• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

C. Subyek Penelitian

Subjek penelitian kualitatif berjumlah sedikit, tetapi hal yang digali secara mendalam. 60Subjek benar-benar menceritakan keadaan sepenuh hatinya.

Teknik pengambilan subjek penelitian kualitatif biasanya menggunakan teknik purposif (sesuai kriteria), seperti orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang peneliti harapkan.61 Sehingga, teknik pengambilan subjek penelitian ini menggunakan teknik purposif.

Adapun subjek yang dipilih dalam penelitian ini yaitu pihak-pihak yang terlibat. Dalam hal ini peneliti memilih beberapa subjek penelitian, sebagai berikut:

1. Drs H. Riduwan selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember

2. Nur Hidayat, S.Pd, M.Pd. selaku Waka Kurikulum Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember

3. Samsul Arif, MPd.I. selaku guru Tahfidz Al-Qur'an Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember

4. Holiv selaku Siswi Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember kelas XI Agama 2 D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang paling strategis digunakan peneliti untuk memperoleh data sesuai target tujuan penelitian.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

60 Fausiah Nurlan, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Parepare: CV. Pilar Nusantara, 2019), 18.

61 Nurlan, 18.

1. Observasi

Observasi merupakan teknik atau proses pengambilan informasi melalui media pengamatan.62 Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan.63

Berdasarkan keterlibatan peneliti dalam melaksanakan observasi, maka observasi dibagi menjadi 2 jenis yaitu, sebagai berikut:

a. Observasi partisipasi

Observasi partisipasi adalah observasi yang dilakukan peneliti dengan mengamati dan berpartisipasi secara langsung pada kegiatan yang sedang diteliti.64 Dengan melakukan observasi ini, peneliti dapat memperoleh data yang lebih dalam, luas dan mengetahui makna yang ditunjukkan oleh partisipan berdasarkan hasil pengamatan.

b. Observasi nonpartisasi

Observasi nonpartisipasi adalah teknik penelitian yang digunakan, dimana peneliti tidak terlibat aktif dalam kegiatan yang diamati, tetapi peneliti hanya menjadi pengamat independen.65

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi nonpartisipasi, yaitu observasi yang hanya datang 2 atau 3 kali untuk

62 Mamik, Metodologi Kualitatif (Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015), 103-111.

63 Mamik, 103-111.

64 Fitria Widiyani Roosinda, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Zahir Publishing, 2021), 65-68.

65 Widiyani, 65-68.

melihat kegiatan mulok Tahfidz Al-Qur'an di sana. Tujuannya agar peneliti bisa lebih fokus dalam mengamatinya. Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk melihat secara langsung objek penelitian yaitu pelaksanaan penggunaan metode tahsin dan muraja’ah di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember tersebut. Selain itu metode ini juga digunakan untuk mensinkronkan keterangan yang diperoleh dari wawancara dengan realitas sebenarnya yang terjadi di lapangan. Observasi ini di khususkan untuk melihat dari dekat pelaksanaan metode pembelajaran Al-Qur’an di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember, baik metode tahsin maupun muraja’ah.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat dan menganalisis dokumen-dokumen tertulis terkait topik penelitian.66

Data yang diperoleh dari dokumentasi ini yaitu, sebagai berikut:

a. Sejarah singkat Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember b. Profil Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember

c. Visi dan misi Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember d. Struktur Muatan Lokal Tahfidz Al-Qur'an e. Daftar guru Tahfidz Al-Qur'an[

f. Pencapaian target hafalan Muatan Lokal Tahfidz Al-Qur'an

66 Fitria Widiyani Roosinda, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Zahir Publishing, 2021), 65-68.

g. Jadwal kegiatan Muatan Lokal Tahfidz Al-Qur'an

h. Foto buku mu’tabaah dan buku saku Muatan Lokal Tahfidz Al-Qur'an i. Foto pelaksanaan kegiatan tahsin dan muraja'ah

j. Target hafalan siswa

k. Setoran siswa kelas XI IPS 4 3. Wawancara

Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian.67 Wawancara digunakan ketika peneliti ingin mengetahui pengalaman atau pendapat informan mengenai sesuatu secara mendalam.68

Terdapat macam-macam strategi atau metode dalam melakukan wawancara, antara lain:

a. Wawancara terstruktur

Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara pengumpul data telah menyiapkan penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan.

67 Iwan Hermawan, Metodologi Penelitian Pendidikan (Kuningan: Hidayatul Quran Kuningan, 2019), 146-148.

68 Hermawan, 146-148.

b. Wawancara semiterstruktur

Wawancara semiterstruktur adalah wawancara yang sudah dipersiapkan, akan tetapi memberikan keleluasaan kepada responden.69 Dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur.70

c. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang bebas, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar saja.71

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semiterstruktur, yang bertujuan untuk menemukan informasi secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide- idenya.

Data yang diperoleh dari wawancara ini yaitu, sebagai berikut:

1. Implementasi metode tahsin dalam muatan lokal Tahfidz Al-Qur'an di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.

69 Iwan Hermawan, Metodologi Penelitian Pendidikan (Kuningan: Hidayatul Quran Kuningan, 2019), 146-148.

70 Mamik, Metodologi Kualitatif (Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015), 103-111

71 Iwan, Metodologi, 146-148.

2. Implementasi metode muraja'ah muatan lokal Tahfidz Al-Qur'an di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.

E. Analisis Data 1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan kata lain, proses reduksi data ini dilakukan oleh peneliti secara terus-menerus saat melakukan penelitian untuk menghasilkan catatan-catatan inti dari data yang diperoleh dari hasil penggalian data. Demikian tujuan dari reduksi data ini adalah untuk menyederhanakan data yang diperoleh selama penggalian data di lapangan. Dan, memastikan data yang diolah itu merupakan data yang tercakup dalam scope penelitian.72

2. Penyajian Data

Menurut miles dan Huberman bahwa penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Langkah ini dilakukan dengan menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Hal ini dilakukan dengan alasan data-data yang diperoleh selama proses penelitian kualitatif biasanya berbentuk naratif sehingga memerlukan penyederhanaan tanpa mengurangi isinya.

72 Sandu Siyoto, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015), 120-124.

3. Kesimpulan

Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisa data. Pada bagian ini, peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data yang diperoleh.73

Dokumen terkait