• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hipotesis Penelitian

Dalam dokumen GENTUNGANG KECAMATAN BAJENG BARAT (Halaman 45-48)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir yang telah disusan, maka ada beberapa hipotesis dalam penelitian yaitu :

H⁰ : Tidak Ada hubungan kemampuan manajerial kepala desa (X) terhadap keberhasilan pembangunan (Y) di Desa Gentungang Kecamatan Bajeng Barat.

Kemampuan Manajerial Kepemimpinan Kepala Desa (X)

1. Planning 2. Organizing 3. Actuating 4. Controlling George R, Terry (2018

Keberhailan Pembangunan Desa

(Y) 1. Sarana

perekonomian 2. Tingkat

pendidikan 3. Tingkat

kesehatan Mulyanto (2018)

Hubungan kemampuan manajerial kepala desa dengan keberhasilan pembangunan Di Desa Gentungang Kecamatan

Bajeng Barat

Kemampuan Manajerial Kepala Desa Dengan Keberhasilan Pembangunan

Hᶦ :Ada pengaru hubungan kemampuan manajerial kepala desa (X) terhadap keberhasilan pembangunan (Y) di Desa Gentungang Kecamatan Bajeng Barat.

E. Defenisi Operasional

Penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel, yaitu variable kemampuan manajerial kepala desa sebagai variabel independent/bebas atau variabel X dan variabel keberhasilan pembangunan desa sebagai variabel dependent tekait atau variabel Y.

1. Variabel kemampauan Manajerial (X)

kemapuanan manajerial kepemimpinan kepala desa dengan dengan keberhasilan pembangunan, dalam penelitian ini akan di analisis menggunakan indikator George R, terry dalam Purnamasari & Ramdani (2018)

1). Perencanaa (Planning)

Bagaimana perencanaan yang telah diberikan oleh kepala desa terhadap pembangunan desa di Desa Gentungang Kecamatan Bajeng Barat.

2). Pengorganisasian (Organizing)

Pembagian tugas apa saja yang diberikan oleh kepala desa untuk mencapai keberhasilan pembangunan desa di Desa Gentungan Kecamatan Bajeng Barat.

3). Pengarahan (Actuating)

Bagaimana cara mengarahkan dan menggerakan aparatur desa terhadap pembangunan desa di Desa Gentungang Kecamatan Bajeng Barat.

4). Pengawasan (Controlling)

Bagaimana pegawasan kepala desa agar mencapai keberhasilan pembangunan desa di Desa Gentungang Kecamatan Bajeng Barat.

2. Variabel keberhasian pembangunan desa (Y)

Keberhasilan pembangunan

desa

keberhasilan pembangunan desa Mulyanto dalam Onsu et al., (2018)

1). Sarana Perekonomian

Sebagai lingkungan kecil desa yang terdiri dari hanya beberapa ratus kartu keluaraga, dengan mata pencaharian yang berbeda-beda namun kebanyakan masyarakat bergerak pada bidang pertanian dan peternakan dan perikanan yang merupakan sumber mata pencaharian perekonomian masyarakat yang menunjang pada keberhasilan pembangunan.

2). Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan di suatu pedesaan itu sangat penting karena ada sebagian masyarakat tingkat pendidikan mereka sangat rendah sehingga berpengaruh pada pembangunan desa.

3). Tigkat Kesehatan

Tingkat kesejahteraan juga menjadi prioritas utama dalam kehidupan masyarakat desa dapat dengan muda berobat mengakses tenaga kesehatan yang diperlukan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian dilkasanakan selama 2 (dua) bulan atau tepatnya pada tanggal 16 Agustus 16 Oktober 2021. Lokasih penelitian ini penelitian ini dilakukan di Kantor Desa Gentungang Kecamatan Bajeng Barat untuk mengetahui apa Hubungan Kemampuan Manajerial Kepala Desa Dengan Keberhasilan Pembangunan Di Desa Gentungang Kecmatan Bajeng Barat.

B. Jenis dan tipe penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena pengumpulan datanya dalam bentuk angka, sekor atau nilai analisis data yang bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan .

Tips penelitian ini menggunakan metode ososiatif yang bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih dari beberapa populasi atau sampel dengan teknik pengambilan sampel secara random dan menggunakan instrument penelitian dalam penggumpulan data untuk menguji hipotesis atau dugaan yang telah ditetapkan dari beberapa pernyataan/angket.

C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Populasi penelitian merupakan sekumpulan unsur elemen yang mempunyai karakteristik tertentu yang akan menjadi objek dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono

(2015) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdirir dari objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulanya, Populasi secara umum dapat di defenisikan sebagai sekumpulan yang mengidentifikasi suatu fenomena. Maka populasi dalam penelitian ini adala keseluruhan stap desa, BPD, kepala dusun, RT.RW, anggota PKK Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, dan petani, di desa Gentungang Kecamatan Bajeng Barat dengan jumlah 50 orang.

Tabel 3.1

Tabel Populasi Penelitian

2. Sampel

Sample adalah sebagian dari populasi yang dapat mewakili dan mencerminkan secara keseluruhan dari populasi yang akan diteliti. Sampel dapat di artikan sebagai kelompok kecil dari elemen-elemen yang terseleksi dari kelompok target yang lebih

No Populasi Jumlah

Stap Desa 9

BPD, 9

Kepala Dusun 6

RT.RW 11

Anggota PKK Posyandu 12

Petani 3

Jumlah 50

besar dan diharapkan informasi dari tersebut dapat dibuat penilaian mengenai kelompok yang lebih besar. Berdasarkan jumlah populasi yang relative sedikit, mska penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan sistem sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel dengan menetapkan seluruh populasi sebagai sampel. Jadi sampel yang di tentukan oleh semua populasi yang ada dengan sebanyak 50 orang responden.

D. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data ditemukan dalam penyusunan proposal dengan menggunakan kuesioner/angket dan diikutkan dengan hasil observasi/pengamatan lapangan dan juga dokumentasi. Untuk kuesioner menggunakan bentuk checklist.

Guna membuat responden di Desa Gentungang Kecamtang Bajeng Barat. untuk menjawab dan mengisi kuesioner dengan mudah dan cepat dengan members tanda cheklis pada tempat yang telah di sediakan.

Peneliti membuat 2 (dua) buah kuesioner untuk penelitian ini, kuesioner pertama untuk memperoleh tanggapan responden terkait hubungs kemampuan manajerial sebagai variable independent/bebas (variable X) beserta indikator- indikatornya terhadap keberhasilan pembangunan sebagai variabel dependent/terkait (variable Y) dua kuesioner peneliti tersebut berkaitan terhadap masyaraka atau responden yang berada di desa Gentungang Kecamatan Bajeng barat.

Kuesioner dilengkapi dengan skala pengukuran untuk menghasilkan data kuantutatif. Skala liker di gunakan dalam penelitian ini untuk mengukur siksp, pendapat atau presepsi masyarakat atau responden di desa Gentungang Kecamatan

Bajeng Barat. Tentang variabel kemampuan manajerial dan variabel keberhasilan pembangunan. Ada 5 (lima) pilihan jawaban yaitu;

Tabel 3.2 Pembobotan Item

E. Tekhnik Analisis Data

Untuk menguji hubungan atau pengaruh antara variabel dengan menggunakan perhitungan statiktik denga metode pengujian koefisien korelasi product moment.

Metode digunakan untuk mengetahui besar kecilnya dan ada atau tidak adanya hubungan atau pengaruh atara variabel. Manajerial kepemimpinan kepala desa (X) dengan keberhasilan pembangunan (Y) di Desa Gentungang Kecamatan Bajeng Barat Adapun rumusnya adalah

Keterangan :

r ₓᵧ = Angka indeks korelasi ‘r’ pearson product moment n = Populasi

Pilihan Jawaban Nilai

Sangat setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Kurang setuju (KS) 2

Tidak setuju (TS) 1

n∑xᵢyᵢ = Jumlah perkalian antara skor x dan y

∑xᵢ = Jumlah skor x

∑yᵢ = Jumlah skor y

Tabel 3.3 Pedoman Interprestasi

Interprestasi Koefisien Tingkat Hubungan

0.80 – 1.000 Sangat tinggi

0.60 – 0.799 Tinggi

0.40 – 0.599 Sedang

0.20 – 0.399 Rendah

0.00 – 0.199 Sangat Rendah

F. Teknik Pengabsahan Data

Data yang dikumpulkan melalui kuesioner peneliti diuji ke absahanya melalui uji validitas dan rehabilitas. Uji validitas dilakukan untuk menguji keakuratan/valid dan kuesioner penelitian. Sedangkan uji rehabilitas dilakukan untuk menguji kehandalan/konsistensi kuesioner penelitian pasti akan melakukan uji validitas dengan menggunakan bantuan software SPSS version 24.0. penguji validitas dengan membandingkan nilai rhitung maka indikator atau pertanyaan kuesioner dikatakan valid, begitupula sebaliknya. Data juga dikatakan valid jika nilai sig (2-tailed) data ˂ 0.05.

Peneliti akan melakukan bantuan software SPSS version 24.0. Penguji reabilitas cukup dengan membandingkan ralpha atau angka cronbach alpha dengan Nilai 0,7. Jika

ralpha atau cronbach alpha dengan Nilai ≥ 0,7 maka indikator atau pertanyan kuesioner dikatakan reliable, begitupuka sebaliknya.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Gentungang merupakan desa yang berada di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten gowa, yang terdiri dari 6 (Enam) Dusun yaitu Dusun Bontomarannu, Dusun Tuwini, Dusun Romang Lompoa, Dusun Bontomatene, Dusun Kampong Pade’de, Dusun Borisalama. Dengan luas desa

Desa Gentungang dipimpin oleh seorang kepala desa yang berkedudukan di desa Gentungang dan di bantu oleh sekretaris desa dan beberapa kaur Umum, Kaur Administrasi, Kaur Keuangan dan beberapa Kasi yang terdiri dari Kasi pemerintahan, Kasih Pembangunan, Kasih Kesejahteraan dan di bantu oleh 6 (Enam) orang kepala dusun.

Luas Desa Gentungang 3.30 km², dengan batas-batas sebagai berikut.

Sebelah utara : berbatasan Dengan Desa Bulogading Kecamatan Bontonompo.

Sebelah Timur : berbatasan Dengan Tubajeng Kecamatan Bajeng.

Sebelah selatan : berbatasan Dengan Desa Bontoramba Kecamatan pallangga.

Sebelah barat : berbatasan Dengan Desa Parangmata Kecamatan Galesong Jumlah penduduk di Desa Gentungang pada tahun 2018 sampai sekarang, dimana pada dusun Bontomarannu memiliki 835 0rang, dimana yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 408 orang, berjenis kelamin perempuan berjumlah 427 Orang, Dusun Bontomate’ne sebanyak 858 orang, yang berjenis kelamin laki-laki 424 orang,

yang berjenis kelamin perempuan 434 orang, pada Dusun Romang Lompoa sebanyak 1140 orang, yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 559 orang dan berjenis kelamin perempuan 427 Orang, Dusun Tuwini sebanyak 1188 Orang, yang berjenis kelamin laki-laki 587 Orang, yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 601 Orang, Dusun Borisalama berjumlah 1331 Orang, yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 689 orang dan yang berjenis kelamin perempuan 642 Orang, dan pada Dusun Kampong Pade’de sebanyak 669 Orang, dengan yang berrjenis kelamin laki-laki sebanyak 309 Orang, dan yang berjenis kelamin Perempuan sebanyak 360 Orang. Jadi pada jumlah keseluruhan penduduk di Desa berjumlah 6021 Orang. Yang terdiri laki-laki sebanyak 2976 (49,4%) Dan perempuan 3045 (50,6%) orang. Dengan jumlah Kepala Keluarga 1772, dan jumlah rumah sebanyak 1467 unit.

1. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Gambar 4.1

Struktur organisasi pemerintahan desa gentungang Priode tahun 2018 s/d 2021

Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa

KEPALA DESA Drs. SYARIF ESA BPD

SEKRETARIS DESA MUHAMMAD YUNUS

KAUR UMUM LAHUDDIN

KAUR ADMINISTRASI

SRI YULIANA

KAUR KEUANGA

N NURAENI KASI

PEMBANGUN AN MARDIANA KASI

PEMERINTAH AN MUH RASUL

KASIH KESEJAHTERA

AN PATAHUDDIN

STAF PEMERINTAH

AN AMIRUDDIN

STAF PEMBANGUN

AN NASRAH

STAF KEUANGA

N ROBITHOH

AZIZZAH KEPALA PELAYANAN

KEWILAYAAN / KEPALA DUSUN

Susunan struktur organisasi pemerintah desa adalah : Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur Keuangan, Kaur Administrasi, Kaur Umum, Kasi Kesejahteraan , Kasi Pembangunan, Kasi Pemerintahan, Kepala Dusun.

a. Tugas Dan Fungsi Kepala Desa

1. Kepala desa berkedudukan sebagai kepala pemerintah desa yang memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa.

2. Kepala desa bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaa masyarakat.

3. Untuk melaksanakan tugas, sebagaimana yang dimaksud diatas kepala desa memiliki fungsi sebagai berikut.

a). Menyelenggarakan pemerintahan desa, seperti tata praja pemerintahan, penetapan peraturan desa, pembinaan masalah pertahanan, pembinaan ketentraman dan ketertiban melakukan upaya perlindungan masyarakat, administrasi kependudukan, penetapan dan pengelolaan wilayah.

b). Melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana dan prasarana desa, dan pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan.

c). Pembinaan kemasyarakatan seperti pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat, keagamaan dan ketenagakerjaan.

d). Pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi masyrakat, di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda olahraga dan karang taruna.

e). Menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga kemasyarakatan dan lembaga lainnya.

b. Tugas Dan Fungsi Sekretaris Desa

1. Sekretaris desa berkedudukan sebagai unsur pemimpin sekretaris desa.

2. Sekretaris desa bertugas membantu kepala desa dalam bidang administrasi pemerintahan.

3. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud di atas sekretaris desa mempunyai fungsi sebagai

a). Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tatanaskah, administrasi surat menyurat, arsip dan ekspedisi.

b). Melaksanakan urusan umum seperti, penataan administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasi asset, inventarisasi, perjalanan dinas dan pelayanan umum.

c). Melaksanakan urusan keungan seperti pengurusan administrasi keuagan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan dan administrasi penghasilan kepala desa, perangkat desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa.

d). Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran dan belanja desa, menginvebtaris data-data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program serta penyusunan laporan.

c. Tugas Dan Fungsi Kaur Keuangan, Kaur Administrasi, Kaur Umum 1. Kepala urusan berkedudukan sebagai unsur staf sekretaris.

2. Kepala urusan membantu sekretaris desa dalam urusan pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugastugas pemerintahan.

3. Untuk melaksanakan tugas kepala urusan mempunyai fungsi :

a) Kepala urusan tata usaha dan umum memiliki fungsi seperti melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip dan ekspedisi dan penataan administrasi perangkat desa, perencanaan penyediaan prasarana perangkap desa, administrasi asset, inventarisasi dan pelayanan umum.

b) Kepala urusan keuagan memiliki fungsi seperti melaksanakan urusan keuangan seperti urusan administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi keuagan, dan administrasi penghasilan kepala desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.

c) Kepala urusan administrasi memiliki fungsi pelaksanaan kegiatan administrasi kependudukan, mempersiapkan bahan-bahan penyusunan rancangan desa dan keputusan kepala desa, melakukan kegiatan administrasi pertahanan.

Mempersiapkan bantuan dan melaksanakan kegiatan penataan kelembagaan

masyarakat untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan desa. Dan melaksanakan kegiatan kemasyarakatan yang berhubungan dengan upaya menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

d. Tugas Dan Fungsi Kepala Kasi Pemerintahan, Kasih Kesejahteraan, Kasi Pembangunan:

1. Kepala kasi berkedudukan sebagai unsur pelaksanaan teknis.

2. Kepala kasi bertugas membantu kepala desa sebagai pelaksanaan tugas operasional.

3. Untuk melaksanakan tugas kepala kasi mempunyai fungsi :

a) Kepala kasi pemerintahan mempunyai fungsi melaksanakan managemen tata praja pemerintahan, menyusun rancangan regulasi desa,pembinaan masalahpertahanan menyusun rencana regulasi desa, pembinaan masalah pertahanan, menyusun rencana regulasi desa, ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat, kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah, serta pendapatan dan pengelolaan profil desa.

b) Kepala Kasi Kesejahteraan mempunyai fugsi melaksankan pembangunan sarana dan perasarana pedesaan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan dan tugas sosialisasi serta motivasi masyrakat di bidang budaya, ekonomi politik, lingkungan hidup, serta pemberdayaa keluarga, pemuda olahraga dan karang taruna.

c) Kepala Kasi Pembangunan memiliki fungsi melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hakdan kewajiban masyarkat, dalam

meningkatkan upaya partisipasi masyrakat, dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat dan keagaman.

e. Tugas Dan Fungsi Kepala Urusan Wilayah Kepala Dusun

1. Kepala Kewilayaan yang berkedudukan sebagai unsur satuan tugas kewilayaanyang bertugas membantu kepala desa dalam pelakanaan tugas di wilayahnya.

Untuk melaksanakam tugas seagaimana yang di maksud seebelumnya, kepala kewilayaan/kepala dusun memiliki fungsi.

a) Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan dan penataan pengelolaan wilayah.

b) Mengawasi pelaksanaan pembunan di wilayah.

c) Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkunganya.

d) Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan.

B. Deskripsi Penelitian a. Karakteristik Responden

Dalam rangka pengujian hubungan kemampuan manajerial kepala desa dengan keberhasilan pembangunan di Desa Gentungang Kecamatan Bajeng Barat. Dengan dilakukanya penyebaran kuesioner terhadap 50 orang yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari.

Karakteristik responden digunakan untuk mengetahui keragaman dari responden yang berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, masa kerja. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai kondisi dari responden dan erat kaitanya dengan masalah dan tujuan penelitian ini.

1. Jenis Kelamin

Deskripsi karakteristik dari 50 responden dalam penelitian berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian adalah laki-laki, untuk melihat data selengkapnya kita dapat melihatnya pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.1

Karakteristik Reponden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber Data : olahan data kuesioner 2021

Bedasarkan tabel 4.1 tersebut menunjukan bahwa 50 orang yang menjadi responden terbanyak adalah berjenis kelamin Laki-Laki yaitu 30 (60,0%), sementara untuk responden berjenis kelamin Perempuan sebanyak 20 (40,0%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah responden berjenis kelamin Laki-Laki lebih banyak di bandingkan responden yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat yang melakukan interaksi di desa Gentungang Kecamatan Bajeng Barat adalah berjenis kelamin laki-laki

Jenis Kelamin Frekuensi (F) Persentase (%)

Laki-laki 30 Orang 60,0%

Perempuan 20 Oang 40,0%

Jumlah 50 100

2. Usia

Deskripsi karakteristi dari 50 responden dalam penelitian ini berdasarkan usia adalah 36-54 Tahun, dan untuk melihat data selengkapkanya dilihat pada tabel dibawah

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase (%)

<25 Thn 0 0

26-35 Thn 11 22,0%

36-54 Thn 34 68,0%

>55 Thn 5 10,0%

Jumlah 50 100

Sumber Data : olahan data kuesioner 2021

Pada tabel 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa data dari karakteristik berdasarkan usia menunjukan kebanyakan responden berusia 36-55 Tahun yaitu sebanyak 34 orang dengan persentase (68,0%), sedangkan sisanya 26-35 Tahun sebanyak 11 Orang (22,0%), 5 Orang yang ber usia >55 Tahun (10,0%).

3. Pendidikan Terakhir

Deskripsi karakteristik dari 50 reponden berdasarkan pendidikan terakhir dibagi menjadi jenjang pendidikan megister, sarjana, ahli madya dan tamatan SLTA berikut ini pada tabel di berikut :

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

S2 0 0%

S1 2 4,0%

Diploma 4 8,0%

SMA/SMK 34 68,0%

SMP 7 14,0%

SD 3 6,0%

Jumlah 50 100

Sumber Data : olahan data kuesioner, 2021

Berdasarkan tabel 4.3 dapat di lihat bahwa dari 50 responden dari penelitian ini sebanyak 2 Responden (4,0%) dengan tingkat pendidikan S1 dan S2 sebanyak 0%

sementara responden dengan tingkat Diploma 3 DIII sebanyak 4 responden (8,0%) SMA/SMK sebanyak 34 orang responden (68,0%) SMP sebanyak 7 responden (14,%) dan untuk tingkat pendidikan di SD sebanyak 3 orang responden (6,0%). Diketahui bahwa responden terbanyak memiliki jenjang pendidikan meliputi pada pendidikan SMA/SMK, sedangkan pada responden dengan jenjang pendidikan S2 tidak ada sma sekali. Hal ini menunjukan bahwa karakteristik responden pada tingkat pendidikan terdiri dari SMA/Sederajat yang paling banyak bekerja di Desa Gentungang Kecamatan Bajeng Barat.

4. Masa Kerja

Deskripsi karakteristik dari 50 reponden dalam penelitian ini berdasarkan masa kerja adalah <10 Tahun. Untuk melihat data selengkapnya ada pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.4

Karakteristik Reponden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Frekuensi Persentase (%)

<10 tahun 43 86,0%

10-24 3 6,0%

>25 4 8,0%

Jumlah 50 100,0%

Sumber Data : olahan data kuesiner, 2021

Tabel 4.4 Menunjukan bahwa sebagian besar responden dengan lama bekerja

< 10 tahun sebanyak 43 orang responden (86,0%). Untuk responden dengan lama bekerja 10-24 tahun sebanyak 3 orang reponden (6,0%). Dan untuk > 25 tahun sebanyak 4 orang responden (8,0%).

C. Uji Keabsahan Data a. Uji Validitas

Setelah mengumpulkan kuesioner dari beberapa responden yang telah di tentukan, kemudian dilakukan uji validitas kembali terhadap data yang diperoleh.

Validitas menunjukan sejauhmana ketetapan dan kecepatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya.

Uji validitas dapat dilakukan denganmelihat korelasi anatar masing-masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur, yaitu menggunakan total pearson correlation dalam SPSS 24.00 jika nilai total pearson correlation >0,30 maka

dapat dikatakan valid dan jika korelasi dibawah 0,30 maka dikatakan tidak valid.

Penelitian ini menggunakan alat analisis berupa SPSS 24,00.

1. Uji Validasi Kuesioner Veriabel Kemampua Manajerial X

Berdasarkan hasil perhitungan uji validasi variabel kepemimpinan dengan 20 item peretanyaan adalah sebagai berikut.

Tabel 4.5

Hasil Uji Validasi Variabel Kemampuan Manajerial (X)

Variabel Item Rhitung Rtabel Keterangan

Planning

X1 0,317 0,279 Valid

X2 0,545 0,279 Valid

X3 0,657 0,279 Valid

X4 0,427 0,279 Valid

X5 0,525 0,279 Valid

Organizing

X6 0,558 0,279 Valid

X7 0,343 0,279 Valid

X8 0,582 0,279 Valid

X9 0,625 0,279 Valid

X10 0,538 0,279 Valid

Actuating

X11 0,439 0,279 Valid

X12 0,511 0,279 Valid

X13 0,577 0,279 Valid

X14 0,593 0,279 Valid

X15 0,520 0,279 Valid

Organizing

X16 0,541 0,279 Valid

X17 0,494 0,279 Valid

X18 0,559 0,279 Valid

X19 0,399 0,279 Valid

X20 0,721 0,279 Valid

Sumber Data : olahan data kuesioner 2021

Berdasarkan Tabel 4.5 bahwa hasil uji validitas sebelumnya diketahui bahwa kuesioner yang digunakan tentang variabel X pada kemampuan manajerial ditunjukan nilai dari masing-masing itm peryataan memiliki nilai koefisien korelasi positif dan lebih besar dari pada 0,30 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator atau penyataan yang di ajukan sudah valid dan dapat dilakukan analisis selanjutnya.

2. Uji Validasi Kuesioner Variabel Keberhasilan Pembangunan Y

Berdasarkan hasil perhitungan uji validasi variabel keberhasilan pembangunan dengan 15 item pertanyaan adalahsebagai berikut.

Tabel 4.6

Hasil Uji Validasi Variabel Keberhasilan Pembangunan Variabel Y

Variabel Item Rhitung Rtabel Keterangan

Sarana

Perekonomian

Y1.1 0,332 0,279 Valid

Y1.2 0,438 0,279 Valid

Y1.3 0,479 0,279 Valid

Y1.4 0,318 0,279 Valid

Y1.5 0,341 0,279 Valid

Tingkat Pendidikan

Y2.1 0,372 0,279 Valid

Y2.2 0,529 0,279 Valid

Y2.3 0,661 0,279 Valid

Y2.4 0,531 0,279 Valid

Y2.5 0,512 0,279 Valid

Tingkat kesehatan

Y3.1 0,313 0,279 Valid

Y3.2 0,685 0,279 Valid

Y3.3 0,405 0,279 Valid

Y3.4 0,531 0,279 Valid

Y3.5 0,359 0,279 Valid

Sumber data : olahan data kuesioner 2021

Berdasarkan Tabel 4.6 bahwa hasil uji validitas sebelumnya diketahui bahwa kuesioner yang digunakan tentang variabel Y pada Keberhasilan Pembangunan ditunjukan nilai dari masing-masing item peryataan memiliki nilai koefisien korelasi positif dan lebih besar dari pada 0,30 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator atau penyataan yang di ajukan sudah valid dan dapat dilakukan analisis selanjutnya.

b. Uji Reliabilitas

uji rehabilitas dilakukan terhadap pernyataan yang dinyatakan valid. Suatu Variabel di anggap reliable atau handal jika respon atau jawaban dan pernyataan selalu konsisten.

Koefisien reliabilitas instrument dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir pernyataan yang diberikan responden untuk menghitung reliabilitasnya perlu menggunakan rumus “Alpha Cronbach” dengan cara membandingkan nilai alpha dengan standarnya reabilitas suatu kontruksi variabel dikatakan baik jika memiliki cronbach alpha > 0,60 perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 24,00 adapun hasil uji reabilitas menunjukan hasil sebagai berikut.

Tabel 4.7 Hasil uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach’s

Alpha

Nilai Standar

Kriteria

1. Kemampuan Manajerial 0,739 0,6 Reliable 2. Keberhasilan Pembangunan 0,713 0,6 Reliabel Sumber Data : olahan data kuesioner

Berdasarkan tabel 4.7 uji reliabilitas yang dilakukan diatas diketahui bahwa kuesioner yang digunakan pada variabel kemampuan manajerial memiliki nilai cronbach’s alpha sebesar 0,739 yang lebih besar dari pada 0,6. Hal tersebut menunjukan bahwa variabel kemampuan manajerial dapat dikatakan reliabel. Pada variabel kemampuan manajerial memiliki nilai cronbach’s alpha sebesar0,713 yang lebih besar 0,6. Hal tersebut menunjukan bahwa variabel keberhasilan pembangunan

dapat dikatakan reliabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap indikator maupun variabel antara kemampuan manajerial dan keberhasilan pembangunan dinyatakan dapat dipercaya sebagai alat ukur.

c. Hasil Distribusi Jawaban Responden

Penelitianini tentang hubungan kemampuan manajerial kepala desa dengan keberhasilan pembangunan di desa gentungang kecamatan bajeng barat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif desakriftif. Adapun yang menjadi responden padapenelitian ini yaitu aparat desa, anggota Badan permusyawaratan Desa BPD, anggota pemberdayaan kesejahteraan keluarga dan posyandu, RTRW, masyarakat desa gentungang. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel X Kemampuan Manajerial dan variabel Y keberhasilan pembangunan.

Untuk mengetahui variabel X kemampuan manajerial dingunakan 20 pernyataan yang digunakan, dari setiap indikator diberikan 5 penyataan alternatif jawaban. Sedangkan pada varianel Y keberhasilan pembangunan diperoleh 15 pernyataan yang digunakan setiap indikator memiliki 5 pernyataan jawaban. Kepada responden dapat memilih satu dari kelima pernyataan jawaban responden. Maka dapat di ketahui jawaban responden dari tabel berukut ini.

1. Distribusi jawaban responen variabel X kemampuan Manajerial

kemampuan manajerial merupakan suatu keterampilan, pegetahuan, sikap yang harus di kembangkan dalam mencapai keberhasilan pembangunan dan juga untuk

Dalam dokumen GENTUNGANG KECAMATAN BAJENG BARAT (Halaman 45-48)

Dokumen terkait