• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

4.1.1. Gambaran Kota Medan Secara Umum

4.1.1.1. Gambaran Medan Perjuangan Secara Umum

Daerah Kecamatan Medan Perjuangan seluas 866 ha terdiri atas tanah kering seluas 430 ha, tanah pekarangan /bangunan seluas 385 ha, dan tanah untuk fasilitas umum seperti lapangan olah raga, taman rekreasi, jalur hijau, kuburan seluas 5 ha, dan selebihnya (tanah tandus, pasir)seluas 41 ha.

Kecamatan Medan Perjuangan terbentuk berdasarkan Perantaun Daerah Nomor : 35 Tahun 1992 tanggal 13 juli 1992, yang mana sebelumnya merupakan bagian wilayah Kecamatan Medan Timur. Dan pada tanggal 2 September 1992, Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Sumatera Utara melantik Camat Medan Perjuangan yang secara definatif membawahi 9 kelurahan dan 123 Lingkungan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1

Distribusi Wilayah Kecamatan Medan Perjuangan Berdasarkan Jumlah Kelurahan

No Nama Kelurahan Jumlah Lingkungan 1

2 3 4 5 6 7 8 9

Tegal Rejo Sidorame Timur Sidorame Barat I Sidorame Barat II Sei Kera Hilir I Sei Kera Hilir II Pandau Hilir Sei Kera Hulu Pahlawan

11 Lingkungan 15 Lingkungan 14 Lingkungan 9 Lingkungan 13 Linkungan 14 Lingkungan 9 Lingkungan 21 Lingkungan 17 Lingkungan Jumlah 123 Lingkungan Sumber: Kantor Kecamatann Medan Perjuangan 2010

Adapun letak wilayah Kecamatan Medan Perjuangan adalah sebagai berikut : Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Medan Tembung

( parik Sei Kera / Sungai Sulang Suling )

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Medan Area dan Kecamatan Medan Kota.

Sebelah Barat : Berbatasan dengan KecamatanMedan Timur.

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Medan Timur

Secara geografis Kecamatan Medan Perjuangan merupakan tanah daratan yang setiap tahunya dilalui oleh dua musim ( musim panas dan musim hujan dengan suhu antara 23-32 derajat Celsius). Daerah ini didiami oleh berbagai sub suku bangsa dan sebahagian besar wilayah ini adalah pemukiman yang mana selah Utara merupakan daerah tempat tinggal dan sebelah Selatan merupakan rumah pertokoan, industri.

Dalam menjalankan roda pemerintah dan terlaksananya pembangunan di Kecamatan Medan Perjuangan dibekali 1 (satu) unit Gedung Kantor Camat, berlantai dua, dan memiliki 23 orang tenaga personil, 9 orang Kepala Kelurahan, dan 40 orang Perangkat Kelurahan. Dan Dinas / Instansi Lintas Sektoral di Kecamatan Medan Perjuangan, sebagai berikut:

1. Dan Ramil-02 Medan Timur /Perjuangan 2. Kapolsekta Medan Timur /Perjuangan 3. Kepala Seksi Dinas Kecamatan

4. Kepala Puskesmas dan 2 Puskesmas pembantu 5. PPL KB Kecamatan

6. Kantor Urusan Agama Kecamatan 7. Mentari Statistik Kecamatan 8. Juru penerangan Kecamatan

9. Kepala Kantor Depdikbur Kecamatan

Data kependudukan yang diperoleh dari kantor Kecamatan Medan Perjuangan menunjukkan jumlah penduduk seluruhnya pada tahun 2000 sebanyak 94,789 orang yang terdiri atas suku bangsa, agama, yang berbeda-beda atau heterogen. Penduduk Kecamatan Medan Perjuangan yang terdiri atas suku-suku bangsa berdasArkan Kelurahan, dapat di gambarkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4. 2

Distribusi Penduduk Kecamatan Medan Perjuangan Berdasarkan Tingkat suku Bangsa

Suku Jumlah Persentase

Melayu

Batak Tap.Selatan Batak Tap. Utara Batak Karo Minangkabau Aceh

Jawa

Keturunan Asing Lainya

8.764 orang 20.457 orang 20.579 orang 4.739 orang 9.654 orang 4.836 orang 15.796 orang

7.837 orang 2.127 orang

9,24 % 21,58 % 21,71 % 4,99 % 10, 18 %

5, 18 % 16,66 %

8,26 % 2, 24 Jumlah 94.789 orang 100,00 % Sumber : Kantor Kecamatan Medan Perjuangan, 2010

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa suku Batak (Tapsel, Toba dan Karo) berada pada peringkat yang tertinggi dari suku lainya berjumlah 20.579 orang atau 21,71 % dari keseluruhan jumlah penduduknya. Dan sub suku Batak merupakan sub suku yang tertinggi jumlahnya yakni 20.457 orang atau 21,58 % dari jumlah suku Batak, dan 21,71 % dari keseluruhan jumlah penduduk Kecamatan Medan Perjuangan Dan suku yang terendah jumlahnya di daerah ini adalah sub suku bangsa Batak Karo yaitu 4.739 orang atau 10.00 % dari jumlah keseluruhan suku Batak di Kecamatan Medan Perjuangan, dan 4,99 % dari keseluruhan penduduknya.

Penduduk yang berjumlah 94.789 orang tersebut ditinjau berdasarkan mata pencaharian dapat di gambarkan sebagai berikut:

Tabel 4 3

Distribusi Penduduk Kecamatan Medan perjuangan Berdasarkan Mata Pencaharian

Pekerjaan Jumlah Persentase Pegawai Negeri

ABRI Berdagang Pegawai Swasta Pinsiunan Buruh, dll

3.341 orang 2.232 orang 8.738 orang 3.153 orang 3.960 orang 2.581 orang

3,52%

2.35%

9,21%

3,32%

4,17%

2,44%

Jumlah 24.015 orang 25,33%

Sumber: Kantor Kecamatan Medan Perjuangan, 2010

Berdasarkan tabel 4.3 diatas jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 24.015 atau 25,33% dari keseluruhan jumlah penduduk. Dari hal tersebut dapat diasumsikan bahwa diKecamatan Medan Perjuangan terdapat kira 75% usia muda dan yang belum

bekerja. Dengan kata lain perbandingan yang bekerja dengan yang belum / tidak bekerja adalah 1:3, artinya seorang yang bekerja menanggung 3 orang yang belum bekerja.

Berdasarkan tingkat pendidikan, penduduk Kecamatan Medan Perjuangan digambarkan sebagai berikut ;

Tabel 4.4

Distribusi Penduduk Kecamatan Medan Perjuangan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase Buta Huruf

Tamatan SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamatan Akademik Tamatan Sarjana

2.118 orang 7.580 orang 15.414 orang 23.099 orang 10.898 orang 6.067 orang

3,252 % 11,63 % 23,65 % 35, 44 % 16,72 % 9,31 % Jumlah 65,176 orang 100,00%

Sumber : Kantor Kecamatan Medan Perjuangan, 2010

Berdasarkantabel 4.4 di atas, dari keseluruhan jumlah penduduk Kecamatan Medan Perjuangan terdapat 65.176 orang yang masuk kategori berdasarkan tingkat pendidikan atau 66,78 % dari 94,789 orang. Dari hal tersebut dapat diasumsikan bahwa pendidikan cukup berhasil di Kecamatan Medan Perjuangan.

Selanjutnya apabila masyarakat Kecamatan Medan Perjuangan di gambarkan menurut agama dan kepercayaan, akan terlihat pada tabel berikut ini

Tabel 4. 5

Distribusi Penduduk Kecamatan Medan Perjuangan Berdasarkan Agama

Agama Jumlah Persentase

Islam

Kristen Protestan Kristen Katolik Hindu

Budha

56.577 orang 18.928 orang 7.252 orang

529 orang 11.504 orang

59 % 20 % 8 % 1 % 12 %

Jumlah 94.789 orang 100 %

Sumber :Kantor Kecamatan Medan Perjuangan, 2010

Berdasarkan table 4.5 yang dikemukakan di atas, maka diambil suatu kesimpulan bahwa sebagian besar penduduk menganut agama Islam dengan jumlah 56.577 atau 56 % dari keseluruhan jumlah penduduk, diikuti urutan kedua yaitu Kristen Protestan dengan jumlah 18.928 atau 20 % dari keseluruhan jumlah penduduknya, sedangkan urutan yang terendah adalah penduduk beragama Hindu yakni dengan jumlah 529 orang atau 1 % dari keseluruhan jumlah penduduk Kecamatan Medan Perjuangan.

Dari keseluruhan data yang menggambarkan mengenai potensi alami maupun potensi kependudukan Wilayah Kecamatan Medan Perjuangan, dapat disimpulkan bahwa daerah ini memiliki derajat heterogen ataupun derajat kemajemukan yang dapat diasumsikan mempunyai teori terjadinya perubahan-perubahan dalam masyarakatnya. Penggambaran jumlah penduduk menurut suku bangsa memperlihatkan bahwa ada dua sub suku yang mendominasi daerah Kecamatan

Medan Perjuangan masing-masing sub suku bangsa Batak Tapanuli Selatan (Tapsel), dan Sub Suku Bangsa Batak Toba.

Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa daerah ini dapat lebih mendominasi oleh kedua suku ini baik dalam pola pikiranya, pola berbicara, maupun pola bertindak /bertingkah laku dari setiap penduduknya. walaupun demikian tidak tertutup kemungkinan bahwa walaupun kedua suku tersebut lebih banyak jumlahnya untuk tidak mendominasi pola kehidupan bermasyrakat di Kecamatan Medan Perjuangan. Asumsi yang lain mengenai kedua suku yang mendominasi dalam jumlah tersebut juga tidak tertutup kemungkinan dipengaruhi oleh budaya suku lain sekalipun jumlahnya terbesar. Juga apabila ditinjau mengenai jumlah penduduk yang digambarkan berdasarkan penganut agama, terlihat bahwa yang menganut agama Islam mendominasi jumlah keseluruhan dibandingkan dengan agama lain.

4.1.1.2 Gambaran Umum Kelurahan Sidorame Barat II

Peraturan Daerah Nomor 35 Tahun 1992 menetapkan Wilayah Kecamatan Medan Perjuangan yang terdiri atas 9 Kelurahan, salah satu adalah Kelurahan Sidorame Barat II, Kelurahan ini dulunya merupakan Wilayah bagian /Kelurahan Kecamatan Medan Timur, tetapi setelah peraturan Pemerintah yang dikeluarkan, maka Daerah Kelurahan Sidorame Barat II menjadi Wilayah bagian / kelurahan Kecamatan Medan Perjuangan. Pada bulan oktober 1992. Camat Medan Perjuangan melantik Kepala Kelurahan Sidorame Barat II yang membawahi 9 Lingkungan,

Tabel 4. 6

Distribusi Wilayah Kelurahan Sidorame Barat II Berdasarkan Lingkungan

Lingkungan Nama Kepling Lokasi siskamling I

II III IV V VI VII VIII

IX

Zack Sinambela Syahdan Girsang Ricard Purba

Edy Yus Karim Siregar Sabaruddin Siregar Daulat Aritonang Sapihi Hutabarat Burhanuddin P Limin A. Nasution

Jl.Ngalengko Jl.Ngalengko Jl. Pelita I Jl. Pelita I Jl. Pelita II Jl. Pelita II Jl. Pelita III Jl. Pelita IV Jl. Pelita IV Sumber : Kantor Kelurahan Sidorame Barat II 2010

Wilayah Kelurahan Sidorame Barat II yang memiliki luas 40 hektar, berbatasan dengan wilayah-wilayah di bawah ini, antara lain :

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Sidorame Timur Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Sidorame Barat II Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Tegal Rejo

Sebelah Selatan :Berbatasan dengan Kelurahan Sidodadi Kecamatan. Medan Timur.

Wilayah Kelurahan Sidorame Barat II hampir seluruhnya merupakan tanah kering yang sudah didirikan bangunan tempat tinggal, sarana umum, tempat peribadatan, dan lain-lain. Secara geografis, juga dilalui oleh dua musim setiap tahunya, suhu udara berkisar antara 23-32 C. Sarana umum, seperti jalan beraspal sudah mencapai bahkan sampai ke gang-gang di wilayah ini. Sarana pendidikan juga cukup memadai di Kelurahan ini, kondisi lingkungannya cukup bersih dan rapi.

Wilayah Kelurahan Sidorame Barat II yang terdiri atas 9 lingkungan memiliki penduduk sejumlah 8.985 orang, yakni terdiri atas 4.139 orang laki-laki, dan 4.846 orang perempuan, dengan persebaran penduduk menurut lingkungan sebagai beriku:

Tabel 4. 7

Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorame Barat II

No Lingkungan KK

Jenis Kelamin Jumlah

Dewasa Anak-anak

Lk Pr jumla Lk Pr Lk Pr h

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I II III IV V VI VII VIII

IX

173 134 113 138 165 115 72 107 165

287 218 241 263 216 327 210 265 290

321 234 261 360 370 240 285 316 368

200 197 140 220 207 213 130 225 190

280 210 165 225 285 215 111 314 295

487 415 381 483 523 540 340 490 480

592 444 426 585 655 455 396 430 662

1079 859 807 1068 1178 995 736 1120 1185 Jumlah 1242 2317 2746 1722 2100 4149 4846 8985 Sumber : Kantor Kelurahan Sidorame Barat II, 2010

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat di lihat bahwa lingkungan yang paling banyak penduduknya adalah Lingkungan V, dengan jumlah 1178 orang, dikepalai oleh kepala kepala lingkungan Sabaruddin Siregar, dengan lokasi Pos kapala lingkungan di Jl. Pelita II. Sedangkan yang terendah adalah jumlah penduduk Lingkungan VII dengan jumlah 376 orang, dipimpin oleh kepala lingkungan Sapihi Hutabarat, yang lokasi Pos Kapala lingkungan di Jl. Pelita III.

Data diatas juga menunjukkan bahwa perbandingan penduduk berdasarkan jenis kelamin adalah tidak sama, dimana data menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan laki-laki sebanyak 4149 orang dan perempuan sebanyak 4846 orang.

Selanjutnya, penduduk keseluruhan Sidorame Barat II dapat di paparkan berdasarkan mata pencaharian umunya, antara lain sebagai berikut:

Tabel 4. 8

Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorame Barat II Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase Jlh Pkrja Jlh Pddk 1

2 3 4 5 6

Pegawai Negegi ABRI

Berdagang Pegawai Swasta Pensiunan Buruh, dll

370 orang 18 orang 937 orang 986 orang 90 orang 668 orang

12,05 % 0,58 % 30, 21 % 32, 53 % 2,93 % 21,70 %

4, 11 % 0,20 % 10, 40 %

10,90 % 1, 00 % 7, 43 % Jumlah 3069 orang 100,00 % 34,04 % Sumber : Kantor Kelurahan Sidorame Barat II, 2010

Data di atas menunjukkan bahwa ada dua jenis pekerjaan yang mendominasi penduduk produktif di Kelurahan Sidorame Barat II, jenis berdagang dan Pegawai Swasta, dan dari keseluruhan penduduk terdapat 34,04 % yang bekerja.

Tabel 4. 9

Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorame Barat II Berdasarkan Tingkat Usia

No Tingkat Usia Jumlah Persentase 1

2 3 4

1 - 9 tahun 11 - 15 tahun 19 - 55 tahun 56 tahun ke atas

1405 orang 2417 orang 2166 orang 2997 orang

15,63 % 26,90 % 24,11%

33,36%

Jumlah 8985 orang 100,00 % Sumber : Kantor Kelurahan Sidorame Barat II, 2010

Dari uraian tabel 4.9 di atas dapat disimpulkan bahwa kebanyakan penduduk yang tinggal di kelurahan Sidorame adalah usia 56 tahun keatas yaitu sebanyak 33,36% ini menunjukkan bahwa penduduk kelurahan Sidorame, mulai umur 19 tahun keatas sudah pindah ke kota untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi atau kuliah, sebagian pergi merantau ke kota yang lebih besar untuk mencari pekerjaan.

Apabila digambarkan berdasarkan keturunan (Warga Negeri Asli dan Warga Negara keturunan ), adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 10

Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorame Barat II Berdasarkan Kewarganegaraan

No Kewarganegaraan Jumlah 1

2

WNI Asli WNI Keturunan

8.975 orang 12 orang

Jumlah 8.985 orang

Sumber : Kantor Kelurahan Sidorame Barat II, 2010

Dari data di atas dapat di asumsikan bahwa penduduk Kelurahan sidorame Barat II hampir seluruhnya adalah warga negara asli, dimana hanya 12 orang yang merupakan warga negara keturunan. Pendidikan merupakan usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangakan potensi dirinya (Nugraheni) Berdasarkan tingkat pendidikan, ditemukan penduduk yang buta huruf di Kelurahan Sidorame Barat II dapat di gambarkan tabel berikut ini :

Tabel 4. 11

Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorame Barat II Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah 1

2 3 4 5 6

Buta Huruf Lulusan SD Lulusan SLTP Lulusan SLTA Lulusan Akademik Lulusan Sarjana

123 orang 270 orang 460 orang 390 orang 134 orang 102 orang

Jumlah 1479 orang

Sumber : Kantor Kelurahan Sidorame Barat II, 2010

Dari sisi agama di Kelurahan Sidorame Barat II, dapat digambarkan menurut Agama, dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4. 12

Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorame Barat II Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah Persentase

1 2 3 4

Islam

Kristen Protestan Kristen Katolik Budha

4.561 orang 2.803 orang 1.609 orang 8.985 orang

50,76 % 31,29 % 17,90 % 0,14 % Jumlah 17958 orang 100,00 % Sumber : Kantor Kelurahan Sidorame Barat II, 2010

Data di atas menunjukkan suatu perbandingan seimbang antara penduduk yang menganut agama Islam dengan Kristen (Protestan dan Katolik). Hal tersebut bila di gabungkan, tetapi jika dipisahkan keduanya (Protestan dan Katolik), maka terdapat urutan dimana agama Islam sebagai urutan pertama, disusul dengan agama Kristen Protestan, dan selanjutnya Kristen Katolik dan Budha.

Jika dilihat dari suku etnis penduduk Kelurahan Sidorame Barat II dapat digambarkan dalam table 13 dibawah ini :

Tabel 4. 13

Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorame Barat II Berdasarkan Suku Bangsa

No Suku Jumlah Persentase

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Melayu

Batak Tap. Selatan Batak Tap Utara Batak Karo Simalungun Minangkabau Aceh

Jawa Suku Asing Lainya

323 orang 2.607 orang 3.119 orang 356 orang 712 orang 218 orang 349 orang 1.237 orang 12 orang 87 orang

3,60 % 29, 00 % 34,78 % 3, 97 % 7, 93 % 2, 43 % 3, 89 % 13,77 % 0,13 % 0,96 %

Jumlah 8 .985 orang 100,00 %

Sumber :Kantor Kelurahan Sidorame Barat II, 20010

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa ada kira-kira 10 suku bangsa yang mendiami wilayah Kelurahan Sidorame Barat II, dengan penduduk suku yang terbanyak adalah suku Batak Toba, yang sebagian besar berasal dari Humbang Hasundutan yaitu berjumlah 3119 orang atau 34,72 % dari keseluruhan penduduknya.

Jadi secara kebudayaan dan latar suku daerah ini adalah merupakan daerah yang heterogen penduduknya.

Gambaran di atas merupakan suatu gambaran mengenai suatu kondisi wilayah dan kependudukan Kelurahan Sidorame Barat II. Apabila kita meninjau daerah ini dari sudut pandang organisasi sosial budaya seperti LKMD ada 1 unit, STM ada 18

unit, Group Kesehatan ada 1 unit, Kelompok pemuda ada 4 unit, maka daerah ini cukup dalam merumuskan sistem interaksi dan sistem sosial yang di butuhkan.

Sarana air minum, jalan raya, sekolah dasar, SLTA sudah ada di daerah ini.

Demikian juga sarana kendaraan bermotor dan sarana angkutan lainya terlihat mencukupi di daerah ini.

4.1.1.3 Gambaran Masyarakat Suku Batak Toba di Kelurahan Sidorame Barat II Kecamatan Medan Perjuangan

Belajar dari data mengenai kependuduk di atas, khususnya berdasarkan suku, baik di wilayah Kecamatan Medan Perjuangan secara keseluruhan suku Batak Toba merupakan suku terbanyak yakni berjumlah 20.579 orang atau 21,71 % dari jumlah keseluruhan penduduk Kecamatan Medan Perjuang, menyusul suku Tapanuli Tengah yang berjumlah 20.457 atau 21,58 % dari keseluruhan penduduk Kecamatan Medan Perjuangan, kemudian disusul suku Jawa dan seterusnya. Dapat disimpulkan baha kedua suku yang disebutkan merupakan suku yang mendominasi di daerah tersebut

Apabila di tinjau dari sudut pandangan mengenai hakeket alam dan lingkungan alam serta penggunanya, maka masyarakat suku Batak Toba merupakan kelompok yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang lebih baik demi kelangsungan hidupnya. Artinya orang Batak Toba suka merantau ke nenegeri orang dan tinggal menetap di perantaunya.

Pada umumnya, masyarakat yang meninggalkan daerah asalnya dan pergi merantau ke Negara lain, mereka tetap membangun suatu hubungan dan ikatan

tinggal dikelurahan tersebut masih punya ikatan kekeluargaan dan persaudaraan dengan orang-orang di desa asalanya baik mengenai adat atau aspek lainya. Namun demikian oleh adanya perubahan situasi dan kondisi yang memungkinkan terjadinya perubahan alam keanekaragaman kebutuhan dalam masyarakat perkotaan, secara tidak langsung mempengaruhi derajat integrasi dan adaptasi dengan lingkungan sekeliling demi kelansungan hidunya. Dengan kata lain, kebiasaan dan kebudayaan yang di bawa dari daerah asal tidaklah selalu dipertahankan dengan utuh, namun dapat berubah sesuai dengan kebutuhan yang membutuhkan.

Sebagai masyarakat perantau, masyarakat suku Batak di Sidorame Barat II tidak mempunyai hubungan yang erat lagi dengan kampung halamannya, mereka sudah menyepakati aturan-aturan yang walaupun tidak berbeda total dengan yang ada di dareah asalnya. Masyarakat Sidorame Barat II menjalin hubungan atau kumpulan yang terdiri dari STM (serikat tolong menolong), kumpulan marga (arisan), dan juga seperti kumpulan digereja yang dinamakan kumpulan kor ama, dan juga kor ina dan kumpulan yang lainya atau yang dinamakan kumpulan marga yaitu biasanya ini yang terdiri dari satu marga yang sama. Biasanya hal ini membentuk perkumpulan yang setiap bulanya mengadakan pertemuan yang dinamakan partangiangan. Artinya prinsip yang terdapat dalam nilai adat dan kebiasaan lainya tetap dipertahankan, namun model pelaksanaanya sudah banyak yang berubah karena disesuaikan dan diintegrasikan dengan kebutuhan.

4.1.2. Gambaran Umum Kabupaten Humbang Hasundutan

Kabupaten Humbang Hasundutan adalah Kabupaten yang baru dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara, Tanggal 28 Juli 2003 sesuai dengan UU No.9 tahun 2003. Yang terletak ditengah wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Dengan Luas Wilayah : 2.335, 33 Km2 terdir dari 10 Kecamatan, 1 Kelurahan dan 117 Desa. Memiliki jumlah penduduk 155.222 orang.

Adapun Letak Geografis kabupaten Humbang Hasundutan terletak diantara Lintang Utara, Bujur Timur memiliki batas :

Sebelah Utara : Kabupaten Samosir Sebelah Timur : Kabupaten Tapanuli Utara Sebelah Selatan : Kabupaten Tapanuli Tengah Sebelah Barat : Kabupaten Pakpak Barat

Jika dilihat dari keadaan topografi adalah sebagai berikut: Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan daerah dataran tinggi yang mempunyai ketinggian bervariasi antara 330-2075 Meter diatas permukaan laut, dengan perincian Datar = 260,95 Km2 (0 s/d 2 %)

Landai = 459,60 Km2 (2 s/d 15 %) Miring = 993,68 Km2 (15 s/d 40 %) Terjal = 621,10 Km2 (40 s/d 44 %)

Penduduk Kecamatan pollung memiliki keanekaragaman suku bangsa, hal ini di dorong karena adanya bagunan-banguan atau PT sebagai tempat kerja karyawan di berbagai bidang baik bangunan di bidang pendidikan dengan mendirikan sekolak-

sekolah., maupun kantor-kantor. Hal ini menjadi penyebat terjadinya imigrasi dari berbagai daerah yang berasal dari Kecamatan maupun Kabupaten lainya.

Golongan kelompok etnik yang bermukim di Kecamatan pollung adalah suku bangsa Batak Toba, suku bagsa Nias, suku bagsa Batak Karo. Akan tetapi yang menjadi kelompok suku bangsa terbesar adalah kelompok suku bangsa Batak Toba.

Tahun ini penduduk Kecamatan Pollung dengan luas wilayah mencapai 201,97, penduduknya 14.191 orang. Jumlah penduduk Kecamatan pollung berdasarkan jenis kelamin, penduduk Laki-laki di Kecamatan Pollung lebih banyak dari pada perempuan. Pada tahun ini penduduk Kecamatan Pollung berjenis kelamin perempuan berjumlah 7.001 orang, dan penduduk laki-laki berjumlah 7.190 orang.

Kecamatan Pollung letaknya sangat strategis, sebagai meta pencaharian di Kecamatan ini adalah tanaman sayur-sayuran, kopi, Kemenyan (haminjon). Selain itu Kecamatan Pollung banyak yang berusaha pada subsektor peternakan, khususnya peternakan Babi, sektor kehutanan, yang beroperasi dalam dua perusahaan kehutanan.

Pertama, PT Toba Pulp Lestari yang memproduksi eucalyptus sebesar 72 ribu M3, kayu bulat 8,8 ribu M3, dan Kayu bulat Kecamatanil 69 ribu M3. kedua, IPKTM Pinus yang memproduksi pinus sebesar 27 ribu M3. Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan sempat ingin memusnahkan ataupun menebangi Kemenyan.

tetapi Desa Pandumaan, Hutajulu, dan Sipitu Huta, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), menolak adanya penebangan Kemenyan tersebut.

Mereka bertekad untuk mempertahankan kemenyan yang dalam bahasa Batak dikenal sebagai haminjon itu. Sikap warga menolak penebangan kemenyan didasari alasan yang kuat dan mendasar. Bagaimana tidak, tanaman ini telah menjadi warisan nenek

moyang mereka yang dinilai sangat berharga untuk dipertahankan dari generasi ke generasi. Kemenyan telah menjadi sumber mata pencaharian warga tiga desa itu, sejak dahulu kala, Jika kemenyan punah, sama saja artinya dengan mematikan kehidupan penduduk setempat. (http://www.Humbang Hasundutan.com senin 27 september 2010 jam 5-6.30).

Sayangnya,warga masih belum bisa mengelola kemenyan tanpa gangguan.

Sebab sampai sekarang konflik antara warga Desa Pandumaan,Hutajulu dan Sipitu Huta dengan PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang telah menebangi kemenyan belum juga berakhir dengan solusi. Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan sendiri belum bisa menyelesaikan masalah itu., warga masih dihantui rasa khawatir jika tanaman yang dikelola secara turun temurun dari nenek moyangnya itu akan ditebangi sampai tak bersisa. Perjuangan warga untuk menolak penebangan kemenyan mendapat dukungan dari banyak pihak. Sebab penolakan warga juga dianggap sebagai bagian dari penyelamatan aset dunia yang berfungsi banyak itu di Kabupaten Humbang Hasundutan . . (http://www.Humbang Hasundutan.com senin 27 september 2010 jam 5-6.30)..

Sistem pendidikan sekarang ini sudah semakin berkembang pesat dari tingkat yang paling rendah yaitu taman kanak-kanak (TK) hingga ketingkat akademik.

Terlihat dari bertambahnya gedung-gedung sekolah, seperti sekolah negeri yang di sesuaikan dengan besarnya tuntutan masyarakat terhadap pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang paling penting pada masa sekarang ini. Pendidikan dijadikan faktor yang sangat penting bagi kehidupan dimasa depan. Berdasarkan pendidikan

begitu mementingkan pendidikan. Pendidikan hanya ditujukan pada anak laki-laki saja. Hal ini diakibatkan oleh rendahnya tingkat penghasilan masyarakat Pollung.

Sekarang terlihat adanya perubahan cara memperlakukan anak perempuan dalam pendidikan. Anak perempuan dengan anak laki-laki mendapat perlakuan yang sama dalam pendidikan.

Tabel 4.14

distribusi berdasarkan pendidikan

Sumber: Data Kantor Kecamatan Pollug 2010

Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa di Kecamatan Pollng pendidikan sudah merupakan prioritas penting bagi kehidupan mereka, ini terlihat pada jumlah penduduk yang beredasrkan pendidikan. Pendidikan yang Tamatan SD adalah yang terbanyak dengan jumlah 780 orang sedangkan persentasenya 31,4 % yang tamatan SD ini adalah rata-rata yang berusia 12 tahun keatas dan kebanyakan yang sedang melanjutkan kesekolah tingkat SMP. Penduduk yang tamatan SMP terbanyak kedua dengan jumlah 716 orang sedangkan persentasenya 28,9 %. Penduduk yang tamatan SMA ini kebanyakan pergi merantau seperti kuliah dan mencari pekerjaan di luar daerahnya dan debagian lagi adalah orang tua yang masih produktif. Penduduk yang

Pendidikan Jumlah Persentase Tamatan Tk

Tamatan SD Tamatan SMP Tamatan SMA Tamatan Akademik Tamatan Sarjana Belum Sekolah

192 780 390 716 114 89 200

7,7 31,4 15,7 28,9 4,6 3,6 8,1

jumlah 2418 100

Dokumen terkait