• Tidak ada hasil yang ditemukan

Elastisitas Harga Silang dari Permintaan (cross price elasticity of demand).elasticity of demand)

Dalam dokumen Ekonomi Manajerial (Halaman 126-132)

KONSEP DASAR ELASTISITAS DAN PERHITUNGAN

3.12. Elastisitas Harga Silang dari Permintaan (cross price elasticity of demand).elasticity of demand)

Elastisitas harga silang dari permintaan yaitu untuk mengukur sensitivitas permintaan suatu produk/jasa terhadap perubahan harga

dari produk/jasa lain yang berkaitan, kaitan ke dua produk tersebut bias sebagai produk substitusi atau produk komplementer. Elastisitas harga silang yaitu merupakan perubahan jumlah permintaan produk X terhadap perubahan harga produk Y. Sebagai notasikan , dan dihitung melalui rasio antara persentase perubahan kuantitas permintaan produk X (%∆Qx) dan persentase perubahan harga produk Y (%∆P). Secara formula matematik elastisitas harga silang tersebut ditulis sebagai berikut :

= (%∆Q/%∆ ) = (∆Q/∆ ) x ( /Q₂).

Artinya jika produk X dan Y tersebut bersifat substitusi, maka koefisien elastisitas harga silang dari kedua produk tersebut adalah positif ( positif : > 0), dan jika produk X dan Y tresebut bersifat komplementer, maka koefisien elastisitas harga silang adalah negative ( negatif ; < 0). Jika ke dua produk X dan Y tersebut tidak saling berkaitan (bebas satu sama lain), maka koefisien elastisitas harga silang sama dengan nol ( = 0).

Contoh kasus:

Dalam suatu survei pasar yang komprehensif di kota Medan terhadap permintaan mobil. ditemukan fungsi permintaan sebagai berikut :

= -2,8 15 Px + 15 Py + 5,2 1 + 5 A dimana :

= kuantitas permintaan (penjualan) Mobil (Fungsi Banyak) dalam ribuan unit

= harga produk mobil (fungsi banyak) dalam ratusan juta rupiah

= harga mobil (fungsi terbatas) dalam ratusan juta rupiah I = pendapatan konsumen dalam jutaan rupiah per tahun

A = pengeluaran iklan untuk produk Mobil (fungsi banyak), dalam M rupiah per tahun

Pada saat survei pasar ini dilakukan, rata - rata harga mobil 250 juta rupiah (fungsi banyak) di kota medan. Dan rata-rata harga mobil (fungsi terbatas) adalah : Rp. 200 juta, rata rata pendapatan konsumen (fungsi banyak) adalah : Rp. 50 juta per tahun, dan total pengeluaran iklan (fungsi banyak) adalah : Rp. 15 milyar rupiah.

Jawab : = f (Py)

= -2,8-15 Px + 15 Py + 5,2 (50) + 5 (15) = -2,8-15 (225) + 15 Py + 26 + 75

= -3.271,2 + 15 Py

Selanjutnya berdasarkan fungsi permintaan yang hanya melibatkan variabel harga produk mobil fungsi terbatas, , tersebut dapat diturunkan berbagai koefisien elastisitas harga silang dari permintaan untuk produk mobil fungsi banyak pada setiap tingkat harga produk tersebut.

Perhitungan elatisitasnya dapat dilakukan dengan mengunakan 2 cara. di lihat pada tabel 3.10 sbb: perhitungan elastisitas mengunakan formula elastic titik sebagai berikut:

1. Perhitungan dengan Elastisitas Titik.

Perhitungan Elastisitas dapat dilakukan pada table 3.10.

dibawah ini

Tabel 3.10

Elastisitas Harga Silang dari Permintaan untuk Produk mobil Fungsi banyak pada Berbagai Perkiraan Harga Mobil Fungsi

Terbatas (asumsi Ceteris Paribus)

No Titik Kombinasi

(P,Q) (Rp.

Jutaan)

(Ribu Unit)Q 3.2711,2 + 15 =

(Rp.

Ratus Ribu)

(Rp.

Ratus Ribu)

(%∆ /%∆ = ) = (∆

)

( )

1. A 300 1,288,8 - - -

2. B 280 928,8 300 20 4,52

3. C 260 628,8 300 20 6,20

4. D 250 478,8 150 10 7,83

5. E 240 328,8 150 10 10,94

6. F 225 103,8 225 15 --

Dari hasil perhitungan elastistas silang terfapat seluruh angka semuanya positif, berarti hubungan antara barang X terhadap barang Y adalah barang bersifat penganti atau substitusi. Pada Tabel 3.10 di dapat elastisitas harga silang dari permintaan produk mobil fungsi banyak pada tingkat harga Rp 225 juta, produk substitusi televisi fungsi terbatas sebesar Rp. 280 juta per unit pada tahun 1996

= 280) adalah sebesar 4,52. Koefisien elastisitas harga silang dari permintaan sebesar 4,52 dapat diinterpretasikan sebagai, setiap perubahan harga produk substitusi fungsi terbatas sebesar 1% dari tingkat harga produk substitusi tersebut, akan mengubah kuantitas penjualan produk mobil fungsi banyak sebesar 4,52 % dari tingkat penjualan sebesar 928.800 unit (pada kondisi ceteris paribus yaitu disumsikan semua nilai variabel lain yang mempengaruhi permintaan Mobil fungsi banyak tersebut adalah konstan).

Pada Tabel 3.10 dapat memberikan petunjuk kepada para manajer dalam menjalankan bisnisnya untuk mengantisipasi perubahan harga produk pesaing terhadap perubahan penjualan produknya, agar keputusan yang berkaitan dengan harga maupun output akan menjadi lebih efektif. Contoh: pihak manajemen pesaing

yang memproduksi mobil fungsi terbatas mengumumkan melalui media massa bahwa harga produknya telah diturunkan sebesar 10 juta per unit, maka manajer yang memproduksi mobil fungsi banyak tersebut dapat memperkirakan bahwa kuantitas permintaan produk mobil fungsi banyak akan menurun menjadi Qdx = -3.271,2 + 15Py, Qdx = - 3271,2-15 (270)=778,8 (ribu unit) = 778.800 unit. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan harga produk substitusi televisi fungsi terbatas sebesar 3,57% (dari Rp. 280 juta per unit menjadi Rp. 270 juta per unit pada periode berikutnya). Penurunan harga dari produk Y akan menurunkan penjualan produk mobil fungsi banyak sebesar 16,14% (dari 928.800 unit pada periode lalu menjadi 778.800 unit pada periode berikutnya), yang berarti koefisien elastisitas harga silang dari permintaan untuk produk televisi berwarna fungsi banyak adalah sebesar : = (%∆ /%∆ = - 16,14%/ - 3,57 = 4,52 2. Perhitungan Dengan Elastisitas Busur (Interval)

Elastisitas harga silang dari permintaan dapat juga dihitung dengan menggunakan teknik perhitungan elastisitas interval atau elastisitas busur, yaitu menggunakan formula:

= (∆ /∆ ) x (rata-rata /rata-rata )

Berbagai koefisien elastisitas harga silang dari permintaan untuk produk mobil fungsi banyak yang dihitung menggunakan teknik perhitungan elastisitas interval atau elastisitas busur, ditunjukkan dalam Tabel 3.11.

Tabel 3.11

Elastisitas Harga Silang dari Permintaan untuk Produk Mobil Fungsi Banyak pada Berbagai Perkiraan Harga Mobil Fungsi

Terbatas

No Interval (

, )

Interval (Rp. Ratus

Ribu)

Interval (Ribu Unit)

Rata-rata (Rp. Ratus

Ribu)

Rata-rata (Ribu Unit)

1. AB 300-280 1,228,8-928,8 290 1.078,8 4,03

2. BC 280-260 928,8-628,8 270 778,8 5,20

3. CD 260-250 628,8-478,8 255 553,8 7,16

4. DE 250-240 478,8-328,8 245 403,8 9,10

5. EF 240-230 328,8-103,8 235 216,3 16,29

6. FG 230-220 103,8-28,8 225 66,3 50,9

Catatan : Elastisitas interval dihitung berdasarkan formula :

= (%∆ /%∆ ) = (∆ /∆ ) x (rata - rata / rata – rata )

Sebagai misal: perhitungan elastisitas harga silang pada interval AB (harga produk substitusi = 280 hingga 300 dan kuantitas = 928.8 hingga 1228,8) adalah sebagai berikut :

 ∆ /∆ = 15

 Rata-rata = (300+280)/2 = 290

 Rata-rata = (1228,8+928,8)/2 = 1078,8

=(∆ /∆ ) x (rata-rata / rata-rata ) = 15 (290/ 1078,8)

= 4,03

Koefisien elastisitas interval pada interval harga produk substitusi televisi fungsi terbatas Rp. 280 juta hingga Rp. 300 juta per unit (interval AB) sebesar 4,03 dapat diinterpretasikan sebagai apabila rata-rata harga produk substitusi dalam interval harga Rp.

280 juta - Rp.300 juta per unit tersebut meningkat/ rata permintaan untuk produk menurun sebesar 1%, maka kuantitas rata Mobil fungsi banyak akan meningkat/menurun sebesar 4,03 % dari kuantitas

rata-rata yang sekarang sebesar 1.078,8 (ribu unit) = 1,078.800 unit (ceteris paribus).

3.13. Elastisitas Pendapatan dari Permintaan

Dalam dokumen Ekonomi Manajerial (Halaman 126-132)