• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS UTAMA MANUSIA

D. Imāmah

Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, “Ya Tuhan kami, keluarkan- lah kami (dari neraka), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, yang berlainan dengan yang telah kami kerjakan dahulu.” (Dikatakan kepada mereka), “Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir, padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami), dan bagi orang-orang zalim tidak ada seorang penolong pun.” (F☼•ir/35: 37)

Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka (orang- orang Yahudi), manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari orang-orang musyrik. Masing-masing dari mereka, ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. (al-Baqarah/2: 96)

kan.28 Imam ialah setiap orang yang diikuti jejaknya dan didahu- lukan urusannya. Bentuk jamaknya a╨immah.

Kata imam dalam bentuk tunggal dan jamak beserta derivasinya terulang 12 kali dalam Al-Qur╨an. Di antara ayat- ayat yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemim- pin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah berfirman, “(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.” (al-Baqarah/2: 124)

Allah sub♥☼nahū wa ta„☼l☼ menguji Nabi Ibrahim dengan beberapa perintah, antara lain meninggalkan anaknya di lembah yang tak ada tanaman, meninggikan fondasi Kabah, menghada- pi para penyembah berhala dan mengorbankan anaknya. Beliau melaksanakan perintah-perintah itu dengan sempurna. Maka Allah menjadikannya imam, pemimpin bagi seluruh manusia.

Sebagai manusia, wajar bilamana Nabi Ibrahim juga mengha- rapkan agar kepemimpinan itu juga dianugerahkan kepada anak keturunannya. Maka Allah sub♥☼nahū wa ta„☼l☼ menegaskan bahwa janji kepemimpinan itu tidak berlaku bagi orang-orang yang zalim.

Sepatutnya orang-orang beriman memohon kepada Allah agar dikaruniai istri dan anak yang menjadi penyenang hati dan dikaruniai kepemimpinan atas orang-orang bertakwa.

Dan orang orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah ke- pada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

(al-Furq☼n/25: 74)

Pada hari akhir, setiap manusia dipanggil bersama pe- mimpin yang bertanggung jawab atas dirinya. Masing-masing akan diberi buku catatan sesuai dengan amal perbuatannya.

Siapa yang baik amalnya akan diberi buku catatan di tangan kanannya, dan ia tak akan dirugikan sedikit pun.

(Ingatlah), pada hari (ketika) Kami panggil setiap umat dengan pemim- pinnya; dan barang siapa diberikan catatan amalnya di tangan kanan- nya mereka akan membaca catatannya (dengan baik), dan mereka tidak akan dirugikan sedikit pun. (al-Isr☼╨/17: 71)

Allah sub♥☼nahū wa ta„☼l☼ mengutus para nabi sebagai pemimpin kaumnya yang membimbing mereka di jalan yang lurus dan mengajak mereka berbuat kebaikan, melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan menyembah kepada Allah sub♥☼- nahū wa ta„☼l☼ semata.

Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah. (al-Anbiy☼╨/21:

73)

Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka sabar. Mereka meyakini ayat-ayat Kami. (as-Sajdah/32: 24)

Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi bumi. (al-Qa☺a☺/28: 5)

Dalam hubungannya dengan orang-orang kafir, muslim harus memegang teguh perjanjian yang telah dibuat di antara mereka. Jika mereka melanggar perjanjian maka para pemimpin kafir itu harus diperangi, karena mereka mengajak ke neraka.

Dan jika mereka melanggar sumpah sesudah ada perjanjian, dan men- cerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin kafir itu. Sesung- guhnya mereka adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, mudah-mudahan mereka berhenti. (at-Taubah/9: 12)

Dan Kami jadikan mereka para pemimpin yang mengajak manusia ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong. (al-Qa☺a☺/- 28: 41)

Konteks ayat di atas ialah bahwa Fir„aun dan pasukannya menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar, dan mereka mengira tidak akan kembali kepada Allah. Maka Allah melemparkan mereka ke dalam laut dan mereka menjadi pemimpin yang mengajak kepada api neraka. Mereka mendapat laknat di dunia dan menjadi golongan yang dibenci di akhirat.

Wall☼hu a„lam bi☺-☺aw☼b []

Catatan:

1 Majma’ al-Lugah al-‘Arabiyyah, al-Mu‘jam al-Was◄•, (Kairo:

Maktabatusy-Syurūq ad-Dauliyyah, 2004), h. 251.

2 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Volume 4, (Jakarta: Len- tera Hati, 2001), h. 362-363.

3 Ibnu Man♂ūr, Lisnul-‘Arab, Jilid 3, (Kairo: Drul-ad◄♧, 2003), h. 184-185.

4 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Vol 1, (Jakarta: Lentera Hati, 2000), h. 138-139.

5 ‘Abdull☼h Yūsuf Al◄, Quran Terjemahan dan Tafsirnya, terjemah Ali Audah (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), h. 24, footnote 47.

6 ‘Abdull☼h Yūsuf Al◄, Quran Terjemahan dan Tafsirnya, h. 1178, footenote 4177-4178.

7 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Volume 5, h. 138.

8 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Volume 5, h. 138.

9 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Volume 5, h. 139.

10 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Volume 5, h. 147.

11 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Volume 5, h. 255.

12 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Volume 4, h. 362.

13 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Volume 6, h. 36-37.

14 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Volume 6, h. 255.

15 Republik Arab Mesir, Al-Muntakhab dalam Tafsir Al-Qur╨☼n al- Karm, (Kairo: Qalyub, 2001), h. 908.

16 ‘Abdull☼h Yūsuf Al, Qur╨☼n Terjemahan dan Tafsirnya, h.

1127, footnote 3930-3931.

17 Majma‘ al-Lugah al-‘Arabiyyah, al-Mu‘jam al-Was◄•, h. 579.

18 Ibnu Man♂ūr, Lisnul-‘Arab, Jilid 6, h. 48-51.

19 Wabah az-Zuail, at-Tafsr al-Munr, Juz 1, (Beirut: Drul- Fikr al-Mu‘☼☺ir, 1991), h. 94-99.

20 Republik Arab Mesir, al-Muntakhab dalam Tafsir Al-Qur'an al- Karim, (Kairo: Qalyub, 2001), h. 1263.

21 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Volume 1, h. 117.

22 Mu♥ammad R☼syid Rid☼, Tafsir Al-Fatihah, terjemah Tiar Anwar Bachtiar, (Bandung: al-Bayan-Mizan, 2005), h. 77-79.

23 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Volume 1, h. 117.

24 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Volume 1, h. 118.

25 Republik Arab Mesir, Al-Muntakhab dalam Tafs◄r Al-Qur╨☼n al- Kar◄m, h. 957.

26 Ibnu Man♂ūr, Lis☼nul-‘Arab, jilid 6, h. 435-341.

27 Ibnu Man♂ūr, Lis☼nul-‘Arab, Jilid 1, h. 222.

28 Majma‘ al-Lugah al-‘Arabiyyah, al-Mu‘jam al-Was◄•, h. 26-27.

KARAKTER UTAMA