• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penilaian Komite-Komite di bawah Direksi 1) Asset and Liability Committee (ALCO)

Dalam dokumen Tata Kelola Perusahaan-20210330 (Halaman 80-83)

Nama Jabatan Periode Posisi di Komite

Santoso Direktur 2016-2021 • Anggota ALCO

• Anggota Komite Kebijakan Perkreditan

• Anggota Tetap Komite Manajemen Risiko

• Anggota Tetap Komite Manajemen Risiko Terintegrasi

Vera Eve Lim Direktur 2018-2021 • Anggota ALCO

• Anggota Tetap Komite Manajemen Risiko

• Anggota Tetap Komite Manajemen Risiko Terintegrasi

Gregory Hendra Lembong Direktur 2020-2021 • Ketua Komite Pengarah Teknologi Informasi

• Anggota Tetap Komite Manajemen Risiko

• Anggota Tetap Komite Manajemen Risiko Terintegrasi

Haryanto Tiara Budiman Direktur (merangkap sebagai Direktur Kepatuhan)

2020-2021 • Ketua Komite Manajemen Risiko

• Ketua Komite Manajemen Risiko Terintegrasi

• Anggota ALCO

• Anggota Komite Kebijakan Perkreditan

• Anggota Komite Pengarah Teknologi Informasi

• Anggota Tidak Tetap KK Korporasi

• Anggota Tidak Tetap KK Komersial

13. Laporan Pelaksanaan Tugas dan Penilaian Komite Eksekutif Direksi

Komite Eksekutif Direksi merupakan komite-komite yang dibentuk oleh Direksi untuk memberikan kontribusi kepada pemenuhan kebutuhan bisnis BCA sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawab Direksi.

Saat ini terdapat 7 (tujuh) Komite Eksekutif di bawah Direksi yaitu:

a. Mengevaluasi strategi dan posisi aset dan liabilitas BCA sesuai dengan tujuan pengelolaan risiko likuiditas, suku bunga dan nilai tukar.

b. Mengevaluasi dan menetapkan perubahan suku bunga dana dan pinjaman, suku bunga dasar kredit, serta limit limit yang berkaitan dengan Asset Liability Management (ALM).

c. Melakukan review terhadap hasil simulasi laba/rugi sesuai dengan strategi ALM BCA.

d. Menetapkan kebijakan dan strategi dalam penataan struktur neraca dan portfolio investasi.

2) Komite Manajemen Risiko (KMR)

Komite Manajemen Risiko (KMR) dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko BCA.

Realisasi Program Kerja KMR Selama Tahun 2020 Dalam melaksanakan tugas kepengurusannya selama tahun 2020, realisasi dari program kerja KMR adalah sebagai berikut:

a. Menginformasikan kapasitas pendanaan BCA untuk kondisi stress pada pasar.

b. Menginformasikan terkait hasil simulasi dampak penerapan POJK No 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019.

c. Menginformasikan kondisi portofolio BCA per Juni 2020.

d. Menginformasikan perkembangan likuiditas BCA sampai dengan Juli 2020 dan kapasitas pendanaan BCA untuk kondisi stress pada pasar sesuai asumsi stress test.

e. Menginformasikan mengenai SE OJK yang baru mengenai perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional.

f. Menginformasikan mengenai Cyber Risk beserta mitigasinya.

g. Menginformasikan mengenai POJK No.

45/POJK.03/2020 tentang Konglomerasi Keuangan yang antara lain meliputi kriteria dan cakupan Konglomerasi Keuangan serta Piagam Korporasi.

3) Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko BCA dan Perusahaan Anak secara terintegrasi.

Realisasi Program Kerja KMRT Selama Tahun 2020 Sepanjang tahun 2020, KMRT telah merealisasikan program kerja sebagai berikut:

• Menginformasikan mengenai hasil stress test terintegrasi Konglomerasi Keuangan BCA tahun 2020.

• Menginformasikan hasil review limit terintegrasi.

• Menginformasikan mengenai Laporan Profil Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan BCA Semester II tahun 2019.

• Menginformasikan mengenai Laporan Profil Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan BCA Semester I tahun 2020.

• Menginformasikan update pengembangan IRMIS.

• Menginformasikan mengenai POJK No. 28/

POJK.05/2020 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Lembaga Jasa Keuangan Non Bank.

4) Komite Kebijakan Perkreditan (KKP)

Komite Kebijakan Perkreditan (KKP) dibentuk untuk mengarahkan pemberian kredit melalui perumusan kebijakan perkreditan dalam rangka pencapaian target perkreditan yang prudent.

Realisasi Program Kerja KKP Selama Tahun 2020 Sepanjang pelaksanaan tugas kepengurusannya di tahun 2020, KKP telah melaksanakan program kerja, yakni memberikan rekomendasi “Kebijakan Restrukturisasi Kredit”.

5) Komite Kredit (KK)

Komite Kredit (KK) dibentuk untuk membantu Direksi dalam mengevaluasi dan/atau memberikan keputusan kredit sesuai batas wewenang yang ditetapkan Direksi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar BCA dengan memperhatikan pengembangan bisnis tanpa meninggalkan prinsip kehati-hatian (prudent). Komite Kredit terdiri dari Komite Kredit Korporasi (KK Korporasi) dan Komite Kredit Komersial (KK Komersial).

Realisasi Program Kerja KK Korporasi dan KK Komersial Selama Tahun 2020

Sepanjang pelaksanaan kepengurusannya selama tahun 2020, program kerja KK Korporasi telah mengadakan rapat 29 kali dan KK Komersial telah mengadakan rapat 4 kali.

6) Komite Pengarah Teknologi Informasi (KPTI) Komite Pengarah Teknologi Informasi (KPTI) dibentuk untuk memastikan penerapan sistem teknologi informasi (TI) sejalan dengan rencana strategis BCA. KPTI memiliki misi untuk meningkatkan keunggulan bersaing BCA melalui pemanfaatan TI yang tepat guna.

Realisasi Program Kerja KPTI Selama Tahun 2020 Sepanjang tahun 2020, KPTI telah merealisasikan program kerja antara lain:

• Mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan proyek strategis TI yang selaras dengan strategic corporate objective BCA serta arah bisnis BCA.

• Mengevaluasi implementasi proses dan teknologi yang digunakan dalam pengembangan proyek TI.

• Mengkaji dan mengawasi langkah-langkah strategis untuk meminimalkan risiko investasi TI, menurunkan biaya operasional, serta meningkatkan service level TI.

• Melakukan pemantauan atas penggunaan anggaran TI tahun 2020.

• Mengkaji dan mengevaluasi proyek-proyek strategis TI yang baru, di antaranya yaitu:

a) New Acquisition through Digital dengan memanfaatkan channel digital BCA untuk menekan biaya akuisisi nasabah.

b) Customer Retaining dengan membangun produk Super Apps untuk menjaga kepuasan nasabah menggunakan channel digital BCA

c) Proses Efficiency and Automation melalui pemanfaatan RPA (Robotic Process Automation) untuk efisiensi proses dan mengurangi proses manual d) Customer Data Integration and Analytics

dengan memproses integrasi data meliputi data internal, eksternal, alliance dan subsidiary agar dapat dilakukan analisa lebih mendalam dengan menggunakan media penyimpanan Data Warehouse dan Big Data.

• Mengevaluasi dan mengawasi inisiatif TI yang dilaksanakan untuk mendukung delivery proyek-proyek strategis TI. Inisiatif-inisiatif tersebut adalah:

a) Pengembangan Open Banking yang menjadi bagian ekosistem digital untuk mendukung pengembangan proses development dan delivery product yang lebih agile.

b) Penerapan partial release to production untuk mendukung delivery produk yang lebih cepat dan meminimalkan risiko kegagalan implementasi.

c) Pengembangan arsitektur teknologi berbasis microservices terhadap fitur- fitur transaksi perbankan yang umum digunakan dengan berfokus pada efisiensi development dan delivery changes.

d) Pengembangan sarana infrastruktur Work From Home untuk mendukung program pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19 tanpa mengabaikan support kepada nasabah dalam bertransaksi.

e) Penerapan konsep bekerja Work From Anywhere sebagai budaya dalam proses kerja BCA lebih fleksibel dengan tetap menjunjung prinsip keamanan, baik dari sisi jaringan maupun data dan experience bekerja dirancang seperti Work From Office.

f) Pengembangan arsitektur data guna mendukung inisiatif customer data integration dan analytics.

• Mengkaji dan mengevaluasi pengembangan kapabilitas SDM TI dan Management Office agar mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi.

• Mengkaji dan mengevaluasi proses Manajemen Risiko TI dan Tata Kelola Kepatuhan TI untuk mencapai Good IT Governance.

7) Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian (KPKK) Pembentukan Komite Pertimbangan Kasus

Kepegawaian (KPKK) untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai penyelesaian kasus yang memenuhi prinsip keadilan dan kesetaraan melalui penelaahan kasus pelanggaran dan/atau kejahatan yang dilakukan pekerja.

Realisasi Program Kerja KPKK selama tahun 2020 Sepanjang melaksanakan tugas kepengurusan- nya di tahun 2020, KPKK telah mengadakan rapat sebanyak 11 (sebelas) kali. KPKK telah merealisasikan program kerja yang mencakup pemberian masukan berupa informasi, analisis, dan pertimbangan untuk membuat rekomendasi kepada Direksi atas beberapa kasus tindak pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja yang memerlukan keputusan Direksi untuk tindak lanjut penyelesaiannya berupa pengenaan sanksi dan/atau pembenahan sistem dan prosedur operasional dan/atau pemrosesan kasus secara hukum.

Penjelasan terkait Komite Eksekutif Direksi dipaparkan secara rinci pada Bab Komite-Komite Eksekutif Direksi di halaman 413 pada Laporan Tahunan ini.

14. Laporan Pelaksanaan Tugas Direksi

Laporan Pelaksanaan Tugas Direksi selengkapnya disajikan pada halaman 24-33 bagian Laporan Direksi pada Laporan Tahunan ini.

Kebijakan dan pelaksanaan rapat Direksi, termasuk rapat bersama Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran rapat masing-masing anggota Direksi selengkapnya disajikan pada halaman 373-379 bagian Rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan Rapat Gabungan pada Laporan Tahunan ini.

15. Penilaian Kinerja Anggota Direksi

Penilaian terhadap Kinerja Anggota Direksi yaitu terkait prosedur pelaksanaan penilaian kinerja, kriteria yang digunakan, dan pihak yang melakukan penilaian dapat dilihat pada halaman 383 - 384 bagian Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi pada Laporan Tahunan ini.

RAPAT DEWAN KOMISARIS, RAPAT

Dalam dokumen Tata Kelola Perusahaan-20210330 (Halaman 80-83)