BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
C. Hasil Penerapan Teknik Modeling dalam Meningkatkan Minat Membaca
70
Hasil observasi yang diamati oleh peneliti bahwa kurangnya minat santri dalam membaca Al-Qur‟an dikarenakan kurangnya motivasi dari orang tua, sehingga anak mempunyai kemauan yang kurang dalam belajar.
C. Hasil Penerapan Teknik Modeling dalam Meningkatkan Minat Membaca
71
memperhatikan bacaan dari setiap teman yang maju membaca surah-surah dalam Al-Qur‟an dan untuk memberikan apresiasi terhadap santri yang paling banyak hafalan dalam laporan hasil belajar bulanan, para guru menyiapkan penghargaan (reward) yang membuat santri termotivasi untuk terus belajar membaca Al-Qur‟an.
Para ustadz maupun ustadzah berupaya mengajar dengan baik dengan memberikan modeling yang baik dengan menerapkan upaya disiplin belajar dan selalu memberikan motivasi kepada santri agar santri pun menjadi resfect terhadap guru yang mengajar dan menambah kuat ikatan guru dan santri sehingga terbentuk minat santri untuk membaca Al-Qur‟an. Berikut ini hasil dari penerapan teknik modeling dalam meningkatkan minat santri membaca Al-Qur‟an yang diterapkan di TPQ Bany Karim:
1. Santri menjadi teratur dan terarah dalam belajar dengan diberikan kartu tugas hafalan
Sebagai langkah awal dalam meningkatkan minat santri membaca Al- Qur‟an di TPQ Bany Karim yakni dengan memberikan tugas. Tanpa adanya tugas maka sangatlah sulit untuk memperoleh pemahaman. Untuk itu, santri diberikan tugas setiap akhir pembelajaran oleh ustadz maupun utadzah berupa tugas hafalan surah yang telah ditulis dalam sebuah kartu hafalan santri.
Sebagaimana yang diungkapakan oleh Udstazah Riani selaku guru di TPQ Bany Karim yang mengatakan:
72
“Selesai mengajar, tidak lupa kami ingatkan anak-anak santri untuk meningkatkan hafalan Al-Qur‟an nya. Karena tanpa dilatih dan dibiasakan, sulit bagi mereka untuk mempercepat hafalannya. Dan kami selaku guru siap mendengar setoran hafalan mereka walaupun tidak lancar ataupun setengah ayat dari surah yang dihafal”.73
Hal tersebut juga senada disampaikan oleh salah satu santri yang mengaji di TPQ Bany Karim yakni Anggi Dewiana Safitri:
“Saya selalu diberikan tugas menghafal oleh usatdzah dan setiap hari sebelum mulai pengajian saya menyetorkan hafalan kepada ustadzah, dengan begitu saya bisa belajar terus menerus untuk meningkatkan hafalan Al-Qur‟an saya”.74
Dapat diambil kesimpulan berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa melalui kegiatan memberikan kartu tugas hafalan dapat mendukung santri dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur‟an beserta menghafalnya di TPQ Bany Karim.
2. Santri lebih giat belajar karena mendapat penghargaan (hadiah)
Hadiah merupakan sesuatu yang disenangi semua orang terutama kalangan anak-anak yang usinya 7-15 tahun. Dengan memberikan hadiah biasaya seseorang akan termotivasi untuk senantiasa meningkatkan kemampuannya terutama dalam hal yang mereka inginkan. Maka dari itu, para ustadz maupun ustadzah di TPQ Bany Karim berinisiatif memeberikan penghargaan (hadiah) kepada santri yang selalu rajin menyetorkan hafalannya.
73 Ustadzah Riani, (Guru Mengaji Iqro‟), Wawancara di TPQ Bany Karim, Tanggal 04 Juli 2021.
74 Anggi Dewiana Safitri, (Santri TPQ Bany Karim), Wawancara di TPQ Bany Karim, Tanggal 10 Juli 2021.
73
“Bukan hanya itu saja, para santri di TPQ Bany Karim sangat antusias menyetorkan hafalannya menggunakan mikrofon yang telah disediakan, sehingga ada ketertarikan dari santri lain untuk saling berlomba dalam menyetor hafalannya”.75
Sebagaimana tanggapan salah seorang santri di TPQ Bany Karim yang bernama Muhammad Zoiz Saputra:
“Saya sangat senang mengaji disini, karena kita berlomba-lomba menyetorkan hafalan kepada ustadzah, kita juga diberikan hadiah berupa piagam dan alat tulis lengkap bagi yang sering mengahfal dan banyak hafalanya”.76
Senada dengan salah satu orang tua dari santri TPQ Bany Karim yakni ibu Amini mengatakan:
“Anak saya kalau di rumah tidak mau mengaji, saya pergi serahin ke pamannya juga tidak mau dan pada suatu ketika saya disarankan oleh tetangga saya untuk menyerahkan anak saya mengaji di TPQ Bany Karim, Alhamdulillah dia senang dan betah karena temannya banyak dan guru- gurunya juga pintar dalam mengajar”.77
3. Dapat meningkatkan disiplin belajar
Belajar juga membutuhkan kedisiplinan dan keteraturan. Dengan disiplin belajar setiap hari, lama kelamaan santri akan menguasai bahan tersebut. Di dalam pendidikan, kewajiban sebagai guru adalah mendorong siswa untuk selalu rajin belajar, selalu berusaha dengan tekun, selalu meningkatkan dirinya, dan selalu tertib dalam melaksanakan tugas tanpa terbebani.
75 Observasi, Kegiatan Santri TPQ Bany Karim. Tanggal 1 juli 2021.
76 Muhammad Zoiz Saputra, (Santri TPQ Bany Karim), Wawancara di TPQ Bany Karim, Tanggal 10 Juli 2021.
77 Ibu Amini, (Wali Santri TPQ Bany Karim), Wawancara di TPQ Bany Karim, Tanggal 01 Juli 2021.
74
Di TPQ Bany Karim, meningkatkan disiplin belajar santri ditandai dengan himbauan ustadz maupun ustadzah selaku pendidik untuk selalu mendorong dan memotivasi kepada santri untuk selalu rajin belajar.
Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara di lapangan dengan salah satu ustadzah di TPQ Bany Karim yakni Ustadzah Kasiah yang mengatakan bahwa:
“Kami sebagai guru biasanya memberikan tugas berupa latihan menghafal kepada santri-santri. Sulit bagi anak-anak santri jika hanya mengandalkan belajar di sini saja karena, kalau mereka tidak dikasi tugas mereka tidak akan belajar. Kami wajibkan mereka mengahafal di rumah dengan bekerja sama dengan orang tuanya untuk mengontrol hafalan Al- Qur‟an nya. Dengan begitu kami selaku guru terus memberikan arahan dan dorongan kepada santri agar terus menerus mau disiplin belajar”.78 4. Santri mempunyai motivasi yang kuat
Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu, dalam pelaksanaan pengajaran, guru harus memiliki motivasi yang bagus serta respon yang baik dari santri dalam menyampaikan kegiatan pembelajaran dengan menampilkan sikap yang baik dan menyenangkan serta menghindari sikap-sikap yang kurang disenangi oleh santri seperti marah, bicara kasar, suka membentak dan sifat pilih kasih. Dampaknya hal seperti itu akan mengakibatkan hubungan guru dan santri menjadi tidak baik.
Wawancara dengan salah satu ustadaz yakni Ustadz Sobirin yang mengatakan bahwa:
78 Ustadzah Kasiah, (Guru Mengaji Al-Qur‟an), Wawancara di TPQ Bany Karim, Tanggal 25 Juni 2021.
75
“Motivasi yang diberikan guru kepada santri di TPQ Bany Karim adalah sangat penting. Karena tanpa dukungan motivasi adalah sebagian tanggung jawab kita semua kepada santri disini. Agar selalu semangat dan terus merasa termotivasi tentang pentingnya belajar membaca Al-Qur‟an sejak dini. Bukan hanya pahala yang akan didapatkan akan tetapi, dapat mengembakan kreatifitas yang selalu akan memperoleh prestasi yang baik”.79
Selanjutnya wawancara salah satu santri di TPQ Bany Karim yang bernama Anggi Dewiana Safitri yang mengatakan bahwa:
“Yang memotivasi saya untuk mengaji dan menghafal Al-Qur‟an yaitu keluarga, guru, nenek, dan terutama diri sendiri, saya selalu termotivasi untuk belajar agar bisa menjadi hafidz Qur‟an”.80
7979 Ustadz Sobirin, (Guru Mengaji Al-Qur‟an), Wawancara di TPQ Bany Karim, Tanggal 29 Juni 2021.
80 Anggi Dewiana Safitri, (Santri TPQ Bany Karim), Wawancara di TPQ Bany Karim, Tanggal 10 Juli 2021.
76 BAB III