BAB I PENDAHULUAN
4.2 Hasil Posttest
menggunakan uji-t independent 2 samples. Hasil Uji-t independent 2 samples kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction dapat dilihat berikut ini:
Tabel 4.4
Hasil Uji-t Data Pretest
Jenis Data Sig. (2-taild) α Keputusan Keterangan Pretest
0.947 0.05 Terima H0 Tidak berbeda signifikan
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh nilai Sig.(2-tailed) untuk data pretest kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction adalah 0.947 > 0.05 dengan keputusan terima H0 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction.
Perbandingan rerata posttest kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction dapat dilihat pada diagram batang berikut :
Gambar 4.2 Diagram Batang Perbandingan Rerata Nilai Posttest Kelas Artikulasi dan Kelas Explicit Instruction
Data postest kemudian dianalisis dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov (KS-21) untuk menguji normalitas distribusi data. Hasil uji normalitas posttest kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Asymp.Sig
(2-tailed) α Keputusa
n Keterangan Artikulasi 0.073 0.05 Terima H0 Normal Explicit Instruction 0.995 0.05 Terima H0 Normal
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig(2-tailed) posttest kelas Artikulasi adalah 0.073 > 0.05 dan kelas Explicit Instruction 0.995 > 0.05.
Maka masing-masing kelas diperoleh keputusan terima H0 yang artinya data berasal dari populasi berdistrubusi normal.
Analisis data selanjutnya dilakukan dengan uji homogenitas menggunakan Levene test untuk mengetahui homogenitas varian data.
85.55
65.75
0 20 40 60 80 100
Artikulasi Explicit Instruction
RerataPosttest
Berdasarkan hasil uji homogenitas posttest kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction diperoleh hasil berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Homogenitas Posttest Jenis Data Based on trinmed
mean α Keputusan Keterangan
Posttest 0.110 0.05 Terima H0 Homogen
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat hasil uji homogenitas, nilai Based on trimmed mean pada tabel Levene test 0.110 > 0.05 dengan taraf signifikan (α) 0,05 keputusan yang diperoleh adalah terima H0. Artinya data posttest kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction berasal dari varian yang homogen.
Data posttest berdistribusi normal dan mempunyai varian yang homogen, maka dapat diambil keputusan untuk melakukan uji hipotesis komparatif untuk mengetahui perbedaan antara posttest kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction dengan menggunakan uji-t independent 2 samples. Hasil uji-t independent 2 samples kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction dapat dilihat berikut ini:
Tabel 4.8
Hasil Uji-t Data Posttest Jenis Data Sig (2-
tailed) α Keputusan Keterangan Posttest 0.000 0.05 Tolak H0 Berbeda signifikan
Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh nilai Sig. (2-tailed) untuk data posttest kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction adalah 0.000 < 0.05 dengan keputusan tolak H0 yang berarti data berbeda signifikan. Ini artinya siswa kelas Artikulasi dan Explicit Instruction memiliki hasil belajar yang berbeda pada materi pencemaran lingkungan.
4.3 N.Gain
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh rekapitulasi data N-Gain sebagai berikut:
Tabel 4.9
Statistik Deskriptif Nilai N-Gain
No Kelas n
Hasil
Rerata Kategori Nilai
Ideal
Skor Min
Skor Max
1. Artikulasi 24 1.00 0.27 0.95 0.77 Tinggi 2. Explicit
Instruction 24 1.00 0.14 0.79 0.44 Sedang Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat nilai minimum N-Gain kelas Artikulasi adalah 0.27 dan kelas Explicit Instruction adalah 0.14. Hasil nilai maksimum N- Gain kelas Artikulasi adalah 0.95 dan pada kelas Explicit Instruction adalah 0.79.
Rerata N-Gain kelas Artikulasi adalah 0.77 dan pada kelas Explicit Instruction adalah 0.44. Skala atau nilai ideal untuk N-Gain adalah 1.00.
Perbandingan rerata N-Gain kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction juga dapat dilihat pada diagram batang berikut ini:
Gambar 4.3 Diagram Batang Perbandingan Rerata Nilai N-Gain Kelas Artikulasi dan Kelas Explicit Instruction
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat rerata N-Gain kelas Artikulasi lebih inggi dibandingkan rerata N-Gain kelas Explicit Instruction. Rerata N-Gain untuk kelas Artikulasi adalah 0.77 kategori tinggi sedangkan rerata N-Gain kelas Explicit Instruction adalah 0.44 kategori sedang. Berikut ini merupakan data hasil N-Gain persiswa pada kelas Artikulasi dan Explicit Instruction yang digambarkan dengan diagram garis:
0.77
0.44
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Artikulasi Explicit Instruction
Rerata Nilai
Gambar 4.4 Diagram Garis N-Gain Per Siswa Kelas Artikulasi
Gambar 4.5 Diagram Garis N-Gain Per Siswa Kelas Explicit Instruction Data N-Gain kelas Artikulasi dan Explicit Instruction kemudian dianalisis dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis komperatif. Jika data berdistribusi normal dan mempunyai varian yang homogen. Tetapi jika data tidak berdistribusi normal dan homogen maka digunakan statistik non parametrik, salah satunya dengan menggunakan U Mann-Whitney test.
0.84 0.61
0.94 0.89
0.83 0.79
0.86
0.79 0.82 0.83 0.95
0.84 0.85 0.86 0.9 0.81 0.79
0.9
0.62 0.74
0.65
0.27 0.64
0.5
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Rerata N-Gain
Siswa
0.28 0.26 0.17 0.17
0.79
0.52 0.9
0.64
0.14
0.57 0.57 0.58 0.75
0.43 0.62
0.55 0.37
0.45 0.38
0.53 0.65
0.27 0.44 0.24 0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Rerata N-Gain
Siswa
Uji normalitas dilakukan sebagai syarat untuk menentukan uji lanjutan menggunakan statistik parametik atau non parametik. Uji normalitas distribusi data digunakan Kolmogorov-Smirnov (KS-21). Data hasil uji normalitas N-Gain kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas N-Gain Kelas Asymp. Sig (2-
tailed) α Keputusan Keterangan Artikulasi 0.088 0.05 Terima H0 Normal
Explicit
Instruction 0.761 0.05 Terima H0 Normal
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) kelas Artikulasi adalah 0.088 > 0.05 dan kelas Explicit Instruction adalah 0.761 > 0.05 sehingga pada masing-masing kelas diperoleh keputusan yang artinya data berasal dari populasi berdistribusi normal.
Analisis data selanjutnya dilakukan dengan uji homogenitas menggunakan Levene test untuk mengetahui homogenitas varian data. Berdasarkan uji N-Gain kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction diperoleh hasil berikut ini:
Tabel 4.11
Hasil Uji Homogenitas data N-Gain Jenis Data Based on trimmed
mean α Keputusan Keterangan
N-Gain 0.083 0.05 Terima H0 Homogen
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat hasil uji homogenitas nilai Based on trimmed mean pada tabel Levene test 0.083 > 0.05 dengan taraf signifikan(α) 0.05 keputusan yang diperoleh adalah terima H0. Artinya data N-Gain kelas Artikulasi dan Explicit Instruction berasal dari varian yang homogen.
Data N-Gain berdistribusi normal dan memiliki varian yang homogen, maka dapat diambil keputusan untuk melakukan uji hipotesis komparatif untuk mengetahui perbedaan N-Gain kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction yang
menggunakan uji-t independent 2 samples. Hasil uji-t independent 2 samples kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction berikut ini:
Tabel 4.12
Hasil Uji-t Data N-Gain
Jenis Data Sig(2-tailed) α Keputusan Keterangan
N-Gain 0,000 0,05 Tolak H0 Berbeda
signifikan
Berdasarkan Tabel 4.12 diperoleh nilai Sig(2-tailed) untuk data N-Gain pada kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction adalah 0,000 < 0,05 dengan keputusan tolak H0 yang artinya terdapat perbedaan antara N-Gain kelas Artikulasi dan kelas Explicit Instruction.