• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. Instrumen Pengumpulan Data

Definisi konsep variabel adalah definisi dalam suatu konsep atau pemikiran peneliti mengenai sebuah variabel dari berbagai teori atau referensi yang dikaji (Wagiran, 2015). Menurut Sugiyono (2019) definisi konsep variabel merupakan batasan masalah variabel yang menjadi pedoman dalam penelitian sehingga membantu pengoperasionalan di lapangan. Definisi konsep variabel dalam penelitian ini yaitu:

a. Kecerdasan emosional

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan memahami dan mengendalikan emosi sebagai bentuk kepekaan diri dalam menghadapi suatu keadaan. Orang yang mampu mengembangkan emosi memiliki ketenangan lebih baik dalam menyelesaikan permasalahan. Apabila seseorang memiliki kecerdasan emosional yang baik maka ia dapat lebih mudah mengelola emosinya ke arah positif.

b. Interaksi teman sebaya

Teman sebaya merupakan sekelompok anak yang mempunyai usia, kematangan, ciri, norma, status sosial ekonomi, dan kebiasaan yang hampir sama untuk tujuan sementara. Seorang anak harus berinteraksi dengan teman sebaya sehingga dapat memberi pengaruh positif pada perkembangan kecerdasan emosional anak.

Interaksi teman sebaya merupakan hubungan yang terjalin karena adanya persamaan usia.

c. Kontrol diri siswa

Kontrol diri merupakan kemampuan seseorang mengendalikan tindakan dan pikiran dalam menahan dorongan yang berasal dari dalam maupun luar agar dapat mengambil tindakan dengan tepat. ).

Seseorang membutuhkan kontrol diri agar dapat membimbing, mengarahkan, dan mengatur perilakunya ke arah yang positif melalui pertimbangan yang matang. Kemampuan mengontrol diri yang baik bisa membantu setiap orang untuk menahan diri dari dorongan melakukan suatu penyimpangan

2. Definisi Operasional Variabel

Defisini operasional merupakan definisi didasarkan pada sifat- sifat yang didefinisikan dan dapat diamati (Wagiran, 2015). Menurut Sugiyono (2019) definisi operasional adalah sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan dengan variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Definisi operasional variabel pada penelitian ini yaitu:

a. Kecerdasan emosional, dapat diukur melalui aspek yang diturunkan menjadi indikator sebagai berikut:

1) Mengenal emosi diri, terdiri dari indikator sebagai berikut:

a) Kemampuan mengenal emosi yang sedang dirasakan

b) Kesadaran diri terkait apa yang dirasakan sebelum melakukan sesuatu

2) Mengelola emosi, terdiri dari indikator sebagai berikut:

a) Kemampuan mengungkapkan amarah kepada orang lain tanpa perilaku agresif

b) Sikap toleran ketika memiliki masalah

3) Memotivasi diri, terdiri dari indikator sebagai berikut:

a) Sikap tanggung jawab saat bekerja sama

b) Kemampuan untuk berusaha dan tidak mudah menyerah 4) Mengenali emosi orang lain, terdiri dari indikator sebagai

berikut:

a) Menolong teman saat membutuhkan bantuan b) Sikap peduli dan toleran pada teman

5) Membina hubungan, terdiri dari indikator sebagai berikut:

a) Berusaha menyelesaikan masalah dengan teman

b) Membangun hubungan yang baik dengan seluruh anggota sekolah

b. Interaksi teman sebaya, dapat diukur melalui indikator sebagai berikut:

1) Keterbukaan, terdiri dari indikator sebagai berikut:

a) Penerimaan individu dalam kelompok b) Kejujuran

2) Kerjasama, terdiri dari indikator sebagai berikut:

a) Keterlibatan individu dalam kelompok b) Kesediaan membantu anggota kelompok

c) Mampu memberikan ide bagi kemajuan kelompok 3) Frekuensi hubungan, terdiri dari indikator sebagai berikut:

a) Intensitas bertemu dengan individu atau kelompok b) Komunikasi dengan anggota kelompok

c. Kontrol diri

1) Kontrol perilaku, terdiri dari indikator sebagai berikut:

a) Mampu mengontrol perilaku b) Mampu mengendalikan situasi

2) Kontrol kognitif, terdiri dari indikator sebagai berikut:

a) Mampu mengantisipasi peristiwa melalui pertimbangan b) Mampu menilai peristiwa dengan memperhatikan sisi positif 3) Kontrol keputusan, terdiri dari indikator sebagai berikut:

a) Mampu memilih tindakan berdasarkan apa yang diyakini b) Mampu memiliki pilihan alternatif ketika menghadapi suatu

peristiwa

3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengukur variabel agar memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data (Sugiyono, 2019). Kisi-kisi instrumen disusun berdasarkan indikator

dan deskripsi yang telah dijabarkan sebelumnya. Berikut pemaparan kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini:

a. Instrumen kecerdasan emosional

Penyusunan kisi-kisi kecerdasan emosional pada Tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kisi-kisi instrumen kecerdasan emosional

Aspek Indikator Nomor Soal Jumlah Soal Positif Negatif

Mengenali emosi diri

1. Kemampuan mengenal emosi yang sedang dirasakan.

2. Kesadaran diri terkait apa yang dirasakan

sebelum melakukan sesuatu.

1, 3, 4 5

2 6, 7, 8

4 4

Mengelola emosi

1. Kemampuan mengungkapkan amarah kepada orang lain tanpa perilaku agresif.

2. Sikap toleran ketika memiliki masalah.

9, 11

14,16

10,12

13, 15

4

4

Memotivasi diri

1. Sikap bertanggung jawab saat bekerja sama.

2. Kemampuan untuk berusaha dan tidak mudah menyerah.

17 20, 22, 23

18, 19 21, 24

3 5

Mengenali emosi orang lain

1. Menolong teman saat

membutuhkan bantuan.

2. Sikap peduli dan toleran pada teman.

27 29, 31, 32

25, 26, 28 30

4 4

Membina hubungan

1. Berusaha menyelesaikan masalah dengan teman.

2. Membangun hubungan yang baik dengan seluruh anggota sekolah.

33, 35

37, 40

34, 36

38, 39

4

4

JUMLAH 40

Sumber : Tridhonanto (2010) b. Instrumen interaksi teman sebaya

Penyusunan kisi-kisi interaksi teman sebaya pada Tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6 Kisi-kisi instrumen interaksi teman sebaya

Aspek Indikator Nomor Soal Jumlah Soal Positif Negatif

Keterbukaan 1. Penerimaan kehadiran individu dalam kelompok 2. Kejujuran

1, 4, 5

7, 8, 10

2, 3, 6

9, 11

6

5 Kerjasama 1. Keterlibatan

individu dalam kelompok 2. Kesediaan

untuk membantu kelompok 3. Mampu

memberikan ide bagi kemajuan kelompok

12, 14, 16 18, 20

24, 25

13, 15, 17, 23 19, 21, 22 26, 27, 28

7 5

5

Frekuensi Hubungan

1. Intensitas individu dalam bertemu

kelompok 2. Komunikasi

dengan anggota kelompok

29, 32, 33 36, 38, 40

30, 31, 34 35, 37, 39

6

6

JUMLAH 40

(Ilhami dkk, 2022)

c. Instrumen kontrol diri siswa

Penyusunan kisi-kisi kontrol diri pada Tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.7 Kisi-kisi instrumen kontrol diri

Aspek Indikator Nomor Soal Jumlah Soal Positif Negatif

Kontrol Perilaku

1. Mampu mengontrol perilaku 2. Mampu

mengendalikan situasi

1, 2, 5, 6 8, 9, 12, 14, 15

3, 4, 7 10, 11, 13, 16

7 7 Kontrol

Kognitif

1. Mampu

mengantisipasi peristiwa melalui pertimbangan 2. Mampu menilai

peristiwa dengan memperhatikan sisi positif

17, 18, 19

22, 26, 27

15, 16, 20, 21

23, 24, 25, 28

7

7

Kontrol Keputusan

1. Mampu memilih tindakan

berdasarkan apa yang diyakini 2. Mampu

memiliki pilihan alternatif ketika menghadapi suatu peristiwa

29, 31, 33 35, 36, 39, 40

30, 32, 34 37, 38

6

6

JUMLAH 40

Sumber : Thalib (2010) d. Uji Coba Instrumen

Instrumen yang digunakan diuji coba untuk mengetahui kelayakan. Uji coba instrumen yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas.

1) Uji Validitas

Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkatan kevalidan atau keshahihan suatu instrumen (Arikunto, 2018).

Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

a) Validitas isi

Validitas isi bertujuan untuk menguji kelayakan suatu instrumen penelitian melalui analisis logika oleh seorang ahli di bidang bersangkutan (Wagiran, 2015). Menurut Pratama, dkk (2021) validitas isi menunjukkan sejauh mana item pada instrumen mampu mewakili secara keseluruhan perilaku sampel. Pengujian isi instrumen pada penelitian ini untuk memastikan bahwa angket penelitian telah dapat mewakili perilaku sampel dari aspek kontrol diri, kecerdasan emosional, dan interaksi teman sebaya.

Validator ahli dalam penelitian ini yaitu dosen yang ahli dalam bidang pendidikan. Validator ahli tersebut yakni Ibu Erlinda Rahma Dewi, M.Pd. dan Bapak Angga Dwi Prasetyo, M. Biotech. Validasi ahli dilakukan pada instrumen, dan butir pernyataan pada angket. Hasil dari validitas isi yaitu butir pernyataan pada angket sudah jelas, memiliki relevansi dengan variabel penelitian, dan menggunakan bahasa yang tepat. Lembar validasi dapat dilihat pada lampiran.

b) Validitas empiris

Validitas empiris bertujuan untuk mengetahui validitas item instrumen setelah diuji coba pada siswa selain sampel (Wagiran, 2015). Uji validitas empiris pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar. Adapun rumus uji validitas dengan korelasi product moment dengan angka kasar (Arikunto, 2018) sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦= 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑁 ∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2− (∑ 𝑌)2} Keterangan:

rxy : koefisien korelasi butir soal X : skor item

Y : skor total

N : jumlah responden

Validitas data dilihat dengan membandingkan rhitung

dengan rtabel pada taraf signifikansi 5%. Jika rhitung > rtabel

maka item dinyatakan valid, sebaliknya jika rhitung < rtabel

maka item dinyatakan tidak valid.

Validitas empiris pada penelitian ini dilakukan dengan menguji coba angket pada 30 siswa kelas atas SDIT Fatahillah Sukoharjo selain sampel penelitian sebagai responden. Berdasarkan jumlah responden tersebut, pada taraf signifikansi 5% diperoleh rtabel sebesar 0,361.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan aplikasi

SPSS 25 for Windows terdapat beberapa butir pernyataan yang tidak valid pada masing-masing angket. Angket kecerdasan emosional memiliki 9 butir pernyataan yang tidak valid, sedangkan angket interaksi teman sebaya dan kontrol diri masing-masing memiliki 10 pernyataan tidak valid. Hasil uji coba untuk validitas empiris dapat dilihat pada Tabel 3.8 di bawah ini:

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Empiris Variabel

Hasil Uji Validitas

Jumlah Valid Tidak

Valid

Kecerdasan Emosional 31 9 40

Interaksi Teman Sebaya 30 10 40

Kontrol Diri 30 10 40

Tabel 3.9 Intrumen Kecerdasan Emosional Setelah Uji Validitas Empiris

Aspek Indikator Nomor soal

Jumlah Positif Negatif

Mengenali emosi diri

1. Kemampuan mengenal emosi yang sedang dirasakan

1, 3 2 3

2 .

Kesadaran diri terkait apa yang dirasakan sebelum melakukan sesuatu

4 5, 6 3

Mengelola emosi

1 .

Kemampuan

mengungkapkan amarah kepada orang lain tanpa perilaku agresif

7, 9 8, 10 4

2 .

Sikap toleran ketika memiliki masalah

12, 13 11 3

Memotivasi diri

1 .

Sikap bertanggung jawab saat bekerja sama

14 15 2

2 .

Kemampuan untuk

berusaha dan tidak mudah menyerah

16, 17 18 3 1

.

Menolong teman saat membutuhkan bantuan

21 19, 20 3

Mengenali emosi orang

lain

2 .

Sikap peduli dan toleran kepada teman

22, 24 23 3

Membina hubungan

1 .

Berusaha menyelesaikan masalah dengan teman

25, 26 27 3 2

.

Membangun hubungan yang baik dengan seluruh anggota sekolah

18, 30 29, 31 4

JUMLAH 31

(Tridhonanto 2010)

Tabel 3.10 Intrumen Interaksi Teman Sebaya Setelah Uji Validitas Empiris

Aspek Indikator Nomor soal

Jumlah Positif Negatif

Keterbukaan

1. Penerimaan individu dalam kelompok

1, 3 2, 4 4

2. Kejujuran 5, 6, 8 7 4

Kerjasama

1. Keterlibatan individu dalam kelompok

9, 11, 13

10, 12 5 2. Kesediaan untuk

membantu kelompok

14 15, 16, 17

4 3. Mampu memberikan ide

bagi kemajuan kelompok

18, 19 20, 21 4 Frekuensi

hubungan

1. Intensitas individu dalam bertemu kelompok

22, 24, 25

23, 26 5 2. Komunikasi dengan

anggota kelompok

28, 30 27, 29 4

JUMLAH 30

(Ilhami dkk, 2022)

Tabel 3.11 Intrumen Kontrol Diri Setelah Uji Validitas Empiris

Aspek Indikator Nomor soal

Jumlah Positif Negatif

Kontrol Perilaku

1. Mampu mengontrol perilaku

1, 2, 5 3, 4 5 2. Mampu mengendalikan

situasi

6, 7, 9, 11

7, 10 6

Kontrol Kognitif

1. Mampu mengantisipasi peristiwa melalui pertimbangan

14, 15 12, 13 4 2. Mampu menilai peristiwa

dengan memperhatikan sisi positif

16, 19, 20

17, 18, 21

6

Kontrol Keputusan

1. Mampu memilih tindakan berdasarkan apa yang diyakini

22, 23 24, 25 4 2. Mampu memiliki pilihan

alternatif ketika menghadapi suatu peristiwa

26, 27, 29, 30

28 5

JUMLAH 30

(Thalib, 2010)

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi pengukuran. Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data sama (Sugiyono, 2019).

Pengujian reabilitas pada penelitian ini menggunakan koefisien reabilitas Alfa Cronbach (Arikunto, 2018) sebagai berikut:

𝑟11= [ 𝑘

𝑘 − 1] [1 −∑ 𝑠𝑖2 𝑠𝑡2 ]

Keterangan : k = banyaknya item si2 = varians tiap item st2 = varians total

Reliabilitas dapat dilihat dengan membandingkan rhitung

dengan rtabel pada taraf signifikansi 5%. Jika rhitung > rtabel maka suatu variabel dinyatakan reliabel, sebaliknya jika rhitung < rtabel

maka suatu variabel dikatakan tidak reliabel. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS versi 25.

Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan koefisien Alfa Cronbach diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel rhitung rtabel Keterangan Kecerdasan Emosional 0,756 0,361 Reliabel Interaksi Teman Sebaya 0,870 0,361 Reliabel

Kontrol Diri 0,873 0,361 Reliabel

Tabel 3.12 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas ketiga variabel diperoleh rhitung variabel kecerdasan emosional sebesar 0,756, rhitung variabel interaksi teman sebaya sebesar 0,870, dan rhitung variabel kontrol diri sebesar 0,873. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel sebesar 0,361.

Ketiga variabel memiliki rhitung > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa angket kecerdasan emosional, interaksi teman sebaya, dan kontrol diri dikatakan reliabel.

F. Teknik Analisis Data

Dokumen terkait