• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mendidik Anak Berdoa Kapan dan di Mana Saja

Dalam dokumen e-BinaAnak 2006 - MEDIA SABDA (Halaman 146-200)

e-BinaAnak 2006

146

e-BinaAnak 2006

147

(header), menu di sebelah kiri yang berisi daftar isi situs, dan bagian isi yang

menyajikan berbagai bahan bacaan yang ada di Situs Izaac Homepage ini. Berbagai bahan mengenai pelayanan anak terbagi menjadi empat kategori, yaitu "Artikel", "Tips Mengajar", "Serba-serbi", dan "Games". di setiap kategori terdapat beberapa tulisan menarik seperti "Asal-usul Pohon Natal", "Permainan Pyo-Pyo", "Doa Paskah Anak", dan beraneka tulisan menarik lainnya.

[Sumber: Publikasi ICW Edisi 1051/2005

Arsip : http://www.sabda.org/publikasi/icw/1051/ ]

Mutiara Guru

Berseru dan panggillah nama-Nya, sebab Dia hanya sejauh DOA.

Dari Anda Untuk Anda

Dari: Wibowo <asaf(at)>

>Saya berterima kasih atas kiriman e-BinaAnak. Perlu saya

>beritahukan bahwa artikel dari e-BinaAnak saya printkan di kertas

>folio dan kemudian saya sajikan ke jemaat gereja saya untuk

>ditampilkan dan dibaca di mading gereja. Demikian surat dari saya.

>TUHAN memberkati.

Redaksi:

Wah, Anda sangat kreatif sekali. Kami yakin bahan-bahan e-BinaAnak dapat menjadi berkat bagi pelayanan guru Sekolah Minggu di gereja Anda.

Sebagai tambahan info, semua arsip Publikasi e-BinaAnak sekarang juga bisa diakses di Situs e-BinaAnak, di alamat:

http://www.sabda.org/binaanak/

atau di Situs Sabda.org di alamat:

http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/

Jadi sewaktu-waktu membutuhkan, Anda bisa mendapatkannya dengan cepat. Selamat melayani.

e-BinaAnak 2006

148

e-BinaAnak 274/April/2006: Ruang Atas

Salam dari Redaksi

Salam dalam kasih Yesus Kristus,

Karya terbesar dalam hidup kita adalah kematian Yesus di kayu salib. Kematian-Nya membuka tirai pemisah antara kita sebagai manusia yang berdosa dengan Allah yang Maha Kudus. Pada hari ketiga setelah kematian, Dia bangkit dari antara orang mati dan semakin menyempurnakan kemerdekaan kita di dalam Dia. Kematian dan kebangkitan- Nya harus terus diperingati, bukan sekadar merayakan tradisi, tetapi untuk mengucap syukur atas semua kasih-Nya itu. Rangkaian kegiatan untuk mengisi perayaan Paskah di gereja maupun Sekolah Minggu Anda mungkin sudah mulai Anda siapkan saat ini.

Begitu juga dengan e-BinaAnak, bulan ini kami mengusung tema Paskah dan akan menyajikan topik-topik sebagai berikut:

1. Ruang Atas 2. Salib

3. Kematian-Nya 4. Kubur Kosong.

Dalam edisi Ruang Atas minggu ini, Artikel dan Bahan Mengajar berupa naskah drama dan bahan pelajaran kami harapkan dapat menjadi inspirasi bagi Anda dalam

mempersiapkan acara Paskah di tempat Anda melayani.

Selamat menyambut hari PASKAH!

Redaksi e-BinaAnak, (Davida)

"Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu,

maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;" (Yohanes 13:14)

< http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yohanes+13:14 >

e-BinaAnak 2006

149

Artikel: Pengajaran Yesus yang Tergesa-Gesa Sebelum Penyaliban

Apakah kepada Anda pernah dijejalkan pelajaran Alkitab "inilah waktunya, sekarang atau tidak sama sekali"? Pernahkah Anda mempelajari suatu pengajaran yang tergesa- gesa dalam teologi sistematik? Kecuali Anda adalah seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi yang sedang mengambil program doktor, mungkin Anda tidak pernah mengalami keadaan tersebut.

Tetapi bayangkanlah bila secara tiba-tiba dan tidak diharapkan Anda terdesak ke dalam situasi seperti itu. Apakah Anda panik? Mungkin Anda bahkan akan merasa berada dalam posisi sedang berjudi!

Mungkin hal inilah yang dirasakan oleh murid-murid Yesus pada Kamis malam setelah Perjamuan Terakhir. Sebelumnya, pada sore harinya, suasana begitu tenang, akrab, dan hangat. Mereka menikmati perjamuan Paskah bersama-sama. Kemudian terjadi peristiwa yang begitu menyentuh ketika Yesus membasuh kaki mereka sebagai teladan perbuatan kasih dan kerendahan hati.

Tetapi suasana itu sedikit demi sedikit berubah. Ada kata-kata aneh yang diucapkan Tuhan kepada Yudas, "Lakukanlah segera, apa yang harus engkau lakukan." Yudas pergi dengan tiba-tiba dan sejak saat itu, suasana sore itu agak berubah. Masih tetap hangat dan akrab, namun suasana yang mendesak dengan keinginan yang aneh memenuhi ruangan tersebut. Hal ini terjadi ketika Tuhan menyadari bahwa Ia memiliki banyak hal yang harus dikatakan tetapi hanya ada sedikit waktu untuk mengatakannya kepada murid-murid-Nya.

Ia memang berkata bahwa Ia akan pergi. Tetapi Ia juga menjelaskan bahwa mereka tidak dapat mengikuti Dia. Ia berbicara mengenai hubungan-Nya dengan Bapa. Ia berbicara mengenai keintiman-Nya dengan pengikut-pengikut-Nya yang akan terus berlanjut. Dengan menggunakan analogi mengenai pokok anggur dan carang- carangnya, Yesus berkata bahwa Ia dapat terus berhubungan erat dengan mereka, bahkan setelah kepergian-Nya.

Ia berbicara mengenai penganiayaan. Ia berbicara mengenai damai. Ia berbicara mengenai mereka yang akan percaya dan mereka yang bimbang. Ia berbicara mengenai sukacita dan dukacita. Ia menubuatkan masa yang akan datang. Ia

menjanjikan kedatangan-Nya kembali. dan kemudian, murid-murid itu merasa heran ketika Tuhan mereka memanjatkan doa yang membuka isi hati.

Tentu Saja Murid-Murid Menjadi Bingung!

Begitu banyak hal yang perlu ditekankan pada waktu itu. Apalagi Yesus memiliki banyak hal yang diajarkan dalam setiap percakapan, dorongan, nubuat, dan perintah.

Sedangkan waktu yang ada begitu singkat untuk mengungkapkan hal-hal yang

e-BinaAnak 2006

150

dibutuhkan murid-murid-Nya, sebagai para calon pembangun dasar gereja-Nya di seluruh dunia.

Jika tidak dikatakan dalam waktu singkat -- sebab pertemuan sore hari itu akan segera terpotong oleh kedatangan prajurit-prajurit Romawi dan orang-orang Farisi yang datang untuk menangkap Tuhan -- barangkali murid-murid akan berpikir atau berkata, "Tunggu, jangan sekarang. Ada banyak hal yang telah Engkau katakan ... mengenai kehidupan dan kematian. Ada begitu banyak hal yang belum kami pahami, yang belum kami ingat.

Kami tidak dapat menyerap semua hal itu!"

Namun, Yesus mengetahui setiap tangisan yang tidak terucapkan dan Ia mengetahui bahwa murid-murid-Nya akan menghadapi lebih banyak pertanyaan bila peristiwa- peristiwa pada hari-hari selanjutnya dibentangkan. Murid-murid akan menjadi lebih bingung, tetapi Yesus juga mengetahui bahwa "segala sesuatunya akan menjadi jelas".

Karena itulah Ia menjanjikan Roh Kudus yang akan menjernihkan segala sesuatu bagi mereka. Penghibur itulah yang akan membimbing dan mengarahkan setiap murid Tuhan. Bahkan Tuhan menambahkan, "Masih banyak hal yang harus kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran ...

Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima- Nya daripada-Ku."

Mungkin Yesus telah mengambil risiko dengan memercayakan begitu banyak hal yang berharga termasuk kebenaran spiritual yang tidak ternilai harganya ke tangan

sekumpulan orang yang sedang bingung. Tetapi Yesus mengenal orang-orang ini jauh lebih baik daripada mereka mengenal diri mereka sendiri. Roh Kudus akan

mengingatkan mereka dengan lemah lembut. Dengan berlimpah-limpah, Ia akan membuat segala sesuatu menjadi jelas.

Berbedakah kita dari murid-murid ini? Tidak juga. Ada saat-saat ketika kita merasa seolah-olah Allah mencoba memasukkan jutaan galon kebenaran ke dalam satu ons otak kita. Ada saat-saat ketika kita membaca Alkitab dengan teliti, kita menjadi kagum ketika tiba pada pertanyaan bagaimana seseorang dapat memahami dan menyerap semua hal itu. Jika murid-murid saja bingung, bagaimana dengan kita, orang- orang yang lemah dan terbatas ini?

Tetapi Yesus mengetahui segalanya. Ia mengenal kita. Ia mengetahui bahwa di bawah bimbingan Roh Kudus-Nya dan melalui perputaran waktu, segala sesuatunya akan menjadi jelas.

Diskusi dan Refleksi

1. Kebenaran-kebenaran apa dalam Kitab Suci yang secara khusus merupakan teka-teki bagi Anda? Setiap orang sekurang-kurangnya menyebut satu pokok

e-BinaAnak 2006

151

khusus. Kemudian putuskan salah satu pokok yang akan dipelajari bersama pada tahun-tahun yang terdekat.

2. Melalui cara apa saja Anda membiarkan Roh Kudus, sebagai Pembimbing dan Pengajar, mengajar Anda?

3. Dalam perjamuan yang terakhir, Yesus mendemonstrasikan cara melayani yang begitu indah untuk murid-murid-Nya ketika Ia membasuh kaki mereka. Melalui cara-cara apa saja Anda melayani satu sama lain dalam keluarga? Menurut Anda, cara baru apa yang dapat Anda gunakan untuk saling melayani dengan lebih baik?

Sumber diambil dan diedit dari:

Judul Buku : Kristus Dalam Paskah

Judul Artikel: Pengajaran Yesus yang Tergesa-gesa sebelum Penyaliban Penulis : Joni Eareckson Tada

Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1998 Halaman : 37 - 39

e-BinaAnak 2006

152

Bahan Mengajar: Naskah Drama: Ruang Atas

Ayat Alkitab yang didramakan:

Matius 26:26-35 Markus 14:17-31 Lukas 22:4-22, 31-34 Yohanes 13:2-28

Pemain: Yesus, Yakobus, Yohanes, Petrus, Andreas, Yudas, Bartolomeus, Yakobus anak Alfeus, Thomas, Filipus, Matius, Tadeus, Simon.

Peralatan yang diperlukan: Meja (bisa juga altar) di atasnya diletakkan cangkir dan mangkuk yang berisi makanan (anggur, irisan apel, irisan anggur, buah- buahan, irisan daging kering, buah yang dikeringkan, kacang, roti yang disediakan untuk dipecah- pecah oleh Yesus) dan minuman (jus apel, anggur, satu cawan untuk Yesus menuang anggur). Peralatan makan pada waktu itu umumnya terbuat dari logam, kayu, tembikar, kaca yang masih kasar, garpu dan sendok tidak biasa digunakan; cawan khusus untuk diedarkan Yesus; bangku yang tidak ada sandarannya atau bangku biasa; kostum;

kantong uang untuk Yudas; ember dan handuk; bangku untuk Petrus pada saat drama di mulai.

Dekorasi: Aturlah dekorasinya sebelum kebaktian di mulai. Jika perjamuan kudus

dilakukan sebagai bagian dari drama ini, peralatan untuk perjamuan kudus bisa menjadi bagian dari alat-alat yang diatur di atas meja. Beberapa murid bisa berdiri di belakang murid lainnya atau duduk di sekeliling meja.

Skenario:

(Yesus, Petrus, dan Yohanes masuk memimpin murid-murid lainnya)

Petrus : Inikah tempat yang Engkau maksudkan itu Rabi? Ruangan ini nyaman sekali.

Yohanes : (Memandangi meja yang sudah diatur) dan semua yang kita perlukan sudah tersedia.

Yesus : Petrus dan Yohanes, kalian sudah mengerjakannya dengan baik. Ini ruangan yang Aku perlukan.

Yudas : (Maju ke depan murid-murid) Duduklah di sini, Guru. (Menunjuk sebuah kursi untuk Yesus, yang duduk tetapi kemudian berdiri lagi ketika Yudas juga menunjukkan kepada murid-murid lainnya, kecuali Petrus, di mana mereka harus duduk. Petrus lalu duduk di bangku di depan meja).

Yesus : (Berlutut di depan Petrus dengan ember dan handuk) Lepaskan kasutmu, Petrus.

Petrus : (Mengulurkan tangannya seolah-olah ingin menghentikan Yesus) Guru, Kau tidak seharusnya membasuh kakiku. Engkau bukan pelayan.

e-BinaAnak 2006

153

Yesus : Sekarang kamu memang tidak memahami apa yang Aku lakukan, tetapi Aku berjanji bahwa kamu akan memahaminya nanti.

Petrus : (Dengan marah) Tidak, Engkau bukan pelayanku. Tidak seharusnya Engkau membasuh kakiku.

Yesus : (Juga marah) Kalau begitu, kamu juga bukan lagi murid-Ku!

Petrus : (Mulanya tertegun, kemudian membuka tangannya dengan penuh keyakinan) Kalau begitu basuhlah juga tangan dan kepalaku.

Yesus : (Melihat ke murid-murid yang lain) Kalian semua bersih, kecuali satu orang.

(Para murid saling berbisik-bisik ketika Yesus membasuh kaki Petrus).

Yudas : (Bangkit berdiri dan berkata kepada mereka semua; para murid sepertinya tidak mendengarkannya) Lihatlah apa yang Dia lakukan! Ketika kita

memasuki Yerusalem empat hari yang lalu, orang-orang mengelu-elukan Dia sebagai raja. Mereka tahu bahwa Dia adalah Mesias kita! Sesuatu harus segera terjadi; seseorang harus melakukan sesuatu untuk meyakinkan Yesus bahwa inilah saatnya untuk mendirikan kerajaan-Nya. dan Dia ada di sini, sedang membasuh kaki Petrus. (duduk)

Yesus : (Bangkit dan berbicara kepada murid-muridnya) Aku ingin kalian mengetahui meski Aku adalah Tuhan dan Guru, Aku juga adalah seorang pelayan. dan kalian juga harus saling membasuh kaki seorang dan yang lainnya. (Duduk di kursi yang telah dipilih oleh Yudas).

Yudas : Guru, Yohanes dan Petrus telah melayanimu dengan baik. Kita gratis menggunakan ruangan ini, meskipun kita bisa membayar sewanya. Akhir- akhir ini persembahan (mengguncangkan kantong uang) sudah banyak. Kita akan dapat menolong banyak orang miskin. Aku sangat senang melayani- Mu, Guru, dan berharap bisa melanjutkan pelayanan-Mu ketika Engkau menjadi raja di Israel. (Yesus memandang dia dengan penuh pemahaman dan kekecewaan. Petrus kemudian berbicara).

Petrus : Yesus tidak pernah mengatakan kepada kita bahwa Dia berencana untuk memerintah Israel.

Yudas : Tetapi sebelum Herodes membunuh Yohanes Pembaptis, Yesus dengan jelas mengatakan bahwa Dia datang tidak untuk membawa damai tetapi untuk membawa pedang yang akan memisahkan anak dari ayah dan anak perempuan dari ibunya (Matius 10:34-35).

Tomas : (Sedih) Tetapi Dia tidak berbicara tentang perang dalam arti sebenarnya.

yang Dia maksud adalah bahwa kita akan dipecah-belah oleh pemikiran- pemikiran kita. Kita semua memiliki anggota keluarga yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias kita. Bukankah seperti itu maksud-Mu Guru?

Andreas : Guru, manakah yang benar? Apa yang akan Engkau lakukan?

Yesus : (Menghela napas dan memandang murid-murid-Nya) Aku sudah

mengatakan kepadamu bahwa kerajaan-Ku bukanlah kerajaan yang ada di dunia.

Petrus : Rabi, di mana pun kerajaan-Mu berada, aku akan melayani-Mu dengan setia.

(Murid lainnya mengangguk dan bergumam setuju sementara Yudas menggeleng-gelengkan kepalanya dan memandangi Yesus).

e-BinaAnak 2006

154

Yesus : Apakah kamu benar-benar tahu apa yang kamu ucapkan itu Petrus?

Sebelum ayam berkokok menjelang esok pagi, engkau akan menyangkali Aku tiga kali.

Petrus : (Sangat sedih, bangkit berdiri) Tuhan, aku tidak akan melakukan itu! Aku akan dipenjara untuk-Mu! Aku akan mati untuk-Mu!

Yesus : (Tersenyum sedih ketika pelan-pelan Petrus duduk) Petrus, Aku akan berdoa supaya kamu memiliki kekuatan. (Melihat para murid) Kalian semua harus tahu, sebelum malam ini berakhir, salah satu dari kalian akan mengkhianati Aku. (Setiap orang terpaku sesaat. Para murid kemudian memutuskan untuk makan, membagikan makanan dan saling bercakap-cakap).

Petrus : (Meminta perhatian Yohanes) Yohanes, tanyakan kepada-Nya siapa yang akan mengkhianati Dia? (Hanya Yohanes dan Yudas yang mendengar hal ini).

Yohanes : Guru, siapakah yang akan mengkhianati Engkau? Siapa itu di antara kami?

Yesus : Aku akan mencelupkan roti ini dan memberikannya kepadanya.

(Memasukkan roti ke dalam mangkuk dan memberikannya kepada Yudas).

Yudas : (Mengambil roti itu, memandang roti itu beberapa saat, dan kemudian mengangkatnya) Maksud Guru, bukan aku, kan?

Yesus : Kamu telah mengatakannya. (Yudas membuang roti dan kantong uang itu, dan meninggalkan panggung).

Filipus : Matius, akan pergi kemana Yudas? Mengapa dia pergi sekarang saat makan malam belum selesai?

Matius : Aku tidak mendengar apa yang mereka bicarakan, Filipus. Mungkin masih ada sesuatu yang diperlukan untuk Paskah.

Simon : Dia membicarakan uang. Mungkin dia pergi untuk membagikan uang itu kepada orang miskin.

Thadeus : Lalu mengapa dia meninggalkan kantong uang ini?

Yesus : (Memegang roti sedangkan para murid diam dan mendengarkan dia) Terpujilah Allah. Terimalah dan makanlah. Inilah tubuh-Ku, yang diberikan kepadamu. Lakukanlah ini untuk mengenang Aku. (Yesus memecah-mecah roti dan membagikannya kepada para murid di sebelah kanan dan kiri-Nya.

Setiap murid mengambil seiris kecil roti dan memakannya meskipun mereka sepertinya bertanya-tanya dan berbisik-bisik satu dengan lainnya).

Pilipus : Guru, apakah ini yang Kau maksudkan ketika Engkau berkata kepada orang banyak di Kapernaum bahwa Engkau adalah roti hidup? (Yohanes 6:35).

Yesus : Ya, kamu yang memakan roti ini akan hidup kekal (Yohanes 6:58). (Menuang minuman ke dalam cawan dan mengangkatnya sedangkan para murid diam melihat) Terpujilah Tuhan, Minumlah ini kamu semua. Inilah darah-Ku, yang tercurah untuk kamu semua." (Yesus memberikan cawan itu dan setiap murid meminum dari cawan itu).

Thomas : "Rabi, apa maksud semua ini?"

Yesus : "Aku telah memberikan tubuh dan darah-Ku. Ketika kamu makan dan meminumnya, kamu hidup di dalam Aku dan Aku hidup di dalam engkau.

e-BinaAnak 2006

155

Sekarang Aku memberimu perintah yang baru. Kasihilah sesamamu seperti Aku telah mengasihi kamu. Jangan kuatir dan sedih tentang apa yang akan terjadi. Percayalah kepada Allah dan percayalah kepada-Ku. Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu di Rumah Bapa- ku. Sekarang (Dia berdiri) Aku harus pergi untuk berdoa." (Yesus keluar. Para murid sekarang bisa

melayani Perjamuan Kudus kepada para jemaat, jika diinginkan, atau semua murid kecuali Yohanes bisa keluar).

Yohanes : Marilah kita bangkit dan memberitakan Kristus. Yesus berjanji bahwa ada banyak tempat di rumah Bapanya.

Jemaat : Dia pergi untuk menyiapkan tempat bagi kita.

Yohanes : Yesus berjanji bahwa Dia akan datang lagi.

Jemaat : Dia berjanji akan datang bagi kita dan membawa kita kepada Bapa-Nya.

Yohanes : Yesus mengatakan, 'Akulah jalan, kebenaran dan hidup.' Jemaat : Kita datang kepada Bapa melalui Dia.

Yohanes : Yesus berjanji memberi kita Penolong.

Jemaat : Ia mengirimkan Roh Kudus bagi kita, yang selalu tinggal dengan kita selamanya.

(t/Ratri)

Sumber diterjemahkan dari:

Judul Buku : Chancel Drama for Lent and Easter:

Y.O.U. are the Christ Penulis : Carol Hillebrenner

Penerbit : Augsburg Fortress, Minneapolis, USA, 1990 Halaman : 34 - 38

[*Red: Naskah drama di atas hanya merupakan ide dan draft awal saja.

Bisa disederhanakan atau menggunakan sistem dubbing (ada orang di belakang layar yang berbicara) untuk setiap percakapan yang ada.

Yang penting adalah ekspresi dan bahasa tubuh harus jelas.]

e-BinaAnak 2006

156

Bahan Mengajar 2: Daun Palem dan Puji-Pujian

Persiapan:

Bagikanlah setangkai daun palem kepada tiap-tiap murid. Jika tidak ada daun palem yang sesungguhnya, buatlah sebuah tangkai palem dari lidi, kira-kira sepanjang 18 cm yang diberi daun-daun dari kertas krep.

Renungan:

Sungguh indah bukan, seandainya sekarang Yesus yang menjadi Raja dunia? Jika Dia yang memerintah, maka segala sesuatu akan teratur dan rukun. Mungkin jika kita

melihat Dia duduk di takhta, kita akan lebih setia menyembah Dia daripada sekarang ini.

Dahulu kala ada beberapa orang yang berniat supaya Yesus duduk di takhta kerajaan mereka. Mereka ingin memahkotai Dia sebagai Raja mereka. Tetapi meskipun Yesus menerima penyembahan dan pujian mereka, Ia tidak mengizinkan mereka memahkotai Dia. Bagi Dia masih belum waktunya untuk duduk di atas takhta.

Tetapi hari itu ketika Yesus dengan mengendarai keledai memasuki Yerusalem, banyak orang yang menyerukan "hosana" atau "puji Tuhan" dan melambai-lambaikan daun palem sebagai tanda kemenangan dan pujian. Anak-anak kecil juga memuji-muji Dia.

Yesus senang sekali dengan puji-pujian mereka.

Yesus berkata, "Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak." Dengan kata lain, Yesus hendak mengatakan, "Aku patut disembah; jika manusia tidak mau meyembah Aku, maka Allah akan menciptakan sesuatu yang mau menyembah-Ku." Kita tidak mau mengecewakan Allah dengan tidak memuji Dia, bukan? Sebab itu marilah kita sekarang memuji Dia.

Pujian Bersama:

Memuji Tuhan Selalu, Hosana Ku Memuji Tuhan, atau, lagu lain yang syairnya tentang memuji Tuhan. Mintalah semua anak menyanyikan lagu tersebut sambil berbaris mengelilingi ruangan dengan melambaikan tangkai palemnya ke atas.

Pujian Pribadi:

Setelah anak-anak duduk kembali, mintalah beberapa anak berdiri dan memberikan satu kalimat kesaksian sebagai pujian kepada Raja segala raja.

Pemimpin Acara:

Kita telah mengatakan betapa senangnya jika kelak Yesus sungguh- sungguh menjadi Raja atas dunia ini. Tetapi hal terpenting yang harus kita ingat sekarang ini, yakni apakah Dia menjadi Raja atas hidup kita? Itulah yang Dia inginkan. Tetapi jika seseorang selalu ingin menyenangkan dirinya sendiri, ia tdak mengizinkan Yesus menjadi Raja atas kehidupannya. Apakah kalian memberi Dia tempat yang layak? Jika tidak ambillah keputusan sekarang ini untuk berbuat demikian. Marilah kita berdoa dan memohon agar kiranya Yesus menolong kita melakukan hal itu.

e-BinaAnak 2006

157 Sumber diedit dari:

Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 2 Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1996

Halaman : 40 - 41

Warnet Pena: Coloring-Page.Net

http://www.coloring-page.net/bible.html

Kini Anda tidak perlu bingung-bingung lagi mencari bahan untuk keterampilan mewarnai dalam kelas Sekolah Minggu Anda. Sebuah situs cantik, COLORING-PAGE.NET, sudah menyiapkannya untuk Anda. Situs yang didominasi oleh warna ungu pastel ini akan memperkaya koleksi kita karena memuat begitu banyak koleksi gambar yang dapat langsung diprint dengan mudah. Tersedia pula 54 koleksi gambar cerita Alkitab yang terdiri dari gambar kisah-kisah Alkitab, tokoh-tokoh Alkitab, dan masih banyak lagi.

Pasti Anda sudah tidak sabar untuk mengunjungi situs ini .... Selamat berkunjung!

[Kiriman dari: Davida]

Catatan Redaksi:

Redaksi mengajak rekan-rekan berpartisipasi dan berbagi berkat dengan mengirimkan alamat-alamat situs seputar pelayanan anak yang rekan-rekan ketahui. Jika

memungkinkan boleh disertai dengan review singkatnya. Silakan kirim ke: < staf- binaanak(at)sabda.org > Kami tunggu ya!

Mutiara Guru

Kematian-Nya merupakan kehidupan baru bagi kita, itulah karya terbesar dalam hidup kita.

Dari Anda Untuk Anda

Dari: yury yulianto <yurexxx(at)>

>Salam Dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus,

>Saya, yulianto GSM dari GKI BUARAN

>Mau tanya apakah bina anak ada team yang biasa mengadakan pembinaan

>khususnya buat Guru Sekolah Minggu, adapun materi yang kami minta

>adalah sbb:

>- Pedoman Mengajar GSM GKI

>- Cara Mengajar yang Benar

>- Karakter building buat GSM

>- Alat peraga

>- Workshop apa yang harus digumuli GSM saat ini.

>Demikian informasi dari kami, atas perhatian dan kerjasamanya saya

>ucapkan terima kasih. JBU

Dalam dokumen e-BinaAnak 2006 - MEDIA SABDA (Halaman 146-200)

Dokumen terkait