PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
B. Penyajian Data dan Analisis Data
1. Implementasi metode tahsin dalam program tahfiz Al-Qur'an di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember
33. Shendy Berliana Putri Al-A’la, Al-Balad, As-Syams, Al-Lail, Ad-Dhuha
34. Shinta Nur Janah At-Thariq
35. Wasifa Silmi At-Thariq, Al-A’la, Al-Ghasyiyah, Al- Fajr, Al-Balad, As-Syams, Al-Lail, Ad- Dhuha
36. Yeni Nafisya Rahman Al-Balad, As-Syams, Ad-Dhuha
bertujuan agar seluruh siswa menghafal Al-Qur’an juz 30. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, sebagaimana pernyataan dari Samsul Arif (guru muatan lokal tahfidz Al-Qur’an),
"Jadi, metode tahsin itu program awal sebelum siswa menghafal. Jadi, anak-anak yang belum lancar membaca dan belum fasih dalam membaca itu di tahsin dulu. Setelah di tahsin kalau bacaan nya sudah benar dan bacaan nya sudah lancar, baru anak itu bisa menghafal Al-Qur'an. Metode tahsin dilaksanakan pada saat siswa masih duduk di kelas X, selama 3 bulan. Jika ada anak yang sudah benar dan tepat dalam membaca Al- Qur'an maka ia langsung menghafal. Guru dapat mengetahui lancar atau tidaknya anak itu dari tes baca Al-Qur'an pada saat PPDB (Pendaftaran Peserta Didik Baru). Jadi, dari tes tersebut ada list nama beberapa anak yang belum lancar dalam membaca Al-Qur'an dan kurang tepat dalam menerapkan makharijul huruf dan tajwid. Lalu, dibentuk kelompok kelas tahsin tersebut. Memang target nya 3 bulan, jika sebelum 3 bulan sudah lancar membacanya dan bacaannya tepat sesuai dengan makharijul huruf dan tajwid, maka diperbolehkan untuk menghafal. Karena tidak mungkin bisa menghafal sebelum membaca Al-Qur'an dengan tepat. Dan paling lama memang 3 bulan, tapi kebanyakan tidak sampai 3 bulan, ada yang 1 bulan dan ada yang 2 bulan. Karena sebetulnya anak-anak itu bisa membaca Al-Qur'an tetapi kurang tepat dalam membacanya." 87
Hal senada juga diperoleh dari hasil wawancara dengan Riduwan (kepala Madrasah), berikut adalah penjelasan dari Riduwan selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember,
“ Ya, jadi kegiatan tahsin itu bertujuan untuk memperbaiki bacaan siswa yang kurang tepat. Karena pada saat pendaftaran itu ada tes mengaji, jadi diambil siswa yang bisa mengaji dan kurang tepat dalam mengaji.
Jika ada siswa yang ngajinya sangat parah, maka kami tidak bisa mnerima karena memang yang daftar itu sangat banya sedangkan yang kita ambil hanya 396 siswa dari 600 siswa yang daftar. Jadi, minimal kita hanya memilih siswa yang kurang tepat dalam mengaji, yang sekiranya bisa untuk sedikit diperbaiki”.88
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember, metode tahsin juga dilaksanakan pada saat muatan lokal
87 Samsul arif, diwawancarai oleh penulis, Jember, 19 Januari 2023.
88 Riduwan, diwawancarai oleh penulis, Jember, 16 Februari 2023.
Tahfidz Al-Qur’annya. Kegiatan mulok tahfidz Al-Qur’an lebih menekankan pada setoran hafalan yang dilakukan oleh siswa. Jika siswa sudah menghafal satu atau beberapa surat, siswa dapat melakukan setoran satu persatu kepada guru tahfidz. Jadi, pada saat siswa melakukan setoran, saat itu juga metode tahsin dilakukan, yaitu dengan memperbaiki bacaan siswa, seperti makharijul huruf dan tajwid nya. Sehingga, metode tahsin juga dapat dilakukan bersamaan dengan setoran siswa.89
Observasi diatas diperkuat oleh pendapatnya Samsul Arif, sebagai salah satu guru muatan lokal tahfidz Al-Qur’an di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember. Lebih jelasnya, Samsul Arif mengatakan sebagai berikut:
"Kegiatan muatan lokal Tahfidz Al-Qur'an dilaksanakan setiap hari Jum'at, jam 14:30-15:30 setelah KBM, mengenai durasinya ialah 60 menit. Jadi, pada saat pelaksanaan kegiatan Tahfidz nya. Anak-anak melakukan setoran satu persatu tetapi terkadang ada anak yang sudah lancar menghafal maka ia menjadi tutor sebaya, artinya dia menghafalkan dengan temannya. Jadi, setelah ke temannya baru ke gurunya untuk melakukan setoran. Ketika anak melakukan setoran maka yang dinilai adalah dari segi kelancaran dan bacaan nya yang tepat. Sebelum mengawali kegiatan Tahfidz memang tadarus bersama dulu, misalnya kelas X, target hafalan nya dari surat At-Tariq sampai Ad-Dhuha maka dibaca bersama-sama surat At-Tariq sampai Ad-Dhuha. Dan mengenai tempat itu tidak harus di kelas, terkadang di kelas terkadang juga di masjid, terkadang juga di gazebo, dan kita menerapkan kurikulum merdeka jadi, bebas dimana saja, sehingga fasilitas dapat digunakan".90
Hal ini diperkuat dengan penjelasan narasumber lain yaitu Holiv selaku siswi Tahfidz Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember,
“Kegiatan Tahfidz dilakukan setiap hari Jum’at dengan cara setoran satu-persatu secara bergantian dengan membawa buku Mu’tabaah untuk di tandatangan. Setiap siswa tidak wajib setor, hanya saja siswa yang mau
89 Observasi di MAN 2 Jember, 3 Februari 2023
90 Samsul arif, diwawancarai oleh penulis, Jember, 19 Januari 2023.
setor. Sedangkan, mengenai tempat Tahfidz nya memang tidak harus di kelas, terkadang di masjid. Dan waktu menghafal lebih sering di sekolah, jika ada waktu luang. Cara menghafalnya yaitu diulang setiap 10 ayat, setelah itu lanjut ayat berikutnya”. 91
Hal ini diperkuat dengan penjelasan narasumber lain yaitu Nur Hidayat selaku waka kurikulum Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember,
“Terkait teknis itu ada tim nya salah satunya pak nur sebagai waka kurikulum dan kepala sekolah, sebagai penanggung jawab terkait program. Dan terkait tempat untuk kegiatan mulok tahfidz itu tidak harus di kelas, tergantung guru tahfidz nya. Tetapi, mulok tahfidz itu masih termasuk KBM, tetapi waktunya hanya 2 jam pelajaran. Aktu tersebut termasuk cukup karena nantinya untuk pengayaan dan remidial guru akan menambah jam untuk tambahan waktu kegiatan mulok tersebut. Sebab, mulok itu hanya 2 jam pelajaran, jika melebihi maka jamnya termasuk pengayaan dan remidial karena yang terpenting adalah siswa melakukan muraja’ah. Muraja’ah sebelum shalat dhuha sudah termasuk kebiasaan.
Dan mengenai buku mu’tabaah, setiap siswa itu diberi pada awa sekolah”.92
Hal senada juga diperoleh dari hasil wawancara dengan Riduwan (kepala Madrasah), berikut adalah penjelasan dari Riduwan selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember,
“Kegiatan muatan lokal Tahfidz Al-Qur’an dilakukan oleh wali kelas masing-masing. Mengenai tempatnya, kita membebaskan seperti, di kelas, di masjid, di gazebo, di perpustakaan dll. Seperti halnya KBM, kami juga memberikan kebebasan menegnai tempat yang digunakan. Karena kami berusaha agar seluruh fasilitas bisa digunakan dengan sebaik-baiknya”.93
Adapun implementasi metode tahsin dalam program tahfidz Al- Qur’an di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember sebagai berikut:
a. Privat/Sorogan/Individual
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember bahwa langkah metode tahsin paling banyak dilakukan menggunakan privat/sorogan yaitu dengan cara satu persatu
91 Holiv, diwawancarai oleh penulis, Jember, 1 Februari 2023
92 Nur Hidayat, diwawancarai oleh penulis, Jember, 1 Februari 2023
93 Riduwan, diwawancarai oleh penulis, Jember, 16 Februari 2023
baik pada kegiatan tahsin maupun kegiatan Mulok Tahfidz Al- Qur’an.94 Karena, waktu yang telah ditetapkan pada kegiatan tahsin dan Mulok Tahfidz Al-Qur’an sangatlah terbatas. Oleh sebab itu, privat/sorogan menjadi langkah yang paling utama dalam menjalankan metode tahsin. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada pernyataan Samsul Arif selaku guru Tahfidz Al-Qur’an di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember, beliau memaparkan sebagai berikut:
“Pada saat pelaksanaan kegiatan Tahfidz nya. Anak-anak melakukan setoran satu persatu kepada guru Tahfidz. Hal ini dilakukan agar siswa terus melakukan setoran pada saat kegiatan Tahfidz. Karena mengingat waktu yang diberikan sangatlah terbatas yaitu 60 menit dalam 1 minggu. Sehingga, kami selaku guru Tahfidz sangat memanfaatkan waktu agar target hafalan siswa dapat tercapai”.95
Hal ini diperkuat dengan penjelasan narasumber lain yaitu Nur Hidayat selaku waka kurikulum Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember,
“jadi, para siswa melakukan setoran secara satu persatu kepada guru Tahfidz, begitupun dengan kegiatan tahsinnya para siswa melakukan perbaikan bacaan secara satu persatu kepada guru”96
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa privat/sorogan menjadi langkah yang paling banyak digunakan dalam menjalankan metode tahsin baik pada kegiatan tahsin maupun kegiatan Mulok Tahfidz Al-Qur’an.
Pernyataan di atas diperkuat dengan hasil dokumentasi kegiatan tahsin dan kegiatan mulok tahfidz Al-Qur’an.
94 Observasi di MAN 2 Jember, 3 Februari 2023.
95 Samsul arif, diwawancarai oleh penulis, Jember, 19 Januari 2023.
96 Nur Hidayat, diwawancarai oleh penulis, Jember, 1 Februari 2023.
Gambar 4.1 Kegiatan Tahsin97
b. Kelassikal Baca Simak (KBS)
Selain menggunakan sorogan guru Tahfidz Al-Qur’an juga menggunakan kelassikal, artinya pada awal pembelajaran pada kegiatan Mulok Tahfidz Al-Qur’an para siswa membaca beberapa surat secara bersama-sama dalam satu kelas.98
Observasi diatas diperkuat dengan pernyataan Samsul Arif selaku guru Tahfidz Al-Qur’an di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember, pernyataannya sebagai berikut:
“Sebelum mengawali kegiatan Tahfidz memang tadarus bersama dulu, misalnya kelas X, target hafalan nya dari surat At-Tariq sampai Ad-Dhuha maka dibaca bersama-sama surat At-Tariq sampai Ad- Dhuha. Tetapi hal tersebut dilakukan hanya beberapa kali, karena mengingat waktu yang sangat terbatas. Jadi, saya mengutamakan anak-anak yang setoran, agar target hafalannya bisa tercapai”.99
Pernyataan diatas senada dengan pernyataan Nur Hidayat selaku Waka Kurikulum di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember bahwa
97 MAN 2 Jember, “Kegiatan Tahin”, 3 Februari 2023.
98 Observasi di MAN 2 Jember, 3 Februari 2023.
99 Samsul arif, diwawancarai oleh penulis, Jember, 19 Januari 2023.
terkadang para guru Tahfidz melakukan kelassikal pada kegiatan Mulok Tahfidz Al-Qur’an. Lebih jelasnya penjelasan Nur Hidayat selaku Waka Kurikulum dipaparkan sebagai berikut:
“Terkadang di awal pembelajaran para guru Tahfidz melakukan kelassikal pada kegiatan Mulok Tahfidz Al-Qur’an tetapi itu jarang dilakukan, karena waktu kegiatan Mulok Tahfidz sangatlah terbatas”.100
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa kelassikal baca simak menjadi langkah yang jarang digunakan dalam menjalankan metode tahsin baik pada kegiatan tahsin maupun kegiatan Mulok Tahfidz Al-Qur’an.
Pernyataan di atas diperkuat dengan hasil dokumentasi kegiatan tahsin dan kegiatan mulok tahfidz Al-Qur’an.
Gambar 4.2
Kegiatan Mulok Tahfidz Al-Qur’an101
100 Nur Hidayat, diwawancarai oleh penulis, Jember, 1 Februari 2023.
101 MAN 2 Jember, “Kegiatan Mulok Tahfidz Al-Qur’an”, 3 Februari 2023.
Gambar 4.3
Kegiatan Camp Al-Qur'an102
2. Implementasi metode muraja'ah dalam program tahfiz Al-Qur'an di