanan, triwulan dan tahunan;

15. Melaksanakan urusan ketatausahaan UPT;

16. Melaksanakan kegiatan layanan unggulan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) sesuai kebijakan yang ditetapkan;

17. Melaksanakan pengawasan internal UPT;

18. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan teknis pemungutan pendapatan asli daerah;

19. Melaksanakan koordinasi, dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga nonpemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UPT;

20. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

21. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala UPT dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

22. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

 Subbagian dan seksi di dalam struktur organisasi UPT Pendapatan Wilayah, meliputi:

1. Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh Kepala Subbagian yang mempunyai tugas membantu Kepala UPT dalam mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi penyusunan

program, pelaporan, umum, kepegawaian, dan keuangan dalam lingkungan UPT;

2. Seksi Pelayanan dan Penetapan dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas membantu Kepala UPT dalam mengoordinasikan, menyiapkan bahan, dan melakukan kebijakan teknis pelayanan dan penetapan pajak daerah serta pendapatan; dan

3. Seksi Pendataan dan Penagihan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala UPT dalam mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan kebijakan teknis pendataan dan penagihan pajak daerah.

Dokumen terkait