• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Faktor Internal (IFAS) dan faktor Eksternal (EFAS) pada Bank Sampah Wijaya Kusuma

II- 13 Dalam ekonomi sirkular, kegiatan ekonomi dilakukan dengan membangun dan

5.6 Perbandingan Pengelolaan Bank Sampah Anyelir dan Bank Sampah Wijaya Kusuma dengan Metode SWOT

5.6.2 Identifikasi Faktor Internal (IFAS) dan faktor Eksternal (EFAS) pada Bank Sampah Wijaya Kusuma

V-34 di buang lalu dibakar, semenjak adanya bank sampah, masyarakat melihat sampah sebagai potensi dan merubah perilakunya menjadi memilah sampah lalu ditabung.

d. Bermitra dengan stakeholder lainnya

Pengembangan bank sampah akan lebih terintegrasi dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah, tokoh masyarakat, maupun stakeholder lainnya. Pada umumnya bank sampah yang berjalan dengan baik adalah bank sampah yang mendapat dukungan dari pemangku kepentingan lainnya.

2. Ancaman

a. Persaingan dengan perushaan sejenis

Adanya pengepul atau pesaing sejenis yang datang dari rumah ke rumah membuat para nasabah yang ingin mendapatkan uang tunai, lebih menjual sampahnya ke pengepul. Selain itu untuk masyarakat yang memiliki jumlah sampah yang cukup besar, biasanya akan membawa langsung sampahnya ke pengepul, selain langsung mendapatkan uang tunai nasabah juga tidak perlu mendapatkan potongan untuk biaya operasional

b. Loyalitas Nasabah

Loyalitas atau kesetiaan nasabah tentunya menjadi sebuah keuntungan ataupun sebuah ancaman. Hal ini dikarenakan nasabah merupakan salah satu pemegang kunci yang kuat agar bank sampah tetap bisa beroperasi.

c. Jarak antar kompetitor

Pada wilayah bank sampah anyelir terdapat bank sampah lain yang sudah beroperasi lebih dulu. Hal ini tentu saja menjadi sebuah ancaman bagi bank sampah anyelir.

Karena apabila bank sampah tidak dapat meningkatkan kualitasnya, nasabah ataupun masyarakat akan beralih kepada bank sampah lainnya.

5.6.2 Identifikasi Faktor Internal (IFAS) dan faktor Eksternal (EFAS) pada Bank

V-35 5.6.2.1 Identifikasi Faktor Internal (IFAS) Bank Sampah Wijaya Kusuma, Binjai Identifikasi faktor internal untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada di Bank Sampah Wijaya Kusuma, maka kekuatan dan kelemahan di Bank Sampah Anyelir dapat dijabarkan seperti dibawah ini.

1. Kekuatan a. Produk

Bank sampah wijaya kusuma sampai saat ini setidaknya sudah menciptakan beberapa produk andalan diantaranya tas; dompet; vas bunga; dan keranjang. Semua produk ini tentunya berasal dari kemasan pasca konsumsi yang tidak dapat dijual kepada pengepul. Sehingga pengelola dan nasabah bekerja sama untuk membuat produk yang dapat bernilai ekonomis. Bank sampah wijaya kusuma merupakan satu satunya bank sampah yang mengolah kemasan pasca konsumsi menjadi suatu produk di kota binjai. Sehinga hal ini menjadi kekuatan yang besar bagi bank sampah wijaya kusuma.

b. Harga Produk

Produk yang dihasilkan akan dijual kepada masyarakat ataupun nasabah yang mau membeli produk tersebut. Harga setiap produk juga beragam tapi tetap dapat dijangkau oleh kalangan masyrakat manapun. Harga yang terjangkau itu sudah disesuaikan dengan presentasi pengeluaran biaya yang sudah di musyawarahkan dengan para penegelola maupun nasabah bank sampah yang terlibat dalam pembuatannya.

c. Partisipasi dari masyarakat

adanya partisipasi aktif pada masyarakat membuat kegiatan bank sampah wijaya kusuma masih tetap berjalan sampai saat ini. Salah satu bentuk partisipasi masyarakat adalah dengan tetap menjadi anggota aktif atau nasabah pada bank sampah wijaya kusuma

d. Sosialisasi bank sampah

Sosialisasi ini dilakukan dengan cara membuat pelatihan yang rutin dilakukan dalam setahun. Selain itu para pengurus bank sampah anyelir juga aktif dalam mempromosikan dan mengajak para warga sekitar untuk ikut turut bergabung menjadi nasabah pada bank sampah ini.

V-36 2. Kelemahan

a. Produk

Produk yang dihasilkan bank sampah wijaya kusuma tergolong cukup lama untuk proses produksinya. Hal ini dikarenakan pengelola harus mengumpulkan sampah yang cukup untuk mengubahnya menjadi sutu produk. Selain itu kurangnya SDM untuk memproduksinya juga menjadi suatu alasan lamanya proses produksi produk yang dihasilkan.

b. Saluran Distribusi

Untuk pendistribusian produk yang dihasilkan, bank sampah wijaya kusuma belum memiliki mitra untuk dapat mendistribusikan produknya. Sampai saat ini produk yang dihasilkan masih dijual ketika ada pameran ataupun saat nasabah melakukan penyetroan smapah.

c. Promosi

Kurangnya media promosi menyebabkan ketidak efektifan kinerja perusahaan dalam memasarkan produk kepada konsumen. Sehingga produk yang dihasilkan akan terjual dengan rentang wakt yang cukup lama. Setidaknya sampai sampah yang akan diproduksi kembali sudah cukup terkumpul.

d. Fasilitas

bank sampah wijaya kusuma sampai saat ini tidak memiliki banner atau penanda di depan poskonya, sehingga untuk mencari bank sampah tersebut rasanya cukup sulit.

Hal ini juga berdampak kepada bank sampah, sehingga bank sampah kurang efketif dalam menjalankan kinerja perusahaan.

e. Kurangnya kepedulian dan kesadaran masyarakat

Semenjak berdirinya bank sampah anyelir hingga saat ini, tidak semua warga ikut berpartisipasi dalam menjalankan kegiatan ini. Selain itu masih banyak nasabah yang enggan untuk melakukan pemilhan sampah sebelum sampah diantarkan ke posko penampungan sampah. Sehingga hal ini juga ikut menghambat kinerja para pengelola bank sampah.

5.6.2.2 Identifikasi Faktor Eksternal (EFAS) Bank Sampah Wijaya Kusuma Identifikasi factor eksternal dilakukan untuk mengetahuo peluang dan ancaman yang ada di Bank Sampah Wijaya Kusuma Kota Medan. Berdasarkan hal tersebut, maka peluang dan ancaman pada bank sampah anyelir dapat dijabarkan seperti dibawah ini

V-37 1. Peluang

a. Membuka peluang lapangan pekerjaan

Dari bank sampah Wijaya Kusuma ini, dapat diyakini mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Tidak dapat dipungkiri, secara langsung bank sampah membutuhkan tenaga kerja agar bank sampah tetap bisa beroperasional. Hal ini sejalan dengan pertambahan penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya, maka daya beli masyarakat juga semakin meningkat dan tentu saja timbulan sampah akan meningkat pula, maka semkin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan.

b. Meningkatkan pendapatan masyarakat

Adanya bank sampah sebagai aplikasi dari pengelolan sampah rumah tangga, dapat menambah pendapatan masyarakat.

c. Pengembangan SDM

Dengan adanya Bank Sampah Wijaya Kusuma, masyarakat juga memiliki peluang untuk mendapatkan kompetensi yang belum pernah dimilikiya. Dengan adanya bank sampah wijaya kusuma, masyarakat atau nsabah dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya sehingga menjadi lebih kompeten.

d. Perubahan perilaku masyarakat

Perilaku atau budaya yang dilakukan masyarakat tentu saja mempengaruhi kondisi perusahaan, kaerena dengan perubahan prilaku masyarat yang diawal sampah hanya di buang lalu dibakar, semenjak adanya bank sampah, masyarakat melihat sampah sebagai potensi dan merubah perilakunya menjadi memilah sampah lalu ditabung.

e. Bermitra dengan stakeholder lainnya

Pengembangan bank sampah akan lebih terintegrasi dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah, tokoh masyarakat, maupun stakeholder lainnya. Pada umumnya bank sampah yang berjalan dengan baik adalah bank sampah yang mendapat dukungan dari pemangku kepentingan lainnya.

2. Ancaman

a. Persaingan dengan perusahaan sejenis

Adanya pengepul atau pesaing sejenis yang datang dari rumah ke rumah membuat para nasabah yang ingin mendapatkan uang tunai, lebih menjual sampahnya ke pengepul. Selain itu untuk masyarakat yang memiliki jumlah sampah yang cukup besar, biasanya akan membawa langsung sampahnya ke pengepul, selain langsung

V-38 mendapatkan uang tunai nasabah juga tidak perlu mendapatkan potongan untuk biaya operasional

b. Loyalitas Nasabah

Loyalitas atau kesetiaan nasabah tentunya menjadi sebuah keuntungan ataupun sebuah ancaman. Hal ini dikarenakan nasabah merupakan salah satu pemegang kunci yang kuat agar bank sampah tetap bisa beroperasi.

c. Jarak antar kompetitor

Pada wilayah bank sampah anyelir terdapat bank sampah lain yang sudah beroperasi lebih dulu. Hal ini tentu saja menjadi sebuah ancaman bagi bank sampah anyelir.

Karena apabila bank sampah tidak dapat meningkatkan kualitasnya, nasabah ataupun masyarakat akan beralih kepada bank sampah lainnya.