BAB V PENUTUP ..............................................................................................141-143
B. Implikasi
Implikasi penelitian ini berisi saran-saran atau rekomendasi yang penulis pandang perlu untuk para pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini yaitu kepala madrasah, pembina putra dan putri, pengurus dan peserta didik/ anggota. Adapun saran-saran yang peneliti maksud, yaitu sebagai berikut:
1. Kepada kepala Madrasah, agar kiranya program wajib pramuka di Madrasah ini bisa di sosialisasikan lebih maksimal, supaya proses pembinaan anak melalui kepramukaan bisa merata keseluruh siswa MAN 1 Bone. Kemudian, agar kiranya dari pelaksanaan kepramukaan ini dapat disuport dengan baik.
2. Untuk Pembina dan pengurus, sekiranya mampu menyediakan kegiatan- kegiatan yang menarik dan menyenangkan terhadap peserta didik, supaya peserta didik yang sebelumnya tidak tertarik pada kepramukaan memiliki rasa keingintahuan pula terhadap dunia kepramukaan, dan peserta didik yang sebelumnya bergabung dalam kepramukaan bisa lebih semangat lagi dalam mengikuti setiap program kepramukaan yang telah direncanakan. Terkhusus kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada bidang keagamaan lebih ditingkatkan lagi.
143
3. Untuk peserta didik atau anggota pramuka, hendaknya selalu mematuhi peraturan sekolah dan ikut serta dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MAN 1 Bone.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Farid. Guru SD di Era Digital (Pendekatan, Media, Inovasi).Cet.I;
Semarang: CV Pilar Nusantara, 2017.
Ahsanulkhaq, Moh.“Membentuk..Karakter..Religius Peserta Didik Melalui Metode Pembiasaan”. Jurnal Prakarsa..Paedagogia. Vol. 2, No. 1 (Juni 2019). h. 22.
http://jurnal.umk.ac.id/index.php/pendas/index. (Diakses 17 Juli 2020).
Akbar, Eliyyil Metode Belajar Anak Usia Dini. Cet.I; Jakarta:Kencana, 2020.
Alwi, B. Marjani. Pendidikan Karakter: Solusi Bijak Menyikapi Perilaku Menyimpang Anak. Makassar: Alauddin University Press, 2014.
Anggito, Albi dan Johan Setiawan. Metode Penelitian Kualitatif. Cet.I; Bandung:
CV Jejak, 2018.
Anwar, Khoirul.“Model Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Penguatan Budaya Sekolah Religius di SMA Sultan Agung 3 Semarang”. Al-Fikri:
Jurnal Studi dan Pendidikan Islam. Vol. 2, No. 2 (Agustus 2019). h. 90.
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/fikri/article/download/5155/3247.
(Diakses 17 Juli 2020).
Anwar, Sudirman. Management of Student Development (Perspektif Al-Qur‟an dan As-Sunnah). Cet.I; Riau: Yayasan Indragini,2015.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
Aunillah, Nurla Isna. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah.
Yogyakarta: Laksana, 2011.
Azzet, Akmad Muhaimin. Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia.
Yogyakarta:Ar-Ruzz Media, 2011.
Baharun dan Mahmudah. “Konstruksi Pendidikan Karakter di Madrasah Berbasis Pesantren.” Jurnal Mudarrisun. 8(1), (2018). h: 153.
Dede Rosyada. Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Pendidikan. Cet.I; Jakarta: Kencana, 2020.
Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Quraan dan Terjemahnya. Bandung:
Diponegoro, t.th.
Efendi, Faisal, “Pembentuka Karakter Religius Siswa Melalui Pendidikan Humanis (Study Multi Kasus di SDN Jabong Pungging Mojokerto dan SDN Kemuning Tarik Sidoarjo)”. Tesis. Surabaya: Pascasarjana Universitas Islam negeri Islam Sunan Ample Surabaya, 2019.
F, Zainul. Buku Pintar Pramuka: Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan. Cet.
II; Jakarta: Duta Prestasi, 2016.
Fathurrohman, Muhammad. Budaya Religius dalam Peningkatan Mutu Pendidikan:
Tinjaun Teoritik dan Praktik Kontekstualisasi Pendidikan di Sekolah.
Yogyakarta: Kaliimedia, 2015.
144
145
Fatmawati, dkk. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar 2015: Scout. Gowa:
Pusaka Almaida, 2015.
Fitri, Agus Zaenul. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah. Cet.I;
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.
Gunawan, Heri. Pendidikan Karakter Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta, 2012.
Hambali, Muh dan Eva Yulianti. Ekstrakurikuler Keagamaan terhadap Pembentukan Karakter Religius Peserta Didik di Kota Majapahit”. Jurnal Pedagogik. Vol.
05, No 02 (Juli-Desember 2018). h. 193.
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik. (Diakses 17 Juli 2020).
Hanafi, Halid, La Adu, H. Muzakkir. Profesionalisme Guru dalam Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran di Sekolah. Cet.I; Yokyakarta: Budi Utama, 2018.
Hanafi, Halid, La Adu, Zainuddin, Ilmu Pendidikan Islam. Cet.I; Yokyakarta:
Deepublish, 2018.
Helakuddin dan Hengki Wijaya. Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan Teori dan Praktik. Cet.I; Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffari, 2019.
Irama, Asep. “Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dalam Mambentuk Karakter Siswa (Studi di SMPN Se-Kecamatan Tugu Mulyo)”. Tesis Curup:
Program Pascasarjana Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup , 2018.
Irwan. Kearifan Lokal dalam Pencegahan HIV/AISD pada Remaja Beresiko Tinggi.
Cet.I;Yogyakarta: Absolute Media,2018.
Jalil, Jasman. Pendidikan Karakter: Implementasi oleh Guru, Kurikulum dan Sumber Daya Manusia. Cet.I; Bandung: CV Jejak, 2018.
Jihad, Asep, dkk. Pendidikan Karakter Teori dan Aplikasi. Jakarta: Direktoral Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.
Jusman. “Pembentukan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Pramuka pada Gugus Depan 157-158 MIN Sampit dan Gugus Depan 47-48 MTsN Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah”. Tesis. Banjarmasin:
Program Pascasarjana Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin, 2017.
K, Abdullah. Tahapan dan Langkah-Langkah Penelitian. Cet. I; Watampone:
Lukman al-Hakim Press, 2013.
Karimah, Tsaniyatul. “Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka (Studi Multikasus di SD Yimi Fullday School Gresik dan SD NU 1 Trate Gresik )”. Tesis. Surbaya: Program Pascasarjana Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2018.
Kartikowati, Endang dan Zubaedi. Psikologi Agama dan Psikologi Islami Sebuah Komparasi. Jakarta:Kencana, 2016.
146
Kementerian Pendidikan dan Kebuyaan Republik Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. Badang Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/religius (Diakses 22 September 2020).
Kristiono, Natal. Keterampilan Kepramukaan ( Scouting Skills) untuk Penegak.
Semarang: t.p, 2018.
Kwartir Nasional...Gerakan Pramuka (KWARNAS), Keputusan Musyawarah Nasional X Gerakan Pramuka Tahun 2018 Nomor: 07/Munas/2018 Tentang Anggaran Dasar dan Anggran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Jakarta:
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 2018.
Ma‟ruf, Amar. “Penanaman Karakter Religius di MA Tahfizul Qur‟an Istiqomah Sambas Purbalingga”. Tesis. Purwokerto: Program Pascasarjana InstitutAgama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, 2019.
Maftuh, Asep Mochamad. Buku Pegangan Pembina Pramuka. Cimahi: MTs.
Darussalam Cimahi, 2009.
Majid Abdul dan Andayani. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Cet.II; Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Mamik. Metodologi Penelitian. Cet.I; Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015.
Mardawani. Praktis Penelitian Kualitatif: Teori Dasar dan Analisis Data dalam Perspektif Kualitatif. Cet.I; Yogyakarta: Budi Utama, 2020.
Menteri Pendidikan, Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menegah.
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya, 2012.
Mu‟in, Fatchul. Pendidikan Karakter: Kontruksi Teoritik dan Praktik. Cet. II;
Jogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
Mulyasa, Endang. Managemen Pendidikan Karakter. Cet.1; Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Mustah, Jejen. Pendidikan Holistih: Pendekatan Lintas Perspektif. Jakarta: Preneda Media Group, 2012.
Mustari, Mohammad. Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2014.
Naim, Ngainun. Character Building: Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu dan Pembentukan Karakter Bangsa. Yokyakarta: Ar- Ruzz Media, 2012.
Nasution. Hambali Alman,dkk. Fisafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: K-Media, 2020.
Nurdin, Abidin, dkk. Gerakan Sosial Keagamaan di Indonesia. Cet.I; Aceh: Unimal Press, 2018.
147
Nurhadi, M.“Pembentukan Karakter Religius Melalui Tahfidzul Qur‟an. (Studi Kasus di MI Yusuf Abdussatuar Kediri Lombok Barat)”. Tesis. Malang:
Pascasarjana UIN Maulanamalik Ibrahim Malang, 2015.
Pratomo, Putra dan M. Darojat Aiyanto, “Metode Penanaman Karakter Religius pada Peserta Siswa Kelas VIII MTsN Temon Tahun Pelajaran 2017/2018”. Jurnal
Suhuf. Vol. 30, No. 1 (Mei 2018). h.
76.http://journals.ums.ac.id/index.php/suhuf/article/download/6724/4068.
(Diakses 20 Juli 2020).
Presiden Republik Indonesia, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, pasal 3.
Putri, Ikhwanul Bekti Trian. “Penanaman Nilai-nilai Karakter Melalui Ekstrakurikuler Pramuka di MAN 1 Yogyakarta.” Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Vol. 02, No. 1 (2017). h.
432.http://eprints.walisongo.ac.id/6198/1/123911057.pdf. (Diakses 17 Juli 2020).
Raharjo. Pengantar Jiwa Ilmu Agama. Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2012.
Rahmat. Pendidikan Agama Islam Multidisipliner. Cet.I; Yogyakarta: LKiS, 2017.
Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
Republik Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional” dalamHaidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia. Cet. I; Jakarta:
Kencana, 2012.
Riandini, Nursanti. Buku Panduan Pramuka edisi Senior. Jakarta: Bee Media Pustaka, 2015.
Ridwan. “Pembentukan Karakter Religius Siswa Berbasis Pendidikan Agama Di SMK Negeri 2 Malang”. Tesis. Malang: Program Pascasarjana Universitas Muhamaadiyah Malang, 2018.
Rosidatun. Model Implementasi Pendidikan Karakter. Cet. I; Gresik: Caramedia Communication, 2018.
Rosyadi, Faiq Ilham, dkk. Pola Pendidikan di Era Disrupsi. Yogyakarta: Penerbit Timur Barat, 2020.
Sahlan, Asmaun dan Angga Teguh Prasetyo. Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Arruz Media, 2012.
Sahriansyah. Ibadah dan Akhlak...Cet.I; Banjarmasin: IAIN Antasari..Press, 2014.
Samad, Duski. “Agama Pelindung Diri (APD). Cet.1; Padang: Penerbit Pap Publishing, 2020.
Satori, Djam‟an. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. 1; Bandung: Al Fabeta, 2016.
Siyoto, Sandu dan M. Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian. Cet.I; Yogyakarta:
Literasi Media Publishing, 2015.
148
Sofiatun, Popi. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi: Mixed Methods.
Cet. I; Bandung: Alfabeta, 2011.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Cet. XXIV; Bandung:
Alfabeta, 2016.
Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian, Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula.
Cet. IV; Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012.
Sukiyat. Pendidikan Kepramukaan Berbasis Pendidikan Karakter. Surabaya: CV.
Jakad Media Publishing, 2020.
Suparlan. Praktik-Praktik Terbaik Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Yokyakarta:
Hikayat, 2012.
Tim Bentang Pustaka. Kamus Saku Bahasa Indonesia. Cet. I; Yogykarta: Bentang, 2010.
Tim Penulis Badan Musyawarah Pengurusan Swasta (BMPS) Kota Malang. Sketsa Pelangi Pendidikan Karakter. Malang: BMPS, 2018.
Wahyono, Hartotok Dwi. “Penanaman Karakter Disiplin dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SMK IT Ma‟i Al-Ma‟ruf”. Tesis. Surakarta:
Program Pascasarjana Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2017.
Widiasworo, Erwin. Mahir Penelitian Pendidikan Modern: Metode Praktis Penelitian Guru, Dosen dan Mahasiswa Keguruan. Yogyakarta: Araska, 2018.
Widodo, Hendro. Pendidikan Holistik Berbasis Budaya Sekolah. Cet. I; Yogyakarta:
UAD Press, 2019.
Wiyani, Novan Ardy. Membumikan Pendidikan Karakter di SD: Konsep, Praktik dan Strategi. Jogjakarta, Ar-Ruzz Media, 2013.
Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian Kuantitaf, Kualitatif dan Penelitian Gabungan.
Cet. IV; Jakarta: Kencana, 2017.
Zubaedi. Desain Pendidikan Karakter, Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Cet. I; Jakarta: Kencana, 2011.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
149
PEDOMAN OBSERVASI 1. Identitas Observasi
a. Lembaga yang diamati : MAN 1 Bone (Ekstrakurikuler Pramuka) b. Waktu : 12 Mei- 12 Juli
2. Aspek-aspek yang diamati
a. Realitas pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka
b. Kegiatan pembinaan karakter religius peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka
c. Pembentukan karakter religius peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka
3. Lembar Observasi
a. Realitas pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka
No. Aspek yang diamati Ya Tidak
1 Penelusuran dokumen terkait program kegiatan ekstrakurikuler
Pramuka
2 Penelusuran dokumen terkait materi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka
3 Bentuk kegiatan ekstrakurikuler pramuka dilakukan di gugus
depan, kegiatan dikwartir berupa pendelegasian dan kegiatan insedental.
4 Tersedianya sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.
5 Adanya pembinaan karakter pada kegiatan ekstrakurikuler
Pramuka.
b. Bentuk kegiatan pembinaan karakter religius peserta didik melalui kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka
No. Aspek yang diamati Ya Tidak
1 Pembinaan karakter religius dari aspek iman: menyangkut tentang keyakinan dan hubungan manusia dengan Tuhan, malaikat dan para nabi.
2 Pembinaan karakter religius dari aspek Islam: menyangkut tentang pelaksanaan ibadah yang telah ditetapkan dalam ajaran
LAMPIRAN 1 LEMBAR OBSERVASI
150
151
agama.
3 Pembinaan karakter religius dari aspek ihsan: menyangkut tentang pengalaman dan perasaan tentang kehadiran Tuhan, menghayati ajaran yang dilaksanakannya dan takut melanggar larangan dalam ajaran agama yang dianutnya
4 Pembinaan karakter religius dari aspek ilmu: menyangkut tentang pengetahuan seseorang tentang ajaran-ajaran agama.
5 Pembinaan karakter religius dari aspek amal: menyangkut tentang pengaplikasian tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dalam membentuk karakter religius peserta didik:
No. Aspek yang diamati Ya Tidak
1 Pembentukan karakter religius peserta didik melalui kegiatan latihan mingguan
2 Pembentukan karakter religius peserta didik melalui kegiatan perkemahan
3 Pembentukan karakter religius peserta didik melalui kegiatan
pengujian SKU Bantara
4 Pembentukan karakter religius peserta didik melalui kegiatan Pramuka peduli.
Instrumen Dokumentasi
No. Dokumen yang dibutuhkan Ada Tidak Ket
1 Profil sekolah
2 Ketenagaan pendidik dan kependidikan
3 Kurikulum
4 Struktur Organisasi Pramuka MAN 1 Bone 5 Foto/ dokument daftar program kerja ekstrakurikuler
Pramuka.
6 Foto kegiatan ekstrakurikuler Pramuka
152
PEDOMAN WAWANCARA
(Instrumen Wawancara Peserta Didik (Aggota Pramuka)
1. Bagaimana pandangan saudara terhadap perencanaan program kerja yang disusun dalam ekstrakurikuler pramuka di sekolah?
2. Bagaimana pandangan saudara terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah?
3. Apakah dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka menekankan pada pembinaan karakter ? Bagaimana metode pembinaanya?
4. Bagaimana pembentukan karakter religius yang diberikan melalui kegiatan latihan mingguan?
5. Bagaimana pembentukan karakter religius yang diberikan melalui kegiatan perkemahan?
6. Bagaimana pembentukan karakter religius yang diberikan melalui kegiatan pengujian SKU Bantara?
7. Bagaimana pembentukan karakter religius yang diberikan melalui kegiatan Pramuka peduli?
8. Apakah menurut pandangan saudara kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dapat membentuk karakter relegius? Sejauh mana dampak yang diberikan?
9. Sejauh yang anda rasakan, apa yang menjadi faktor pendukung pembentukan karakter relegius kepada anda melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka?
10. Sejauh yang anda rasakan, apa yang menjadi faktor penghambat pembentukan karakter relegius kepada anda melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka?
LAMPIRAN 2 PEDOMAN WAWANCARA
153
PEDOMAN WAWANCARA
(Instrumen Wawancara Pengurus dan Pembina)
1. Bagaimana bentuk perencanaan program kerja yang telah dirancang atau disusun dalam ekstrakurikuler pramuka di sekolah?
2. Bagaimana pandangan Ibu/Bapak/Saudara terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah?
3. Apakah dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka menekankan pada pembinaan karakter? Bagaimana metode pembinaanya?
4. Lewat kegiatan latihan mingguan, pembentukan karakter religius apa yang diberikan oleh pengurus atau pembina kepada peserta didik?
5. Lewat kegiatan perkemahan, pembentukan karakter religius apa yang diberikan oleh pengurus atau pembina kepada peserta didik?
6. Lewat kegiatan pengujian SKU, pembentukan karakter religius apa yang diberikan oleh pengurus atau pembina kepada peserta didik?
7. Lewat kegiatan pramuka peduli, pembentukan karakter religius apa yang diberikan oleh pengurus atau Pembina kepada peserta didik?
8. Apakah menurut pandangan saudara kegiatan ekstrakurikuler pramuka dapat membentuk karakter relegius peserta didik?
9. Apa yang menjadi faktor pendukung dalam pembentukan karakter relegius peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka?
10. Apa yang menjadi faktor penghambat dalam pembentukan karakter relegius peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka?
154
PEDOMAN WAWANCARA
(Instrumen Wawancara Kepala Madrasah)
1. Bagaimana pandangan Bapak terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah?
2. Apakah dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka telah menekankan pada pembinaan karakter?
3. Apakah menurut pandangan Bapak kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dapat membentuk karakter relegius peserta didik?
4. Apakah di sekolah ini menyediakan fasilitas dalam mengembangkan potensi peseta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka?
5. Bagaimana bentuk konstribusi madrasah dalam pembentukan karakter religius peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka?
155
1. Potret Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka MAN 1 Bone
Kegiatan Pengambilan Badge Ambalan
Peringatan Hari Pahlawan
Kemah Blok
LAMPIRAN 3 FOTO PEMBINAAN DAN KEGIATAN PESETA DIDIK
156
Latihan Mingguan 2. Kegiatan Pendelegasian
Perkemahan Pramuka Madrasah Terpadu
Kemah Budaya
157
3. Kegiatan Pembinaan Karakter Religius
Pembinaan Lewat Latihan Mingguan
Penggalangan Dana: Pembuatan Kaloak
158
Kegiatan Pembersihan Sanggar
Kegiatan Pramuka Peduli: Berbagi Takjil
159
4. Dokumentasi Wawancara dengan Informan
Wawancara dengan Kepala Madrasah
Wawancara dengan Pembina Pramuka MAN 1 Bone
Wawancara dengan Pengurus dan Peserta Didik
160
LAMPIRAN 4 SURAT-SURAT
161
162
163
164
165
Nama Infoman : Drs. H. Abbas, M. Pd.
Jabatan : Kepala Madrasah MAN 1 Bone
NO Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pandangan bapak terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah?
“Ekstrakurikuler pramuka di madrasah ini diterapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Pada pelaksanaan kegiatan pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib diorganisasikan hanya dalam bentuk model blok yaitu kegiatan kemah blok. Kegiatan kemah blok ini kami laksanakan pada awal tahun ajaran baru, sifatnya wajib bagi seluruh peserta didik, jadi harus diikuti oleh seluruh peserta didik di sekolah, kecuali memang yang berhalangan atau keadaan tertentu yang memungkingkan peserta didik tidak dapat ikut lantaran sakit atau apalah. Itu bisa kecualikan. Pelaksanaan kemah blok sendiri tetap dikelola oleh sekolah dan saya selaku kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan tersebut. Adapun pelaksanan kegiatan pramuka sebagai ekstrakurikuler pilihan itu model reguler. Maksudnya sifatnya tidak wajib, hanya atas dasar sukarela dan diikuti oleh peserta LAMPIRAN 5 TRANSKRIP HASIL WAWANCARA
166
didik yang minat pada ektrakurikuler pramuka.
Pelaksanaanya sendiri diatur dan dikelola sepenuhnya oleh ekstrakurikuler pramuka MAN 1 Bone. Jadi ekstrakurikuler pramuka yang sifatnya pilihan disetarakan dengan ekstrakurikuler pilihan lainnya yang ada di madrasah. Mengingat di madrasah juga menyediakan banyak ekstrakurikuler sebagai penambah wawasan peserta didik”
2 Apakah dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka telah menekankan pada pembinaan karakter?
Sebenarnya saya perhatikan dipramuka itu sudah merealisasikan nilai-nilai karakter dalam kegiatan mereka. Saya melihat dan memperhatikan anggota pramuka itu lebih menonjol karakternya. Dimana mereka yang berpramuka lebih berani dalam melakukan sesuatu, seperti halnya disaat ada kegiatan sekolah, anak-anak yang dari pramuka itu turut berpartisipasi dalam membantu dan menyukseskan kegiatan kami. Yang saya sangat senangi, anggota pramuka itu cepat bekerja jika diberi amanah, tidak muluk-muluk dan disiplinnya luar biasa. Apalagi pembina di pramuka itu sudah terlatih, jadi sangat wajar jika nilai-nilai karakter dalam pelaksanaan kegiatan
167
mereka melibatkan hal itu.
3. Apakah menurut pandangan
Bapak/Ibu kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka dapat membentuk karakter relegius peserta didik?
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang selama ini saya lihat, kegiatannya kegiatannya positif, mampu merangsang peserta didik untuk berjiwa religus. Pramuka ini terbukti mampu melahirkan tunas-tunas bangsa yang berkarakter, dibuktikan dengan sikap yang mereka tunjukkan itu bertanggung jawab ketika diberi amanah, berakhlakul karimah yang mana waktu sholat dijaga dengan baik saat latihan. Kegiatan yang dibentuk dan dilaksanakan juga banyak mengarah pada perbaikan diri mereka dan mengabdi pada masyarakat. Di sekolah sendiri, anggota pramuka termasuk pelopor sekolah dan contoh yang baik. Jadi sambil latihan, anggota pramuka tidak menyia-nyiakan kegiatan yang sifatnya mengarah pada keagamaan. Segala proses yang terjadi dalam kegiatan pramuka telah membentuk karakter peserta didik lebih baik lagi, lewat aktivitas-aktivitas yang positif yang dilaksanakan. Olehnya itu, gerakan pramuka sebaiknya terus dikembangkan, dibina dikalangan anak dan remaja saat ini.
168
4. Apakah di sekolah ini menyediakan fasilitas dalam mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka?
Sekolah tentu menyediakan fasilitas yang butuhkan oleh peserta didik termasuk ekstrakurikuler pramuka. Fasilitas yang kami sediakan tergantung apa yang mereka butuhkan.
Aturan di madrasah, ketika peserta didik hendak melaksanakan kegiatan, maka mereka harus menyerahkan proposal kegiatan. Dari proposal tersebut, akan dilihat apa saja yang mereka butuhkan. Namun, terkadang tidak semua fasilitas yang mereka minta pihak sekolah bisa penuhi semua. Mengingat pendanaan disekolah, sudah ada porsinya masing-masing. Untuk itu, kreativitas dari anggota pramuka sangat dibutuhkan untuk mengatur dana yang diberikan oleh sekolah atau madrasah.
3 Bagaimana bentuk konstribusi madrasah dalam pembentukan karakter religius peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka?
Bentuk konstribusi madrasah dalam pembentukan karakter religius peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka yaitu pertama, mempertahankan kegiatan-kegiatan
yang positif dan mendidik disekolah seperti pembiasaan sholat dhuhur berjama‟ah di mushollah sekolah dan saat jam istirahat diperdengarkan ayat-ayat al-Qur‟an. Kedua, bentuk konstribusi madrasah yaitu menyediakan
169
fasilitas yang mereka butuhkan. Ketiga, ikut mendukung program pramuka selama itu positif.
5. Apakah menurut pandangan
Bapak/Ibu kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka dapat membentuk karakter relegius peserta didik?
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang selama ini saya lihat, kegiatannya kegiatannya positif, mampu merangsang peserta didik untuk berjiwa religus. Pramuka ini terbukti mampu melahirkan tunas-tunas bangsa yang berkarakter, dibuktikan dengan sikap yang mereka tunjukkan itu bertanggung jawab ketika diberi amanah, berakhlakul karimah yang mana waktu sholat dijaga dengan baik saat latihan. Kegiatan yang dibentuk dan dilaksanakan juga banyak mengarah pada perbaikan diri mereka dan mengabdi pada masyarakat. Di sekolah sendiri, anggota pramuka termasuk pelopor sekolah dan contoh yang baik. Jadi sambil latihan, anggota pramuka tidak menyia-nyiakan kegiatan yang sifatnya mengarah pada keagamaan. Segala proses yang terjadi dalam kegiatan pramuka telah membentuk karakter peserta didik lebih baik lagi, lewat aktivitas-aktivitas yang positif yang dilaksanakan. Olehnya itu, gerakan pramuka sebaiknya terus dikembangkan, dibina dikalangan anak dan remaja saat ini.
170
Nama Informan : Dra. Arsiah
Jabatan : Pembina Pramuka Putri (Fataimah Az-Zahra)
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pandangan saudara terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah?
Gerakan pramuka di MAN 1 Bone ini tediri dari pembina putra dan pembina putri. Baik pramuka putra dan pramuka putri, masing- masing memiliki rekan atau biasa kami sebut dengan pembantu pembina. Jadi jika ditotal ada dua pembina pramuka putra dan dua pramuka putri. Terkait pada pelaksanaan kegiatan pramuka di madrasah, sebenarnya kami sebagai pembina lebih mendominasi peran sebagai konsultan dari dewan pengurus. Kami memberi kepercayaan kepada pengurus untuk menyusun program kerjanya, lalu melaksanakan serta mengatur peserta didik atau anggota pramuka.
Hal itu kami lakukan sebagai bentuk pembelajaran kepada mereka, merasakan bagaimana mengurus banyak orang, menjadi contoh yang baik bagi anggota karena memang pada golongan penegak sudah sepantasnya mereka mengambil peran lebih dan bersifat kritis.