BAB II TINJAUAN TEORETIS .......................................................................... 22-67
B. Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka
a. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka
Kata ekstrakurikuler pada hakikatnya terdapat dua rangkaian kata yaitu ekstra dan kurikuler. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekstra adalah tambahan di luar
47Ridwan, “Pembentukan Karakter Religius Siswa Berbasis Pendidikan Agama Di SMK Negeri 2 Malang”, Tesis (Malang: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang, 2018), h. 9-10.
46
yang resmi.48 Sedangkan kurikuker adalah bersangkutan dengan kurikulum. Jadi ekstrakurikuler dapat dimaknai sebagai kegiatan pendidikan yang dilaksanakan peserta didik diluar jam pelajaran yang ditetapkan kurikulum.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kegiatan kurikuler yang alokasi waktunya tidak diatur dalam kurikulum.49 Maksudnya bahwa kegiatan ekstrakurikuler sebagai kegiatan kesiswaan yang sifatnya berada di luar jam pelajaran, bertujuan untuk membantu mengembangkan potensi peserta didik. Akan tetapi penting untuk dipahami bahwa kegiatan peserta didik yang berhubungan dengan suatu mata pelajaran, tidak dikategorikan kegiatan ekstrakurikuler meskipun pelaksanaannya berada di luar jam sekolah.
Menurut Abdul Racmad Saleh yang kutip oleh Sudirman Anwar mendefinisikan kegiatan ekstrakurikulersebagai kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di luar jam pelajaran dan disesuaikan dengan kebutuhan pengetahuan, bimbingan, pengembangan dan pembiasaan agar peserta didik memiliki kemampuan dasar penunjang.50 Ekstrakurikuler dalam pendidikan dimaknai sebagai penunjang kegiatan pendidikan formal yang berlangsung di dalam sekolah. Kegiatan tersebut merupakan bentuk kegiatan di luar program pelajaran (kurikulum) yang diberikan kepada peserta didik.
Dari beberapa pengetian terkait ekstrakurikuler di atas, dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di luar jam
48Tim Bentang Pustaka, Kamus Saku Bahasa Indonesia (Cet.I; Yogyakarta: Bentang, 2010), h. 58.
49Jasman Jalil, Pendidikan Karakter: Implementasi oleh Guru, Kurikulum dan Sumber Daya Manusia (Cet.I; Bandung: CV Jejak, 2018), h.129.
50Sudirman Anwar, Management of Student Development (Perspektif Al-Qur‟an dan As- Sunnah) (Cet.I; Riau: Yayasan Indragini, 2015), h. 46.
47
pelajaran, baik dilaksanakan di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, yang tujuannya untuk membantu memperluas wawasan pengetahuan yang telah dipelajari oleh peserta didik dalam bidang studi, mengembangkan kemampuan sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan disekolah.
Di sekolah, ada dua jenis kegiatan ekstrakurikuler yaitu ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Ekstrakurikuler wajib adalah program ekstrakurikuler yang wajib atau harus diikuti oleh seluruh peserta didik di sekolah, kecuali untuk peserta didik dengan keadaan tertentu yang memungkingkan dirinya tidak dapat ikut pada kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Sedangkan ekstrakurikuler pilihan adalah program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakatnya dan apa yang mereka minati masing-masing. Ekstrakurikuler pilihan sifatnya sebagai tambahan dari ekstrakurikuler wajib. Dalam implementasi kurikulum 2013, ekstrakurikuler pramuka menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai tingkat menengah atau SMA/SMK/MA.51
Di dalam dunia pendidikan kepramukaan terdapat tiga istilah yang terkadang beberapa orang belum memahami dan digunakan secara rancu sehingga mengaburkan pengetian yang sebenarnya. Tiga istilah yang dimaksud adalah Pramuka, Gerakan Pramuka dan Kepramukaan.
51Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menegah.
48
Pramuka adalah singkatan dari praja muda karana yang berarti orang yang berjiwa muda dan suka berkarya. Kata berjiwa muda disini merupakan ukuran semangat untuk maju. Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang berusia antara 7 sampai dengan 25 tahun, dan berkedudukan sebagai peserta didik, yaitu pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka penegak dan pramuka pandega.
Dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan bahwa Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang menyelenggarakan pendidikan nonformal, melalui pendidikan kepramukaan yang di konsep sebagai bagian pendidikan nasional yang dilandasi sistem among, prinsip dasar dan metode kepramukaan.52 Gerakan Pramuka menyelenggarakan pendidikan bagi kaum muda sebagai kaderiasi kepemimpinan masa depan bangsa dan negara.
Kepramukaan adalah adalah segala aspek yang berhubungan dengan pramuka.53 Bentuk-bentuk kegiatan yang diprogramkan akan membuat peserta didik menemukan berbagai hal baru lewat kegiatan yang menarik, bisa bereksperimen, bereksplorasi, mengasah kemampuan lewat materi-materi kepramukaan dan berbaur dengan anggota pramuka lainnya.
Sehubungan dari penjelasan di atas terkait beberapa istilah dalam pendidikan kepramukaan. Agar dapat dengan mudah memahami dan mengingat perbedaan ketiga istilah tersebut, maka diuraikan sebagai berikut:
52Zainul F., Buku Pintar Pramuka: Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan (Cet. II;
Jakarta: Duta Prestasi, 2016), h. 39.
53Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka Pasal 1 Ayat 3.
49
a. Gerakan Pramuka, adalah nama organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk melaksanakan pendidikan kepramukaan. Jadi mengacu kepada organisasinya, seperti Gugus Depan.
b. Pramuka, adalah anggota dalam gerakan pramuka yang terdiri dari anggota muda yaitu peserta didik dan anggota dewasa yaitu pembina, pelatih.54 Jadi mengacu kepada orangnya.
c. Kepramukaan, adalah segala aktivitas yang berkaitan dengan pramuka. Mengacu kepada nama kegiatan, seperti Penerimaan Tamu Ambalan (PTA), Perjusami dan sebagainya.
Pendidikan kepramukaan merupakan pendidikan nonformal yang menjadi pelengkap pendidikan baik yang di lingkungan sekolah maupun keluarga. Di dalamnya dibentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis, yang dilakukan di alam terbuka dengan memuat prinsip dasar pendidikan kepramukaan serta melibatkan metode. Sasaran akhir dalam pendidikan kepramukaan adalah pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.55 Dalam kepramukaan terdapat hal penting yang menjadi sorotan sebagai tujuan utama yaitu pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
Beberapa pejelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler Pramuka adalah kegiatan pendidikan yang di dalamnya terjadi proses pembentukan dan pengembangan karakter, kepribadian, kecakapan hidup dan akhlak mulia melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
54Fatmawati, dkk.,Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar 2015: Scout (Gowa:
Pusaka Almaida, 2015), h. 21.
55Fatmawati, dkk.,Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar 2015: Scout (Gowa:
Pusaka Almaida, 2015), h. 21.
50
b. Fungsi dan Tujuan Kepramukaan
Fungsi gerakan pramuka terdapat dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka pada pasal 3 menjelaskan :
Gerakan Pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan pramuka melalui: (a). pendidikan dan pelatihan pramuka; (b). pengembangan pramuka;
(c). pengabdian masyarakat dan orang tua; dan (d). permainan yang berorientasi pada pendidikan.56
Sejalan dengan fungsi gerakan Pramuka menurut Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2018 Nomor: 07/Munas/2018 Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Pasal 5 yang berbunyi
“Gerakan Pramuka berfungsi sebagai penyelenggara pendidikan nonformal di luar sekolah dan di luar keluarga sebagai wadah pembinaan serta pengembangan kaum muda dilandasi Sistem among, Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.”57
Dari fungsi tersebut dapat dilihat bahwa gerakan pramuka memfasilitasi pendidikan melalui pembinaan dan pengembangan kaum muda dengan dilandasi sistem among, prinsip dasar dan metode kepramukaan. Adapun fungsi dari pendidikan kepramukaan yaitu sebagai berikut:
a. Kegiatan yang menarik bagi peserta didik
Kegiatan menarik disini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung unsur pendidikan. Para Pembina dan anggota harus mampu menciptakan kegiatan-kegiatan yang manarik, karena ketika Pembina dan anggota lemah dalam menjawab tantangan global, maka boleh jadi kegiatan-kegiatan Pramuka
56Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, pasal 3.
57Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Keputusan Musyawarah Nasional X Gerakan Pramuka Tahun 2018 Nomor: 07/Munas/2018 Tentang Anggaran Dasar dan Anggran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 2018), h.6.
51
tidak akan berkembangan dan akhirnya akan ketinggalan zaman.58 Salah satu contoh kegiatan yang manarik yang dapat dilakukan adalah game. Game atau permainan yang dilakukan disini harus mengandung nilai-nilai edukasi. Jadi bukan hanya sekedar main-main yang hanya bersifat hiburan saja, akan tetapi diberikan aturan dan tujuan yang bernilai pendidikan. Karena itu lebih tepatnya disebut kegiatan yang menarik dan menyenangkan.
b. Pengabdian bagi peserta didik
Bagi umur penggalang-pandega, kepramukaan bukan lagi permainan semata, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kesukarelaan, dan pengabdian.
Anggota gerakan pramuka mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi tercapainya tujuan organisasi.
c. Alat pembinaan dan pengembangan generasi muda bagi masyarakat59
Kepramukaan merupakan alat yang difungsikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dan juga alat bagi organisasi pramuka untuk mencapai tujuan gerakan pramuka. Jadi kegiatan Pramuka yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan Pramuka menjadi alat yang sangat berpengaruh dalam upaya mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Adapun tujuan gerakan pramuka terdapat dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka pada pasal 4 yang berbunyi :
Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara
58Sukiyat, Pendidikan Kepramukaan Berbasis Pendidikan Karakter (Surabaya: Jakad Media Publishing, 2020), h. 131.
59Fatmawati, dkk., Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar 2015: Scout, h. 22.
52
Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.60
Selain di atas, tujuan gerakan pramuka juga dijelaskan dalam Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2018 Nomor: 07/Munas/2018 Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Pasal 3 yaitu gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:
a. Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani;
b. Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.61
Berdasarkan undang-undang gerakan pramuka dan anggaran dasar tersebut maka kegiatan ekstrakurikuler pramuka diselenggarakan bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar menjadi pribadi yang berikut ini:
1) Setiap anggota gerakan Pramuka memiliki kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat pada hukum, disiplin, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.
2) Setiap anggota gerakan Pramuka memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Indonesia.
3) Sehat secara jasmani dan rohani serta kuat dalam menghadapi segala rintangan.
60Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, pasal 4.
61Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Keputusan Musyawarah Nasional X Gerakan Pramuka Tahun 2018 Nomor: 07/Munas/2018 Tentang Anggaran Dasar dan Anggran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, h. 5.
53
4) Setiap angora gerakan Pramuka memiliki sikap peduli terhadap lingkungan hidup.62
Tujuan yang dipaparkan diatas merupakan cita-cita dalam gerakan pramuka.
Karena itu semua kegiatan yang dilaksanakan dalam gerakan Pramuka, harus mengarah pada pencapaian tujuan tersebut. Sebagai wahana pendidikan nonformal peran kegiatan ekstrakurikuler pramuka tidak dapat dipandang sebelah mata, terutama pada pembentukan karakter, pengembangan pola pikir dan eksplorasi bakat yang dapat ditemukan dan diasah di gerakan Pramuka. Jika secara kompleks apa yang diharapkan dari tujuan gerakan pramuka indonesia tercapai, maka anak muda sebagai penerus bangsa akan memiliki keterampilan ekstra diluar pendidikan formal, terlebih pada hal pembinaan karakter dan juga penanaman keterampilan kepemimpinan atau leadership.
3. Prinsip Dasar Kepramukaan
Dalam gerakan pramuka yang menjadi fondasi dan dasar dalam berfikir dan bertindak dikenal dengan Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK). Prinsip Dasar Kepramukaan merupakan asas yang mendasari kegiatan Pramuka dalam usaha pembentukan karakter peserta didik. Semakin kuat jiwa PDK peserta didik dalam diri mereka, maka akan semakin kuat pula jiwa kepramukaanya. Penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan dilakukan dalam bentuk sebagai berikut:63
a. Menjalankan segala perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjahui segala larangan-Nya. Dan beribadah sesuai tata cara agama yang dipeluknya.
62Zainul F., Buku Pintar Pramuka, h. 75.
63Fatmawati, dkk., Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar 2015: Scout, h. 34-35.
54
b. Memiliki rasa tanggungjawab untuk menjaga dan menciptakan rasa persaudaraan, memperkokoh persatuan, menjaga keutuhan Pancasila, UUD 1945 dan menerima kebinekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga, memelihara, melestarikan lingkungan. Sehingga mampu memberikan rasa nyaman dalam kehidupan bermasyarakat.
d. Menyadari bahwa manusia pada hakikatnya membutuhkan bantuan manusia lain dan tidak bisa hidup sendiri, melainkan hidup bersama dengan manusia yang lain dalam kehidupan yang didasari prinsip peri kemanusiaan yang adil dan beradab.
e. Sebagai anggota masyarakat, wajib untuk peduli terhadap diri sediri, peduli tentang kebutuhan sendiri agar dapat berperan aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Selain itu, berusaha untuk mengamalkan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.
Adanya Prinsip Dasar Kepramukaan menjadi ciri khas yang membedaknnya dengan pendidikan yang lain. Sangat baik jika PDK ini dapat ditanamkan secara mendalam kepada peserta didik, karena segala aktivitas yang dilakukan baik itu perbuatan dan perilaku pramuka akan dijiwai olehnya.
4. Metode Kepramukaan
Metode adalah suatu cara atau teknik yang digunakan untuk mempermudah kepramukaan adalah cara yang dilakukan untuk menyajikan pendidikan karakter kepada peserta didik melalui kegiatan Pramuka yang sifatnya menarik, menyenangkan dan menantang.64 Kegiatan Pramuka juga harus disesuaikan dengan situasinya, kondisinya dan terpenting adalah kegiatan peserta didik.
64Fatmawati, dkk., Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar 2015: Scout, h. 45.
55
Metode pendidikan kepramukaan dapat dilakukan dengan cara belajar yang progresif melalui:65
a. Pengalaman kode kehormatan pramuka, diterapkan dengan :
1) Peserta didik menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaannya masing- masing.
2) Membina kesadaran berbangsa dan bernegara 3) Mengenal, memelihara dan melestarikan lingkungan
4) Mengutamakan kepentingan bersama dan membina diri untuk selalu bertutur kata dengan santun, bertingkah laku dengan sopan, sabar dan ramah
5) Membiasakan diri untuk aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan seperti bakti sosial dan gotong rotong.
6) Menjalankan tugas dengan ikhlas walau banyak rintangan dan tidak putus asa.
7) Membiasakan diri untuk menepati janji dan berkata jujur b. Belajar sambil melakukan, diterapkan dengan:
1) Kegiatan-kegiatan pramuka sebanyak mungkin dilakukan dengan praktek supaya praktis.
2) Berpartisipasi secara aktiv dalam kegiatan pramuka secara nyata.
c. Kegiatan Sistem Beregu atau berkelompok, yaitu untuk:
1) Agar peserta didik belajar memimpin dan dipimpin, belajar berorganisasi, belajar menempatkan diri lewat tanggungjawab yang dipikulnya dan bekerja sama dengan anggota kelompok.
65Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Keputusan Musyawarah Nasional X Gerakan Pramuka Tahun 2018 Nomor: 07/Munas/2018 Tentang Anggaran Dasar dan Anggran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, h. 29.
56
2) Peserta didik belajar secara mandiri dan hidup rukun karena mereka sendiri yang mengatur kebutuhan kelompok mereka.
d. Kegiatan yang menarik dan menantang, dilakukan dengan:
1) Kegiatan Pramuka yang bersifat kreatif, inovatif, rekreatif dan tentunya mengandung unsur pendidikan pada kegiatan tersebut.
2) Kegiatan Pramuka yang menarik dan menantang akan membuat kaum muda tertarik untuk bergabung menjadi anggota dalam gerakan Pramuka dan bagi anggota yang telah bergabung tetap terpikat, aktif dan mengabdikan diri pada kegiatan dalam gerakan Pramuka.
3) Kegiatan dilaksanakan secara terpadu dan bertahap yang disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan peserta didik secara individu maupun berkolompok.
4) Materi dalam kegiatan Pramuka juga disesuaikan dengan jenjang atau tingkatan, usia dan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik.
5) Kegiatan Pramuka diusahakan agar peserta didik dapat mengembangkan minat dan bakatnya yang memuat ranah spritual, emosional, sosial, intelektual, fisik peserta didik dan juga berfaedah bagi perkembangan untuk dirinya sendiri, masyarakat dan lingkungannya.
e. Kegiatan di alam terbuka, yaitu untuk:
1) Kegiatan di alam terbuka adalah kegiatan rekreatif edukatif yang mana akan memberikan palajaran kepada peserta didik tentang hidup bersama alam, saling ketergantungan dan melestarikan lingkungan.
57
2) Kegiatan yang dilaksanakan di alam terbuka akan memberikan pengalaman tersediri bagi peserta didik seperti berusaha mengatasi tantangan yang dihadapi, hidup dengan cara yang sederhana dan membina rasa persaudaraan.
f. Kehadiran anggota dewasa dalam kegiatan pramuka, yaitu berperan sebagai:
1) Anggota dewasa disini berfungsi sebagai perencana, pengendali, pengontrol dan penilai serta bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan Pramuka yang dilakukan anggota muda.
2) Untuk parmuka panegak dan pandega menjadi pembantu anggota dewasa dalam mengotrol kegiatan Pramuka.
3) Sebagai tempat konsultasi anggota muda sebelum melaksanakan kegiatan g. Sistem tanda kecakapan, yaitu untuk:
1) Tanda kecakapan yaitu tanda yang menunjukkan adanya keterampilan dan kecakapan tertentu yang dimiliki peserta didik atau anggota gerakan Pramuka.
2) Tanda kecakapan sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada peserta didik atau anggota gerakan Pramuka karena telah menyelesaikan ujian-ujian SKU, SKK dan SPG.
3) Tanda kecakapan ini bertujuan untuk merangsang peserta didik agar berusaha memperoleh keterampilan atau kecakapan.
h. Sistem satuan terpisah untuk anggota putra dan anggota putri, yaitu Pembina putra membina Pramuka putra dan sebaliknya Pembina putri membina Pramuka putra.66
Metode kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari prinsip dasar kepramukaan. Pelaksanaan metode kepramukaan telah menjadi satu padu
66Fatmawati, dkk., Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar 2015: Scout, h. 45.
58
dengan pelaksanaan prinsip dasar kepramukaan, sehingga dalam penerapannya selalu dijiwai oleh prinsip dasar kepramukaan.
5. Kode Kohormatan Pramuka
Kode kohormatan Pramuka adalah suatu norma atau aturan yang menjadi ukuran kesadaran seseorang yang berkaitan dengan akhlak atau budi pekerti, selanjutnya tersimpan dalam hatinya dan menyadari akan harga dirinya.67 Kode kehormatan pramuka ini dianggap sebagai aturan yang menjadi tolok ukur pramuka untuk berbuat dan bertingkah laku dalam kehidupan masyarakat.
Kode kehormatan pramuka terdiri atas dua hal yaitu Sayta dan Darma Pramuka. Pertama, satya diartikan sebagai janji Pramuka. Janji yang terucap oleh anggota gerakan Pramuka secara sukarela, menerapkan janji serta mengamalkannya.
Kedua, Darma diartikan sebagai ketentuan moral Pramuka. Dalam hal ini menjadi kode etik ekstrakurikuler Pramuka dan landasan dalam mengembangkan karakter peserta didik. Kode kehormatan bagi Pramuka diselaraskan dengan golongan usia atau jenjang peserta didik, perkembangan rohani dan jasmani peserta didik, yaitu:
a. Kode kehormatan bagi Pramuka Siaga berusia 7 sampai 10 tahun adalah Dwisayta dan Dwidarma
1) Dwisatya Pramuka Siaga, berbunyi:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
a) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga.
b) Setiap hari berbuat kebaikan.
2) Dwidarma Pramuka Siaga, berbunyi:
a) Siaga itu menurut ayah dan bundanya
67Fatmawati, dkk., Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar 2015: Scout, h. 39.
59
b) Siaga itu berani dan tidak putus asa.68
b. Kode kohormatan bagi Pramuka Penggalang berusia 11 sampai 15 tahun adalah Trisatya dan Dasadarma
1) Trisatya Pramuka Penggalang, berbunyi:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
a) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
b) Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
c) Menepati Dasadarma.
2) Dasa Darma Pramuka Penggalang, berbunyi:
a. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Cinta alamdan kasih saying sesame manusia c. Patriot yang sopan dan kesatria
d. Patuh dan suka bermusyawarah e. Rela menolong dan tabah f. Rajin, terampil dan gembira g. Hemat, cermat dan bersahaja h. Disiplin, berani dan setia
i. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya j. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.69
c. Kode kehormatan bagi Pramuka Panegak berusia 16 sampai 20 tahun, Pandega berusia 21 sampai 25 tahun dan Anggota Dewasa berusia di atas usia 25 tahun adalah Trisatya dan Dasadarma.
1) Trisatya Pramuka Penegak, Pandega dan Anggota Dewasa hampir sama dengan Trisatya Pramuka Penggalang. Namun yang membedakan terletak pada poin kedua. Untuk jelasnya diuraikan sebagai berikut:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
68Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Keputusan Musyawarah Nasional X Gerakan Pramuka Tahun 2018 Nomor: 07/Munas/2018 Tentang Anggaran Dasar dan Anggran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, h. 35 .
69Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Keputusan Musyawarah Nasional X Gerakan Pramuka Tahun 2018 Nomor: 07/Munas/2018 Tentang Anggaran Dasar dan Anggran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, h. 36 .
60
a) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
b) Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
c) Menetapi Dasadarma.70
2) Dasadarma Pramuka Penegak, Pandega dan Anggota Dewasa yaitu sama dengan Dasadarma untuk Pramuka Penggalang.
Dalam menerapkan kode kehormatan Pramuka, pelaksanaanya tidak dapat dibangun di atas dasar yang lain kecuali atas dasar kesukarelaan. Karena atas dasar kesukarelaan akan menimbulkan rasa tanggung jawab langsung dalam diri peserta didik.
6. Bentuk Kegiatan Kepramukaan
Dalam penerapan kepramukaan di sekolah ada yang disebut dengan istilah gugus depan. Gugus depan disingkat gudep adalah “satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan penyelenggara pendidikan kepramukaan di sekolah sebagai wadah berhimpun anggota muda”.71 Selanjutnya di setiap gugus depan terdapat bentuk satuan pramuka masing-masing sesuai tingkatan. Pada tingkatan siaga satuan terbesar disebut dengan perindukan yang terbagi dalam satuan kecil yang disebut barung, tingkatan penggalang satuan terbesar disebut dengan pasukan yang memiliki satuan kecil berbentuk regu, tingkatan penegak satuan terbesarnya disebut dengan ambalan yang satuan kecilnya disebut dengan sangga, dan pada tingkatan pandega satuan terbesar disebut dengan racana dengan satuan kecil berbentuk reka.
Sesuai dengan fokus penelitian dalam penelitian ini yaitu dilakukan terhadap peserta didik yang tergolong sebagai anggota Pramuka penegak. Penegak adalah
70Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Keputusan Musyawarah Nasional X Gerakan Pramuka Tahun 2018 Nomor: 07/Munas/2018 Tentang Anggaran Dasar dan Anggran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, h. 36.
71Natal Kristiono, Keterampilan Kepramukaan ( Scouting Skills) untuk Penegak (Semarang:
t.p., 2018), h. 8.