• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagaimana Seorang Guru Sekolah Minggu Mengasihi Gereja? Mengasihi Gereja?

Dalam dokumen e-BinaAnak 2006 - MEDIA SABDA (Halaman 82-100)

e-BinaAnak 2006

82

Artikel 2: Bagaimana Seorang Guru Sekolah Minggu

e-BinaAnak 2006

83

Karena Dia-lah yang dapat memberi Anda sukacita dan kemampuan dalam melayani.

b. Jangan memandang manusia.

Di dalam gereja, Anda akan berinteraksi dengan berbagai macam karakter orang, termasuk pendeta atau gembala sidang dan keluarganya. Melalui mereka, mungkin Anda akan melihat ada hal-hal yang dapat melemahkan iman Anda dalam pelayanan. Apabila Anda mengetahui kekurangan- kekurangan yang dimiliki oleh orang lain bahkan kekurangan dari orang- orang yang mungkin sangat Anda hormati secara rohani, bagaimana Anda dapat memberikan yang terbaik bagi pelayanan Anda, sementara orang- orang yang Anda anggap semestinya tidak pernah "salah" melakukan tindakan-tindakan yang "negatif" menurut semua orang. Secara jasmani, Anda memang melayani manusia, akan tetapi Anda perlu ingat kembali bahwa yang terutama adalah hakikat bahwa Anda melayani Allah, Allah yang tak pernah salah dan yang selalu mengasihi Anda.

2. Menerima tugas-tugas pelayanan yang bisa Anda lakukan/pelajari.

Ada banyak jenis pelayanan yang terdapat di dalam gereja. Anda dapat memilih jenis pelayanan tertentu dimana Anda memiliki beban atasnya. Apakah itu pemimpin pujian, petugas OHP atau guru Sekolah Minggu. Saat ini, Anda mungkin telah menyadari bahwa kapasitas Anda adalah di bidang pelayanan Sekolah Minggu. Akan tetapi Anda pun sering diminta untuk bertugas sebagai usher/penerima tamu atau hal-hal lain yang belum pernah Anda lakukan, Anda bisa mencoba untuk melakukannya karena Anda tidak akan pernah rugi dalam melayani Tuhan.

3. Mendukung setiap pelayanan/kegiatan positif yang gereja adakan.

Dengan mendukung secara aktif setiap pelayanan yang diadakan gereja, Anda akan menjadi teladan dalam hal yang baik bagi anak- anak yang Anda layani.

Kegiatan apa pun itu, selama itu untuk kemuliaan Tuhan lakukanlah dengan sepenuh hati.

Gereja membutuhkan orang-orang yang menunjukkan kasihnya dengan hati yang penuh ketulusan dalam melayani. Pekerjaan Tuhan memerlukan orang-orang yang tidak hanya mengasihi dengan perkataan mulut saja, tetapi melalui tindakan nyata. dan tentunya, kekuatan serta pimpinan Roh kudus akan sangat menolong Anda dalam mewujudkan kasih Anda terhadap gereja tempat Anda melayani.

[Kiriman dari: Endang Simanjuntak < endang(at) >]

e-BinaAnak 2006

84

Bahan Mengajar: Sikap yang Positif di Gereja

Pada umumnya, tiap-tiap orang diharapkan agar mempunyai kelakuan yang menunjukkan sopan santun, baik di rumah maupun bila kita berkunjung ke rumah orang. Ada satu lagi tempat lain dimana kita harus berusaha menunjukkan sopan

santun. Dapatkah kalian menyebut tempat apa itu? Tempat yang saya maksudkan ialah gereja. Banyak orang yang berpikir bahwa mereka harus berlaku sopan di rumah dan bila berkunjung saja, tetapi waktu mereka berada di gereja kelakuan mereka kurang sopan.

Untuk menentukan tingkah laku manakah yang pantas untuk gereja, kita harus memiliki pikiran bahwa gereja bukanlah tempat yang biasa, tetapi dikhususkan sebagai tempat untuk berbakti kepada Allah dan belajar lebih banyak tentang Dia. Gereja menjadi tempat yang kudus dan harus diperlakukan dengan cara yang khusus. Lalu, hal-hal apakah yang dilakukan orang yang sopan bila mereka ke gereja?

a. Mereka datang tepat waktu.

Kadang-kadang mau tak mau kita terlambat ke gereja; tetapi jika berulang kali kita terlambat, maka hal itu menunjukkan bahwa kita menganggap datang tepat waktu ke gereja menjadi hal yang kurang penting. Hal itu menyalahi kesopanan.

b. Orang yang sopan akan ikut serta dalam kebaktian.

Mereka ikut menyanyi dengan jemaat dan menunjukkan sikap yang hormat ketika berdoa. Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian pada nyanyian paduan suara, solo atau duet, dan kepada khotbah yang disampaikan. Anak- anak yang sudah bisa membaca, bisa mencari ayat-ayat yang disebut dalam Alkitabnya dan ikut membacanya.

c. Orang sopan akan menjaga baik-baik buku nyanyian dan barang- barang lain milik gereja.

Mereka mengerti bahwa barang-barang itu telah dipersembahkan kepada Allah dan harus dijaga baik- baik.

d. Orang sopan tidak akan bercakap-cakap atau berbisik-bisik di gereja.

Jika berbuat demikian maka tidak hanya dia sendiri yang tidak bisa mengikuti jalannya kebaktian itu, tetapi dia juga mengganggu orang lain di sekelilingnya.

Jangan sampai kelakuan kita yang seperti itu menghalangi orang lain untuk menerima Yesus sebagai Juruselamatnya.

e. Orang sopan tidak akan makan kembang gula di gereja.

Hal ini tidak hanya menunjukkan sikap yang tidak hormat terhadap Allah dan rumah-Nya, tetapi juga mengganggu orang lain.

f. Orang sopan tidak membaca bacaan lain di gereja.

Mereka juga tidak saling menulis dan memberikan surat-surat pendek. Mereka tetap ingat bahwa mereka datang ke gereja untuk beribadat kepada Allah.

g. Anak-anak yang sopan tidak akan berlari-lari dan bermain-main di dalam ruang kebaktian.

Mereka juga tidak akan mencoba-coba memainkan alat musik gereja atau naik di podium. Mereka ingat bahwa gereja adalah rumah Tuhan yang suci.

h. Orang sopan Cakukan.

e-BinaAnak 2006

85

Apakah benar-benar penting untuk berkelakuan sopan di gereja? Mengapa? Sikap kita di gereja menunjukkan apakah kita benar-benar mengasihi Allah atau tidak. Sikap kita itu akan menunjukkan apakah kita benar-benar mau menyenangkan hati-Nya atau tidak.

Sumber diambil dari:

Judul Buku : Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 2 Judul Artikel: Sikap yang Positif di Gereja

Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1996 Halaman : 111

Warnet Pena: Ainglkiss

http://www.ainglkiss.com/

Dari sisi desain, Situs Ainglkiss tidak nampak seperti situs untuk anak, namun lebih terkesan sebagai penyedia bahan atau alamat situs saja. Namun, perhatikan isinya, berbagai bahan menarik mengenai Alkitab dan Yesus yang dikemas khusus untuk anak dapat Anda jumpai di situs yang memiliki warna latar cerah ini. Selain itu, disediakan juga buku elektronik yang dapat Anda download secara gratis. Buku- buku elektronik tersebut dibagi dalam 2 kategori yaitu "General" dan "Children". Untuk lebih jelasnya langsung kunjungi Situs Ainglkiss, The Christian Place for Kids. [Kiriman dari Hardhono]

Mutiara Guru

Apakah yang sedang Anda kerjakan secara pribadi untuk membuat keluarga gereja Anda lebih hangat dan penuh kasih?

Mulailah dari sekarang!

Dari Anda Untuk Anda

Dari: Yury Yulianto <yurexxx(at)>

>Salam Dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus,

>Hallo, terima kasih selama ini telah membantu saya memberikan

>bahan-bahan dan masukan berupa materi seputar sekolah minggu,

>adakah kiranya pembinaan buat GSM atau retret anak bersama-sama.

>Terima kasih

>Salam & Doa

>Yulianto <YurY>

Redaksi:

Untuk pembinaan langsung secara tatap muka untuk guru Sekolah Minggu, e-BinaAnak belum bisa mengadakannya saat ini. Tetapi ada kabar gembira, karena kami sedang mempersiapkan kursus online untuk para guru Sekolah Minggu, khususnya bagi guru- guru pemula. Kursus tersebut merupakan bagian dari PESTA (Pendidikan Elektronik

e-BinaAnak 2006

86

Studi Teologia Awam) yang diselenggarakan oleh Yayasan Lembaga SABDA. Doakan agar Kursus untuk GSM Online ini bisa dibuka pada bulan April 2006.

Jika ada yang berminat, silakan mengirim surat pendaftaran dan kami akan menghubungi Anda jika kursus ini akan dibuka. Silakan kirim ke:

< daftar-gsm-pesta(at)sabda.org >

Untuk mengetahui tentang PESTA silakan berkunjung ke:

http://www.pesta.org/

e-BinaAnak 2006

87

e-BinaAnak 268/Februari/2006: Mengasihi Sesama

Salam dari Redaksi

Salam kasih,

Jika Anda mengajarkan kepada anak-anak didik Anda tentang pentingnya mengasihi teman-teman sesama mereka, maka ingatlah bahwa Anda pun harus melakukan hal yang sama terhadap rekan-rekan sesama guru sekolah minggu yang lain. Ini

merupakan bagian penting dari guru untuk dapat menjadi teladan bagi anak-anak didiknya.

Nah, untuk itu simaklah edisi e-BinaAnak kali ini dan marilah kita semua memperbarui komitmen kita untuk mengasihi rekan-rekan sesama pelayanan Tuhan sebagai bukti ketaatan kita akan firman-Nya.

Selamat menjadi teladan dalam hal mengasihi sesama!

Redaksi e-BinaAnak, (Davida)

"Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:12,13).

< http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yohanes+15:12,13 >

e-BinaAnak 2006

88

Artikel: Kasih Kristiani Mendahulukan Orang Lain

Pada dasarnya, kasih kristiani itu berarti siap mengorbankan kepentingan sendiri.

Bahkan lewat pengorbanan seperti yang dilakukan Yesus, yaitu dengan mengorbankan nyawa-Nya. Sesungguhnya, menurut Yesus, pernyataan kasih yang terbesar adalah bila orang rela memberikan nyawanya sendiri untuk sahabat-sahabatnya. Dalam hidup kita sehari-hari, pengorbanan diri seperti itu diungkapkan dengan mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan kita sendiri.

Beberapa tahun yang lalu Gale Sayers, seorang pemain sepakbola profesional, menulis sebuah buku yang berjudul I am Third (Tuhan yang pertama, sesama kedua, dan saya sendiri yang ketiga). Buku ini adalah tandingan yang menyegarkan bagi buku yang paling laris saat itu, yakni Looking out for Number One (artinya, Mementingkan Diri Sendiri.) yang terakhir disebutkan ini, mencerminkan jalan pikiran modern yang semakin populer. Gaya hidup itu kira-kira semacam ini: Saya yang nomor satu; saya akan

memikirkan kebutuhan-kebutuhan orang lain hanya sepanjang hal-hal tersebut

membantu saya mencapai tujuan saya, atau hanya sejauh saya tak menyalahi hak-hak asasi mereka. Menurut buku ini, kasih adalah egois dan seharusnya demikian. Sifat tidak mementingkan diri dianggap sebagai egoisme yang tersembunyi.

Mengingat semakin populernya pandangan hidup seperti ini, orang Kristen akan mudah sekali terpengaruh olehnya. Tujuan kasih menjadi semakin egosentris. Memperhatikan diri sendiri dinilai lebih positif dan lebih "jujur", sedangkan sikap tak memikirkan diri sendiri dipandang dengan penuh rasa curiga. Jika kita dihadapkan pada pandangan semacam itu, kita harus mempelajari anggapan-anggapan apa yang berada di balik pandangan hidup serupa itu. Robert Ringer, penulis Looking Our for Number One menyatakan berhutang budi kepada Ayn Rand untuk sebagian dari pandangan- pandangannya. Beberapa kali Robert Ringer menunjuk kepada buku Ayn Rand yang berjudul The Virtue of Selfishness (Kebaikan Sifat Mementingkan Diri). Seperti yang dinyatakan oleh judulnya, buku ini mengagungkan egoisme dan menolak sifat yang mendahulukan orang lain sebagai naif, bahkan membahayakan. Pandangan Rand tentang dunia, menempatkan manusia sebagai pusat dari segala sesuatu. Tak ada tuhan selain diri manusia sendiri. dan mendahulukan kepentingan sendiri hanyalah tanggapan yang cocok untuk kenyataan ini.

Orang Kristen mempunyai segi pandangan yang berbeda. Saya bukanlah pusat dari segala sesuatu. Saya bahkan bukan pusat dari kehidupan saya sendiri. Tuhanlah pusat segala sesuatu dan pusat dari kehidupan manusia. Terlepas dari Tuhan, prinsip

mementingkan diri sendiri itu memang berlaku bagi saya. Tingkah laku saya akan

dikuasai oleh kepentingan diri sendiri. Tapi dalam ciptaan baru, segala-galanya menjadi lain. Hidup saya ini saya peroleh dari Yesus, dan cara Yesus mengasihi itu tidak

berdasarkan kepentingan diri-Nya sendiri. Rasul Paulus menulis, "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri- Nya sendiri" (Filipi 2:5-7). Kasih kristiani tidak mengagungkan diri sendiri. Kasih kristiani

e-BinaAnak 2006

89

itu mengikuti teladan Yesus, yang mengosongkan diri-Nya sendiri. Yesus

mementingkan orang lain lebih dari diri-Nya dan Ia mengajarkan para pengikut-Nya agar mereka tidak hanya mengenyam keuntungan-keuntungan yang mereka peroleh dari pengorbanan diri-Nya, tetapi agar mereka juga mau mengorbankan diri.

Memang benar, mendahulukan orang lain itu bisa menyusahkan. Prinsip ini mempunyai penerapan yang amat praktis namun yang juga dapat merugikan. Waktu dan uang adalah contoh yang tepat. Seumpama saya mempunyai uang sedikit. Jika uang itu saya berikan kepada Anda, saya telah menjalankan kasih kristiani. Tetapi uang saya pun berkurang. Atau contoh lain, seandainya waktu luang saya itu saya gunakan untuk melayani orang lain, maka saya tak punya waktu bagi keperluan saya pribadi. Kita tak dapat mengelak kenyataan bahwa kadang-kadang kasih kristiani dapat merugikan kita.

Tak Pernah Menolak?

Walaupun kita harus melayani sesama serta mendahulukan mereka, itu bukan berarti bahwa kita tak boleh menampik kesempatan-kesempatan untuk melayani sesama kita.

Saya katakan demikian, sebab banyak dari kita merasa sukar untuk mengatakan tidak.

Tetapi "tidak" bukanlah kata umpatan. Adakalanya kita tak dapat melakukan apa yang dikehendaki oleh orang lain, dan kadang-kadang kita sebaiknya tidak mengabulkan permintaan mereka meskipun kita mampu.

Seorang wanita bernama Beth bekerja sebagai penerima tamu suatu organisasi Kristen.

Bila anggota staf organisasi itu menelpon ke kantor tempat ia bekerja, tak jarang

mereka memberikan sedikit tugas untuk diurusi oleh "seseorang". Karena Beth bertugas sebagai penerima telpon, maka ialah yang lebih banyak mendapat tugas-tugas

semacam itu. Meskipun sudah sepantasnya ia menolak beberapa permintaan mereka yang kurang penting, agar kita bisa mengurusi hal- hal yang lebih penting, tetapi Beth merasa amat sukar untuk menampik permintaan mereka. "Jika saya seharusnya mengasihi mereka," pikirnya, "Bagaimana saya bisa sampai hati mengecewakan mereka?" Beth salah mengartikan kasih kristiani. Ia beranggapan bahwa mengasihi sesama itu artinya tak pernah menolak permintaan orang lain. Janganlah kita berpura- pura seakan-akan kemampuan kita tak mempunyai batas. Kita mempunyai batas. Ini artinya, kadang-kadang kita harus menolak permohonan, bahkan yang masuk akal pun.

Ada saat-saat lain juga kita harus mengatakan tidak. Seorang pria bekerja di sebuah bank yang salah satu prosedur pemberian kredit itu kelihatannya menipu nasabah- nasabah mengenai biaya yang sebenarnya dalam peminjaman uang. Atasan pria tersebut meminta supaya mengabaikan saja masalah itu, tetapi pria tersebut menolak.

Ia tak bisa mengabulkan permintaan atasannya. Ada waktu-waktu seperti ini di mana tindakan kita harus mengecewakan orang lain. Kasih tak memerintahkan kita untuk selalu menyenangkan hati semua orang.

Demikin juga, menjadi orang yang mengasihi sesamanya tak berarti bahwa kita harus selalu jadi "orang yang baik hati". Orang yang baik hati adalah orang yang tidak merusak suasana, ia tidak pernah marah, dan tak pernah menentang.

e-BinaAnak 2006

90

Kasih Yesus tidak suka bertengkar, tetapi juga tak takut menentang. Yesus mengasihi Petrus. Tetapi ketika Petrus mendesak agar Yesus tidak meneruskan perjalanan-Nya yang terakhir ke Yerusalem, Yesus dengan keras menegur sahabat-Nya, "Enyahlah Iblis." Ia takkan membiarkan Petrus menganjurkan-Nya untuk mengambil jurusan yang berbeda dari kehendak Bapa-Nya.

Sumber diambil dari:

Judul Buku : Apakah Kasih Kristiani Itu?

Judul Artikel: Kasih Kristiani Mendahulukan Orang Lain Penulis : Ken Wilson

Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1980 Halaman : 17 - 22

e-BinaAnak 2006

91

Bahan Mengajar: Kasih: Inti Jawaban

Refleksi Untuk Guru/Orang Tua

Baru-baru ini, di suatu kelas yang membicarakan tentang perjamuan kudus dalam masa Paskah, seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun bertanya kepada saya, "Mengapa Yesus harus mati?"

Kita memiliki banyak pertanyaan berkenaan dengan iman kita. Mengapa Allah

menciptakan manusia? Mengapa Allah memusnahkan bumi dengan air bah? Mengapa Allah mengutus begitu banyak orang untuk membawa kita kembali pada-Nya? Mengapa Allah datang ke dunia pada tengah malam sebagai seorang bayi? Mengapa Allah

digantung di kayu salib dan mati? Mengapa Allah hidup kembali, dan menentang hukum alam yang ada?

Saya tidak bermaksud menerangkan tujuan-tujuan Allah. Namun yang saya tahu adalah bahwa inti jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu adalah kasih. Bukan kasih yang sekadar didorong oleh emosi tetapi yang dinyatakan melalui suatu tindakan oleh karena adanya kehendak. Bahwa Allah berkehendak mengasihi kita dan tak peduli berapa harga yang harus Dia bayar. Dia berkehendak agar tak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. Dia juga berkehendak agar kita saling mengasihi satu sama lain dengan kasih yang sama seperti kita telah dikasihi oleh-Nya.

Refleksi Untuk Seluruh Anggota Kelas Sm/Keluarga

Sukar untuk menerangkan apakah kasih itu dan mungkin memang tak perlu diterangkan. Dalam Alkitab terdapat gambaran yang sangat bagus tentang kasih, sehingga kamu akan segera mengenalinya saat kamu menjumpainya. Namun di atas semua itu, ingatlah bahwa Allah mengasihimu lebih dari diri-Nya sendiri! Allah tidak ingin ada sesuatu yang memisahkan kita dari-Nya. dan ingatlah juga bahwa kasih kita akan semakin bertambah bila kita memberikannya juga kepada orang lain. Yesus mengajarkan kita tentang hal itu.

Hari 1: Persahabatan Daud dan Yonatan (1 Samuel 20) 1. Bagaimana Yonatan menyelamatkan hidup Daud?

2. Siapakah sahabatmu? Apa yang paling kamu sukai darinya?

Hari 2: Hukum Terutama yang Pertama dan Kedua (Matius 22: 34-40) Orang-orang Farisi dan Saduki adalah para tokoh agama terkemuka. Mereka tidak suka melihat Yesus menjadi terkenal dan mencoba untuk menjatuhkan wibawa-Nya pada setiap kesempatan. Pada dasarnya mereka umumnya tidak percaya bahwa Yesus adalah Kristus.

1. Apa yang tergantung pada kedua hukum ini?

e-BinaAnak 2006

92

2. Menurutmu, siapakah sesamamu manusia? Bagaimana kamu dapat menyatakan kasih kepada sesama?

Hari 3: Allah Begitu Mengasihi Dunia Ini (Yohanes 3:16-17) 1. Bagaimana Allah menyatakan kasih-Nya kepada dunia?

2. Bagaimana Allah terus menunjukkan betapa besar Dia mengasihimu?

Hari 4: Tak Ada Kasih yang Lebih Besar (Yohanes 15:7-17) 1. Bagaimana Yesus menggambarkan kasih yang terbesar?

2. Ceritakan hal paling sukar yang harus kamu lakukan karena kamu mengasihi seseorang (termasuk di dalamnya hal-hal seperti mengampuni, memberi kesempatan kedua, mengucapkan kata perpisahan, merelakan sesuatu yang berharga, dan memberikan kesempatan pada orang lain)

Hari 5: Apa yang Akan Memisahkan Kita? (Roma 8:31-39)

1. Apa yang menurut Paulus dapat memisahkan kita dari kasih Allah?

2. Apa saja yang membuat kamu tak dapat menikmati kasih Allah?

Hari 6: Perwujudan Kasih (1 Korintus 13:1-13)

1. Apa saja yang akan lenyap dan apa saja yang tak akan pernah berakhir?

2. Baca ayat 4 sekali lagi. Diskusikan ayat ini dan renungkanlah saat-saat ketika seseorang dalam keluarga Anda bersikap "sabar" dan "baik" serta tidak iri atau sombong.

Aktivitas Khusus: Bingkisan Kasih

Anda membutuhkan sesisir pisang, spidol, dan kertas berbentuk hati. Dalam diskusi, pikirkanlah seseorang yang akan Anda beri bingkisan kasih (Pendeta Anda, atau guru sekolah Minggu, dapat menjadi pilihan yang tepat). Pada kertas berbentuk hati tadi tuliskanlah "Allah Mengasihi Anda Seutuh Pisang ini dan Demikian Pula Kami!"

Kemudian hiasilah pisang-pisang itu dengan spidol. Anda dapat memilih ayat- ayat Alkitab dari bahan studi minggu ini dan menuliskan pada pisang- pisang itu atau membuat satu atau dua buah gambar. Kirimkan bingkisan itu bersama-sama.

Bahan diedit dari sumber:

Judul Buku : Belajar Bersama Penulis : Janice Y. Cook

Penerbit : Yayasan Gloria, Yogjakarta, 1999 Halaman : 48 - 50

e-BinaAnak 2006

93

Tips: Mengasihi Rekan Sepelayanan di Sekolah Minggu

Komitmen seorang guru Sekolah Minggu untuk mengasihi sesama bisa diwujudkan dengan mengasihi rekan sepelayanan. Berikut ini hal-hal praktis yang dapat Anda lakukan untuk menunjukkan kasih tersebut.

1. Membimbing guru-guru pemula.

Dalam pelayanan Anda, mungkin saat ini ada seorang guru Sekolah Minggu yang baru saja terjun dalam dunia pelayanan anak. Pastilah dia membutuhkan bimbingan dan didikan dari para seniornya. Kasih dapat Anda nyatakan dengan membimbing dan mengajarkan hal-hal seputar pelayanan SM kepadanya.

Mengajarkan hal baru kepada seorang yang belum banyak mengerti membutuhkan kesabaran. Dengan kasih, kita pasti dapat dengan tekun membimbing dan melatih mereka.

2. Menghargai pendapat, kritik, dan saran.

Dalam sebuah organisasi, termasuk Sekolah Minggu, setiap anggota yang ada di dalamnya tidak mungkin memiliki keinginan maupun pendapat yang sama. Saat rekan pelayanan Anda, mengemukakan pendapat atau keinginan yang tidak sesuai dengan Anda, terimalah itu dengan hati terbuka dan pikiran yang luas.

Saling mengasihi antar rekan sepelayanan tidak berarti harus selalu saling seia sekata, tetapi yang terutama ialah bagaimana perbedaan-perbedaan itu bisa disatukan menjadi satu hal yang terbaik bagi kemuliaan nama Tuhan. Kritik dan saran tidak boleh ditanggapi dengan maksud mempertahankan ego kita.

Tanggapi kritik dan saran dengan kerendahan hati dan pikirkan sejenak sebelum kita memberikan tanggapan yang bijaksana. Jika dalam pelayanan organisasi Sekolah Minggu kasih bisa diwujudkan dengan saling menghargai, pasti anak- anak yang kita layani bisa merasakan pula kasih itu.

3. Menegur kesalahan dan mengampuni.

Tidak ada seorang pun yang lepas dari kesalahan dan kelemahan. Begitu pula dengan setiap guru-guru Sekolah Minggu. Terhadap setiap kesalahan yang dilakukan, kasih justru harus diwujudkan dengan menegur mereka yang melakukan kesalahan tersebut. Jika kita tidak mau menegur mereka yang berbuat salah dengan alasan agar tidak terjadi keributan, itu menandakan ketidakpedulian. Firman Tuhan mengatakan, "... Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia." (Lukas 17:3).

Menegur bermaksud memperbaiki kesalahan. Jangan lupa untuk mengampuni mereka yang sudah berbuat salah apalagi jika mereka meminta maaf untuk kesalahan mereka.

4. Saling mendoakan.

Coba intropeksi diri Anda. Kapan terakhir kali Anda mendoakan satu saja rekan pelayanan Anda dalam Sekolah Minggu? Jika hampir setiap hari Anda membawa mereka dalam doa, itu berarti Anda sungguh mengasihi mereka. Jika sangat jarang, mulai sekarang, kasihilah mereka dengan membawa mereka dalam doa Anda. Agar ikatan persaudaraan rohani dengan sesama guru SM di gereja Anda semakin kuat dan indah di hadapan Tuhan.

Dalam dokumen e-BinaAnak 2006 - MEDIA SABDA (Halaman 82-100)

Dokumen terkait